Anda di halaman 1dari 17

‫‪PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA‬‬

‫‪LEMBAGA DAKWAH‬‬
‫‪KOTA KOTAMOBAGU‬‬
‫‪Jln.Ibata, Kel. Kotabangon, Kec. Kotamobagu Timur, Kota Kotamobagu.‬‬
‫‪Sulawesi Utara Tlp. 081212312349 E-mail: ldnukk165@gmail.com‬‬

‫‪Mimbar Idul Adha: 6 Dzulhijjah 1442 H / 16 Juli 2021 M‬‬

‫‪Kurban dan Kelekatan Sosial di Tengah Pandemi‬‬

‫‪Khutbah I‬‬

‫ل‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َُ‬ ‫َ‪#‬‬


‫ا لل أ ك َب ×‪ َ ) (9‬ن ِب و ْال لل ن ِث س حا ب َ و صيل‬
‫إ‬ ‫ْ‬ ‫ً‬ ‫ْ‬ ‫ًْ‬ ‫َ‬
‫َ‬ ‫‪،‬‬ ‫أ‬ ‫ْيا‪ ،‬و ب ن ا لل ر‬ ‫ٍد‬ ‫اَ‪#‬لل أ ب ْيا‪،‬‬
‫ل‬ ‫ً‬ ‫كَ‬
‫ة‬
‫ك‬
‫ْ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ا‬
‫ل ك َب و ِ ِلل ا ىـح ٍد‪.‬‬ ‫َب‪،‬‬ ‫ْ لل و ل‬ ‫ا‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ل‬ ‫ا ل َ‬
‫ْ َ‬ ‫ُْ َْ‬ ‫‪#‬‬
‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫ْ أ ا‬
‫َْ‬‫‪#‬‬ ‫د‬‫إ‬ ‫ٓ‬ ‫ش‬
‫ل‬ ‫ن‬ ‫أ‬‫أ‬ ‫‪،‬‬ ‫ْي‬ ‫ِ‬ ‫ٌ‬ ‫ِ‬ ‫ؤ‬ ‫ٍ‬ ‫ي‬ ‫ى‬ ‫ى ك َ َػحأ‬ ‫ح ٍد ِ اَّلل‬
‫َ‬ ‫ِ‬ ‫و‬ ‫َ‪#‬‬
‫ل ِإل الل ال ٍ‬ ‫ْ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ع د األضح غ‬ ‫ْ‬ ‫ـ‬ ‫ى‬ ‫ا‬
‫ُ‬ ‫ً‬ ‫ا‬ ‫َ‬
‫‪#‬‬
‫ي س يدُا ُمَب ٍ ةدا قصاالدَٔ‬ ‫‪#‬‬
‫َ‬ ‫ّ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫‪A‬‬ ‫ْ‬
‫ِ يم‬ ‫ِ‬ ‫ْيىـ‪ِ ٍ ،‬حب‬
‫قا‬
‫َ ِّ َ‬ ‫ِّ‬
‫‪.‬‬ ‫ْي‬
‫ُْ‬
‫ٌ‬ ‫ل‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫د‬ ‫غ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫‪#‬‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫و س ي ً و با‬ ‫ِ َ‪#‬‬ ‫و أ ش ٓد‬ ‫َ‬ ‫اىـ‬
‫ِرك‬ ‫ا مهلل و‬ ‫أن‬
‫ص‬ ‫َْ‬ ‫َ‬ ‫ّ َ َْ‪#‬‬
‫حاِب ِّ أ ْج ِػ ْي‪.‬‬
‫َ‬
‫ََ‬ ‫َ س ِيد ُا ٔولُ ا‬
‫م‬‫ا‬
‫وأ‬ ‫ٍد‪ ،‬و َع‬ ‫َ‬
‫أ ِ ِل ُم ص‬ ‫َ‬ ‫َع‬
‫ُ ْ َ‬ ‫ْ ُ‬
‫و أ نجً مس ِي ٍ ٔ ن‪،‬‬
‫كالَ ا ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ا ُ‬ ‫َ‬ ‫‪َ A‬‬ ‫ا َ ْ‬
‫لل‬ ‫ْ َ‬ ‫أ ٌا ب ػ أ ي ٓا ْلخٔان ِإ ت ٔلا الل ت لاثِ ِّ ول تٍٔ َ‬
‫ُت ِإل‬ ‫ا‬ ‫َ‬
‫ح ق‬ ‫د‪ ُ ،‬ا فيا‬
‫َ‬

‫‪1‬‬
َْ ‫ْ ا‬ ْ ْ #ْ ْ
‫ َ َطيِاك اىه‬#َ‫ أ غٔذ ِبالل ٌَ الشي َطان ال ار ِحي ًِ ِ ْم ِسب الل ال ار ْح َِ ال ارحي ًِ ُا أ ْع‬:‫ت َػال‬
‫ فص ِو‬.‫ٔث ر‬ #ْ
ّ
‫م وْان‬#‫ َر ِب‬#ِ‫ل‬
Allahu Akbar 3x walillahil hamd ‫ْر‬
Saudara-saudara kaum Muslimin Muslimat yang berbahagia!
Dengan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, hari ini kita dapat
merayakan Idul Adha, dinamakan pula Idul Qurban, „Idun Nahr, dan Idul
Akbar. Hari raya yang menekankan semangat sosial dan berkorban.
Di samping menyatakan rasa syukur, juga kita sampaikan permohonan
kepada Allah SWT semoga segala aktivitas ibadah ini meraih sasarannya,
yaitu menjadi bertambah dekat dengan Allah SWT, dekat dengan

2
petunjuknya, dengan pertolongannya, dan dekat dengan ridhanya, hasil
dari ibadah kurban. Tercapainya suasana dzikrullah (mengingat Alah),
hasil dari ibadah shalat. Mendapatkan ampunan, rahmat, dan petunjuk
Allah SWT, hasil daripada kesabaran atas musibah yang telah menimpa.
Seperti disebutkan dalam Al-Qur’an:

7)‫(اْلج‬ ً ‫ك‬ ‫ْ َ َ و‬
ٌِ ‫ى‬
َ َ
‫كَ يِا‬ ‫ٌآ‬ ُ ْ َ ‫ى يَِا َل‬
ٔ#‫ل‬
:3 #َ
‫ل‬ ‫ٱ َل ُم َٓا ل ُ َ ى‬
‫ُل ٱ‬ ‫ؤ ْا‬
َ ْ
ٔ‫ل‬ ‫د‬ ‫ل‬
‫و‬

“Daging hewan kurban dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai
kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu….”
(QS. al Hajj: 37)
ََٰ َ #َ ََ ‫ ا‬#َٰ ََ ‫ا‬
ُ َ
‫ُ ِن أ ُا الل ل ل ل أ ُا اع بد ِن وأ ِك ًِ ال صئ ة‬
َِّ
41( :‫ط‬
ّ ( ‫لن ِرى‬

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain
Aku, Maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku.”
(QS. Thaha: 14).
َ ْ ُ #ْ ًْ َ ُ ٌ َْ َ ّ #ٰ َ ْ َ َ ُ
‫ ٱل ٍ ٓجدون‬#ً ‫ ًِٓ و ر ْح ة وأو ِلم‬#‫غيي ًِٓ صي َٔت ٌَِ ر ِب‬ ‫أو ِلم‬
453) :‫(ابللرة‬
“Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat
dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat
petunjuk.” (QS. al-Baqarah: 157)
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd. Ma‟asyiral Muslimin Hafidzakumullah
Di tengah situasi pandemi saat ini kita harus memiliki hubungan sosial
yang baik dengan keluarga, saudara, tetangga maupun karib kerabat
lainnya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus hidup bermasyarakat
dengan saling memberi manfaat antara satu dengan lainnya. Jika tidak,
maka kita akan ditimpa kehinaan dan keresahan dimana pun kita berada.
Hal ini ditegaskan dalam firman Allah :
ْ َْ ‫ا‬ ُ #ُ ْ #َ ُ ‫َ ْ ا‬ َ
‫غيي ًِٓ َّٱلى ة أ َي ٌا ث ِل فٔٓا ِإ ل ِبب ٍو ٌَ ٱ َِلل وحب ٍو ٌَ ٱنلا ِس‬ ‫ُِض بت‬
"Mereka ditimpa kehinaan dimana saja berada, kecuali jika mereka
menjalin hubungan baik kepada Allah dan menjalin hubungan baik kepada
manusia" (QS. Ali-Imran : 112)
Dengan kata lain, manusia adalah makhluk sosial yang harus bergaul dan
bermasyarakat, hidup berdampingan dengan sesama, bahu membahu,
tolong menolong dan bahkan saling mensejahterakan.
Namun Hadirin,.
Pada kenyataannya hal ini berbeda jauh dengan kenyataan alias, jauh
panggang dari api. Masyarakat tampak semakin individualistik, egois,
materialistis, cuek dan bahkan opportunis. Dekat bila memerlukan dan
menjauh ketika tidak membutuhkan, na‟udzubillah min dzaalik!
Di tengah pandemi Covid-19 ini, masyarakat merasakan dampak sosial dan
ekonomi yang dahsyat. KDRT meningkat, kriminalitas merajalela, dan
keuangan pun sangat bermasalah. Jangankan beli paket data untuk anaknya
yang sekolah online, untuk makan keseharian pun mereka kepayahan.
Banyak juga anggota keluarga, karib kerabat dan tetangga kita dirundung
kesusahan, dan serba sendirian menghadapi cobaan. Al-hasil, kita pun
merasa hidup terasing di tengah kerumunan banyak orang. Sungguh
memprihatinkan.
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd. Ma‟asyiral Muslimin Hafidzakumullah
Di tengah kehidupan bermasyarakat dibutuhkan kelekatan sosial yang bisa
saling mengisi, berbagi dan melengkapi satu sama lain. Berdiri sama
tinggi, duduk sama rendah, cepat kaki, ringan tangan, ringan sama dijinjing
berat sama dipikul adalah pribahasa-pribahasa yang menggambarkan
pentingnya kelekatan sosial.
Dalam Islam, kelekatan sosial ini dikenal dengan kata qaraba (dekat) yang
kemudian diserap dalam bahasa Indonesia menjadi akrab, karib dan
kerabat yang menunjukkan kedekatan yang istimewa. Seperti termaktub
dalam QS An-Nahl ayat 90,
َ ْ ُ #ْ #ْ
‫و ذي اى ل ر ب‬ َ
‫أ م ر ِ وا سا‬#َ‫ن ا لل ي‬
ُ ُ
َ ‫ َ ل ِْلح ن‬#ْ
‫ِ إ ي جا‬
‫ِباى ػ‬
‫ِء‬
‫د‬
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat”.
Menurut Muhammad bin ‘Ali bin Muhammad Asy-Syaukani dalam Kitab
Fath al-Qadir hal. 798, ayat ini mengandung petunjuk tentang wajibnya
seseorang untuk memberi bantuan kepada kerabatnya sebagaimana Allah
SWT menyuruh untuk menegakkan keadilan dan berbuat kebajikan.
Untuk menciptakan kelekatan sosial ini, ibadah kurban menjadi sarana
ampuh untuk mewujudkannya baik untuk mendekatkan diri kepada Allah
(taqarub ilallah) maupun kedekatan kepada manusia (taqarub ilannas).
Sehingga ibadah kurban mengandung dua dimensi yakni dimensi spiritual-
transendental sebagai konsekwensi dari kepatuhan kepada Allah dan
dimensi sosial humanis yang nampak dalam pola pendistribusian hewan
kurban untuk mereka yang berhak (mustahiq).
Sementara untuk mewujudkan kelekatan sosial melalui ibadah kurban ini,
ada tiga hal yang dapat dilakukan yakni; Pertama, peduli sesama dalam
bentuk berbagi daging qurban. Kedua, memberikan pesan dan harapan
yang tinggi dengan menyebarkan syiar Islam dan ajakan untuk berkurban,
dan ketiga, memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dan berkontribusi
melalui sinergi kepanitiaan dan partisipasi aktif dalam meraih pahala dan
fadhilah kurban.
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd. Ma‟asyiral Muslimin Hafidzakumullah
Penyembelihan hewan kurban merupakan simbol pendekatan spiritual
seorang hamba kepada Tuhannya dan sekaligus pendekatan sosial
kemanusiaan dengan sesamanya. Pemaknaan seperti inilah yang
memberikan spirit dari esensi yang akan menemukan relevansinya dengan
kondisi yang sulit seperti sekarang ini.
Secara sosiologis-antropologis, ketaatan dan ketulusan Nabi Ibrahim
melaksanakan perintah Allah untuk mengurbankan anaknya merupakan
simbol keteladanan sosial paling tinggi walaupun akhirnya Nabi Ismail as
diganti dengan hewan sembelihan. Penggantian kurban manusia dengan
hewan ini sendiri merupakan apresiasi dan aktualisasi janji Allah untuk
memberi balasan yang terbaik pada orang yang bertakwa dan berbuat baik.
Allah berfirman:

              


        


          


   

“Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami
abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang
yang datang kemudian, (yaitu) "Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".
Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat
baik. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman". (QS.
As-Shaffat: 107-111)
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd. Ma‟asyiral Muslimin Hafidzakumullah
Dalam perspektif lain, ibadah kurban juga menegaskan bahwa ajaran Islam
ingin menyelamatkan manusia dari tradisi yang tidak menghargai manusia
dan kemanusiaan. Ibadah kurban juga bertujuan menghilangkan sifat buruk
binatang yang terkadang muncul pada manusia diganti dengan sifat saling
menyayangi dengan wujud saling berbagi.
Dalam konteks ini, ibadah kurban menjadi simbol perlawanan terhadap
setan dan hawa nafsu (sifat-sifat kebinatangan), yang hadir lewat sikap
menzalimi demi menghalalkan segala cara. Nilai-nilai yang dapat disikapi
dari ritual kurban, yaitu pembelajaran ketika Allah menggantikan Nabi
Ismail dengan seekor hewan, tersirat makna agar manusia tidak lagi
menginjak-injak harkat dan derajat manusia dan kemanusiaan.
Ulama besar Imam Al Ghazali mengatakan bahwa penyembelihan hewan
kurban menyimbolkan penyembelihan sifat kehewanan manusia. Oleh
karena itu, qurban semestinya bisa pula mempertajam kepekaan dan
tanggung jawab sosial (social responsibility).
Dengan menyisihkan sebagian pendapatan untuk berkurban diharapkan
timbul rasa kebersamaan di masyarakat. Sebagai sebuah simbol, perintah
kurban haruslah bertransformasi ke ranah kehidupan yang lebih luas.
Ibadah kurban tidak akan menemui esensinya jika hanya dipahami sebagai
ibadah ritual tahunan saat menjelang Idul adha saja tanpa menumbuhkan
semangat rela berkorban untuk mensyiarkan agama Allah. Sehingga
apapun bentuknya, sebuah pengorbanan, baik berupa harta, ilmu, pikiran
dan tenaga yang dapat memberikan manfaat untuk orang lain jika
dilakukan dengan kesungguhan hati dan keikhlasan semata karena Allah
dapat mengantarkan seseorang menjadi lebih dekat kepada Tuhannya.
Ibadah kurban tidak hanya dituntut untuk menjaga ketaatan secara
individual kepada Allah, tetapi juga dituntut menghadirkan kemanfaatan
bagi sesama. Rasulullah saw bersabda :
‫ا‬
‫ي ِا ِس‬#ِ‫ ْن ً ل‬#َ‫خ ْ ُْي ا لنا ِس ا‬
ُ ُ َ
ٓ‫فػ‬

“Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya


bagi orang lain.” (HR. Bukhari)
Semoga kurban di tengah pandemi ini, memberikan pelajaran berharga
untuk kita semua. Mari maksimalkan syiar kurban di lingkungan kita dan
rajutlah jala ukhuwah dengan saling mengakrabkan satu dengan lainnya.
Dengan keakraban dan kelekatan sosial inilah kita bisa saling tolong
menolong dan meringankan beban penderitaan kita. Kiranya kita tetap
dalam lindungan Allah agar terhindar dari virus Corona. Amin ya rabbal
alamin.
ّ#ِ
‫ِاياو‬ َ #ْ ُ #ْ
ِ ‫ات او‬#َ‫ٌ الي‬
‫ْ َر‬ َ ‫ك ب في‬ ً ‫ػ‬
َ ‫ن اى َػ ظي ف‬ ‫وى اى ل ك‬
ّ َ ْ
ِّ ‫ٍا‬ ‫ِن و‬ .ًِ ً ‫رآ‬
‫لن‬ َ
‫ن‬ ‫ف‬
‫َ‪#‬‬
‫ل ل ل‬ ‫َ‪ #‬بركا‬
‫ْ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬
‫َْٔ اى غ‬ ‫ا‬ ‫َْ‬ ‫َ‬ ‫ُْ‬ ‫َ‬
‫اُ ّ ْٔ س ٍِي ع اى ػ اسج غ ِف ُا‬
‫ك ِثل ّ ُ‬ ‫ً‬
‫و‬
‫ٌ‬
‫تل‬ ‫ِ‬ ‫ْالَ‬
‫َ َ‪ُ #‬‬
‫ُ ْ‬ ‫ال‬ ‫ا َ‬
‫فٔ ُر‬ ‫ُ‬
‫ر وا ّ‬
‫ُ ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ِيي ‪ً.‬‬
‫وث ّ‬
‫و‬ ‫ب‬ ‫ال ه‬
‫و ْن‬ ‫ْ‬
‫ار ي ًِ‪.‬‬
‫ح‬
‫ُْ‬
‫يً‬
‫‪Khutbah II‬‬
‫ب ك‬ ‫ُ‬ ‫ن ب ْ ًْيا ْ ٰ‬ ‫َْ‬ ‫َْ‬ ‫َ‪َ #‬‬
‫َ ً‬ ‫ا‬ ‫ح‬ ‫س‬ ‫ث‬ ‫ِ‬ ‫ن‬ ‫ِ‬ ‫لل‬ ‫لل ك َب ) ‪X1‬‬ ‫ك َب ) ‪X‬‬ ‫لل‬ ‫ا‬
‫وا ل َِلل ْ ًْيا بْ ن ا لل رة‬ ‫ك‬
‫(ا ا‬ ‫‪ (7‬ا ا‬ ‫ا‬
‫ْ‬ ‫ْ‬
‫و‬ ‫ٍد‬ ‫ْ‬
‫َب‬
‫ْ‬ ‫ٰ‬ ‫ا‬
‫وأصيْ ًل ل ا ل لل لل ك لل ك و ِ َِلل ْالَ‪ٍ #‬د‪.‬‬
‫َ‬
‫ا‬ ‫ل ا ا وا ا ْ‬
‫َب ا‬
‫ْ‬
‫َب‬
‫َ ُ َ َ َْش‬ ‫ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َْ‬ ‫ْ‪#َ َ #‬‬ ‫َ‪ْ #‬‬
‫دل ن يا والص ل ة‬ ‫َع ا‬ ‫ا ْلَ‪ٍ #‬د لل رب اى ػال ٍِ و ِب‪ ِّ #‬ن سج‬
‫ف‬ ‫ْ‪#‬‬ ‫ُ ْ‬ ‫ُْ‬ ‫َْ‬
‫وال ل ع‬ ‫وادلي َِ‪،‬‬ ‫ِػ ْي مٔ ِر ا‬ ‫ْي‪،‬‬
‫ُ‬
‫أ‬ ‫م‬
‫س‬
‫َْ‬ ‫ٍاد‪ ،‬و َ ََع ا ِ ِل َ‬ ‫َ ْ ََ‬ ‫ْ‪َ ُ #‬‬ ‫ْ ْ‪َ #‬‬
‫َ‬
‫ْج ِػ ْي‪ .‬أ‬ ‫ا ألُ ِب يا ِء وال ٍ ْر س ِي و م ٔ ُلا‬
‫ا ْ‬
‫ٌ ا ب ػد‬ ‫َ‪َ #‬‬ ‫َ‪#‬‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫وأصحاِب ِّ أ ُم‬ ‫د ُا‬ ‫ْي‪ ،‬سي‬
‫ْ‪#‬‬ ‫ْ‬
‫لل ٌَ الشي َطان ال ار ِحي ًِ‬ ‫ُ ُْ‬ ‫ْ َ‪َ َ َ ُ #‬‬ ‫ا‬ ‫‪َ A‬‬
‫َ‪#‬‬ ‫ف َيا أ ي ٓا انلاس ا ت لل والل سبحُا ّ و ت ػا ل ي لٔ ل‬
‫‪ :‬يا‬ ‫َ‪ُ ْ #‬‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ٔ‬
‫ل‬
‫ُ‬
‫أ غٔ ذ ِبا‬
‫َ‬
‫كوي‬
‫َِّ‬
‫ك س يئاثِ ً‬‫ً‬ ‫ُْ َ ً‬ ‫َْ‬ ‫ا ُ‬ ‫‪ َ A‬ا ْ َُ ْ‬
‫ك ف ر كا ُ ا و ع‬‫ً‬ ‫أ ي ٓا ا َِّل َي ا ٌِٔ ت ج ٔلا الل َي ػ‬
‫ا‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‪ِّ#‬‬ ‫ْ‬
‫غ ِف ر‬ ‫ُيك ف ْر‬ ‫وى‬ ‫ِإن‬

‫‪)99‬‬ ‫ْ‬ ‫ْ‪َ #‬‬ ‫َ‪#‬‬


‫ىكً والل ذو اى فض ِو اى ظي ًِ (اأُلفال‪:‬‬
‫َ‬
‫ػ‬
‫‪َ A‬‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‪ُ َ #‬‬ ‫َ ُ ْ َ‪ #‬ا‬
‫َُ‬
‫واغي ٍٔا ا ن الل ا م َر ك ص ل ِة والس ل نل ِ ّ‪ِّ#‬ب‪ ،‬ف ان لل و م كج ّ صي‬
‫ي ْ‬ ‫َ‬ ‫ا‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬
‫ع‬ ‫ن‬ ‫ٔ‬ ‫ئ‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫لا‬ ‫ِم َع ا‬ ‫ِبال‬
‫ًْ‬
‫انل ِّّ‪#‬ب يَ‪#‬ا اَ‪A #‬ي َٓا ا اَّل َْي ءا ٌَُِْٔا غيَي و َسيِّ ٍُ س ِيي ٍا‪.‬‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ْ‬ ‫ِّ‬
‫ٔا ت‬ ‫‪ْA‬‬
‫صي ٔا‬
‫عَ‬ ‫َ‬
‫وت‬ ‫َ‬ ‫دَ‪#‬ا مَ َ َ‬ ‫ّ‪ِّ#‬‬ ‫َ َ‪ #‬ا‬ ‫ِّ َ‬
‫ّ‪ِّ#‬‬ ‫لل تبا‬ ‫س د ُا ُم ٍد و سي ُ ُ‬ ‫امهلل‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ك‬ ‫ػا‬
‫َ‬ ‫رك‬ ‫اٍد‪ ،‬ر ض‬ ‫َع آ ِل‬ ‫ي‬ ‫و‬
‫ّ‬ ‫ع‬
‫ا‬ ‫ص‬
‫و‬
‫َ‪#‬‬
‫َْ‬ ‫َْ‬ ‫ل َ‬ ‫حا ْ‬ ‫َ‬
‫ل ْج ِػ ْي‪ ،‬أ ٌِ ْي‬ ‫ٔ‬ ‫أص‬
‫ب ِل ا‬
‫أ‬ ‫ر‬
‫ُ‬
‫س‬
‫َْ‬ ‫ْ ت‪،‬‬
‫وا ل‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ؤ ْ َ حي ٌِ‬ ‫ْ‪ُ #‬‬ ‫ِي ْ‪ْ ُ #‬‬ ‫س ِي ٍِ‬ ‫غ ِف‬
‫امهلل ا‬
‫وال ٍ ؤ ٌِ ِ وال ٍ‬ ‫وال‬
‫ْ َ‬ ‫َ ا ل ا‬
‫َ‬ ‫َْ‬ ‫ْ ْ‪ُ #‬‬
‫مٔات‪#‬‬ ‫َْ‬ ‫ْي ُ ٍات س‬ ‫ر لِ‪#‬ي ٍ‬
‫ٌِا‬ ‫ْي‬ ‫ٍ‬
‫ِء‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫شدائِ‪ #‬د وال‬ ‫َ‬ ‫ة‬ ‫ُْ‬ ‫ْ‪ُْ #‬‬ ‫ا َء‬ ‫ْ‪َ #‬‬
‫خج و‬ ‫واى وال ٍِه َر والسئ‬ ‫والَٔ با َء‬
‫ٍِحَ‬ ‫َ ال‬
‫ِي ف‬ ‫ْ‪ُ #‬‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ف ال ٍ‬ ‫فحش‬
‫ا ْ‪َ َ #‬‬
‫ع ِا ا ى غ ل‬ ‫ء‬ ‫ْ َ ْ‬ ‫امهلل‬
‫ادفع‬
‫ا ً َ‪#‬‬ ‫َ‬ ‫َ‪َ ْ #َ َ #‬‬ ‫َ‬ ‫َ َْ‬
‫ٌ ة يا‬ ‫و ٌا ب عَ ب ِ َُلا ُ د س خا و س ا ِئ‪ِ #‬ر ا ن ال س ِي ٍِ‬ ‫ٌا ظ ٓ َر ٌِ ٓا‬
‫َْ‬ ‫ْ ْ‬ ‫ً‬ ‫ْ َ‬
‫رب َع‬ ‫ُبل ََلا ٍُ ْي‬ ‫ُِوي ي ا ص ة‬ ‫َ َط‬

‫ْ‪َ ْ #َ َ #‬‬
‫اى ػال ٍِ ْي‬
“Ya Allah saat-saat ini yang syahdu ini, kami segenap hamba-hamba-Mu,
berkumpul, bersimpuh di tempat yang suci yang penuh rahmat, menyebut
nama-Mu yang agung, berzikir, bermunajat kepada-Mu dengan takbir,
tahmid, dan tahlil.

Ya Allah berilah bimbingan-Mu untuk pemimpin-pemimpin negeri ini agar


dapat berlaku adil dengan syari’at-Mu di atas bumi yang tidak sejengkal
pun melainkan milik-Mu. Dan jadikanlah negeri kami ini negeri yang aman
damai tentram dan sejahtera.

Duhai Rabb kami yang maha penyayang, sayangilah para ulama, ustadz,
guru-guru kami, lindungi dan bimbinglah mereka. Lapangkan rezekinya,
kuatkan azamnya dan berkati jalannya.

Ya Allah, bersihkan hati dan jiwa ini dari hasad dan dengki, persatukan
jiwa-jiwa ini dalam cinta karena-Mu dan dalam ketaatan kepada-Mu,
jangan engkau biarkan setan dan nafsu menggerogoti persaudaraan kami.

Ya Allah angkat dari kami penyimpangan, malapetaka, zina, riba, gempa


bumi, bencana, korupsi, terorisme, dan segala cobaan yang buruk, baik
nyata maupun yang tersembunyi dari negeri kami Indonesia khususnya,
dan dari semua negeri kamum muslimin.

Ya Rabbi, ampuni kami atas kekhilafan dan dosa kami kepada anak-anak
kami, suami, isteri kami, yang belum mampu mendidik dan
membahagiakan mereka.

Ya Allah yang mengetahui segala keburukan aib dan maksiat, ampuni


seburuk apapun masa lalu kami, tutupi seburuk apapun aib-aib kami.

Ya Rabb, karuniakan kami jasad yang terpelihara dari maksiat, terpelihara


dari harta haram, makanan haram, perbuatan haram. Izinkan jasad ini
pulang kelak, dengan keadaan bersih.
Ya Allah Tuhan yang Maha Penyayang, sayangi kami, sayangi kedua
orang tua kami, yang telah berpeluh lelah merawat dan mendidik kami.
Ampuni setiap kata keras kami yang pernah terlontar pada mereka, Ya
Allah. Ampuni sikap tak peduli kami atas mereka, Ya Rabb. Berikan
kesempatan kami berbakti kepada mereka, Ya Allah.

Ya Rabb, bukakan pintu hati kami agar selalu sadar bahwa hidup ini hanya
mampir sejenak, hanya engkau tahu kapan ajal menjemput kami, jadikan
sisa umur kami menjadi jalan kebaikan bagi ibu bapak kami, jadikan kami
menjadi anak yang shaleh yang dapat memuliakan ibu bapak kami.
َ ‫ا‬ َ ًَ ْ َ َ ‫ا‬
ُ ‫ّل ا لل س ُد‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ِ ‫ك‬ِ ‫و‬ ‫ة‬ ‫س‬
ِ ‫ح‬ َ ‫ل‬ ‫حس ا‬ ‫ر ب ِا اثِ ِا ف ادل‬
َ َ ‫ا‬ ً َ ْ
‫م‬ ‫غذا انل ا ِر وص َع ي ا‬ ‫و ر‬ ‫ة‬ ‫ني ا‬
‫ا‬ ّ
‫ٍد‬ ‫ِة‬
‫ف‬
‫ِ خ‬
َ ْ #َ َ #ْ ‫ا‬ ََ
‫و َب ا و َس ي ْ لل رب اى ػال ٍِ ْي‬ ‫وصح‬ ‫و َع آ‬
‫وا ل‬ ِّ ‫ِب‬
‫َرك‬ ‫ِل‬
ْ
‫ٍد‬

‫حش‬ ْ
َ ُ #ْ #َ َ
‫ك ِباى وا ِل حسان و ذى اى ل ْر ب و غ َِ اى ا ِء‬ ً ‫ ان الل يأ‬،‫غَبا د ا لل‬
َ #َْ َ ْ َ ُ
‫ف‬ ‫ِيه‬ ‫ِإ ي جا ِء‬ ‫ػد ِل‬ ‫م ُر‬
‫ك و ن ُر‬ ًَ ْ‫ظي‬ َ ‫ َ ا‬#َ ْ #ْ
ً ‫ فا لل‬.‫ن ُر ْون‬ ً ‫ه ِر وا َبل كً ى ػي‬
‫ك‬ ‫وال‬
‫الل‬ َ ْ‫ذن ر‬#َ‫ي‬ ُ ْ #
َ ُ #َ
‫َِّل‬ ‫ذن روا ا اى‬ ‫ثذ‬ ‫غ ي ِػ ظ‬
ِ
َ
‫ػ‬
‫َ‪#‬‬ ‫َ‪#‬‬
‫أك َ َُب ا سجَ ْغ ِف ُر ظيْ ًَ وى كً‬
‫ل‬ ‫ْ‪َ #‬‬
‫الل اى ػ‬

Anda mungkin juga menyukai