Anda di halaman 1dari 4

1.

Perbedaan antara colostomy dan ileostomy


Colostomy adalah bagian dari usus besar yang dikeluarkan melalui sayatan
dibagian kiri bawah perut bertujuan untuk mengusir tinja memiliki laju aliran
rendah dan terletak rata dengan kulit, sedangkan ileostomy adalah bagian dari
usus halus di ileum yang dikeluarkan melalui sayatan dibagian kanan bertujuan
untuk mengusir tinja cair memiliki laju aliran tinggi dan terletak sedikit menonjol
keluar.

2. Perbedaan antara tumor dan kanker


Tumor adalah benjolan atau jaringan yang tumbuh secara tidak normal, yang
bersifat jinak atau ganas, sedangkan kanker adalah tumor yang bersifat ganas
yang dapat menyebar ke bagian tubuh lain secara cepat dan merusak sel sehat di
sekitarnya. Perbedaan benjolan tumor biasanya bisa bergerak saat
dirabasedangkan kanker tidak bisa, serta tumor memiliki bentuk yang halus dan
teratur sedangkan kanker mungkin memiliki bentuk yang tidak rata.

3. Pengkajian metode PQRST


P : provokes, palliative (penyebab) Apa yang menyebabkan rasa sakit/nyeri;
apakah ada hal yang menyebabkan kondisi memburuk/membaik; apa yang
dilakukan jika sakit/nyeri timbul; apakah nyeri ini sampai mengganggu tidur.
Q : quality (kualitas) Bisakah anda menjelaskan rasa sakit/nyeri; apakah
rasanya tajam, sakit, seperti diremas, menekan, membakar, nyeri berat, kolik,
kaku atau seperti ditusuk (biarkan pasien menjelaskan kondisi ini dengan kata-
katanya).
R : Radiates (penyebaran) Apakah rasa sakitnya menyebar atau berfokus
pada satu titik.
S : severety (keparahan) Seperti apa sakitnya; nilai nyeri dalam skala 1-10
dengan 0 berarti tidak sakit dan 10 yang paling sakit. Cara lain adalah
menggunakan skala FACES untuk pasien anak-anak lebih dari 3 tahun atau
pasien dengan kesulitan bicara
T : time (waktu) Kapan sakit mulai muncul; apakah munculnya perlahan atau
tiba-tiba; apakah nyeri muncul secara terus-menerus atau kadang-kadang; apakah
pasien pernah mengalami nyeri seperti ini sebelumnya. apabila "iya" apakah nyeri
yang muncul merupakan nyeri yang sama atau berbeda.

4. Nerves 12 kranial
1) Nervus Olfaktori
Fungsi: saraf sensorik, untuk penciuman
Cara Pemeriksaan: pasien memejamkan mata, disuruh membedakan bau
yang dirasakan (kopi, teh,dll)
2) Nervus Optikus
Fungsi: saraf sensorik, untuk penglihatan
Cara Pemeriksaan: Dengan snelend card, dan periksa lapang pandang.
3) Nervus okulomotor
Saraf okulomotor memiliki dua fungsi motorik, yaitu mengontrol fungsi
otot serta respon pupil di mata. . Saraf okulomotor juga membatu
mengontrol ukuran pupil, sebagai respons terhadap cahaya yang diterima
mata.
4) Nervus Troklear
Saraf troklear mengontrol otot oblik superior yang berperan untuk
menggerakkan bola mata ke bawah, atau saat Anda melotot dan kembali
seperti semula.
5) Nervus Trigeminus
Fungsi: saraf motorik, gerakan mengunya, sensai wajah, lidah dan gigi,
refleks korenea dan refleks kedip
Cara Pemeriksaan: menggerakan rahang kesemua sisi, pasien memejamkan
mata, sentuh dengan kapas pada dahi atau pipi. menyentuh permukaan
kornea dengan kapas.
6) Nerves abdusen
Saraf abdusen bertugas untuk mengatur pergerakan otot yang disebut otot
rektus lateral. Otot ini fungsinya berhubungan dengan pergerakan mata. Ia
menjadi salah satu otot yang berperan saat mata melotot atau melirik.
7) Nerves fasialis
Fungsi: saraf motorik, untuk ekspresi wajah
Cara pemeriksaan: senyum, bersiul, mengngkat alis mata, menutup kelopak
mata dengan tahanan, menjulurkan lida untuk membedakan gula dan garam.
8) Nervus vestibulocochlearis
Fungsi: saraf sensorik, untuk pendengran dan keseimbangan
Cara pemeriksaan: test webber dan rinne
9) nervus glosofaringeus
Fungsi: saraf sensorik dan motorik, untuk sensasi rasa
Cara pemeriksaan: membedakan rasa manis dan asam.
10) nervus vagus
Fungsi: saraf sensorik dan motorik, refleks muntah dan menelan
Cara pemeriksaan: menyentuh faring posterior, pasien menelan saliva,
disuruh mengucap ah…
11) nervus asesoris
Fungsi: saraf motorik, untuk menggerakan bahu
cara pemeriksaan: suruh pasien untuk menggerakan bahu dan lakukan
tahanan sambil pasien melawan tahanan tersebut.
12) Nervus hipoglosus
Fugsi: saraf motorik, untuk gerakan lidah
cara pemeriksaan: pasien disuruh menjulurkan lidah dan menggerakan dari
sisi ke sisi

5. cara mengukur vena jungularis


vena jungularis diukur pada seseorang dengan posisi setengah duduk 45° dalam
keadaan rileks. Pengukuran dilakukan berdasarkan tingkat pengisian vena
jugularis dari titik nol atau dari sudut sternum. Pada orang sehat, vena jungularis
maksimum 3-4 cm di atas sudut sternum.

6. Cara menilai kekuatan otot


Skala Presentasi kekuatan karakteristik
normal
0 0 Kontraksi otot tidak terdeteksi
1 10 Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat
dipalpasi atau dilihat
2 25 Gerakan otot penuh melawan gravitasi
dengan topangan
3 50 Gerakan yang normal melawan gravitasi
4 75 Gerakan penuh yang normal melawan
gravitasi dan melawan tahanan minimal
5 100 Kekuatan otot normal, gerakan penuh yang
normal melawan gravitasi dan melawan
tahanan penuh

Anda mungkin juga menyukai