Bisnis dropship ini memang terlihat sangat mudah dikerjakan, bahkan si penjual dapat
menjalankan usahanya dari mana saja, yang penting ada koneksi internet dan gadget yang
mendukung. Namun, tentunya tiap bisnis memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing,
begitu juga dengan bisnis dropship ini.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bisnis dropship bisa dijalankan tanpa harus
mengeluarkan modal yang besar. Pengecer bisa menjual produk secara online melalui situs
media sosial (Twitter, Facebook), blog gratis, melalui aplikasi messenger smartphone, dan
melalui forum-forum jual beli misalnya seperti kaskus. Tentunya penjual harus mengeluarkan
modal untuk biaya internet.
2. Sangat Praktis
Sebagai seorang dropshipper, kita tidak perlu pusing berurusan dengan proses pengadaan
barang, proses pengemasan, dan proses pengiriman barang ke konsumen karena semua proses
tersebut sudah menjadi tanggungjawab si supplier. Selain itu, kita juga tidak perlu pusing
dengan proses perencanaan bisnis yang cukup kompleks yang dilakukan oleh supplier.
Tidak seperti bisnis konvesional yang membutuhkan biaya operasional yang cukup besar, bisnis
dropship bisa dijalankan dengan biaya operasional yang sangat kecil, atau bahkan tanpa biaya
operasional. Biaya yang biasa dikeluarkan oleh sebuah usaha adalah untuk biaya listrik, gaji
pegawai, dan biaya sewa tempat. Sedangkan bisnis dropship, kita hanya mengeluarkan biaya
yang sangat kecil, seperti biaya koneksi internet dan modem.
Keuntungan yang bisa diambil oleh dropshipper biasanya kecil. Memang bisa saja si penjual
menaikkan harga yang lebih tinggi, tapi tentu saja itu sangat beresiko karena bisa merusak
kepercayaan konsumen. Dropshipper biasanya tidak akan menetapkan harga yang jauh dari
harga yang sudah ditetapkan oleh supplier.
Info tentang ketersediaan barang tidak bisa diketahui langsung oleh dropshipper karena data
tersebut ada pada supplier. Bisa saja sebuah produk yang akan dibeli melalui dropshipper
ternyata telah habis dan informasinya belum terupdate di website si supplier barang.
Ketika seorang konsumen bertanya lebih detail tentang sebuah barang, biasanya dropshipper
kurang bisa menjelaskan tentang detail barang tersebut karena memang dia kurang memahami
produk tersebut. Kebanyakan dropshipper hanya fokus pada pemasaran tanpa mengetahui
detail dan spesifikasi barang yang dijual. Hal ini tentunya akan mempengaruhi niat konsumen
untuk membeli produk tersebut, dan biasanya memang konsumen tidak jadi membeli barang
tersebut.
1. Pilihlah supplier dari wholesale atau grosiran. Biasanya penjual grosiran tidak mau
mengambil untung besar per barang yang dijual, tapi pada banyaknya jumlah barang yang
dijual.
2. Pilih supplier yang sudah memiliki sistem yang sudah jelas, mulai dari proses pemesanan,
proses pengecekan barang, proses konfirmasi pembelian, hingga proses pengemasan dan
pengiriman barang ke konsumen.
3. Pilihlah supplier yang mudah dihubungi. Namun, kita harus mengerti bahwa supplier
biasanya tidak mau berlama-lama untutk menerima telepon atau chating dengan Anda karena
mereka harus melayani banyak dropshipper lainnya.
4. Biasanya supplier akan menanyakan nama dropshipper dan nama toko online si
dropshipper. Ini diperlukan untuk data pengirim barang ke si pembeli, supplier akan
menuliskan nama atau toko online si dropshipper di kemasan barang yang dikirim ke
pelanggan.
Demikianlah penjelasan singkat tentang bisnis dropship, yaitu peluang bisnis online tanpa
modal yang bisa Anda jalankan dari mana saja. Dari pengalaman saya berbisnis dropship, ada
beberapa calon pembeli yang ternyata hanya bertanya-tanya saja dan tidak jadi membeli.
Terkadang pertanyaan demi pertanyaan yang mereka ajukan akan menghabiskan waktu. Jika
Anda ingin menjalankan bisnis dropship, maka Anda juga harus mempersiapkan diri
menghadapi hal-hal seperti ini.