Dalam hidupnya, banyak pria tampil sebagai pemburu harta, tahta,
kemudian wanita. Jika pacar Anda termasuk pria jenis ini, apa yang mesti Anda lakukan untuk menaklukkannya agar tak jadi "pemburu" wanita? Memang, ada ungkapan bahwa di balik pria sukses selalu ada wanita sukses. Masalahnya adalah pria sukses sering merasa "tak cukup satu wanita" untuk mengiringi kesuksesannya. Sebagai pasangannya Anda tentu tak bisa menerima kenyataan ini. Tapi, mengekang dan membuntutinya, malah membuat si sukses berlari lebih kencang hingga lepas kendali. Benarkah pria sukses tak bisa setia? Gemar Mencari Peluang Beberapa pria yang memiliki "wanita kedua' setelah pasangannya, menolak kalau mereka disebut sebagai pemburu wanita. Mereka mengaku pertemuannya dengan wanita kedua itu berlangsung secara tak sengaja dan di luar dugaan sama sekali. Jadi, benar-benar tidak memburu. Andi, kita sebut saja begitu, punya wanita kedua yang berprofesi sebagai pramugari. Percintaan mereka terjadi karena seringnya bertemu dalam perjalanan udara. Dicky, mendapatkan selangit kemesraan dari wanita yang berprofesi sebagai staf marketing karena merasa dapat "perhatian lebih" dari yang ia dapat dari pasangannya. Itu pun awaInya cuma lewat telepon. Memburu, mungkin memang tidak, Tapi, sifat dasar para pria adalah berusaha memanfaatkan kesempatan. Arkhinya, cenderung mencari-cari peluang. Nah, begitu bertemu dengan wanita yang memberi peluang, kemungkinannya hanya dua terus atau tidak. Bisa jadi, ia tak mau terus tapi peluang yang diberikan oleh sang wanita ternyata sangat menggiurkan hingga naluri purbanya mengalahkan rasionya. "Membaca" perasaan pria, apakah ia sedang tergiur atau tidak oleh wanita lain, memang tidak mudah. Tapi, sebagai pasangannya, Anda punya naluri yang tak mungkin dibohongi. Bila hati Anda berkata, itu adalah pertanda. Anda tentu tahu "titik lemahnya" yang mungkin dibidik wanita lain. Misalnya, ia sedang berambisi mewujudkan gagasannya. Selama ini, Anda cuma menanggapinya dengan sebelah mata karena menurut Anda ambisinya tak masuk akal. Nah, jangan biarkan waktu berlalu, Bila Anda tetap bersikap seperti itu dan kemudian ia menemukan wanita lain yang men-suport ambisinya, besar kemungkinan hatinya akan menyeberang. Selalu ada Bandingan Bisa jadi, selama ini Anda merasa sudah jadi pasangan yang sempurna. Mungkin Anda sering berkata dalam hati, "Kurang apa saya? Pakaian, makanan, kepuasan di tempat tidur, rasanya tak ada yang kurang. Saya sering mengalah demi pasangan. Perasaan Anda mungkin betul. Tapi, peluang pria untuk membandingkan hingga mendapatkan alasan untuk memiliki wanita lain selalu saja ada. Seperti dalam hal menanggapi ambisinya. Dengan lantang, sang pria bisa berkata, wanita lain saia yang baru ketemu beberapa kali bisa memahami ambisi saya. Masak sih pasangan yang sudah bertahun-tahun saya kenal selama ini hanya menanggapi dengan sebelah mata. Harusnya, Anda lebih paham, dong!"
Itulah pria, ia punya banyak alasan untuk merasa benar. Sebagai
pasangannya, Anda tak harus merasa kalah. Anda kan bisa jadi pendengar yang baik, jangan sampai ia merasa lebih didengar wanita lain dibanding Anda sendiri. Intinya, pria cenderung membandingkan pasanganya dengan setiap wanita yang ia temui. Anda tentu sebal dengan kenyataan ini tapi itulah realitasnya. Untuk bisa menaklukkan hasratnya menyeberang ke lain hati, Anda harus bisa menunjukkan serta membuktikan bahwa Anda punya banyak kelebihan. Yang namanya kelebihan kadangkala bisa ditunjukkan dalam hal sepele. Misalnya, banyak pria yang bangga menceritakan bahwa pasangan mereka selalu ramah setiap kali bicara di telepon. Atau, banyak pria yang lutuh hatinya karena pasangan mereka orangnya sabar dan tidak pernah ngomel. Atau juga, banyak pria yang kagum pada pasangan mereka karena suka diingatkan agar tak lupa makan. Dapat dipastikan, Anda punya banyak kesempatan untuk menunjukkan kelebihan sebagai pasangan, Kadang Anda lupa memanfaatkan kesempatan tersebut. Akibatnya, ia merasa bahwa Anda lebih banyak minus-nya hingga dengan mudah terjadi penyeberangan hati begitu ia menemukan sesuatu yang plus pada wanita lain. Kenapa Begitu Mudah Mungkin Anda pernah berpikir, kok begitu mudahnya seorang pria berpindah ke lain hati? Ini bisa ditilik dari kepribadian yang bersangkutan. Pertama, karena ia merasa ya wajar-wajar saja pria punya hubungan dengan banyak wanita, meskipun sudah punya pasangan. Dengan enteng, ia akan bilang bahwa dari dulu pria itu ya begitu: raja punya selir, bos punya wanita simpanan. Andai pasangan Anda berprinsip seperti itu, mungkin Anda perlu bersekutu dengan ibunya agar ia tak lepas kendali. Kedua, karena ia merasa kebutuhannya tak Anda penuhi. Terus-terang, kebutuhan ini luas sekali cakupannya. Bisa kebutuhan akan perhatian, dialog, eksistensi, atau seksual. Anda bisa menganalisa, apakah perhatian yang Anda berikan setara dengan perhatian yang Anda minta darinya? Apakah kesempatan dan waktu berdialog cukup? Apakah Anda merasa eksis sebagai pasangannya dan ia eksis sebagai pasangan Anda? Maksudnya, tidak ada yang mendominasi? Apakah kehidupan seksual Anda sehat? Artinya, sama-sama mendapatkan kepuasan? Dalam hal pemenuhan kebutuhan ini, tentu Anda bisa mengajaknya mengatasinya bersama-sama supaya ia tak mencari pemenuhan kebutuhannya di luar rumah. Ketiga, karena ia terpengaruh oleh lingkungan pergaulannya. Kepribadiannya yang labil memang cenderung mudah hanyut dalam arus lingkungan. Sebagai pasangannya, tentu berat bagi Anda sendirian menepiskan pengaruh lingkungannya yang begitu kuat. Anda bisa mencari dukungan dari keluarga terdekat supaya ia tak menyeberang terlalu jauh.