Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH DROPSHIP

(Studi Kasus Pada Toko Online Ariana Shop)

OLEH:
RISNAWATI
NIM. 201762 201031

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSAMUS
MERAUKE
2018LAMAN JUDUL

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt yang telah senantiasa memberikan rahmat dan

nikmat yang tiada terkira bagi kami. Sehingga dengan nikmat dan rahmatnya kami

mampu untuk menyelesaikan makalah sebagai tugas dalam mata kuliah

“kwirausahaan” yang di ampuh oleh bapak.

Terimakasih juga kami sampaikan kepada bapak. yang telah memberikan

tugas tersebut sehingga kami menjadi semakin mengerti tentang mata kuliah

“kewirausahaan”. Khususnya pada materi ”DROPSHIP ”.

Sekian dari kami semoga bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi semua orang

umumnya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Permasalahan........................................................................................... 1

C. Tujuan ..................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3

A. pengertian dropship dan dropshipper ...................................................... 3


B. Cara kerja / sistem kerja dari dropshipping ............................................. 4
C. Siapa yang menjadi supplier atau pemasok barang seorang dropshipper 5
D. Keuntungan menjadi seorang dropshipper .............................................. 5
E. Kerugian menjadi seorang dropshipper ................................................... 6

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 7

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHHULUAN

A. Latar belakang

Di zaman yang serba online ini, rasanya bisnis online semakin lama semakin
berkembang. Termasuk juga di dalamnya dalam urusan perdagangan. Toko online
dari hari-kehari semakin menjamur dan banyak juga yang diantaranya (para online
shop) menambahkan jasa dropship dan juga reseller di dalam fitur situsnya.

Studi Kasus : Seperti halnya jual beli yang dilakukan oleh toko online Ariana
Shop. Pemilik toko online tersebut bertindak sebagai droppshipper. Di toko
onlinenya tersebut, ia menjual berbagai macam fashion seperti pakaian, hijab, tas,
jaket, blazer, baju couple dan sepatu. Ia melakukan bisnisnya melalui grup dari
situs media sosial berupa bbm (Blackberry Messenger).

.Dropshipper tersebut hanya memasang display items atau katalog lewat grup
tersebut, setelah pembeli menentukan barang yang dikehendaki kemudian pembeli
melakukan transaksi kepada dropshipper. Setelah ada kesepakatan, dropshipper
memesan dan membayar kepada supplier (produsen) serta memberikan data-data
pelanggan. Setelah uang ditransfer, barang akan dikirim oleh supplier langsung ke
alamat pembeli.

Jual beli dropship ini sama dengan jual beli dengan akad salam, dimana akad
salam adalah akad pesanan dengan pembayaran di depan dan barang diserahkan di
kemudian hari.Adapun syarat-syarat salam di antaranya:

1. Barang yang dipesan dapat dibatasi dengan sifat yang bisa membedakan
pengertian barang yang dipesankan sekiranya dengan sifat tersebut dapat
menghilangkan kebodohan (kekaburan) barang yang dipesan.
2. Jenis barang yang dipesan tidak bercampur dengan jenis lainnya, maka
tidak sah memesan barang yang bercampur dengan yang dimaksud dari
beberapa juznya yang tidak dapat diketahui secara tegas.
3. Barang yang dipesan itu tidak diproses dengan api untuk
merobahkannya,yakni barangnya dimasukkan ke dalam api supaya masak
atau juga untuk menggoreng. Jika memasukkannya ke dalam api tersebut
bertujuan untuk membedakan, seperti madu dan mentega, maka sahlah
barang yang dipesan itu.

1
2

4. Barang yang dipesan tidak berupa yang dapat dilihat oleh mata (ketika
terjadi akad) akan tetapi harus berupa barang berstatus hutang.
5. Barang yang dipesan tidak ada ditempat yang sudah ditetapkan
Jual beli dengan sistem dropship ini mendapat banyak respon dari
masyarakat, baik yang setuju maupun yang tidak setuju. Mereka
mempunyai alasan tersendiri tentang kebolehan dan ketidakbolehan sistem
jual beli ini. Jual beli dengan sistem dropship diperbolehkan apabila
dropshipper dalam melakukan jual beli ini sesuai dengan syarat jual beli
yang telah ditentukan.
Jual beli dengan cara seperti itu dimungkinkan mengandung unsur gharar
(unsur ketidakpastian), disebabkan karena barang yang dijadikan objek
jual beli bukan milik penuh penjual, sehingga pada saat akad berlangsung
penjual belum dapat memastikan apakah barang tersebut dapat dikirimkan
kepada pembeli atau tidak. Selain itu, karena barang tersebut dijual dalam
bentuk gambar, maka terdapat pula ketidakpastian karakter ataupun
kualitas produk yang belum tentu sama dengan gambar atau foto yang
dipajang di toko online tersebut.

B. Permasalah

1. Apa itu Dropship ?


2. Bagaimana cara / sistem kerja ?
3. apa keuntungan dan kerugian ?
4. bagaiman cara menjadi Dropshipper?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Apa itu dropship dan dropshipper itu ?.


2. Untuk mengetahui Bagaimana cara kerja atau sistem kerja dari dropship ?.
3. Untuk mengetahui Apa keuntungan dan kerugian menjadi seorang
dropshipper
4. Untuk mengetahui bagaimana cara mendaftar menjadi dropshipper ?.
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. pengertian dropship dan dropshipper

Dropship adalah suatu metode di dalam perdagangan atau di dalam jual beli
secara online. Yang mana pihak penjual tidak melakukan kegiatan menstok
barang, maupun tidak juga ikut serta dalam proses pengiriman barang. Penjual
hanya meneruskan pesanan dari pihak pembeli ke pihak supplier. Dan nantinya,
pihak supplier akan mengirim barang tersebut ke pihak pembeli atas nama penjual
tadi.Nah, sedangkan Dropshipper adalah sebuah istilah yang diperuntukkan untuk
menyebut orang-orang yang aktif dalam kegiatan dropshipping. Atau lebih
mudahnya, penjual yang melakukan kegiatan dropship, itulah yang disebut
sebagai dropshipper.

B. Cara kerja / sistem kerja dari dropshipping

Untuk menjadi seorang dropshipper tidak perlu memerlukan modal yang besar.
Menjadi dropshipper hanya perlu bermodalkan kuota internet, koneksi dengan
supllier, dan juga media promosi barang atau produk jualan di dunia maya.

Seorang dropshipper tidak perlu membeli barang dagangan atau juga menstok
barang untuk dijual kembali ke para pembeli. Namun, seorang dropshipper hanya
perlu memajang berbagai konten terkait penjualan di berbagai media online.
Seperti media sosial, blog, website dan lain sebagainya.

Seorang dropshipper biasanya akan diberikan berbagai konten pendukung oleh


supplier (pemasok barang). Biasanya konten tersebut berupa foto / gambar,
widget, deskripsi dari barang, dan juga harga produk dari supplier. Dan nantinya,
berbagai konten tersebut di promosikan oleh seorang dropshipper dengan harga
yang berbeda dari harga asli yang diberikan oleh pihak supplier tadi.

Sehingga nantinya jika ada pembeli yang tertarik. Dan membeli produk yang ada
di blog maupun produk yang dipromosikan oleh dropshipper tadi. Pihak
dropshipper akan mengontak pihak supplier (seller, toko online, dll) untuk
mengirimkan sejumlah barang yang dipesan oleh pembeli tadi dengan atas nama
si penjual atau dropshipper tadi.

Lebih mudahnya, berikut kira-kira contoh tata urutan dari cara kerja dropshipping
4

1. Dropshipper mempromosikan barang / produk dari supplier dengan harga


barang yang disesuaikan (Ditambah / Dinaikkan)

2. Pembeli tertarik dan mengontak dropshipper untuk membeli produk yang


dipromosikannya

3. Dropshipper mengontak pihak supplier karena ada pembeli yang ingin membeli
produknya

4. Dropshipper membayar sejumlah uang ke pihak supplier dengan harga awal


yang ditentukan supplier tadi

5. Pihak supplier mengirimkan barang atau produk ke pembeli

C. Siapa yang menjadi supplier atau pemasok barang seorang dropshipper ?

Supplier dari seorang dropshipper sangatlah bervariasi. Bisa dari pemilik toko
online secara langsung, bisa juga dari seller atau penjual yang ada di berbagai
situs toko online. Misalnya seperti para pemilik toko online kecil-kecilan, atau
juga pedagang grosiran yang membuat akun atau numpang di toko online yang
besar. Seperti di tokopedia, shopee, dan lain sebagainya.Jika anda ingin menjadi
seorang dropshipper, tentunya tiap pihak supplier memiliki prosedur pendaftaran
tersendiri. Namun biasanya dalam pendaftaran hanya memerlukan data-data
seperti email, nama, alamat tempat tinggal, no hp, dan data-data yang umum lain
nya.

D. Keuntungan menjadi seorang dropshipper

Dari berbagai penjelasan yang tersebut diatas. Sudah jelas banyak keuntungan
yang didapat oleh seorang dropshipper. Diantaranya seperti yang tersebut di
bawah ini.

1. Dropshipper tidak perlu mengeluarkan banyak modal / biaya untuk membuka


toko online atau mempromosikan produk dari supplier. Dengan hanya
bermodalkan blog gratisan atau juga promosi di sosial media saja anda sudah
dapat menjadi seorang dropshipper.

2. Dropshipper tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli barang atau


menstok barang terlebih dahulu.

3. Dropshipper tidak ikut campur di dalam proses pengiriman barang ke pihak


pembeli.

4. Dropshipper mendapatkan keuntungan dari selisih harga yang dipromosikan


dalam penjualan nya. (Misalkan pihak supplier mematok harga produk seharga
5

100ribu rupiah, dan pihak dropshipper mempromosikan barang seharga 120ribu


rupiah. Maka jika ada pembeli yang membeli di dropshipper tadi, ia akan
mendapatkan keuntungan sebesar 20ribu rupiah, dari selisih harga awal tadi.)

E. Kerugian menjadi seorang dropshipper

Karena seorang dropshipper tidak ikut campur di dalam pengecekan kualitas


barang maupun dengan proses pengiriman barang. Maka jika ada keterlambatan
atau hambatan pada proses pengiriman barang. Dan juga produk yang tidak sesuai
dengan harapan pihak pembeli. Maka pihak dropshipper akan mendapat komplain
dan tanggapan negatif dari pihak pembeli. Tentunya semua hal tersebut dapat
menjadi rumit, dan dapat berujung kejalur hukum.

Maka dari itu jika anda menjadi seorang dropshipper. Pilihlah supplier yang
terpercaya yang dapat diandalkan dan terbukti kualitas serta ketepatannya.
Sehingga nantinya anda dapat terhindar dari komplain dan reputasi buruk yang di
utarakan oleh para pelanggan anda.
6

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menjadi seorang dropshipper tidak perlu memerlukan banyak modal. Karena


seorang dropshipper tidak perlu membeli atau menstok barang, dan juga tidak
perlu ikut serta di dalam proses pengiriman barang. Namun tentunya seorang
dropshipper beresiko mendapatkan banyak komplain dari pihak pembeli.
Dikarenakan buruknya kualitas barang maupun keterlambatan proses pengiriman
yang tidak pernah ikut dicampuri oleh pihak dropshipper.

Semakin besar harga yang dipatok oleh seorang dropshipper dari harga asli yang
dipatok supplier. Maka akan semakin besar pula penghasilan yang akan diperoleh
seorang dropshipper. Namun tentunya semua tidak semudah yang dibayangkan.
Karena fakta di lapangan, pembeli suka dengan harga barang yang murah meriah.
(Baca juga : Apa itu reseller ? pengertian, cara kerja, syarat, contoh, keuntungan
dan kerugian menjadi reseller (Baik online & di dunia nyata)
7

DAFTAR PUSTAKA

http://www.blogbiasa.com/2018/01/apa-itu-dropship-pengertian-cara-sistem.html

Anda mungkin juga menyukai