( HVA )
Email : rsuciracas@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Keadaan darurat bisa diartikan dalam beberapa definisi yang berbeda-beda
tergantung pada latar belakang dan konteks kejadiannya. Akan tetapi pada
dasarnya semua mengandung pengertian yang sama, yaitu suatu kejadian yang
tidak direncanakan dan tidak diharapkan yang dapat membahayakan jiwa dan
kesehatan baik manusia maupun makhluk hidup lain, serta menimbulkan
kerusakan pada bangunan, harta benda, dan lain-lain. Arti lain dari darurat adalah
situasi yang tidak dikehendaki, mendadak dan berkembang secara cepat sehingga
menimbulkan bahaya yang mengancam keselamatan manusia, kerugian asset
perusahaan dan kerusakan lingkungan. Kondisi semacam ini harus segera
diatasi agar
terhindar dari dampak lebih buruk.
Meskipun berbagai usaha pencegahan sudah dilakukan, diorganisasi dan
dikelola secara baik, akan tetapi keadaan darurat masih saja terjadi. Untuk itu kita
harus selalu mengembangkan kemampuan kita tentang bagaimana memanage
keadaan darurat mulai dari persiapan, latihan dan penanggulangan darurat
sampai pada bagaimana mencegah
terjadinya atau terulangnya keadaan darurat.
Perencanaan merupakan kata kunci untuk mencapai tujuan tersebut,
sehingga perencanaan dalam hal ini mempunyai peran yang luar biasa. Tindakan
pencegahan dan persiapan-persiapan jika terjadi keadaan dadudat, latihan, dan
simulasi tanggap darurat, manajemen tanggap
darurat, dan sampai pada pemulihan kondisi pada keadaan darurat.
HVA (Hazard Vulnerability Analysis Tool/ Alat Analisa Resiko Bencana
Rumah Sakit) adalah standar MFK.6 Akreditasi RS mensyaratkan rumah sakit
untuk menentukan jenis, kemungkinan terhadap konsekuensi bahaya, ancaman,
dan kejadian bencana. Syarat tersebut dapat dipenuhi dengan mudah, ada alat
manajemen resiko yang dapat membantu kita, yaitu yang disebut Hazard
Vulnerability Analysis (HVA) Tool.
2. Tujuan
1. Menetapkan jenis, kemungkinan terjadi, konsekuensi bahaya,
ancaman dan kejadian bencana
2. Agar karyawan dapat menanggulangi bahaya dan bencana yang mungkin
terjadi di lingkungan rumah sakit.
3. Penanggulangan keadaan darurat dapat dilaksanakan secara efektif
dan terpadu
4. Mengerti dan memahami teknik-teknik praktis penanggulangan
bahaya dan bencana kebakaran dan gempa
5. Memiliki kesiapsiagaan dan tanggap darurat terhadap segala
kemungkinan bahaya dan bencana kebakaran dan gempa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bila Rumah sakit memiliki pengalaman pada kejadian bencana sebenarnya, aktif
di rencana tersebut dan dilakukan penilaian dengan benar setelah itu, situasi ini
sesuai dengan uji coba (simulasi) tahunan.
B. Bencana
Bencana atau disaster adalah setiap fenomena (alam, buatan
manusia/teknologi maupun konflik social) yang mempunyai potensi untuk
menimbulkan ancaman terhadap penduduk dan lingkungan.
Berdasarkan penyebabnya, bencana dapat dibagi menjadi:
1. Bencana alam: gempa bumi, tsunami, tornado, jatuhnya meteor
2. Bencana akibat ulah manusia: Banjit akibat penebangan hutan, semburan
lumpur panas akibat pengeboran, kecelakaan pesawat udara, kecelakaan
kereta api.
3. Bencana selalu menimbulkan kerugian, kesakitan, atau kematian. Rumah
Sakit (RS) yang biasanya hanya menyediakan pelayanan pasien normal
akan kewalahan melayani pasien yang jumlahnya sangat banyak dan
mendadak apalagi jika RS tersebut juga menjadi korban bencana.
C. Manajemen Bencana
Manajemen bencana adalah usaha bersama secara terkoordinasi dalam
mengatasi keadaan bencana. Menurut Kyaw Win, manajemen
bencana dibai 4 fase, yaitu:
1. Phase Rapid Response
a. Phase Early Emergency Response : <6 jam pasca bencana
b. Phase Peri Emergency Response: 6-24 jam pasca bencana
c. Phase Late Emergency Response: hari ke-2 hingga ke-7 pasca
bencana
2. Phase rehabilitasi: awal bencana, 1-2 minggu pasca bencana
3. Phase Mitigasi: Penyuluhan kesehatan
4. Phase Preparedness
a. Penyusunan prosedur tetap bencana
b. Penyusunan disaster plan dan sosialisasinya
c. Membentuk tim penanggulangan bencana RS
d. Mempersiapkan logistic
e. Melakukan/mengikuti workshop penanggulangan bencana
f. Membentuk Tim Mobile Keliling Penanganan Bencana
g. Membentuk jejaring RS
BAB III
PENENTUAN HVA
Rumah sakit merupakan tempat yang menjadi tumpuan kesehatan suatu populasi,
jika ia gagal dalam mengampu tugas tersebut, hampir pasti kesehatan di daerah yang
diampunya akan terpengaruh ke dalam arah yang buruk. Di dalam suatu keadaan
bencana, rumah sakit tentulah menjadi salah satu tujuan utama para korban bencana
dalam mencari pertolongan, jadi bila rumah sakit tidak siap dalam menghadapi bencana,
dapat terjadi keadaan mengerikan bagi kesehatan para korban dan pasien yang sedang
dirawat pada saat bencana tersebut.
Di dalam bab ini, ditekankan dalam persiapan bencana di suatu rumah sakit. Hal
ini dimaksudkan agar siap dan tidak melalaikan tanggung jawabnya bagi kesehatan
komunitas yang berada di dalam lingkup tanggung jawabnya.
Terkait suatu persiapan, maka hal yang paling umum kita pikirkan tentu adalah
rencana persiapan (dalam konteks ini persiapan bencana) sebagaimana kutipan : A Vital
hospital emergency management program cts s an insurance policy that
increases the chances of continued operations under difficult circumstances.
Makna intinya adalah bahwa suatu program manajemen bencana rumah sakit akan
mengarahkan perkembangan dan eksekusi kegiatan yang
mampu memitigasi, mempersiapkan, merespon, dan pemulihan situasi dari suatu
bencana/insiden.
1. Penentuan HVA melalui pertemuan yang diadakan oleh tim K3RS dengan
menghadirkan seluruh jajaran Manajemen, Direktur, Ka.Sub.Bag TU, PJ Unit RSUD
Ciracas
2. Dalam Pertemuan ini menentukan poin-poin event apa yang dimasukkan
dalam beberapa elemen hazard.
3. HVA untuk Naturally occurring Events ditetapkan 3 macam yaitu banjir ,
gempa bumi, dan gunung meletus..
4. HVA untuk technology event ditetapkan 3 macam, yaitu kegagalan listrik,
kegagalan air, dan kebakaran.
5. HVA untuk Human Related Events ditetapkan 3 macam, yaitu kecelakaan
massal, keracunan massal, tamu VIP
6. Setiap komponen diilai dan dipertimbangkan penentuannya dengan melihat kondisi,
situasi, kelengkapan fasilitas, kemampuan rumah sakit serta kondisi alam area RSUD
Ciracas yang akan dimasukkan dalam HVA tool (terlampir).
BAB IV
HASIL
HVA
HVA Tool
2 = Injuries do
2 = Possible 2 = most staff
not result in 2 = 12-24 2 = EMP/EOP 3.56 - 5.27 =
(probable within 2 = 10-25% 2 = >1 week 2 = <1 day trained, some
permanent hours complete Moderate
5 years) equipment
disability
1 = EMP/EOP 1 = Anticipated
1 - Unlikely 1 = Injuries
1 = 24 hours or exercised staff trained and
(probable within treatable with 1 = <10% 1 = 24+ hours 1 = <6 hours 1.85 - 3.56 = Low
less and/or properly
10 years) first aid
evaluated equipped
Bomb Threat 3 1 1 1 4 2 1 1 3.30
Workplace
3 3 1 2 4 2 2 2 4.45
Violence
Tornado 0.00
Severe
Thunderstor 0.00
m
Winter Storm
(Ice, Snow,
Low 0.00
temperatures
)
Flood 0.00
Fire 0.00
Power
0.00
Outage
Info Systems
0.00
Failure
HVAC Failure 0.00
Water
Service 0.00
Failure
Phone
Service 0.00
Failure
Medical Gas
0.00
Failure
Medical
Vacuum 0.00
Failure
Disease
0.00
Outbreak
Mass
Casualty 0.00
Incident
Hazmat
0.00
Exposure
Supply
0.00
Shortage
VIP Situation 0.00
Infant
0.00
Abduction
Average
Score 3.00 2.00 1.00 1.50 4.00 2.00 1.50 1.50 0.39