Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM KERING

PEMISAHAN KIMIA

PENENTUAN NILAI RESOLUSI, N TEORITIS, DAN HETP PADA


KROMATOGRAFI

Oleh :

Nama : Muhammad Zaki Imam


NIM : 18630038
Kelas : Kimia A
Kelompok :4

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2020
Percobaan I
A B C D E F G H I J
tR 20 21 23 26 30 35 41 48 56 65
W 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Start 0 17.5 18.5 20.5 23.5 27.5 32.5 38.5 45.5 53.5 62.5
Peak 1 20 21 23 26 30 35 41 48 56 65
End 0 22.5 23.5 25.5 28.5 32.5 37.5 43.5 50.5 58.5 67.5
R 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8
N 256 282.24 338.56 432.64 576 784 1075.84 1474.56 2007.04 2704
HETP 0.039063 0.035431 0.029537 0.023114 0.017361 0.012755 0.009295 0.006782 0.004982 0.003698

A B C D E F G H I J

1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80

Kesimpulan : Berdasarkan data dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa lebar peak yang sama satu
dengan lainnya karena selisih nilai start dan end-nya sama. Senyawa yang memiliki nilai R kurang dari
0,5 akan menghasilkan kromatogram yang saling tumpang tindih, bisa dilihat pada senyawa A-B dan
senyawa B-C yang memiliki nilai R masing-masing 0,2 dan 0,4. Puncak peaksudah mulai terpisah pada
senyawa C-D namun masih saling tumpang tindih karena nilai R nya kurang dari 0,75. Senyawa C-D
memiliki nilai R sebesar 0,6. Puncak peak sudah terpisah dengan baik pada senyawa D-E dan E-F dan
tumpang tindih semakin berkurang karena nilai R nya mendekati 1 dengan masing-masing nilai R
sebesar 0,8 dan 1. Pemisahan kedua peak terpisah dengan sempurna pada senyawa F-G, G-H, H-I, dan
I-J karena memiliki nila R mendekati 1,5 atau lebih dengan masing-masing nilai R sebesar 1,2; 1,4;
1,6; dan 1,8. Nilai HETP dan nilai N berbanding terbalik sehingga semakin besar nilai N maka nilai H
akan semakin kecil, ini dijelaskan pada persamaan H = L/N. Semakin kecil nilai HETP maka hasil
pemisahan akan semakin baik.
Percobaan II
A B C D E F G H I J
tR 20 21 23 26 30 35 41 48 56 65
W 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Start 0 15 16.5 19 22.5 27 32.5 39 46.5 55 64.5
Peak 1 20 21 23 26 30 35 41 48 56 65
End 0 25 25.5 27 29.5 33 37.5 43 49.5 57 65.5
R 0.105263 0.235294 0.4 0.615385 0.909091 1.333333 2 3.2 6
N 64 87.11111 132.25 220.7347 400 784 1681 4096 12544 67600
HETP 0.15625 0.114796 0.075614 0.045303 0.025 0.012755 0.005949 0.002441 0.000797 0.000148

A B C D E F G H I J

1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0 10 20 30 40 50 60 70

Kesimpulan : berdasarkan data dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa lebar peak relatif berbeda
karena selisih antara start dan end-nya juga berbeda-beda sehingga hasil pemisahannya juga beda.
Semakin sempit peaknya maka hasil pemisahan juga semakin baik. Urutan hasil pemisahan berdasarkan
lebar peak A<B<C<D<E<F<G<H<I<J. Senyawa yang memiliki nilai R kurang dari 0.5 akan
menghasilkan kromatogram yang saling tumpang tindih, bisa dilihat pada senyawa A-B, B-C, dan C-D
dengan masing-masing nilai R sebesar 0,105263; 0,235294; dan 0.4. puncak peak sudah mulai terpisah
pada senyawa D-E namun masih tumpang tindih karena nilai R kurang dari 0,75. Senyawa D-E
memiliki nilai R sebesar 0.615385. Puncak peak sudah terpisah dengan baik pada senyawa E-F dan F-
G namun masih terjadi tumpang tindih dengan nilai R mendekati 1, masing-masing nilai R senyawa
tersebut sebesar 0,909091 dan 1,333333. Puncak peak terpisah dengan sempurna pada senyawa G-H,
H-I, dan I-J dengan nilai R yang besar, masing-masing nilai R nya sebesar 2; 3,2; dan 6. . Nilai HETP
dan nilai N berbanding terbalik sehingga semakin besar nilai N maka nilai H akan semakin kecil, ini
dijelaskan pada persamaan H = L/N. Semakin kecil nilai HETP maka hasil pemisahan akan semakin
baik.

Anda mungkin juga menyukai