Anda di halaman 1dari 2

PERTANYAAN :

Di tengah tengah sholat pas duduk tahiyat akhir tiba tiba keponakanku usia 2 tahun duduk di
pangkuanku. Seketika teringat kalau dia selalu pake popok, dan kemungkinan besar popok pasti ada
najisnya. Sholat saya lanjutkan walau dalam keadaan ragu antara sah dan batal. Setelah salam saya cek
pampers / popoknya sudah tebal. Bagaimana sholat saya ?? [Ning Ain Mata].

JAWABAN :

Pada mulanya popok itu dalam keadaan suci. Oleh karena itu, selama belum dapat dipastikan di
dalamnya ada najis, maka hukum tersebut masih berlaku (tetap suci). Oleh karena itu selama belum
pasti bahwa popok tersebut sudah ada najisnya maka sholat anda tidak batal. Silakan baca di dokumen,
keterangannya, SAAT SHOLAT BERSENTUHAN DENGAN ANAK YANG BELUM DIKHITAN
[www.fb.com/notes/204600359562780].

Kalau sekedar tangan anak diletakkan di atas pundak, berarti tangannya juga mahmul, dan apapun yang
bersambung dengan mahmul bila terkena najis membatalkan sholat. Kalau anak tersebut belum dikhitan
maka jawabannya sudah ada di dokumen di atas. Kalau anak tersebut sudah dikhitan atau anak tersebut
adalah wanita, bila jelas-jelas di popoknya najis dengan dipangku tersebut shalatnya batal, kalau tidak
jelas / tidak nyata di popoknya ada najis maka shalatnya sah. [ ianah 1/106, alfqh al islamiy 1/725,
qurroh al 'ain syaikh Ismail Zain hlm 55, hasyiyah bujairimiy ala al khothib 1/444, tausyeh ala Ibnu Qosim
hlm 53 dan Al Mahalliy Hamisy Qulyubiy 1/183 ].

Dalam pertanyaan yaitu duduk di pangkuannya. Jadi itu sudah pasti mahmul. Sehingga dalam masalah
ini kalau memang popoknya najis, maka shalatnya batal. Coba diperiksa kalau popoknya suci atau najis,
kalau najis dalam popoknya yng luarnya suci / celananya suci maka dilihat dulu apa duduk itu termasuk
hamel / membawa ? maka menurut saya bukan maka kalau seperti demikian sah-sah saja sholatnya.

Sumber: http://www.piss-ktb.com/2013/08/2589-batalkah-shalat-sambil-memangku.html?m=1

Terimakasih, tetap mencantumkan sumber kutipan.

Duduk di pangkuan bukanlah hamlu menurut saya, karena yang dimaksud haml itu ikut bergerak ketika
musholli bergerak seperti anak yang gendong dari belakang dengan merangkul musholli. Namun syarat
harus bergerak itu adalah dalam masalah pakaian yang disujudi, dalam masalah najis tidak seperti itu.
‫صاًل‬ ‫س َما لَوْ َكانَ الطَّ َرفُ اآْل خَ ُر ُمتَّ ِ‬ ‫ص ٌل ِبنَ َج ٍ‬ ‫)و َخ َر َج بِقَوْ لِ ِه ُمتَّ ِ‬ ‫حاشية البجيرمي على الخطيب = تحفة الحبيب على شرح الخطيب (‪َ 443 /1‬‬
‫َ‬
‫ص ِل بِ ِه َعلى‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬ ‫آْل‬ ‫َّ‬
‫ص َل الط َرفُ ا َخ ُر بِال ُمت ِ‬ ‫َّ‬
‫صلي َوات َ‬ ‫ِّ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫إن َكانَ النَّ َجسُ يَن َجرُّ بِ َج ِّر ال ُم َ‬ ‫صلُ‪َ ،‬ويُقَالُ‪ْ :‬‬ ‫س فَيَ ْف ِ‬ ‫ص ٌل بِالنَّ َج ِ‬ ‫َي ٍء طَا ِه ٍر‪َ ،‬و َذلِكَ الطَّا ِه ُر ُمتَّ ِ‬ ‫بِش ْ‬
‫ب أَوْ بِ َوتَ ِد َسفِينَ ٍة فِيهَا‬‫ٍ‬ ‫ْ‬
‫َل‬ ‫ك‬ ‫ق‬
‫ِ‬ ‫وْ‬ ‫َ‬ ‫ط‬ ‫ب‬ ‫اًل‬
‫ََ َ ِ‬ ‫ْ‬
‫ب‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫ط‬ ‫ب‬‫ر‬ ‫ا‬ ‫َ‬
‫ذ‬ ‫إ‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ل‬ ‫َ‬
‫ذ‬ ‫ل‬
‫ُ‬ ‫ا‬‫َ‬ ‫ث‬ ‫م‬ ‫ِ‬ ‫َّ‪.‬‬
‫ر‬ ‫ض‬
‫ُ‬ ‫ي‬ ‫م‬‫َ‬
‫ِ ْ َ‬ ‫ل‬ ‫ْط‬
‫ب‬ ‫َّ‬
‫ر‬ ‫ال‬ ‫ه‬ ‫جْ‬
‫َ ِ‬ ‫و‬ ‫ى‬ ‫َ‬ ‫ل‬‫ع‬‫َ‬ ‫اَل‬ ‫ل‬
‫ُ‬ ‫ا‬‫ص‬ ‫ِّ‬
‫اِل َ‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫انَ‬‫ك‬‫َ‬ ‫وْ‬‫َ‬ ‫أ‬ ‫ه‬‫ر‬‫ِّ‬ ‫ج‬ ‫ب‬ ‫َّ‬
‫ر‬ ‫ج‬
‫ِ َ َِ ْ َ َ ِ َ ِ‬‫ْ‬
‫ن‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫ن‬‫ْ‬ ‫إ‬ ‫و‬ ‫َّ‪،‬‬
‫ر‬ ‫ض‬ ‫ْط‬‫ب‬‫ر‬‫َّ‬ ‫ال‬ ‫َوجْ ِه‬
‫َّ‬
‫ف ال َّسفِينَ ِة الطا ِه ِر‪ ،‬فَإِنَّهُ‬ ‫َ‬
‫ب ِم ْن َغي ِْر َر ْب ٍط أوْ َعلَى َحرْ ِ‬ ‫ْ‬
‫ق الكَل ِ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫صاَل ةَ تَ ْبطلُ‪َ ،‬وأ َّما إ َذا َكانَ ال َح ْب ُل َمرْ ِميًّا َعلَى طَوْ ِ‬ ‫ن ََجا َسةٌ‪َ ،‬وكَان ْ‬
‫َت تَ ْن َجرُّ بِ َج ِّر ِه فَإِ َّن ال َّ‬
‫ض َّر‬ ‫صا ُل اَل َعلَى َوجْ ِه ال َّرب ِْط لَ ْم يَ ُ‬ ‫اَل يَضُرُّ ‪ .‬أَوْ َكانَ ااِل تِّ َ‬

‫‪Menurut yang saya fahami dari ibaroh di atas menyentuh anak yang belum sunnat ditafsil, kalau hanya‬‬
‫‪nyentuh bajunya sedang baju anak itu suci, tidak termasuk gendong / ta'alluq maka tidak apa-apa, kalau‬‬
‫‪gendong maka batal‬‬

‫‪Sumber: http://www.piss-ktb.com/2013/08/2589-batalkah-shalat-sambil-memangku.html?m=1‬‬

‫‪Terimakasih, tetap mencantumkan sumber kutipan.‬‬

Anda mungkin juga menyukai