Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1 Perencanaan Program Komunikasi

Nama : Amira Carlin

NIM : 031331392

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Tugas.1
Teman teman mahasiswa peserta tuton
 Dalam menjawab Tugas ada beberapa ketentuan yang harus kita sepakti bersama
yaitu : 

1. Dilarang melakukan plagiasi dengan mengcopy pendapat teman lain dan


mengutip sama persis dari suatu sumber tanpa mencantumkan sumber
kutipan.
2. Jika mengutip dari sumber kutipan, bisa diambil seperlunya  materi yg sesuai
dengan topik pada tugas,  kemudian lengkapi dengan  pendapat Anda yang
mengaitkan  materi dari sumber kutipan  dengan topik pada tugas
3. Dalam menjawab tugas penilaian Tugas  bukan dari banyaknya tulisan yang
disampaikan, tetapi lebih kepada kesesuaian  pendapat yg Anda  sampaikan
terkait pertanyaan pada tugas yang disampaikan serta keorisinilan  pendapat
Anda
4. Anda tidak perlu mengulang pertanyaan , Sampaikan jawaban Anda langsung
di halaman tugas
5. Berikan tiga (3) kata kunci dari jawaban tugas Anda pada akhir kalimat dari
jawaban tugas Anda! (mis kata kunci : 1. xxx, 2.xxx, 3. xxx) 

 Tugas 1 
 Jelaskan Pengertian efek komunikasi menurut pakar yang Anda ketahui 
 Jelaskan tingkatan efek yang dihasilkan pada proses komunikasi dan berikan
contohnya jika dikaitkan dengan suatu kegiatan program komunikasi di
wilayah Anda!
 Jelaskan pengertian Perspektif Display dan berikan contohnya

Selamat Belajar !
JAWAB :
1. - Piatilla (Windahl, 1992: 191) memberikan definisi efek komunikasi sebagai konsekuensi
dari proses komunikasi, yang sedikitnya melibatkan elemen-elemen komunikator, pesan,
media, dan khalayak.
- Anderson dan Meyer (hal.191) mendefinisikan efek sebagai suatu keadaan yang tidak
akan muncul tanpa kehadiran keadaan lainnya.
Suatu efek, karenanya, memerlukan seorang pelaku (agent) dan seorang penanggap
(reactant) dalam sebuah hubungan. Efek komunikasi dengan dengan demikian merupakan
basil dari aksi dan reaksi antara komunikator dan khalayak dalam sebuah proses komunikasi.
( Sumber : Skom4206/Modul 3) (Kata Kunci : 1. Efek, 2. Komunikasi, 3.Menurut, 4.
Ahli)

2. Secara umum efek dari komunikasi termasuk yang menggunakan media massa meliputi
aspek: kognitif, afektif, dan konatif.
Efek kognitif terjadi pada tingkat pengetahuan jika khalayak telah menerima suatu pesan
maka mereka menjadi tahu mengenai apa yang disampaikan kepadanya. Inilah efek
komunikasi yang paling dasar dan hampir dapat dipastikan bahwa komunikasi selalu
menghasilkan efek kognisi sesuai tingkat intelektualitas para penerimanya.
Efek afektif terjadi pada tingkat perasaan, seperti perasaan suka atau tidak suka. Lazimnya,
efek ini terjadi setelah efek kognisi. Setelah khalayak paham mengenai apa yang terkandung
dalam pesan yang diterimanya, akan muncul dalam diri mereka perasaan tertentu, misalnya
rasa suka atau tidak suka, terhadap isi pesan tersebut. Efek ini antara lain tergantung dari isi
dan susunan pesan yang mereka terima.
Efek konatif atau psikomotorik terjadi pada tingkat tingkah laku. Sesudah khalayak tahu dan
menetapkan perasaan tertentu terhadap objek yang dibicarakan maka mereka akan melalukan
tindakan tertentu. Banyak faktor yang ikut mendukung atau menghambat terjadinya efek
psikomotorik ini, baik faktor fisik (material) maupun nonfisik (immaterial).
( Sumber : Skom4206/Modul 3) (Kata kunci : 1. Efek kognirif, 2. Efek afektif, 3. Efek
konotif)
Contoh :
Ketika berdiskusi tentang suatu event di sekolah. Ketika seseorang memberi pendapat atau
ide untuk event tersebut kepada anggota yang lain dan meminta respon atau timbal balik
seperti ktirik, setuju atau tidak setuju tentang ide tersebut. Jika, banyak yang tidak setuju
dengan ide tersebut, seseorang yang lain bisa memberi pendapat atau ide yang lain.
3. Perspektif display komunikasi dilihat sebagai usaha memamerkan sejumlah pesan guna
menarik perhatian publik. Komunikasi dianalogkan sebagai kegiatan pedagang yang
memajang barang-barang daga-ngannya di etalase toko. Dalam perspektif ini komunikasi
didayagunakan untuk menam-pilkan sebanyak mungkin pesan atau informasi guna menarik
perhatian banyak orang. Pembuatan curriculum vitae (CV) atau daftar riwayat hidup ketika
melamar suatu peker-jaan merupakan sebagian dari contoh penggunaan perspektif display. Di
dalam CV, sega-la informasi yang dianggap penting biasanya tuliskan agar pembaca tertarik
kepada si pemberi CV. Perspektif ini dikenal pula dengan model publisitas, sebuah model
komunikasi yang menekankan pentingnya usahausaha memberikan informasi kepada publik
(publi-sitas) agar mereka tahu dan menyadari terhadap adanya ide atau pesan yang
disampaikan. Berbekal pengetahuan dan kesadaran ini diharapkan publik memahami serta
menyukai apa yang disampaikan.
Di level lapangan, petugas relasi publik (public relation) atau hu-mas suatu perusahaan
sering kali melakukan upaya publisitas ini, antara lain melalui pembuatan press release atau
press conferences untuk “memajang” kinerja institusinya di hadapan publik. Jika dilihat
secara cermat halaman demi halaman koran, majalah, dan tabloid, semuanya tampak
mendisplay informasi agar masyarakat tertarik lalu membacanya. Jadi, berbeda dari
perspektif transmisionis yang mementingkan pengiriman pesan, perspektif display lebih
mengutamakan hasil dari komunikasi berupa perhatian (attention) khalayak. Model display-
attention atau model publisitas ini biasanya dicirikan oleh tiga hal, yakni:
(1) Perhatian umumnya hanya diberikan kepada hal-hal tertentu saja. Pengiriman pesan
hanya sekadar memperoleh perhatian sehingga hasil dan proses komunikasi cenderung tidak
dapat diukur;
(2) Perhatian dipusatkan pada masa sekarang. Masa depan tidak diperhitungkan ke-cuali
sekadar kelanjutan dan pengembangan dari masa sekarang. Masa lalu sama sekali tidak
diperhitungkan;
(3) Perolehan perhatian merupakan tujuan yang berdiri sendiri dan tidak memiliki tu-juan
instrumental (khusus) lain. Dengan demikian perolehan perhatian dapat dipandang sebagai
proses yang bernilai netral.
(Sumber :

https://jurnal.ar-raniry.ac.id) (Kata Kunci : 1. Perspektif, 2. Display)

Anda mungkin juga menyukai