Anda di halaman 1dari 7

PEMBERIAN IMUNISASI POLIO ORAL (OPV)

Pengertian Immunisasi polio adalah memasukkan vaksin


polio yang telah di lemahkan ke dalam
tubuh melalui oral
Tujuan Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit
polio
Kebijakan Diberikan pada anak usia 0-11 bulan sebanyak 4
x selang waktu pemberian minimal
4 minggu di berikan secara oral ( melalui mulut )
dengan dosis 2 tetes
Referensi Modul Pelatihan Tenaga Pelaksana Imunisasi di
Puskesmas Tahun 2013
Alat dan Bahan 1. Vaksin Polio
2. Penetes ( dropper )
Langkah-Langkah 1. Memberitahukan dan menjelaskan tindakan
yang akan dilakukan kepada orang tua/
keluarga
2. Mencuci tangan
3. Memeriksa label vaksin, tanggal kadaluarsa
dan warna pada VVM,
4. Memasang penetes ( dropper ) pada botol
vaksin yang telah dibuka
5. Mengatur posisi bayi
6. Meneteskan vaksin polio sebanyak 2 tetes
melaui mulut (oral)
7. Merapikan bayi
8. Mencuci tangan
9. Mendokumentasikan hasil tindakan
Hal-hal yang perlu 1. Kondisi umum bayi
diperhatikan 2. Safety petugas
3. Tehnik pemberian
Unit terkait 1. Pelaksana Imunisasi
2. Bidan
3. Perawat
Dokumen terkait 1. Buku KIA
2. kohort Bayi
Standar Operasional Prosedur (Sop)
Pemberian Imunisasi Dpt-Hepatitis B
Pengertian Suatu tindakan untuk memberikan kekebalan
terhadap penyakit Dipteri, Pertusis, Tetanus Dan
Hepatitis B secara Intramuscular (IM) dengan
dosis 0,5 cc
Tujuan Bertujuan untuk memberi kekebalan aktif
terhadap penyakit, Dipteri, Pertusis, Dan
Hepatitis B
Kebijakan Bidan dan tenaga kesehatan lainnya dapat
melakukan sesuai standar prosedur kerja yang
berlaku.
Prosedur A. Persiapan  alat
 Vaksin DPT + Hepatitis B  dan tempatnya
(Termos es vaksin)
 Spuit 0,5 cc
 Kapas alcohol + kom kecil
 Buku KIA
 Bengkok
 Safety box
B. Persiapan diri
 Cuci tangan (lihat SOP cuci tangan)
C. Pelaksanaan
 Cek vaksin DPT
 Kocok terlebih dahulu flakonnya sehingga
endapan bisa tercampur
 Mengambil vaksin DPT Dan Mengisi spuit
0,5 cc dengan vaksin sesuai dosis (0,5cc),
dan keluarkan udara
 Memberitahukan kepada ibu bahwa
bayinya akan di suntik
 Atur posisi bayi
 Identifikasi daerah tusuk
 Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan
kapas alcohol, angkat dengan jempol dan
jari telunjuk
 Jarum ditusukan tegak lurus dan
membentuk sudut 90° dengan  permukaan
kulit
 Lakukan aspirasi, ditarik sedikit bila ada
darah vaksin jangan dimasukan, tapi jika
tidak ada darah vaksin dimasukan
perlahan-lahan
 Setelah obat masuk semua, jarum dicabut
dengan cepat
 Bekas tusukan jarum ditekan dengan kapas
alcohol
 Buang spuit di safety box
 Buang bekas kapas alcohol ke bengkok
 Rapikan alat-alat
 Cuci tangan kembali sesuai (SOP)
 Terangkan kepada ibu anak tersebut,
tentang panas akibat DPT Anjurkan
kompres hangat di lokasi penyuntikan
 Lakukan evaluasi
D. Hal-hal yang harus diperhatikan
 Pastikan bayi tidak demam dan panas
tinggi
 Pemberian DPT-Hepatitis B diberikan mulai
pada usia 2 bulan
 Harus di berikan 3x dengan dosis 0,5 cc
dengan interval 4 minggu secara
intramuskular
 Vaksin yang digunakan jangan sampai
beku
 Sisa vaksin yang di berikan harus di buang
SOP PELAYANAN IMUNISASI BCG
IC (INTRA CUTAN)
Pengertian Kegiatan yang dilakukan untuk membangun
kekebalan terhadap penyakit TBC ( tubercolosis)
yang disebabkan oleh Mycrobacterium
tubercolosa
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi
petugas dalam pemberian imunisasi BCG
Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Badean
Nomor : / /429.114.12/2018 Tentang Jenis-jenis
pelayanan di UPTD Puskesmas Kabat
Referensi Permenkes no 12 tahun 2017 Tentang
penyelenggaraan Imunisasi
Prosedur 1. Petugas memanggil pasien dengan ramah
kemudian mencocokkan identitas di status
kemudian kita anjurkan untuk di timbang.
2. Cocokan identitas , bila tidak cocok
kembalikan ke loket
3. Pastikan di anamnesa pastikan imunisasi
saat ini, lihat kolom imunisasi di KMS atau
di buku kia
4. Periksa kesehatan bayi ( berat badan,
tinggi badan, suhu, nadi dan pernafasan)
5. Jelaskan pada ibu bayi tentang imunisasi
hari ini dan efek sampingnya.
6. Pastikan vaksin layak pakai (lihat VVM dan
ED) ,jika tidak layak kembalikan pada
pengelola vaksin.
7. Campurkan pelarut vaksin dan vaksin bcg
beri tanda (tanggal dan jam waktu buka
vaksin)
8. Masukkan vaksin bcg ke dalam spuit
dengan dosis 0,05 cc
9. Bayi diposisikan yang benar dan aman
kemudian diimunisasi bcg dengan cara IC
di lengan sebelah kanan, spuit yang habis
dipakai dimasukkan kedalam safety box
dalam keadaan terbuka.
10. Petugas mencatat hasil imunisasi
dalam buku KMS dan kohort bayi
11. Petugas memberikan seling jadwal
pemberian imunisasi selanjutnya, dan efek
setelah pemberian imunisasi dengan
senyum ramah
Unit Terkait Ruang KIA-KB
Dokumen Terkait 1. Buku KIA
2. Kartu Anak
3. Buku Register
4. Kohort Bay
SOP IMUNISASI CAMPAK
SC (SUB CUTAN)
Pengertian Tindakan pemberian vaksin campak pada anak
berumur 9 bulan
Tujuan Memberikan kekebalan terhadap penyakit campak
Prosedur Persiapan pasien
1. Petugas memperkenalkan diri
2. Identifikasi pasien
3. Beritahu pasien/keluarga tentang tindakan yang
akan dilakukan
Persiapan Alat-alat
1. Vaksin Campak
2. Pelarut Campak
3. Spuit disposable
4. Pinset
5. Kapas DTT
Pelaksanaan
1. Petugas mencuci tangan
2. Pastikan vaksin yang akan digunakan dalam
keadaan baik (perhatikan kadaluarsa dan VVM)
3. Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset
4. Larutkan dengan cairan pelarut campak yang
sudah ada (5 cc)
5. Pastikan umur anak tepat untuk di imunisasi
campak (9bulan)
6. Ambil 0,5 cc vaksin campak yang telah dilarutkan
tadi
7. Bersihkan lengan kiri bagian atas anak dengan
kapas DTT
8. Suntikan secara Sub cutan (SC)
9. Rapikan Alat-alat
10. Petugas mencuci tangan
11. Dokumentasikan dalam KMS

Anda mungkin juga menyukai