OLEH:
RAHMIANI HABIBUDDIN
42119054
Generator akan :
menambah keluaran MW, ketika merasakan frekuensi sistem rendah;
mengurangi keluaran MW, ketika merasakan frekuensi sistem tinggi.
F. Respon Generator karena Perubahan Frekuensi
Speed regulation droop.
Speed regulation atau droop adalah rasio perubahan frekuensi (f) terhadap
perubahan katub (valve/gate) yang dikendalikan governor, atau nilai persentase
perubahan frekuensi terhadap persentase perubahan keluaran daya nyata (MW)
generator. Generator dengan speed droop 5% berarti jika frekuensi sistem berubah
5%, generator akan berusaha merubah keluarannya sebesar 100%.
Deadband
Deadband adalah nilai setelan perubahan frekuensi yang bila terlampaui maka
governor merespon untuk merubah (menambah atau mengurangi) keluaran MW
generator. Standar IEEE untuk :
governor turbin uap besar, maksimum 0,06 % (IEEE Standard No. 122 1991);
governor turbin air, maksimum 0,02 % (IEEE Standard No. 125 1988);
Jika nilai perubahan frekuensi lebih kecil dari deadband , governor tidak merespon.
Ramp rate
Ramp rate adalah laju perubahan keluaran MW generator terhadap waktu. Ramp
rate unit pembangkit sangat dipengaruhi oleh jenis penggerak mula dan energi
primer:
PLTU batubara ~ 8 MW/menit
PLTGU gas bumi ~ 20 MW/menit
PLTA > 20 MW/menit
G. Pengaturan Sekunder
Load Frequency Control (LFC)
Pengaturan sekunder frekuensi otomatis dan terpusat.
Membawa frekuensi ke nilai referensinya (misal 50 Hz) .
Melaksanakan pengaturan selama perubahan beban dan frekuensi dalam keadaan
normal (kecil dan perlahan).
Operasi sistem tenaga berada pada keadaan normal.
Peran LFC dalam Operasi Real Team
Mode operasi LFC yaitu tie line bias, transfer tetap ( constant net interchange), frekuensi
tetap (flat or pure frequency)
H. Automatic Generation Control (AGC)
Mengendalikan frekuensi dan aliran daya pada saluran interkoneksi
Melibatkan fungsi economic dispatch dengan menggunakan faktor partisipasi
ekonomis di samping faktor partisipasi regulasi
Pada sistem yang besar menggunakan sinyal berupa pulse dan nilai yang dikirim
berbeda beda untuk tiap pembangkit
Tidak menggunakan sinyal analog seperti pada metode isyarat level
I. Stategi Pelepasan Beban
J. Bahaya operasi sistem pada frekuensi kurang
Ada 2 masalah pada pembangkit termis yang berhubungan dengan operasi sistem pada
frekuensi yang rendah
Berhubungan dengan stress vibrasi sepanjang sudu sudu turbin tekanan rendah
yang berakumulasi dengan waktu. Restorasi ke operasi frekuensi normal diperlukan
segera.
Berhubungan dengan kinerja peralatan bantu yang digerakkan motor motor induksi.
Pengaturan Frekuensi
1) Jelaskan sasaran operasi Sistem Tenaga Listrik!
Pembahasan:
Ekonomi. Optimasi biaya pengoperasian sistem tanpa melanggar batasan mutu
dan keamanan
Sekuritas. Kemampuan sistem untuk menghadapi kejadian yang tidak
direncanakan, tanpa mengakibatkan pemadaman
Mutu. Kemampuan sistem untuk menjaga agar semua batasan operasi terpenuhi
2) Sebutkan langkah-langkah pengaturan frekuensi!
Pembahasan:
Menyetimbangkan daya nyata ( watt ) keluaran pembangkit dengan daya nyata yang
dikonsumsi pemanfaat tenaga listrik beban.
Frekuensi sistem (hertz) menunjukkan keseimbangan sesaat antara daya nyata
(MW) yang dibangkitkan dengan daya nyata (MW) yang dikonsumsi beban.
Pada saat daya nyata yang dibangkitkan = daya nyata yang dikonsumsi beban,
frekuensi = 50 hertz.
Pada saat daya nyata yang dibangkitkan daya nyata yang dikonsumsi beban,
frekuensi 50 hertz
Mengurangi daya (yang dibangkitkan, agar frekuensi kembali ke 50 hertz
Pada saat daya nyata yang dibangkitkan < daya nyata yang dikonsumsi beban,
frekuensi < 50 hertz.
Menambah daya (MW) yang dibangkitkan, agar frekuensi kembali ke 50 hertz.
3) Sebutkan pelaksanaan pengaturan frekuensi saat kondisi normal dan gangguan
Kondisi Sistem Normal
Pembahasan:
Tindakan dispatcher
menambah atau men gurangi MW keluaran pembangkit
perintah lisan dari pusat pengatur beban ( control centre
mengikuti rencana pembebanan pembangkit
bila frekuensi di luar rentang (50,0 0,2) Hz
Otomatis
Pengaturan primer pembangkit merespon sndiri setiap perubahan : kpn sberapa
cpt sbrpa besar ia hrs merespon
Pengaturan sekunder (LFC atau AGC)
Kondisi Gangguan
Tindakan dispatcher
melakukan pengurangan beban: brown out , load curtailment
melakukan manual load shedding
Otomatis
automatic load shedding oleh under frequency relay (UFR) atau oleh aplikasi
melalui SCADA
pemulihan beban oleh over frequency relay
4) Respon frekuensi yang diberikan generator ditentukan oleh apa? Jelaskan!
Pembahasan:
Speed regulation droop.
Speed regulation atau droop adalah rasio perubahan frekuensi (f) terhadap
perubahan katub (valve/gate) yang dikendalikan governor, atau nilai persentase
perubahan frekuensi terhadap persentase perubahan keluaran daya nyata (MW)
generator. Generator dengan speed droop 5% berarti jika frekuensi sistem berubah
5%, generator akan berusaha merubah keluarannya sebesar 100%.
Deadband
Deadband adalah nilai setelan perubahan frekuensi yang bila terlampaui maka
governor merespon untuk merubah (menambah atau mengurangi) keluaran MW
generator. Standar IEEE untuk :
governor turbin uap besar, maksimum 0,06 % (IEEE Standard No. 122 1991);
governor turbin air, maksimum 0,02 % (IEEE Standard No. 125 1988);
Jika nilai perubahan frekuensi lebih kecil dari deadband , governor tidak merespon.
Ramp rate
Ramp rate adalah laju perubahan keluaran MW generator terhadap waktu. Ramp
rate unit pembangkit sangat dipengaruhi oleh jenis penggerak mula dan energi
primer:
PLTU batubara ~ 8 MW/menit
PLTGU gas bumi ~ 20 MW/menit
PLTA > 20 MW/menit
5) Sebutkan bahaya apa yang terjadi pada operasi sistem jika frekuensi rendah!
Pembahasan:
Ada 2 masalah pada pembangkit termis yang berhubungan dengan operasi sistem pada
frekuensi yang rendah
• Berhubungan dengan stress vibrasi sepanjang sudu sudu turbin tekanan rendah
yang berakumulasi dengan waktu. Restorasi ke operasi frekuensi normal diperlukan
segera.
• Berhubungan dengan kinerja peralatan bantu yang digerakkan motor motor induksi.