Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PROGRAM PROTEKSI KEBAKARAN

(JANUARI – MARET 2018)


RUMAH SAKIT PERMATA BEKASI

RS PERMATA BEKASI

JL. LEGENDA RAYA NO.9 MUSTIKA JAYA - BEKASI

TAHUN 2018
LAPORAN PROGRAM PROTEKSI KEBAKARAN

RUMAH SAKIT PERMATA BEKASI JANUARI – MARET 2018

1. PENDAHULUAN
Seringnya terjadi kebakaran dan sulitnya penanggulangan bencana kebakaran pada
bangunan, terutama pada bangunan bertingkat. Berbagai kendala yang ada antara lain
karena rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat akan bahaya kebakaran,
kurangnya kesiapan masyarakat untuk menghadapi dan menanggulangi bahaya kebakaran,
sistem penanganan kebakaran yang belum terwujud dan terintegrasi, serta rendahnya
prasarana dan sarana sistem proteksi kebakaran bangunan yang memadai. Oleh karena itu
selalu diperlukan evaluasi program kebakaran yang dilakukan secara terus menerus dengan
baik dan terencana sepanjang siklus kegiatan operasional di gedung tersebut.
Rumah sakit merupakan salah satu tempat yang memillki risiko kebakaran. Potensi
bahaya di RS, selain penyakit Infeksi juga potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi
situasi dan kondisi di RS, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan yang
berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber cidera lainnya), radiasi, bahan-
bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anastesi, gangguan psikososial dan ergonomi. Semua
potensi bahaya tersebut jelas mengancam jiwa dan kehidupan bagi karyawan di RS, para
pasien maupun para pengunjung yang ada di lingkungan RS. Oleh karena itu, untuk
mengetahui apakah program proteksi kebakaran sudah dijalankan atau belum dijalankan
100% maka perlu dilakukan pelaporan dari program proteksi kebakaran Tahun 2018 Rumah
Sakit Permata Bekasi.

2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Memantau dan mengevaluasi keselamatan dan keamanan bagi sumber daya manusia
Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, lingkungan Rumah Sakit serta
asset/ properti rumah sakit dari bahaya kebakaran.
b. Tujuan Khusus
1. Memantau dan mengevaluasi upaya pencegahan kebakaran melalui pengurangan
risiko seperti penyimpanan dan penanganan bahan-bahan mudah terbakar secara
aman, termasuk gas-gas medis yang mudah terbakar seperti oksigen.
2. Memantau dan mengevaluasi penanganan bahaya yang terkait dengan konstruksi
apapun di atau yang berdekatan dengan bangunan yang ditempati pasien.
3. Memantau dan mengevaluasi penyediaan jalan keluar yang aman dan tidak
terhalangi apabila terjadi kebakaran.
4. Memantau dan mengevaluasi penyediaan sistem peringatan dini, deteksi dini sepertl
detektor asap, alarm kebakaran, dan patroli kebakaran (fire patrols).
5. Memantau dan mengevaluasi penyediaan mekanisme pemadaman api seperti selang
air, bahan kimia pemadam api (chemical suppressantd), atau sistem sprinkler.

3. REALISASI
a. Realisasi Program
Realisasi program prokteksi kebakaran tahun 2018 Rumah Sakit Permata Bekasi
berdasarkan 10 kegiatan yaitu :
1. Rapat perencanaan dan pembuatan program pencegahan dan penanggulangan
kebakaran
2. Pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko seperti penyimpanan dan
penanganan bahan-bahan mudah terbakar secara aman, termasuk gas-gas medis
yang mudah terbakar seperti oksigen :
- Melakukan assement risiko kebakaran
- Melakukan pemetaan area berisiko kebakaran
- Melakukan monitoring inventarisasi dan pengecekan sarana prokteksi
kebakaran pasif dan aktif
- Melalukan inspeksi fasilitas/area berisiko kebakaran secara berkala
3. Penanganan bahaya yang terkait dengan konstruksi apapun di atau yang berdekatan
dengan bangunan yang ditempati pasien :
Melakukan pemantauan terutama yang terkait dengan penggunaan bahan-bahan
mudah terbakar, penggunaan sumber panas / api
4. Penyedian jalan keluar yang aman dan tidak terhalangi apabila terjadi kebakaran :
- Mengidentifikasi ketersediaan rambu-rambu penunjuk arah evakuasi darurat
sesuai standar serta pintu darurat berfungsi dengan baik
- Memantau jalur / tangga darurat terhalang oleh benda apapun atau yang dapat
menghalangi jalanya proses evakuasi
5. Penyediaan sistem peringatan dini, deteksi dini seperti detector asap, alarm
kebakaran, dan patroli kebakaran (fire patrols) :
- Melakukan inspeksi / ronde kebakaran setiap 1 bulan sekali
6. Penyediaan mekanisme pemadaman api seperti selang air, bahan kimia pemadam
api (chemical suppressants), atau sistem sprinkler :
- Mengidentifikasi kebutuhan sarana evakuasi kebakaran
- Memberi rekomendasi penyediaan sarana evakuasi kebakaran
- Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan perlatan pemadaman api, seperti
APAR dan hidran
7. Penyediaan Fire Safety Mangement :
- Menyusun panduan pencegahan dan penanggulangan kebakaran
- Melaksanakan pelatihan pencegahan dan penanggulangan kebakaran bagi
karyawan
- Melaksanakan simulasi evakuasi kebakaran bagi karyawan
8. Monitoring dengan melakukan ronde / inspeksi kebakaran yang dilaksanakan setiap
bulan
9. Melakukan evaluasi program manajemen pencegahan dan penanggulangan
kebakaran
10. Pelatihan
No PROGRAM PROTEKSI KEBAKARAN REALISASI PROGRAM
(DILAKSANAKAN/TIDAK)
1 Rapat perencanaan dan pembuatan DILAKSANAKAN
program pencegahan dan
penanggulangan kebakaran
2 Pencegahan kebakaran melalui
pengurangan risiko seperti penyimpanan
dan penanganan bahan-bahan mudah
terbakar secara aman, termasuk gas-gas
medis yang mudah terbakar seperti
oksigen :
- Melakukan assement risiko DILAKSANAKAN
kebakaran
- Melakukan pemetaan area berisiko DILAKSANAKAN
kebakaran
- Melakukan monitoring inventarisasi DILAKSANAKAN
dan pengecekan sarana prokteksi
kebakaran pasif dan aktif
- Melalukan inspeksi fasilitas/area DILAKSANAKAN
berisiko kebakaran secara berkala
3 Penanganan bahaya yang terkait dengan
konstruksi apapun di atau yang
berdekatan dengan bangunan yang
ditempati pasien :
- Melakukan pemantauan terutama DILAKSANAKAN
yang terkait dengan penggunaan
bahan-bahan mudah terbakar,
penggunaan sumber panas / api
4 Penyedian jalan keluar yang aman dan
tidak terhalangi apabila terjadi kebakaran
:
- Mengidentifikasi ketersediaan DILAKSANAKAN
rambu-rambu penunjuk arah
evakuasi darurat sesuai standar serta
pintu darurat berfungsi dengan baik
- Memantau jalur / tangga darurat DILAKSANAKAN
terhalang oleh benda apapun atau
yang dapat menghalangi jalanya
proses evakuasi
5 Penyediaan sistem peringatan dini,
deteksi dini seperti detector asap, alarm
kebakaran, dan patroli kebakaran (fire
patrols) :
- Melakukan inspeksi / ronde TIDAK DILAKSANAKAN
kebakaran setiap 1 bulan sekali
6 Penyediaan mekanisme pemadaman api
seperti selang air, bahan kimia pemadam
api (chemical suppressants), atau sistem
sprinkler :
- Mengidentifikasi kebutuhan sarana DILAKSANAKAN
evakuasi kebakaran
- Memberi rekomendasi penyediaan DILAKSANAKAN
sarana evakuasi kebakaran
- Melakukan pemeriksaan dan DILAKSANAKAN
pemeliharaan perlatan pemadaman
api, seperti APAR dan hidran
7 Penyediaan Fire Safety Mangement :
- Menyusun panduan pencegahan dan DILAKSANAKAN
penanggulangan kebakaran
- Melaksanakan pelatihan pencegahan DILAKSANAKAN
dan penanggulangan kebakaran bagi
karyawan
- Melaksanakan simulasi evakuasi DILAKSANAKAN
kebakaran bagi karyawan
8 Monitoring dengan melakukan ronde / TIDAK DILAKSANAKAN
inspeksi kebakaran yang dilaksanakan
setiap bulan
9 Melakukan evaluasi program manajemen DILAKSANAKAN
pencegahan dan penanggulangan
kebakaran
10 Pelatihan DILAKSANAKAN

b. Realisasi Pencapaian
Realisasi pencapaian program poteksi kebakaran Rumah Sakit Permata Bekasi Tahun
2018

Realisasi Pencapaian Program Prokteksi


Kebakaran
120
100
80
60
40
20
0

Realisasi pencapain program (%)

4. PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan realisasi program proteksi kebakaran Rumah Sakit Permata Bekasi Tahun
2018, 89,5% sudah terlaksanakan. Akan tetapi untuk Melakukan inspeksi / ronde
kebakaran setiap 1 bulan sekali dan Monitoring dengan melakukan ronde / inspeksi
kebakaran yang dilaksanakan setiap bulan belum sepenuhnya dilaksanakan atau masih
kurang dari 100%.
b. Rekomendasi Tindak Lanjut
Berdasarkan 10 kegiatan program proteksi kebakaran di Rumah Sakit Permata Bekasi
Tahun 2018 maka perlu dilakukan tindak lanjut antara lain :
1. Pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko seperti penyimpanan dan
penanganan bahan-bahan mudah terbakar secara aman, termasuk gas-gas medis
yang mudah terbakar seperti oksigen :
- Melakukan assement risiko kebakaran
- Melakukan pemetaan area berisiko kebakaran
- Melakukan monitoring inventarisasi dan pengecekan sarana prokteksi
kebakaran pasif dan aktif
- Melalukan inspeksi fasilitas/area berisiko kebakaran secara berkala
Perlu dipantau kembali dalam melakukan assement risiko kebakaran, melakukan
infeksi area-area yang berisiko terjadi kebakaran secara berkala.
2. Penanganan bahaya yang terkait dengan konstruksi apapun di atau yang berdekatan
dengan bangunan yang ditempati pasien :
Lebih di tingkatkan lagi dalam melakukan pemantauan terutama yang terkait dengan
penggunaan bahan-bahan mudah terbakar, penggunaan sumber panas / api
3. Penyedian jalan keluar yang aman dan tidak terhalangi apabila terjadi kebakaran :
- Mengidentifikasi ketersediaan rambu-rambu penunjuk arah evakuasi darurat
sesuai standar serta pintu darurat berfungsi dengan baik
- Memantau jalur / tangga darurat terhalang oleh benda apapun atau yang dapat
menghalangi jalanya proses evakuasi
Cek kembali rambu-rambu penunjuk arah evakuasi pada setiap titik dan apabila
belum ada yang terpasang / rusak segera pasang / ganti.
4. Penyediaan sistem peringatan dini, deteksi dini seperti detector asap, alarm
kebakaran, dan patroli kebakaran (fire patrols) :
- Melakukan inspeksi / ronde kebakaran setiap 1 bulan sekali
Sebaiknya tim code red maupun tim K3RS melakukan inspeksi kebakaran setiap 1
bulan sekali.
5. Penyediaan mekanisme pemadaman api seperti selang air, bahan kimia pemadam
api (chemical suppressants), atau sistem sprinkler :
- Mengidentifikasi kebutuhan sarana evakuasi kebakaran
- Memberi rekomendasi penyediaan sarana evakuasi kebakaran
- Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan peralatan pemadaman api, seperti
APAR dan hidran
Rencana tindak lanjut dari peneyedian mekanisme pemadaman api yaitu di cek
kembali kebutuhan sarana evakuasi kebakaran yang masih kurang dan cek kembali
peralatan pemadam api seperti APAR dan hidran apakah masih berfungsi dengan
baik atau tidak.
6. Penyediaan Fire Safety Mangement :
- Menyusun panduan pencegahan dan penanggulangan kebakaran
- Melaksanakan pelatihan pencegahan dan penanggulangan kebakaran bagi
karyawan
- Melaksanakan simulasi evakuasi kebakaran bagi karyawan
Pelatihan pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan simulasi evakuasi
kebakaran bagi karyawan dilakukan minimal 3 bulan sekali untuk semua karyawan.
Hal ini agar semua karyawan lebih menguasi lagi dalam melakukan pencegahan dan
penanggulangan kebakaran.
7. Monitoring dengan melakukan ronde / inspeksi kebakaran yang dilaksanakan setiap
bulan
Dalam hal monitoring inspeksi kebakaran yang sebaiknya dilakukan tiap sebulan
sekali.
8. Melakukan evaluasi program manajemen pencegahan dan penanggulangan
kebakaran
Evaluasi program manajemen pencegahan dan penanggulangan kebakaran dilakukan
setiap 6 bulan dan satu tahun sekali.
9. Pelatihan
Pelatihan simulasi kebakaran bagi semua karyawan sebaiknya minimal 3 bulan sekali.

Anda mungkin juga menyukai