Yulia Siska
ABSTRACT ABSTRAK
The research aims to (1) describe in depth the Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan
megalithic relics of Sekala Brak sites; and (2) to peninggalan situs megalitik Sekala Brak; (2)
describe the design of local history learning mendeskripsikan rancangan materi
materials based on megaliths relic of Sekala pembelajaran sejarah lokal berbasis
Brak. This research method is descriptive peninggalan situs megalitik Sekala Brak. Melalui
qualitative. Techniques used in data collection metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan
are techniques of observation, documentation, teknik pengumpulan datanya, observasi,
and literature study. Analysis of the data dokumentasi, dan studi literatur serta analisis
presented descriptively, that is to articulate and data yang disajikan secara deskriptif, hasil
describe the findings of the data according to penelitian menunjukkan bahwa: (1) Peninggalan
the problems studied. The results showed that: (1) arkeologi yang ditemukan di situs megalitik
The archeological relic found in the megalithic Lampung Barat terdiri dari Situs Batu Brak, Batu
sites of West Lampung consisting of Situs Batu Jagur, Megalitik Telaga Mukmin, Batu Bertulis
Brak, Batu Jagur, Megalitik Telaga Mukmin, Batu (Prasasti Hujung Langit), Batu Tameng, Batu
Bertulis (Prasasti Hujung Langit), Batu Tameng, Jaya, Batu Bertulis Belalau, Batu Spadu/Batu
Batu Jaya, Batu Bertulis Belalau, Batu Putri, Batu Nakka/Batu Tegak, dan Situs Batu
Spadu/Batu Putri, Batu Nakka/Batu Tegak, dan Raja; (2) Rancangan materi Sejarah Lokal
Situs Batu Raja; (2) Material Design Local History Lampung yang diimplementasikan dalam
Lampung implemented in Social Studies Learning pembelajaran IPS di SD meliputi: (a) Tempat
of Elementary School include: (a) Historic Sites, bersejarah, (b) Artefak dan peninggalan sejarah,
(b) Artifacts and heritage, (c) Local historical (c) Peristiwa sejarah lokal zaman pra sejarah,
events of prehistoric times, and (d) local dan (d) Peristiwa sejarah lokal zaman kerajaan
historical events of the archipelago era. nusantara.
Keywords: megalithic site sekal brak, local history Kata Kunci: situs megalitik sekala brak, materi
learning materials, elementary school. sejarah lokal, sekolah dasar.
How to Cite: Siska, Y. (2017). PENINGGALAN SITUS MEGALITIK SEKALA BRAK DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN
SEJARAH LOKAL DI SEKOLAH DASAR. Mimbar Sekolah Dasar, 4(2), 172–181. http://doi.org/10.23819/mimbar-
sd.v4i2.6489.
[172]
Yulia Siska, Peninggalan Situs Megalitik Sekala BRAK dan Implikasinya…
lampau beserta nilai historis yang kelengkapan materi dan penyajian, tapi
melingkupinya untuk diimplementasikan topik yang dibahas tetap sama. Padahal,
dalam kurikulum pembelajaran sejarah di diperlukan keberagaman dan
sekolah. kebertingkatan materi dalam tiap jenjang
pendidikan, seperti halnya diberlakukan
Oleh karena itu, diperlukan langkah dalam pembelajaran atau mata
konkret dalam memaksimalkan potensi pelajaran lainnya. Khusus untuk jenjang
kesejarahan yang berwarna lokal dalam Sekolah Dasar (SD), pembelajaran sejarah
pembelajaran sejarah di sekolah. Fakta di idealnya dimulai dari lingkup kecil yang
lapangan menunjukkan pembelajaran berada di sekitar siswa, dapat mengambil
sejarah lokal di daerah-daerah tertentu topik dari kabupaten/kota sampai
yang tidak masuk dalam Sejarah Nasional propinsi. Siswa dapat memahami titik balik
tidak dipahami secara luas oleh siswa, sejarah yang berada di daerahnya sendiri.
bahkan sejarah yang melekat di Hal itu guna mengembangkan kecintaan,
daerahnya sendiri. Selain itu, penghargaan pada jasa-jasa para
pembelajaran sejarah di sekolah disinyalir pendahulu dan dapat mengambil nilai
mengalami titik jenuh sehingga dianggap kearifan sehingga mampu berperan aktif
tidak menarik bagi siswa. Sebagian besar dalam pelestarian sejarah yang ada,
materi yang disampaikan berkisar pada sehingga, pelajaran sejarah benar-benar
urutan waktu, peristiwa besar, dan tokoh- bisa mengajarkan kearifan hidup bagi
tokoh penting saja, tidak menyentuh siswanya.
esensi dari pembelajaran sejarah.
Kemudian, materi yang ada berkutat di Urgensi materi yang di dalamnya memuat
Pulau Jawa atau daerah-daerah yang bahan ajar yang mengacu pada lokalitas
menjadi bagian perjalanan kesejarahan daerah menjadi sangat penting dan
negeri ini. Di lain pihak, periode sejarah mutlak diperlukan dalam pembelajaran
yang memuat peristiwa penting dan sejarah di sekolah. Keniscayaan tersebut
peranan tokoh-tokoh besar tidak pernah bertalian dengan kurikulum nasional yang
tersampaikan kepada siswa. Termasuk di berlaku, baik KTSP maupun Kurikulum 2013
dalamnya Sejarah Lokal Lampung sebagai yang disusun berdasarkan kompetensi
bagian Sejarah Nasional tidak pernah dasar (kompetensi inti) dalam standar
tersentuh oleh buku ajar atau buku teks nasional. Perkembangan kurikulum yang
pelajaran (Siska, 2015, p. 1). ada turut memfasilitasi terhadap peluang
dalam pengembangan muatan lokal
Materi-materi yang tersebar dari jenjang yang berciri kedaerahan, tidak menutup
pendidikan dasar, menengah, sampai kemungkinan bagi pembelajaran sejarah
lanjutan atas terkesan serupa. Hal yang (Hafid, 2013). Dengan demikian,
menjadi pembeda ada pada pembelajaran sejarah lebih kontekstual
[173]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 2 Agustus 2017
[174]
Yulia Siska, Peninggalan Situs Megalitik Sekala BRAK dan Implikasinya…
[175]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 2 Agustus 2017
(1989; Supardi, 2006) dapat disiasati lokal (Supardi, 2014, pp. 91-99).
melalui berbagai cara, yaitu: Pembelajaran sejarah idealnya bertolak
1. Menyisipkan dalam materi Sejarah dari fakta dan fenomena lokal. Hal itu
Nasional yang berhubungan dengan memungkinkan siswa dapat merasa
peristiwa yang terjadi di daerah. memiliki terhadap warisan nenek
2. Pengamatan langsung ke lokasi atau moyangnya dari dekat.
tempat bersejarah, perpustakaan,
arsip daerah, dan peninggalan sejarah Hal yang tak kalah penting adalah materi
dalam wujud benda atau artefak. bahan ajar itu perlu dikemas secara
3. Melakukan pembelajaran kolaboratif optimal agar dapat digunakan secara
dengan ahli yang berkompeten efektif. Langkah-langkah dalam
dengan bidang kajian. pembelajaran modul dimulai dengan
tujuan pembelajaran, peristiwa
Selanjutnya, terkait dengan keberadaan pembelajaran, pemilihan sarana media
Sejarah lokal dan Kebudayaan Lampung dan aktivitas pembelajaran serta peranan
yang menyatu dalam prinsip hidup guru dan desainer (Gagne, dkk., 1992, pp.
masyarakat Lampung, ajaran religius, adat 237 -251). Pengembangan materi
istiadat, bahasa, aksara, juga seni dan pembelajaran sejarah meliputi kurikulum
budaya, merupakan tonggak persatuan formal – nonformal. Selain itu, materi
dan kesatuan. Dari lingkup daerah, yaitu pembelajaran dapat dibuat semenarik
lingkup Provinsi Lampung tentu akan mungkin sehingga anak tertarik untuk
menularkan kebaikan bagi wilayah- menyentuhnya dan membacanya.
wilayah lain. Informasi yang ada di dalamnya juga
memiliki unsur kebaruan dan disesuaikan
Materi Pembelajaran Sejarah Lokal dengan pengalaman siswa serta tahap
Pembelajaran Sejarah Lokasl memiliki perkembangan siswa. Bahan ajar yang
peran penting dalam usaha menampilkan akan dikembangkan tentu saja akan
hasil sejarah Lampung yang terjangkau mewadahi kebutuhan pembelajaran di
dan tidak jauh dari keberadaan siswa. tingkat SD. Bahan ajar yang telah tersusun
Pembelajaran sejarah dalam lingkup kecil diharapkan dapat menjadi acuan bagi
misalnya menyusun silsilah keluarga. Dinas Pendidikan lampung untuk
Kemudian, dari situ berkembang ke ranah mengembangkan buku teks sejarah lokal
sosial, perjuangan meraih dan yang berwawasan budaya Lampung.
mempertahankan NKRI, peranan tokoh
atau pejuang (pahlawan) lokal, ragam METODE
seni dan budaya masyarakat yang Metode yang dipakai dalam penelitian ini
tumbuh dan berkembang, dan berbagai adalah kualitatif deskriptif. Adapun teknik
peristiwa penting yang terjadi di tingkat pengumpulan data menggunakan teknik
[176]
Yulia Siska, Peninggalan Situs Megalitik Sekala BRAK dan Implikasinya…
observasi langsung, dokumentasi, dan Brak dihuni oleh Buai Tumi dan beragama
studi pustaka. Analisis data dilakukan Hindu Bairawa.
secara kualitatif untuk kemudian disusun
secara sistematis pula. Analisis dilanjutkan Situs megalitik zaman Prasejarah, termasuk
dengan deskriptif analitis terhadap di dalamnya adalah peninggalan
responden, baik tertulis maupun lisan Kerajaan Sekala Brak di antaranya: Situs
sebagai prosedur yang utuh dan Megalitik Batu Berak, Situs Megalitik Batu
menyeluruh. Dari hasil tersebut tahap Jagur, Situs Megalitik Telaga Mukmin, dan
selanjutnya adalah menarik kesimpulan Situs Megalitik Batu Bertulis (Prasasti Hujung
sebagai jawaban dari rumusan Langit).
pertanyaan yang diajukan dalam
penelitian. Situs Megalitik Batu Berak
Di situs ini terdapat batu menhir (tegak),
HASIL DAN PEMBAHASAN dolmen (meja), batu datar, batu umpak
Situs Megalitik Kerajaan Sekala Brak (kelompok), pecahan keramik lokal dan
Bagi sebagian orang di Lampung, asing dan manik manik. Di dalam situs
Kerajaan Sekala Brak dianggap sebagai megalitikum Batu Brak yang memiliki luas
cikal bakal masyarakat Lampung. lahan 3,5 hektar, Berdasarkan catatan
Kerajaan Sekala Brak merupakan kerajaan sejarah, situs ini pertama kali ditemukan
yang pada awal berdirinya terletak di oleh BRN tahun 1951. Di lokasi situs yang
Dataran Belalau dan berada di sekitar awalnya merupakan perkebunan kopi
Danau Ranau. Kini, termasuk dalam penduduk lokal, terdapat 40 buah batu
wilayah Kabupaten Lampung Barat. Dari menhir, 38 batu dolmen, 2 batu datar, dan
wilayah Kerajaan Sekala Brak ini kemudian beberapa batu kelompok. Situs ini sudah
menyebar ke seluruh pelosok Lampung melakukan proses pemugaran dua kali.
seturut dengan aliran sungai. Aliran sungai Tahun 1984 dan 1989. Dalam pemugaran
tersebut di antaranya: Way Seputih, Way dilakukan reposisi dan rekonstruksi batuan
Komering, Way Kanan, Way Semangka, ke posisi semula karena saat ditemukan,
Way Sekampung, Way Tulang Bawang, posisi bebatuan tidak beraturan lantaran
dan anak-anak sungainya sehingga gejala alam seperti gempa bumi, tanah
sampai ke Palembang dan pertemuan longsor, dan faktor usia.
laut Sunda dan Banten. Sekala Brak
bermakna agung bagi orang Lampung Materi Sejarah Lokal Lampung
yang didapat berdasarkan cerita turun- Pembelajaran sejarah pada jenjang SD
menurun dalam bentuk warahan, warisan dimaksudkan agar siswa tahu, paham,
kebudayaan, dan adat istiadat. Pada dan dapat memetik makna dan nilai dari
masa awal berdirinya, Kerajaan Sekala peristiwa masa lampau. Dengan kata lain,
agar siswa tidak ‘tuna sejarah’, khususnya
[177]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 2 Agustus 2017
Dari beberapa cakupan materi yang antaranya pada poin ke: (3) Tempat
digambarkan, terdapat kesesuaian materi bersejarah, (4) Artefak dan peninggalan
dengan sumber belajar Sejarah Lokal di SD sejarah, (11) Peristiwa sejarah lokal zaman
yang dihasilkan dalam penelitian ini, yaitu pra sejarah, dan (12) Peristiwa sejarah
peninggalan Situs Megalitik Kerajaan lokal zaman kerajaan nusantara.
Sekala Brak. Cakupan materi tersebut di
[178]
Yulia Siska, Peninggalan Situs Megalitik Sekala BRAK dan Implikasinya…
Penyusunan RPP Sejarah Lokal oleh guru bentuk RPP. Langkah selanjutnya adalah
dimulai dari kesiapan identitas, standar mengkaji Standar Kompetensi dengan
kompetensi, dan standar isi. Dengan memperhatikan hal-hal berikut.
pemahaman tersebut, guru dapat 1. Urutan RPP tidak harus sesuai dengan
melakukan pengembangan silabus dalam Standar Isi, melainkan berdasarkan
[179]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 2 Agustus 2017
[180]
Yulia Siska, Peninggalan Situs Megalitik Sekala BRAK dan Implikasinya…
[181]