Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TEORI PERKEMBANGAN FISIK

DISUSUN OLEH:

CINDY A PASARIBU

(2213141020)

KELAS B PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH:

Dra. Rahmulyani.M.Pd.,Kons.

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

PRODI PENDIDIKAN SENI DAN TARI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

ANGKATAN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Pendidikan
”Perkembangan Fisik Peserta Didik” ini. Semoga makalah yang kami susun
dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan
arahan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membimbing kami, memberikan semangat dan motivasi.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah Ilmu Pendidikan


”Perkembangan Fisik Peserta Didik” ini masih banyak kekurangan. Oleh karena

itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan dan
kesempurnaan tugas makalah ”Perkembangan Fisik Peserta Didik” ini. Kami
mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Terima
kasih.

Yogyakarta, 1 November 2014

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pendidikan. Sosok peserta didik umumnya merupakan
sosok anak yang membutuhkan bantuan orang lain untuk bisa tumbuh dan
berkembang ke arah kedewasaan. Ia adalah sosok yang selalu mengalami
perkembangan sejak lahir sampai meninggal dengan perubahan-perubahan
yang terjadi secara wajar (Sutari Imam Barnadib, 1995). Peserta didik
merupakan sosok anak yang membutuhkan bantuan orang lain dalam hal ini
yaitu seorang pendidik.
Seorang pendidik yang membantu mengembangkan potensi peserta didik
dituntut untuk memahami perilaku dan perubahan-perubahan pada peserta didik
serta harus dapat memahami pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada
peserta didik. Salah satu aspek pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
yaitu perkembangan fisik peserta didik.
Perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh, seperti
pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ indrawi, pertambahan tinggi dan
berat badan, hormon, dan lain-lain), dan perubahan-perubahan dalam cara-cara
individu untuk menggunakan tubuhnya, seperti perkembangan keterampilan
motorik dan perkembangan seksual, serta perubahan dalam kemampuan fisik,
seperti penurunan fungsi jantung, pengelihatan dan sebagainya (Siefert dan
Hoffnung, 1994).
Perkembangan fisik peserta didik akan menentukan ketrampilan peserta
didik bergerak. Perkembangan fisik peserta didik juga akan mempengaruhi
pandangan peserta didik terhadap dirinya sendiri dan orang lain, yang
berdampak dalam melakukan penyesuaian dengan dirinya dan orang lain.
Perkembangan fisik peserta didik secara langsung atau tidak langsung akan
mempengaruhi perilakunya sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas dalammakalah ini
adalah :

1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan fisik?


2. Bagaimana pengaruh perkembangan fisik terhadap tingkah anak, remaja
dan dewasa?
3. Mengapa dan bagaimana perkembangan fisik pada peserta didik
berpengaruh kepada penyelenggaraan pendidikan?
4. Bagaimana Isu-Isu dalam Perkembangan Fisik: Nature dan Nurture?

C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui perkembangan fisik


2. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan fisik terhadap tingkah laku
seseorang.
3. Untuk mengetahui implikasi perkembangan fisik terhadap penyelenggaraan
pendidikan.
4. Untuk mengetahui Isu-Isu dalam Perkembangan Fisik: Nature dan Nurture
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik
Dilihat dari segi pertumbuhan dan perkembangan fisik, pada usia
sekolah dasar merupakan periode pertumbuhan fisik yang lambat dan
relatif seragam sampai mulai terjadi perubahan-perubahan pubertas, kira-
kira dua tahun menjelang anak menjadi matang secara seksual pada saat
mana pertumbuhan berkembang pesat. Masa ini sering juga disebut
sebagai “periode tenang” sebelum pertumbuhan yang cepat menjelang
masa remaja. Hal ini tidak berarti bahwa pada masa ini tidak terjadi proses
pertumbuhan fisik yang berarti.

a. Karakteristik perkembangan fisik pada masa kanak-kanak (0-5 tahun)


Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil ditandai dengan
mulai mampu melakukan bermacam macam gerakan dasar yang semakin
baik, yaitu gerakan gerakan berjalan, berlari, melompat, meloncat,
berjingkrak, melempar, menangkap, yang berhubungan dengan kekuatan
yang lebih basar sebagai akibat pertumbuhan jaringan otot lebih besar.
Selain itu, perkembangan juga ditandai dengan pertumbuhan panjang kaki
dan tangan secara proporsional. Perkembagan fisik pada masa anak juga
ditandai dengan koordinasi gerak dan keseimbangan berkembang dengan
baik.

b. Karakteristik perkembangan fisik pada masa anak (5-11):


Perkembangan waktu reaksi lebih lambat dibanding masa kanak-
kanak, koordinasi mata berkembang dengan baik, masih belum
mengembangkan otot otot kecil, kesehatan umum relative tidak stabil dan
mudah sakit, rentan dan daya tahan kurang.

1) Usia 8-9 tahun


Terjadi perbaikan koordinasi tubuh, ketahanan tubuh bertambah, anak laki
laki cenderung aktifitas yang ada kontak fisik seperti berkelahi dan
bergulat, koordinasi mata dan tangan lebih baik, sistem peredaran darah
masih belum kuat, koordinasi otot dan syaraf masih kurang baik. Dalam
segi psikologi anak wanita lebih maju satu tahun dari lelaki.

2) Usia 10-11 tahun


Kekuatan anak laki laki lebih kuat dari wanita, kenaikan tekanan darah dan
metabolism yang tajam. Wanita mulai mengalami kematangan seksual (12
tahun). Lelaki hanya 5% yang mencapai kematangan seksual.

c. Karakteristik perkembangan fisik pada masa remaja


Perkembangan fisik yang paling menonjol yaitu perkembangan
kekuatan, ketahanan, dan organ seksual pada masa remaja. Karakteristik
perkembangan fisik pada masa remaja ditandai dengan pertumbuhan berat
dan tinggi badan yang cepat, pertumbuhan tanda-tanda seksual primer
(kelenjar-kelenjar dan alat-alat kelamin) maupun tanda-tanda seksual
sekunder (tumbuh payudara, haid, kumis, dan mimpi basah, dan lain
sebagainya), timbulnya hasrat seksual yang tinggi (masa puberitas).

d. Karakteristik perkembangan fisik pada masa dewasa


Kemampuan fisik pada masa dewasa pada setiap individu menjasdi
sangat bervariasi seiring dengan pertumbuhan fisik. Laki-laki cenderung
lebih baik kemampuan fisiknya dan gerakannya lebih terampil.
Pertumbuhan ukuran tubuh yang proposianal memberikan kemampuan
fisik yang kuat. Pada masa dewasa pertumbuhan mecapai titik maksimal.
Pertumbuhan fisik mulai terhenti sehingga hasil dari pertumbuhan ini
menentukan kemampuan fisik pada masa ini.

B. Pengaruh Perkembangan Fisik Peserta Didik dalam


Pendidikan
Perkembangan fisik peserta didik akan memengaruhi proses belajar
peserta didik. Peserta didik melakukan berbagai aktivitas fisik sebagai
pengalaman belajar. Kondisi panca indra, normalitas anggota tubuh,
asupan gizi dan keadaan kesehatan secara menyeluruh mempengaruhi
proses belajar.
Penglihatan dan pendengaran sangat diperlukan dalam belajar.
Gangguan pada fungsi panca indra menyebabkan perhatian individu tidak
optimal dalam belajar. perubahan bentuk dan berat badan, suara yang
membesar, gerakan fisik yang semakin lamban, mudah mengantuk,
perasaan tidak nyaman ketika mengalami haid, semua ini memberi
pengaruh terhadap suasana belajar peserta didik. Demikian halnya dengan
perkembangan fisik yang terlalu cepat atau terlambat dari ukuran peserta
didik seusianya akan dapat mempengaruhi perilaku peserta didik di antara
sebayanya. Pendidik perlu menyadari bahwa perkembangan fisik yang
dialami peserta didik dalam proses perkembangannya mem pengaruhi
proses belajar peserta didik. Oleh karena itu, pendidik perlu memberi
informasi kepada peserta didik tentang hal ini sehingga mereka dapat
memahaminya secara benar dan siap secara mental menghadapinya.
C. Pentingnya mempelajari Perkembangan Fisik Peserta Didik
bagi
Pendidik
Bagi pendidik, manfaat yang dapat diambil dari mempelajari
perkembangan fisik peserta didik, antara lain:

1) Pendidik dapat memahami ciri khas perkembangan fisik dari peserta


didik.
2) Pendidi dapat mengerti tahap-tahap perkembangan dari peserta
didik.
3) Pendidik dapat memahami perilaku peserta didiknya akibat dari
perkembangan fisik peserta didik.
4) Pendidik dapat menentukan metode belajar dengan menyesuaikan
perkembangan fisik peserta didik.

D. Isu-Isu dalam Perkembangan Fisik: Nature dan Nurture


Nature dan nurture merupakan isu dasar yang menjadi perdebatan sengit
dalam psikologi perkembangan. Nature (alam, sifat dasar) dapat di artikan sebagai
sifat khas seseorang yang dibawa sejak kecil atau yang diwarisi sebagai sifat
pembawaan. Sedangkan Nurture (pemeliharaan, pengasuhan) dapat diartikan sebagai
factor-faktor lingkungan yang mempengaruhi individu sejak dari masa pembuahan
sampai selanjutnya (Chaplin, 2002).
Dalam sejarah psikologi perkembangan, isu nature dan nurture ini telah
menjadi perdebatan sejak lama. Namun belakangan ini para ahli psikologi
perkembangan, seperti D.O.Hebb (1949), D.Lehrman (1953) dan T.C. Scheneirla
(1957), mulai memandang bahwa pembahasan mengenai seberapa jauh pentingnya
peranan nature (keturunan) dan nurture (lingkungan) terhadap perkembangan sebagai
sesuatu yang tidak penting lagi untuk dilakukan.

1.      Dasar-dasar Genetik Perkembangan Fisik


Secara umum manusia satu dengan lainnya mempunyai variasi, yang sangat berbeda-
beda di dalam genetik. Anggota keluarga bias mirip, tetapi orang yang tidak
mempunyai hubungan darah akan memperlihatkan ciri yang berbeda. Penentuan sifat
bawaan mempengaruhi perkembangan selanjutnya dalam dua hal, yaitu: Faktor
keturunan membatasi sejauh mana individu dapat berkembang dan sifat bawaan
sepenuhnya merupakan masalah kebetulan.

2.      Interaksi Hereditas dan Lingkungan dalam Perkembangan Fisik


Menurut Santrock (1996), para ahli genetika perilaku menyebutkan tiga cara hereditas
dan lingkungan dalam berinteraksi:
a.       Passive genotype-environment interaction, yakni interaksi genotype dan
lingkungan secara pasif
b.      Evocative genotype-environment interaction, yakni interaksi genotype dan
lingkungan secara evokatif.
c.       Active genotype-environment interaction, yakni interaksi genotype dan
lingkungan secara pasif.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perkembangan fisik anak usia dasar pada dasarnya dipengaruhi banyak
faktor, baik faktor internal atau faktor eksternal. Perkembangan fisik peserta
didik akan mempengaruhi proses belajar peserta didik, sehingga sangat
penting bagi pendidik untuk memahami karakteristik perkembangan fisik
peserta didiknya. Salah satu ciri kegiatan belajar mengajar adalah terjadinya
interaksi antara guru dan siswa. Sesuai orientasi baru pendidikan, siswa
menjadi pusat terjadinya proses belajar mengajar (student center) maka
standar keberhasilan proses belajar mengajar itu bergantung kepada tingkat
pencapaian pengetahuan, keterampilan dan afeksi oleh siswa
Perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh kondisi-kondisi seperti
pengaruh keluarga, pengaruh gizi, kematangan, gangguan emosional,
jenis kelamin, status sosial ekonomi, keshatan,dan stimulasi lingkungan.
Perkembangan fisik peserta didik akan mempengaruhi proses belajar
peserta didik, sehingga sangat penting bagi pendidik untuk memahami
karakteristik perkembangan fisik peserta didiknya.

B.DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/Personal/Downloads/2788
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=1474793&val=10646&title=PERKEMBANGAN%20FISIK%20DAN
%20KARAKTERISTIKNYA%20SERTA%20PERKEMBANGAN%20OTAK
%20ANAK%20USIA%20PENDIDIKAN%20DASAR
https://silabus.org/perkembangan-fisik-peseta-didik/
http://cicibon.blogspot.com/2012/09/perkembangan-fisik-peserta-didik.html

Anda mungkin juga menyukai