BAGI KARYAWAN DARI REKANAN KH. M. SHIDDIQ AL-JAWI, S.Si, MSI (Founder Institut Mu’amalah Indonesia) P E RTA N YA A N
HAMBA ALLAH, JAKARTA
Jawaban… ❑Hukum asalnya haram karyawan tersebut menerima hadiah tersebut, baik hadiah yang berupa barang maupun yang berupa fasilitas. ❑Dalil keharamannya adalah beberapa hadits Nabi SAW yang mengharamkan karyawan (al-ajīr/ al-’āmil) yang sudah digaji oleh pihak pemberi kerja (al-musta`jir) untuk menerima hadiah (al-hadiyyah) atau tips (al- ikrāmiyāt) dari pihak rekanan (bukan dari pihak pemberi kerja). …Jawaban ❑Pertama, hadits dari Abu Humaid As-Saidi RA : اّللم َعلَْي ِهٍ صٍلَّى ٍَّ ٍ ِ َّبن ال ٍ ل م ع ت ٍ اس : ٍ ال َ ق َ عنه هللا رضي ٍ يِ د الس ِ اع ِ ❑عن أيب مُحَْيدٍ َّ َ ي ْ ََ ْ َ ص َدقَةٍ فَ ٍلَ َّما قَ ِد ٍَم قَ ٍَ ِ ِ ال : ْ َ َ ى ل َ ع ة ي َّ ب تيل لا ابن ٍ ه م ل َ ٍ ال م ق َ َو َسلَّ ٍَم َر مجال ْ َ ْ م ي د ٍ َس أ ٍ ن ِ ب ٍ ن م اّللم َعلَْي ٍِه َو َسلَّ ٍَم َعلَى ال ِْم ْن ٍَِ ب صلَّى ٍَّ َ ٍ ي ِ َّبن ال ٍ ام َ قَ ف َ ، ٍ ل ِ ٍ ي َ ه َذا لَ مك ٍم وه َذا أ ْمه ِ د ْ ََ َ ول َ :ه َذا لَ ٍَ ك ت يَ مق مٍ ال ٍَ ( :ما ََب مٍل ال َْع ِام ٍِل نَ ْب َعثمٍهم فَ يٍَأِْ ٍ ن َعلَْي ٍِه مٍثَّ قَ ٍَ فَ َح ِم ٍَد ٍَّ اّللَ َوأَثْ ٍَ يه َوٍأمِم ٍِه فَ يَ ْنظممٍر أَيم ْه َدى لٍَهم أ ٍَْم ال ؟ َوالَّ ِذي تٍ أَبِ ٍِ ف ب ْي ِ س ٍِ َ ل ،فَ َهال َجلَ ٍَ َو َه َذا ِ ٍ اء ٍبٍِِه يَ ْوٍَم ال ِْقيَ َام ٍِة ََْي ِملمٍهم ٍَعلَى َرقَ بَتِ ٍِه إِ ٍْن َكا ٍَن ش ْيءٍ إِال َج ٍَ ت بِ َ نَ ْف ِسي بِيَ ِد ٍِه ال ََيِْ ٍ ّت َرأَيْ نَا عم ْف َر ٍَْ ت َو ٍَشا ًٍة تَ ْي َع مٍر مٍثَّ َرفَ ٍَع يَ َديٍِْه َح ٍَّ َو بَ َق َرًٍة ََلَا مخ َوارٍ أ ٍْ ريا لٍَهم مرغَاءٍ أ ٍَْ ً بِ ع الث...رواه مسلم ت ثَ ًٍ إِبْطَْي ٍِه أَال َه ٍْل بَلَّ ْغ مٍ Jawaban… ❑Dari Abu Humaid As-Saidi RA, bahwa Rasulullah SAW telah mempekerjakan seorang laki-laki dari Bani Asad bernama Ibnu Luthbiyah untuk mengumpulkan zakat (dari Bani Sulaim). Ketika dia menyetorkan zakat yang dipungutnya, dia berkata kepada Rasulullah SAW, "Zakat ini kuserahkan kepada Anda, dan ini hadiah orang kepadaku." Abu Humaid berkata, "Rasulullah SAW lalu berdiri di atas mimbar, kemudian beliau memuji dan menyanjung Allah, serta bersabda : Jawaban… ❑“Bagaimana bisa ada seorang petugas zakat yang sudah aku tugaskan memungut zakat, lalu dia berkata, 'Zakat ini kuberikan kepada anda, dan ini hadiah dari orang untukku.' Mengapa dia tidak duduk-duduk saja di rumah ibunya atau bapaknya menunggu orang mengantarkan hadiah kepadanya? Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangannya, tidak ada seorangpun di antara kalian yang mengambil harta secara khianat, melainkan kelak dia akan memikul harta itu di atas lehernya pada hari Kiamat, Jawaban… ❑Jika harta itu berupa unta, unta akan menguak, atau jika sapi maka sapi itu akan melenguh, atau jika kambing maka ia akan mengembik." Kemudian Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya sehingga kami melihat dapat melihat warna putih pada kedua ketiaknya, kemudian Rasulullah SAW bersabda: 'Ya Allah, telah aku sampaikan.' Beliau mengatakannya dua kali. ❑(HR Muslim, no. 3413). Jawaban… ❑Imam Nawawi memberi syarah (penjelasan) hadits tersebut dengan berkata : ف ٍِوَاليَتِ ٍِه َوأ ََمانَتِه ٍ ِ ال َحٍَرامٍ َوغملمولٍ ؛ ِِلَنَّه َخا ٍَن ٍِ اي الْعم َّم ٍِ ف َه َذا ا ْْلَ ِد ٍَّ يث بيا مٍن ٍَ أن َه َد ٍ ِ❑ َو ٍَ وُحْلِ ٍِه َما أ ْمه ِد ،ي إلَْي ٍِه يَ ْوٍَم ال ِْقٍيَ َام ِة ٍَ ف عم مقوبَتِ ٍِه ٍ ِ َوَِلََذا ذَ َك ٍَر، ٍِ ف ا ْْلَ ِد ٍ ِ يث ❑“Dalam hadits ini terdapat penjelasan bahwa hadiah yang diterima oleh karyawan (pekerja) adalah haram dan khianat (ghulūl), karena dia telah berkhianat dalam tugasnya dan amanatnya. Karena itulah, disebutkan dalam hadits ini hukumannya, yaitu memikul harta yang dihadiahkan itu di lehernya pada Hari Kiamat.” ❑(Imam Nawawi, Syarah Shahih Muslim, 12/219). Jawaban… ❑Kedua, hadits dari dari Abu Humaid As-Saidi RA : ٍ❑عن أيب ُحيد الساعدي أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال َه َد َاي ٍِ الْعم َّم ٍال غملم ْول وصححه اِللباين فَّ 23090 برقم424 ص5 ❑مسند اإلمام أُحد ج 2622 ارواء الغليل ❑Dari Abu Humaid As-Saidi RA, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda,”Hadiah-hadiah yang diterima oleh para karyawan, adalah harta khianat (ghulul).” (HR Ahmad, dalam Al-Musnad, 5/424, nomor 23090, dinilai sahih oleh Syekh Nashiruddin al-Albani). …Jawaban ❑Ketiga, hadits dari Buraidah RA: هللام عنه ،ع ٍِن النبٍِ صلَّى هللا عليه وسلَّم أنَّه قالَ :م ٍِن ض ٍَي ٍ ❑عن ب ري َد ٍَة ر ِ مَ َ لى َع َملٍ فَ َرزقْ نَ ٍاهم ِرْزقًا؛ ٍفَ َما أَ َخ َذ ٍهم بَ ْع ٍَد َذلِ ٍَ ك فَ مه ٍَو ٍغملم ْولٍ استَ ْع َملْنَ ٍاهم َع ٍَ ْ ❑رواه أبو داود ( ،)2943وابن خزمية ( ،)2369( )4/70واْلاكم ( ،)1/563والبيهقي ( )13401( )6/355وقال الشوكاين ف ((نيل وصححه اِللباين ف ((صحيح اِلوطار)) ( :)4/232رجال إسناده ثقاتَّ ، سنن أيب داود)) (.)2943 Jawaban… ❑Dari Buraidah RA, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda : ❑“Barangsiapa yang telah kami berikan pekerjaan kepadanya, lalu kami sudah memberikan gaji kepadanya, maka apa saja yang dia ambil sesudah gaji itu, maka itu adalah harta khianat (ghulūl).” ❑(HR Abu Dawud, no 2943; Ibnu Khuzaimah, 4/70; Al-Hakim, 1/563, Al-Baihaqi, 6/355; hadits ini sahih menurut Imam Syaukani dan Syekh Nashiruddin al- Albani). …Jawaban ❑Keempat, hadits dari ‘Adiy bin ‘Amirah al-Kindi RA: رسول هللا صلَّى هللا عليه مسعت ٍَ مٍ ندي ،قال: الك ِ دي ب ٍِن َع ِمريٍَة ِ ❑عن َع ٍِ استَ ْع َملْنَ ٍاهم ِم ْن مك ٍْم َعٍلَى َع َملٍ فَ َكتَ َمنَا ِِمْيَ ٍطًا فَ َما فَ ْوقٍَمه وسلَّم يقول« َم ٍْن ْ ام إِلَْي ٍِه َر مجلٍ ٍأَ ْس َو مٍد ِم ٍْنال « :فَ َق ٍَ ت بٍِِه يَ ْوٍَم ال ِْقيَ َام ٍِة » ،قَ ٍَ والٍ ََيِْ ٍ َكا ٍَن غملم ً ِ ِ ِ َين أَنْظممٍر إِلَْي صا ٍِر َكأِ ٍ ال:ك ،قَ ٍَ ل َ م ع َ ْ َ ََ َ ٍ ن ع ٍ ل ب اق ْ ٍَّ اّلل ٍ ول َ س ر َ َم ٍ ي : ٍ ال َ قَ ف َ ، ه ْاِلَنْ َ َن أَقمولمٍهم ا ْْل َن، الَ :وأ ٍَ ول َك َذا ٍَوَك َذا ،قَ ٍَ ك تَ مق مٍ الَِ :مس ْعتم ٍَ ك؟)) ،قَ ٍَ (( َوَما لَ َ موتَ ِم ْن ٍهم أَ َخ ٍَذ استَ ْع َملْنَ ٍاهم ِم ْن مك ٍْم َعلَى َع َملٍ فَ ٍْليَ ِج ٍْئ بَِق ِل ِيل ٍِه َوَكثِ ٍِريٍِه فَ َما أ ِ ٍَم ٍْن ْ َوَما مُنِ ٍَي َع ْن ٍهم انْ تَ َهى» رواه البخاري ومسلم Jawaban… ❑Dari dari ‘Adiy bin ‘Amirah al-Kindi RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda : ❑“Barangsiapa di antara kalian yang kami tugaskan untuk suatu pekerjaan (urusan), lalu dia menyembunyikan dari kami sebatang jarum atau lebih dari itu, maka itu adalah harta khinat (ghulūl) yang akan dia bawa pada hari kiamat”. (‘Adiy) berkata : Maka ada seorang lelaki hitam dari Anshar berdiri menghadap Nabi SAW seolah-olah aku melihatnya, lalu dia berkata,”Wahai Rasulullah, copotlah jabatanku yang engkau tugaskan.” Nabi SAW bertanya,”Ada apa gerangan?”... Jawaban… ❑...Dia menjawab,”Aku mendengar engkau berkata demikian dan demikian (maksudnya perkataan di atas).” Nabi SAW pun berkata,”Aku katakan sekarang, (bahwa) barangsiapa di antara kalian yang kami tugaskan untuk suatu pekerjaan (urusan), maka hendaklah dia membawa (seluruh hasilnya), sedikit maupun banyak. Kemudian, apa yang diberikan kepadanya [dari kami], dia (boleh) mengambilnya. Sedangkan apa yang dilarang [oleh kami], maka tidak boleh [dia mengambilnya].” ❑(HR. Bukhari dan Muslim). Jawaban… ❑Hadits-hadits di atas menunjukkan haramnya seorang karyawan (al-ajīr/ al-’āmil) yang sudah digaji oleh pihak pemberi kerja (al-musta`jir) untuk menerima hadiah (al-hadiyyah) atau tips (al- ikrāmiyāt) dari pihak rekanan (pihak lain yang bukan pihak pemberi kerja). ❑(Taqiyuddin An-Nabhani, Al-Shakhṣiyyah al- Islāmiyyah, 2/337). Jawaban… PERKECUALIAN : ❑Dikecualikan mengenai haramnya kayawan yang sudah digaji oleh pemberi kerja, yakni boleh karyawan menerima hadiah dari pihak lain di luar pihak pemberi kerja dalam 2 kondisi sbb : ❑Pertama, jika hadiah itu berasal dari pihak yang sudah terbiasa memberi hadiah kepada karyawan itu, misalnya keluarganya atau sahabatnya. ❑Kedua, jika pihak pemberi kerja memberi izin kepada karyawan untuk menerima hadiah itu. …Jawaban ❑PERKECUALIAN PERTAMA: ❑Boleh hukumnya karyawan menerima hadiah, jika hadiah itu berasal dari pihak yang sudah terbiasa memberi hadiah kepada karyawan itu, misalnya keluarganya atau sahabatnya. ❑Imam Taqiyuddin An-Nabhani menjelaskan : ي ََلمم َّ ،أما اد ٍِة ال مْم ْه ِدي أَ ٍْن يم ْه ٍِد ٍَ ع ٍ ن إال أَ ٍْن ا َْل ِديٍَّةَ َِل مؤَال ٍِء تَ مكو مٍن حرامٍاً إ َذا ٍَل ي مك ٍن ِ م ❑ ٍَّ َْ ْ ْ ََ ْ ََ َ َ ح أ ٍَْم ٍَال ،فَِإنٍَّهم ََتمْومٍز صالِ ٍَ ي ََلمٍْم َس َواءٍ أَ َكاٍنموا يَتَ َولَّ ْو ٍَن قَ َ ادتٍِِه أَ ٍْن يم ْه ِد ٍَ ِ اء َم َض ٍَ إ ٍْن َكا ٍَن م ٍْن َع َ ت ٍِ ف ال ٍَجلَ ْس ٍَ ث :فَ َه ٍَّ ف ا ْْلَ ِديْ ٍِول ِ ٍالر مس ٍْو ٍَل ﷺ يَ مق مٍ ا َْلَ ِديٍَّةم ََلمٍْم َوٍَال َش ْي ٍَء فِ َيها ِِ ،لَ ٍَّن َّ َن ا َْلَ ِديٍَّةَ الَِّ ٍْ ت وم ٍهم أ ٍَّ ه ف ْ مو . اق ً تصِ اد ٍ َ ن ْ ك م ٍ نْ إ ٍ كَ ت ي َّ ك هِ د ٍَ يحّت ََتْتِ ٍَّ ، ٍ ك َ يك وأ ِ مم ٍَ ِ ب أ ٍ تب ْي ِ ََ م م َ م َ َ َ َ الً َجائَِزةٍ. ِ يه َوأ ٍمم ٍِه مدو ٍَن أَ ٍْن يَ مكو ٍَن عام ٍ ت أَبِ ٍِف بَ ْي ٍِمُتْ َدى لٍَهم َو مه ٍَو َجالِسٍ ِ ٍ )❑ (Taqiyuddin An-Nabhani, Al-Shakhṣiyyah al-Islāmiyyah, 2/337 Jawaban… ❑ Imam Taqiyuddin An-Nabhani menjelaskan : ❑ “Namun, hadiah kepada mereka ini (karyawan/pekerja) hukumnya haram, jika bukan merupakan kebiasaan pemberi hadiah untuk memberi hadiah kepada mereka. Adapun jika pemberi hadiah sudah terbiasa sebelumnya memberi hadiah kepada mereka, sama saja apakah pemberi hadiah itu berwenang mengurus urusan publik atau tidak, boleh hukumnya karyawan menerima hadiah itu, karena Rasulullah SAW bersabda,”Jadi mengapa Anda tidak duduk saja di rumah ayah dan ibu Anda sampai Anda menerima hadiah Anda, jika Anda jujur?” Mafhūm mukhālafah (pengertian sebaliknya) dari hadits ini, jika hadiah yang diberikan kepada karyawan itu datang saat dia sedang duduk di rumah ayah dan ibunya tanpa dia menjadi pekerja, maka hukumnya boleh.” (Taqiyuddin An-Nabhani, Al-Shakhṣiyyah al-Islāmiyyah, 2/337) …Jawaban ❑PERKECUALIAN KEDUA : ❑Boleh hukumnya karyawan (pekerja) menerima hadiah, jika pihak pemberi kerja mengetahui dan memberi izin kepada karyawan untuk menerima hadiah tersebut. ❑Imam Taqiyuddin An-Nabhani menjelaskan : اع ٍةً ي لٍَهم بِ َ َّاج مٍر َر مس ْو ٍالً َع ْن ٍهم لِيَ ْش ََِت ٍَ اء ٍ ،و مه ٍو أَ ٍْن ي ر ِس ٍل الت ِ ض ْاِلمجر ِ السمسرِ سِ ضَ َ َ َ َ مْ َ ٍ ٍم ع ْ ❑ َولَْي ٍَ َ ْ َ َ َ َ َ َ ب مٍ ه ل م ع فْ ي ام ٍ ة َّ ٍ ن م ْخ مذ َها لٍَهم َِب ْعتِبَا ِره ال ََْي ِسبَ ٍهم ِم ٍْن الث ََّم ٍِن ٍبَ ٍْل ََي مآخ ٍَر ،فَ يم ْع ِط ْي ٍِه ْاْل َخ مٍر َما ٍالً مم َقابِ ٍَل ِش َرائٍِِه ِم ٍْن ٍِع ْن ِدٍهِ فَ ٍَ ِم ٍْن َ الش ْخ ٍَ ص َن َّ بم َمسْ َسٍَرًٍة ِِ ،ل ٍَّ سي ْو ٍَن .فَ َه َذا َالٍ يم ْعتَ ٍَ َّاج ٍِر َ ،و مه ٍَو َما يم َس َّمى ِع ْن َد مهم الْ َق ِام ٍِ َمسْسىرًٍة ِم ٍن الت ِ ََ َ ِ ِ لر مس ْو ٍِل َ .ول َذل ٍَ ك ِ ْم ْش ََِتي َ ،ولَْيس ٍل َّ ل ِ ل ٍ و ه ِ ٍ ن َّم ث ال ٍ ن مِ ٍ ص ق م ن ْ ي ام ف َ ، ٍ ه ل َ ٍ ي ِ َتَ شْ ي ٍ ي ِ ذ َّ ل ا ٍ رِ وكِ ْيلٍ َع ٍِن الت ِ َّاج م َ َ َ م م َ َ م ْ َ ْ َ ِ ِ ِ ِ إال أَ ٍْن يم َسام ٍَ ي أ َْر ٍَسلَ ٍهم ٍَّ ِ َّ ِ ْم ْرس ٍِل الذ ٍْ ِ ِ ح ب ٍه ال مْم ْرس مٍل فٍَيَ مج ْومٍز ََْي مرمٍم َعلَْي ٍه أَ ْخ مذ ٍهم ،بَ ٍْل مه ٍَو لل م ❑(Taqiyuddin An-Nabhani, Al-Niẓām al-Iqtiṣādi fi al-Islām, )hlm. 70 Jawaban… ❑Imam Taqiyuddin An-Nabhani menjelaskan : ❑“Tidak termasuk samsarah (perantara jual beli), apa yang dilakukan oleh sebagian karyawan (pekerja), yaitu seorang pedagang mengirim seorang utusan untuk membeli suatu barang dari orang lain untuknya, kemudian orang lain ini memberi harta kepada utusan tersebut sebagai imbalan karena dia telah membeli barang kepadanya, maka orang lain itu memberikan potongan harga kepadanya, lalu karyawan mengambil potongan harga itu sebagai fee samsarah dari pedagang... Jawaban… ❑...Ini tidak dapat dianggap samsarah, karena utusan tadi hakikatnya adalah wakil dari pihak pedagang untuk membeli barang atas nama dia. Maka potongan harga tadi sebenarnya adalah haknya pihak yang mengutus, bukan haknya utusan. Jadi, haram hukumnya utusan tadi mengambil potongan harga itu, dan potongan harga itu sebenarnya adalah hak pihak yang mengutus, kecuali pihak yang mengutus membolehkan potongan harga itu diambil utusan.” ❑(Taqiyuddin An-Nabhani, Al-Niẓām al-Iqtiṣādi fi al-Islām, hlm. 70). Wallāhu a’lam. KH. M. SHIDDIQ AL JAWI FOUNDER INSTITUT MUAMALAH INDONESIA
@ustadz_shiddiqaljawi Fissilmi-Kaffah.com Shiddiqaljawi.id admin@shiddiqaljawi.id Shiddiqaljawi id