BEKAM RASULULLAH 

PENDAHULUAN

BAB INI MENJELASKAN BEBERAPA POIN TENTANG BEKAM

RASULULLAH SAW:

RASULULLAH  BERBEKAM DAN MEMBERI UPAH KEPADA

1 PEMBEKAMNYA

2 TITIK-TITIK BEKAM RASULULLAH 

3 WAKTU RASULULLAH  BERBEKAM

4 RASULULLAH  PERNAH BERBEKAM PADA SAAT BERIHRAM

 PENDAHULUAN
BEKAM MERUPAKAN SALAH SATU BENTUK PENGOBATAN YANG
BERMANFAAT. NABI  MELAKUKANNYA BERKALI-KALI DAN BELIAU
MEMBERIKAN UPAH KEPADA PEMBEKAMNYA. BELIAU  JUGA
MENGANJURKAN UMATNYA UNTUK BERBEKAM DAN MENJELASKAN BAHWA
BERBEKAM BISA MENYEMBUHKAN PENYAKIT. BEKAM DILAKUKAN DENGAN
MENYAYAT KULIT DENGAN PISAU ATAU SEJENISNYA DENGAN SAYATAN KECIL,
DAN MENARIK DARAH DENGAN ALAT BEKAM.
NABI  BERSABDA:
ِِّ ‫الش َفاءُ ِِّف ثَََلثٍَة ِِّف َش ْرطَ ِّة ِّ ِْم َج ٍم أ َْو َش ْربَِّة َع َس ٍل أ َْو َكيَّ ٍة بِّنَا ٍر َوأ َََن أ َْْنَى أ َُّم ِّت َع ْ الْ َي‬
ِّ
“TERAPI PENGOBATAN ITU ADA TIGA CARA, YAITU: SAYATAN BEKAM,
MINUM MADU DAN KAY (MENEMPELKAN BESI PANAS PADA DAERAH YANG
TERLUKA), SEDANGKAN AKU MELARANG UMATKU BEROBAT DENGAN KAY.”
(HR BUKHARI)
 PENDAHULUAN
BEKAM SANGAT BERMANFAAT UNTUK KESEHATAN TUBUH, KARENA BISA
MENYEMBUHKAN BERBAGAI MACAM PENYAKIT, TERMASUK PENYAKIT
YANG SUSAH UNTUK DISEMBUHKAN, ALLAH  MENJADIKAN BEKAM BISA
MENYEMBUHKAN PENYAKIT TERSEBUT. SUDAH BANYAK YANG
MEMBUKTIKAN METODE PENGOBATAN INI. INI MENUNJUKKAN
KEAGUNGAN METODE PENYEMBUHAN YANG DIJELASKAN OLEH NABI .
DAN BEROBAT ITU TIDAK MENAFIKAN TAWAKKAL KEPADA ALLAH . NABI
 BERSABDA:
ََ‫َ َع َم ََهُ ِّش َفاء ََِِّّّ ا ََْْر‬ ‫و‬ َّ
َّ ِّ
ِ ‫اء‬‫د‬ ‫ع‬ ‫ض‬ ‫ي‬ ‫َل‬ ‫ه‬ ‫ن‬‫ا‬ ‫ح‬ ‫ب‬ ‫س‬ َّ
‫اَّلل‬ َّ
‫ن‬ ِّ
‫إ‬ ‫ف‬ ِّ
َّ
‫اَّلل‬ ‫اد‬ ِّ
َ َ َ
َ ْ َ َ ْ َُ َ ُْ َ َ َ َ ‫تَ َد َاوْوا‬
‫ب‬ ‫ع‬
“WAHAI HAMBA ALLAH, BEROBATLAH KALIAN, KARENA SESUNGGUHNYA
ALLAH  TIDAK MENURUNKAN PENYAKIT MELAINKAN KECUALI DIA JUGA
MENURUNKAN OBATNYA, KECUALI TUA.” (HR IBNU MAJAH)
(SYARHU SYAMAILIN NABI SHALLALLAHU `ALAIHI WA SALLAM, DR
ABDRURAZZAQ AL-BADR)
 ‫‪HADITS KE-360‬‬

‫ٍ‬ ‫ِّ‬ ‫ِّ‬ ‫ٍ‬ ‫ِّ‬

‫َح َّدثَنَا َعل ُّ ْ ُ ُ ْ َ َ َ َ َْ ُ ْ ُ َ ْ َ َ ْ‬
‫ع‬ ‫‪،‬‬ ‫ر‬ ‫ف‬‫َ‬‫ج‬ ‫ب‬ ‫يل‬ ‫اع‬ ‫ْس‬ ‫ِ‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ث‬ ‫د‬‫َّ‬ ‫ح‬ ‫‪:‬‬ ‫ال‬
‫َ‬ ‫ق‬ ‫ر‬ ‫ج‬ ‫ح‬ ‫ب‬ ‫ِ‬
‫ِّ‬ ‫ِّ‬ ‫ٍ‬
‫س بْ ُ َمالك َع ْ َك ْسب ا ْْلَ َّجاَ‪،‬‬ ‫ِّ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫أ‬ ‫ل‬ ‫ِّ‬
‫ئ‬ ‫س‬ ‫‪:‬‬ ‫ال‬‫َ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫د‬‫ٍ‬ ‫ي‬ ‫ُح‬‫ُ‬
‫َ ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫اَّلل ‪َ ‬ح َج َمهُ أَبُو طَْي بَةَ‪ ،‬فَأَ َم َر لَ ُه‬ ‫ول َِّّ‬ ‫احتَ َج َم َر ُس ُ‬ ‫ال‪ْ :‬‬ ‫فَ َق َ‬
‫اجهِّ‬‫ََوا َع ْنهُ ِّم َخر ِّ‬ ‫َ‬ ‫و‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ُ‬‫ه‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫َه‬
‫ْ‬ ‫أ‬ ‫م‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ك‬
‫َ‬‫و‬ ‫‪،‬‬ ‫ٍ‬
‫اَ‬ ‫َ‬ ‫َ‬‫ط‬ ‫م‬‫ِّ‬ ‫ِّ‬
‫ْي‬ ‫ْ‬ ‫اع‬
‫َ‬ ‫ص‬ ‫ِّ‬
‫ب‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫م‬‫ضل ما تَ َداوي تم بِّ ِّه ا ْْلِّجامةُ» ‪ ،‬أَو «ِِّ َّن ِّ‬ ‫َ‬ ‫ف‬
‫ْ‬ ‫َ‬
‫أ‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫ِّ‬
‫ِ‬ ‫«‬ ‫‪:‬‬ ‫ال‬‫َ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫و‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ََ‬ ‫َ‬
‫َ ْ‬‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫أ َْمثَ ِّل َد َوائِّ ُي ُم ا ْْلِّ َج َامةَ»‬
 HADITS KE-360

TELAH MENCERITAKAN KEPADA KAMI ALI BIN HUJR, IA BERKATA, TELAH

MENCERITAKAN KEPADA KAMI ISMA'IL BIN JA'FAR, DARI HUMAID, IA
BERKATA, ANAS PERNAH DITANYA TENTANG UPAH PEMBEKAM, ANAS
MENJAWAB, “RASULULLAH  PERNAH BERBEKAM, BELIAU DIBEKAM
OLEH ABU THAIBAH, LALU BELIAU MENYURUH ANAS UNTUK
MEMBERINYA DUA SHA' MAKANAN. DAN RASULULLAH BERBICARA
KEPADA TUANNYA, LALU MEREKA MENGURANGI KHARAJNYA. DAN
BELIAU BERKATA, ‘SESUNGGUHNYA SEUTAMA-UTAMANYA
PENGOBATAN YANG KALIAN GUNAKAN ADALAH BEKAM.’ ATAU,
‘SEBAIK-BAIK OBAT UNTUK KALIAN ADALAH BEKAM.’” (HADITS YANG
SEMISAL DISEBUTKAN DALAM SHAHIH MUSLIM, DAN SUNAN TIRMIDZI)
 KETERANGAN HADITS 360

َ‫ب ا ْْلَ َّج ِّا‬ ٍ ِّ‫سئِّل أَنَس بْ مال‬

ِّ ‫ك َع ْ َك ْس‬ َُ ُ َ ُ
“ANAS PERNAH DITANYA TENTANG UPAH PEMBEKAM,”
PERTANYAAN DI ATAS DIAJUKAN, KARENA ADANYA HADITS YANG MENJELASKAN BAHWA PEKERJAAN
BERBEKAM ADALAH HAL YANG BURUK. NAMA ABU THAIBAH ADALAH NAFI` DAN IA ADALAH BUDAK
DARI BANI HARITSAH ATAU ABU MAS`UD AL-ANSHARI.
(AL-MAWAHIB AL-LADUNNIYYAH `ALASY SYAMAIL AL-MUHAMMADIYYAH)
َِّّ ‫ول‬
‫ َح َج َمهُ أَبُو طَْي بَ َة‬ ‫اَّلل‬ ُ ‫احتَ َج َم َر ُس‬
ْ :‫ال‬
َ ‫فَ َق‬
“ANAS MENJAWAB, “RASULULLAH  PERNAH BERBEKAM, BELIAU DIBEKAM OLEH ABU THAIBAH.”
PERILAKU RASULULLAH  INI MENUNJUKKAN BAHWA MENCARI NAFKAH DENGAN BEKAM ADALAH
BOLEH, KARENA SEANDAINYA USAHA TERSEBUT HARAM, TENTU RASULULLAH  TIDAK AKAN
MEMBERINYA UPAH. SEDANGKAN HADITS NABI , :
‫ب ا ْْلَ َّج ِّاَ َخبِّيث‬
ُ ‫َوَك ْس‬
“DAN PENGHASILAN BEKAM ITU BURUK “(HR MUSLIM) TIDAK MENUNJUKKAN KEHARAMAN.
(SYARHU SYAMAILIN NABI SHALLALLAHU `ALAIHI WA SALLAM, DR ABDRURAZZAQ AL-BADR)
 KETERANGAN HADITS 360

َ‫ْي ِّم ْ طَ ََ ٍا‬

ِّ ْ ‫اع‬ ِّ
َ َ ‫فَأ ََم َر لَهُ ب‬
‫ص‬
“LALU BELIAU MENYURUH ANAS UNTUK MEMBERINYA DUA SHA' MAKANAN”
ADA SEBAGIAN RIWAYAT YANG MENYEBUTKAN BAHWA MAKANAN TERSEBUT ADALAH
KURMA. DAN LAFAZH INI MENUNJUKKAN BAHWA PEKERJAAN BEKAM ADALAH HALAL,
SEANDAINYA TIDAK HALAL TENTU NABI  TIDAK AKAN MEMBERINYA UPAH.
SEDANGKAN HADITS YANG MENJELASKAN BAHWA PENGHASILAN TERSEBUT BURUK
MENUNJUKKAN LARANGAN YANG SIFATNYA TANZIH (TIDAK HARAM).
*1 SHA’ ADALAH 4 MUD (SEPERTI UKURAN ZAKAT FITRAH).
(AL-MAWAHIB AL-LADUNNIYYAH `ALASY SYAMAIL AL-MUHAMMADIYYAH)
KETERANGAN DI ATAS JUGA SEPERTI YANG DIJELASKAN OLEH IMAM NAWAWI BAHWA
PENGHASILAN DARI BEKAM ADALAH PEKERJAAN YANG HALAL MENURUT MAYORITAS
ULAMA, DENGAN DALIL SEPERTI YANG DIJELASKAN OLEH AL-BAJURI. (AL-MINHAJ
SYARH SHAHIH MUSLIM, AN-NAWAWI)
SEDANGKAN MENURUT IBNU AL-JAUZI, DIMAKRUHKANNYA UPAH BEKAM, KARENA
BEKAM TERMASUK HAL YANG HARUS DILAKUKAN OLEH SEORANG MUSLIM UNTUK
MENOLONG SAUDARANYA KETIKA MEMBUTUHKANNYA, JADI TIDAK SELAYAKNYA
UNTUK MENGAMBIL UPAH DARI HAL TERSEBUT. (JAM`UL WASAIL FI SYARHISY
SYAMAIL, AL-QARI)
 KETERANGAN HADITS 360

ُ‫َوَكلَّ َم أ َْهلَه‬
“DAN RASULULLAH BERBICARA KEPADA TUANNYA.”
RASULULLAH  BERBICARA KEPADA TUAN-TUANNYA, YAITU BANI HARITSAH
SEBAGAIMANA DALAM RIWAYAT BUKHARI, DAN YANG MENJADI TOKOHNYA ADALAH
MUHAIYYISHAH BIN MAS’UD. YAKNI RASULULLAH  BERBICARA KEPADA SALAH SATU
TOKOH MEREKA AGAR MERINGANKAN KHARAJNYA.
ِّ ‫ََوا َع ْنهُ ِّم َخر‬
‫اج ِّه‬ َ ْ ُ َ ‫فَ َو‬
“LALU MEREKA MENGURANGI KHARAJNYA.”
KARENA MENAATI APA YANG DIMINTA OLEH RASULULLAH . KHARAJNYA ADALAH 3
SHA` KURMA, LALU MEREKA MENGURANGINYA MENJADI 2 SHA` ATAS PERMINTAAN
RASULULLAH .
KHARAJ ADALAH SESUATU YANG HARUS DIBERIKAN OLEH BUDAK KEPADA TUANNYA
DI SETIAP HARINYA. DAN INI SESUAI DENGAN SYARIAT DAN TIDAK TERLALU
MEMBERATKAN.
(AL-MAWAHIB AL-LADUNNIYYAH `ALASY SYAMAIL AL-MUHAMMADIYYAH)
 KETERANGAN HADITS 360

َ‫ض َل َما تَ َد َاويْ تَ ْم بِّ ِّه ا ْْلِّ َج َامةُ أ َْو ِِّ َّن ِّم ْ أ َْمثَ ِّل َد َوائِّ ُي ُم ا ْْلِّ َج َامة‬
َ ْ‫ ِِّ َّن أَف‬:‫ال‬
َ َ‫َوق‬
“DAN BELIAU BERKATA, “SESUNGGUHNYA SEUTAMA-UTAMANYA
PENGOBATAN YANG KALIAN GUNAKAN ADALAH BEKAM.” ATAU, “SEBAIK-
BAIK OBAT UNTUK KALIAN ADALAH BEKAM.”
PARA AHLI KEDOKTERAN BERKATA, “SABDA NABI  TERSEBUT DITUJUKAN
KEPADA PENDUDUK HIJAZ ATAU ORANG YANG TINGGAL DI WILAYAH YANG
PANAS. ADAPUN ORANG YANG TINGGAL DI WILAYAH DINGIN, MAKA FASDHU
LEBIH UTAMA.
FASHDU ADALAH PENGOBATAN YANG DILAKUKAN DENGAN CARA MENGELUARKAN
DARAH DARI PEMBULUH DARAH VENA
(AL-MAWAHIB AL-LADUNNIYYAH `ALASY SYAMAIL AL-MUHAMMADIYYAH)
IBNU QAYYIM BERKATA, “PARA DOKTER MENETAPKAN BAHWA BEKAM DI
WILAYAH YANG PANAS LEBIH UTAMA DARI PADA FASHDU. DAN DIANJURKAN
BERBEKAM DI TENGAH BULAN DAN SETELAHNYA, SECARA GARIS BESAR DI
PEKAN TERAKHIR.”
(ZAADUL MA`AAD FI HADYI KHAIRIL `IBAD, IBNU QAYYIM)
 ‫‪HADITS KE-361‬‬

‫ال‪َ :‬ح َّدثَنَا أَبُو َد ُاو َد‪ ،‬قَ َ‬

‫ال‪:‬‬ ‫ِّ‬
‫َح َّدثَنَا َع ْم ُرو بْ ُ َعل ٍِ قَ َ‬
‫ِّ‬
‫َح َّدثَنَا َوْرقَاءُ بْ ُ عُ َم َر‪َ ،‬ع ْ َع ْبد ْاْلَ ْعلَى‪َ ،‬ع ْ أَِِّب‬
‫ِّ‬
‫احتَ َج َم َوأ ََم َرِن‬ ‫‪‬‬ ‫ِب‬
‫َّ‬ ‫ِّ‬‫َّ‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫َّ‬
‫َن‬ ‫أ‬‫«‬ ‫‪:‬‬ ‫ِ‬‫ٍ‬ ‫ِّ‬
‫ل‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫‪،‬‬‫َ‬‫ة‬‫َ‬‫ل‬‫ي‬ ‫ِّ‬
‫َج‬‫َ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬
‫َج َرهُ»‬ ‫أ‬ ‫اَ‬ ‫ج‬
‫ْ ُ َ َ ْ‬‫َّ‬ ‫ْل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫ط‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫ْ‬ ‫َ‬‫أ‬‫ف‬
‫َ‬
 HADITS KE-361

TELAH MENCERITAKAN KEPADA KAMI AMRU BIN ALI, IA BERKATA,

TELAH MENCERITAKAN KEPADA KAMI ABU DAWUD, IA BERKATA,
TELAH MENCERITAKAN KEPADA KAMI WARQA’ BIN UMAR, DARI ABDUL
A'LA, DARI ABU JAMILAH, DARI ALI, “SESUNGGUHNYA NABI 
MELAKUKAN BEKAM, DAN BELIAU MEMERINTAHKAN AKU, MAKA AKU
MEMBERI UPAH KEPADA TUKANG BEKAMNYA.” (HADITS YANG
SEMISAL DISEBUTKAN DALAM SUNAN IBNU MAJAH
DALAM SANAD HADITS DI ATAS ADA PERAWI YANG BERNAMA ABI
JAMILAH, IA ADALAH PERAWI YANG MAQBUL. DAN HADITS INI
DIPERKUAT. HADITS SEBELUM DAN SETELAH HADITS INI (SYARHU
SYAMAILIN NABI SHALLALLAHU `ALAIHI WA SALLAM, DR
ABDRURAZZAQ AL-BADR))
 KETERANGAN HADITS 361

‫َوأ ََم َرِن‬

“DAN BELIAU MEMERINTAHKAN AKU.”
YAKNI MEMERINTAHKAN AKU UNTUK MEMBERIKAN UPAH KEPADA TUKANG
BEKAM.

ُ‫َج َره‬
ْ ‫اَ أ‬
َ ‫ت ا ْْلَ َّج‬
ُ ‫فَأَ ْعطَْي‬
“MAKA AKU MEMBERI UPAH KEPADA TUKANG BEKAMNYA,”
YAKNI UPAHNYA ADALAH DUA SHA` SEBAGAIMANA KETERANGAN HADITS
SEBELUMNYA. DAN DALAM HADITS INI YANG MEMBERI UPAH ADALAH ALI
BIN ABI THALIB RADHIYALLAHU `ANHU
(AL-MAWAHIB AL-LADUNNIYYAH `ALASY SYAMAIL AL-MUHAMMADIYYAH)
 ‫‪HADITS KE-362‬‬

‫ال‪َ :‬ح َّدثَنَا‬‫ارو ُن بْ ُ ِِّ ْس َحا َق ا َْْ ْم َد ِّاِنُّ قَ َ‬ ‫ُ‬ ‫ه‬

‫َ‬ ‫ا‬‫َ‬‫ن‬ ‫ث‬
‫َ‬ ‫َّ‬
‫د‬ ‫َح‬
‫َع ْب َدةُ‪َ ،‬ع ْ ُس ْفيَا َن الثَّ ْوِّر ِّي‪َ ،‬ع ْ َجابِّ ٍر‪َ ،‬ع ِّ ال َّ‬
‫ش َِّْ ِِّب‪،‬‬
‫احتَ َج َم ِِّف‬
‫ْ‬ ‫‪‬‬ ‫َِّب‬
‫َّ‬ ‫ِّ‬‫ن‬ ‫ال‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫ِّ‬
‫ال‪ِ« :‬‬ ‫اس قَ َ‬ ‫َع ِّ ابْ ِّ َعبَّ ٍ‬
‫َج َرهُ َولَ ْو‬ ‫أ‬ ‫اَ‬
‫َ َ ْ‬ ‫ج‬
‫َّ‬ ‫ْل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ى‬ ‫َ‬‫ط‬ ‫ع‬ ‫َ‬
‫أ‬‫و‬
‫ْ َ ْ‬ ‫‪،‬‬ ‫ِّ‬
‫ْي‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ِّ‬
‫ت‬ ‫ي‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ْي‬ ‫ب‬‫و‬ ‫ِّ‬
‫ْاْلَ ْخ َد َع ْ َ َ ْ َ‬
‫ْي‬
‫ِّ‬ ‫ِّ‬
‫َكا َن َح َراما ََلْ يُ َْطه»‬
 HADITS KE-362

TELAH MENCERITAKAN KEPADA KAMI HARUN BIN ISHAQ AL-

HAMADANI, IA BERKATA, TELAH MENCERITAKAN KEPADA
KAMI ABDAH, DARI SUFYAN ATS-TSAURI, DARI JABIR, DARI
ASY-SYA`BI, DARI IBNU ABBAS, IA BERKATA,
“SESUNGGUHNYA NABI  BERBEKAM PADA KEDUA SISI
LEHERNYA DAN DI ANTARA KEDUA BAHU BELIAU, DAN
BELIAU MEMBERI UPAH KEPADA SI TUKANG BEKAM,
SEANDAINYA BEKAM HARAM, TENTU BELIAU TIDAK
MEMBERINYA.” (HADITS YANG SEMISAL DISEBUTKAN DALAM
MUSNAD AHMAD)
 KETERANGAN HADITS 362

DI DALAM SANAD HADITS DI ATAS ADA JABIR AL-JA`FI, IA PERAWI

YANG LEMAH. AKAN TETAPI HADITS TERSEBUT DIPERKUAT HADITS
DALAM RIWAYAT MUSLIM, DARI IBNU ABBAS RADHIYALLAHU
`ANHUMA:

‫َج َرهُ َوَكلَّ َم َسيِّ َد ُه‬ ‫أ‬  ِّ

‫َِّب‬
ُّ ُ ْ َ َ َ َ َ َ‫ َع ْبد ل‬ ‫َِّب‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫اه‬َ‫ط‬ ‫ع‬ ‫أ‬
َ ‫ف‬ ‫ة‬ َ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫ِن‬ِّ ‫ب‬ِّ َّ ِّ‫َح َج َم الن‬
ْ
 ‫َِّب‬ ُّ ِّ‫ن‬ ‫ال‬ ِّ
‫ه‬ ِّ
‫ط‬ َ ‫ي‬ ‫َل‬
َ ‫ا‬ ‫ت‬ ‫ح‬ ‫س‬ ‫ن‬
َ ‫ا‬ ‫ك‬
َ ‫و‬َ‫ل‬‫و‬ ِّ
‫ه‬ ِّ
‫ت‬ ‫يب‬ِّ
‫ر‬ َ
َ ِّ
‫م‬ ‫ه‬ ‫ن‬
ْ ‫ع‬ ‫ف‬
َ ‫ف‬َّ ‫فَ َخ‬
ُْ ْ ْ ُ َْ َ ْ ُ َ
“NABI  PERNAH DIBEKAM OLEH SEORANG BUDAK KEPUNYAAN BANI
BAYADHAH, KEMUDIAN NABI  MEMBERIKAN UPAH KEPADANYA DAN
MENGANJURKAN KEPADA TUANNYA SUPAYA MERINGANKAN
KEWAJIBANNYA. ANDAIKATA USAHA BEKAM ITU HARAM, TENTU NABI
 TIDAK MEMBERIKAN UPAH KEPADANYA.”
(SYARHU SYAMAILIN NABI SHALLALLAHU `ALAIHI WA SALLAM, DR
ABDRURAZZAQ AL-BADR)
 KETERANGAN HADITS 362

ِّ ْ ‫ْي الْ َيتِّ َف‬

‫ْي‬ ‫ب‬‫و‬ ِّ
‫ْي‬
َ َْ َ ْ َ‫ع‬ ‫د‬
َ ‫خ‬
ْ َ
‫اْل‬
ْ ِّ
‫ِف‬ ‫م‬
َ ‫ج‬
َ ‫ت‬
َ ‫اح‬
ْ  ِّ
‫َِّب‬
َّ ‫ن‬‫ال‬ َّ
‫ن‬ ِّ
ِ
“SESUNGGUHNYA NABI  BERBEKAM PADA KEDUA SISI LEHERNYA DAN DI ANTARA
KEDUA BAHU BELIAU.”
AL-AKHDA`AIN ADALAH DUA URAT YANG ADA DI SISI LEHER. KATIFAIN ADALAH
KEDUA PUNDAK, YAKNI BAGIAN ATAS PUNGGUNG DEKAT LEHER.
PADA AHLI MENGATAKAN, “BEKAM DI SISI LEHER BISA MENCEGAH SAKIT KEPALA,
SAKIT DI WAJAH, TELINGA, MATA, GIGI, DAN HIDUNG. DI ATAS PUNDAK BISA
MENCEGAH SAKIT DI BAHU DAN TENGGOROKAN. DI BAWAH DAGU BISA MENCEGAH
SAKIT GIGI, WAJAH, DAN TENGGOROKAN, SERTA MEMBERSIHKAN KEPALA. DI KEDUA
LUTUT BISA MENCEGAH BISUL DI PAHA, ENCOK, WASIR, KAKI GAJAH, DAN GATAL DI
PUNGGUNG. DI PUNGGUNG TELAPAK KAKI BISA MENCEGAH PENYAKIT BOROK DI
KEDUA PAHA, KEDUA LUTUT, DAN MENCEGAH GATAL-GATAL.”
(AL-MAWAHIB AL-LADUNNIYYAH `ALASY SYAMAIL AL-MUHAMMADIYYAH)
 KETERANGAN HADITS 362

‫َج َرهُ َولَ ْو َكا َن َح َراما ََلْ يُ َْ ِّطه‬ َ ‫َوأَ ْعطَى ا ْْلَ َّج‬
ْ ‫اَ أ‬
“DAN BELIAU MEMBERI UPAH KEPADA SI TUKANG BEKAM,
SEANDAINYA BEKAM HARAM, TENTU BELIAU TIDAK
MEMBERINYA.”
KARENA JIKA BEKAM HARAM DAN NABI  TETAP
MEMBERINYA, MAKA TERMASUK MEMBERI BANTUAN
SESEORANG PADA HAL YANG HARAM, DAN INI TIDAK PERNAH
DILAKUKAN OLEH NABI .
IBNU AL-`ARABI MENGATAKAN BAHWA BERBEKAM ITU BOLEH
JIKA UPAHNYA JELAS DAN PEKERJAAN BEKAMNYA JUGA
JELAS, DAN YANG TERLARANG ADALAH JIKA UPAHNYA TIDAK
JELAS, DAN PEKERJAAN BEKAMNYA JUGA TIDAK JELAS.
(AL-MAWAHIB AL-LADUNNIYYAH `ALASY SYAMAIL AL-
MUHAMMADIYYAH)
 ‫‪HADITS KE-363‬‬

‫ال‪َ :‬ح َّدثَنَا َع ْب َدةُ‪َ ،‬ع ِّ‬ ‫ارو ُن بْ ُ ِِّ ْس َحا َق‪ ،‬قَ َ‬ ‫ُ‬ ‫ه‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫ث‬
‫َ‬ ‫د‬‫َّ‬ ‫ح‬
‫َ‬
‫َِّب‬
‫َّ‬ ‫ِّ‬‫ن‬ ‫ال‬ ‫َّ‬
‫َن‬ ‫أ‬ ‫‪،‬‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫ع‬
‫ُ‬ ‫ِّ‬ ‫اب‬ ‫ِّ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫‪،‬‬ ‫ع‬
‫ٍ‬ ‫ِّ‬
‫ف‬ ‫َن‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ى‪،‬‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ي‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫َِب‬‫ِّ‬‫أ‬ ‫ِّ‬ ‫اب‬
‫ْ ََ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ك؟»‬ ‫اج َ‬ ‫ر‬
‫ْ َ ُ‬ ‫خ‬
‫َ‬ ‫م‬ ‫ك‬‫َ‬ ‫«‬ ‫‪:‬‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫َ‬‫ل‬‫َ‬‫أ‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫ُ‬
‫َ ََ َ َ‬‫ه‬ ‫م‬ ‫ج‬ ‫ح‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ا‬‫ام‬ ‫ج‬
‫َّ‬ ‫ح‬‫َ‬ ‫ا‬‫ع‬‫َ‬ ‫د‬
‫َ‬ ‫‪‬‬
‫صاعا َوأَ ْعطَاهُ‬ ‫َ‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ع‬ ‫َ‬
‫َ‬
‫ُ َ َ‬ ‫و‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫‪،‬‬ ‫ع‬‫ٍ‬ ‫آص‬ ‫ة‬
‫ُ‬ ‫ث‬
‫َ‬ ‫َل‬‫َ‬ ‫ث‬
‫َ‬ ‫‪:‬‬ ‫ال‬
‫َ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫ف‬
‫َ‬
‫َج َرهُ‬
‫ْ‬ ‫أ‬
 HADITS KE-363

TELAH MENCERITAKAN KEPADA KAMI HARUN BIN ISHAQ AL-

HAMADANI, IA BERKATA, TELAH MENCERITAKAN KEPADA
KAMI ABDAH, DARI IBNU ABI LAILA, DARI NAFI`, DARI IBNU
UMAR, “SESUNGGUHNYA NABI  MEMANGGIL TUKANG
BEKAM, LALU TUKANG BEKAM TERSEBUT MEMBEKAMNYA,
DAN BERTANYA KEPADANYA, ‘BERAPA KHARAJMU?’ LALU IA
MENJAWAB, ‘TIGA SHA`.’ LALU NABI  MEMERINTAHKAN
AGAR KHARAJNYA DIKURANGI SATU SHA` DAN NABI 
MEMBERIKAN UPAHNYA.”
 KETERANGAN HADITS 363

‫صاعا‬
َ ُ‫َ َع َع ْنه‬
َ ‫فَ َو‬
“LALU NABI MEMERINTAHKAN AGAR KHARAJNYA DIKURANGI SATU
SHA`”
YAKNI NABI  TELAH MEMBICARAKAN KHARAJNYA KEPADA
TUANNYA, DAN NABI  MENGANJURKANNYA AGAR MENGURANGI
SATU SHA’, SEHINGGA KHARAJNYA MENJADI DUA SHA`.
(SYARHU SYAMAILIN NABI SHALLALLAHU `ALAIHI WA SALLAM, DR
ABDRURAZZAQ AL-BADR)
[HADITS INI SEMISAL DENGAN KETERANGAN SEBELUMNYA DI
HADITS 360]
 HADITS KE-364

َ َ‫ ق‬،‫اص ٍم‬ ِّ ‫ ح َّدثَنَا َعمرو بْ َع‬:‫ال‬ ِّ َّ ٍ ‫وس ب ُِمَ َّم‬

:‫ال‬ ُ ُْ َ َ ‫ق‬
َ ، ‫ي‬
ُّ ‫ر‬ ‫ص‬ ‫ْب‬
‫ل‬
َْ ُ َ ‫ا‬ ‫ار‬‫ط‬ َْ‫ل‬‫ا‬ ‫د‬ ُ ْ ِّ ‫َح َّدثَنَا َع ْب ُد الْ ُق ُّد‬
‫ « َكا َن‬: ‫ال‬ َ َ‫ك ق‬ ٍ ِّ‫س بْ ِّ مال‬
ِّ ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ع‬ ، ‫ة‬
ُ ‫اد‬ ‫ت‬ ‫ق‬
َ ‫ا‬‫ن‬ ‫ث‬
َ َّ
‫د‬ ‫ح‬ : َّ‫ا‬
َ َ‫ق‬ ٍ‫از‬
َ ِّ ‫ َو َج ِّر ُير بْ ُ َح‬،َ‫َح َّدثَنَا ََهَّا‬
َ َ َْ َ َ َ َ
‫س ْب َع َع ْش َرَة َوتِّ ْس َع‬ِّ‫ وَكا َن ََيت ِّجم ل‬،‫اه ِّل‬ ِّ ‫ْي والْ َي‬ ِّ ‫ع‬ ‫د‬ ‫خ‬ َ
‫اْل‬
ْ ‫ِف‬ ِّ ‫م‬ ‫ج‬ِّ ‫ت‬ ‫َي‬
َ  ِّ
َّ ‫ول‬
‫اَّلل‬ ُ ‫َر ُس‬
َ ُ َْ َ َ َْ َ ْ ُ َْ
» َ ‫َع ْش َرةَ َوِِّ ْح َدى َو ِّع ْش ِّري‬
TELAH MENCERITAKAN KEPADA KAMI ABDUL QUDDUS BIN MUHAMMAD AL-
`ATHTHAR AL-BASHRI, IA BERKATA, TELAH MENCERITAKAN KEPADA KAMI
AMRU BIN ASHIM, IA BERKATA, TELAH MENCERITAKAN KEPADA KAMI
HAMMAM DAN JARIR BIN HAZIM, KEDUANYA BERKATA, TELAH
MENCERITAKAN KEPADA KAMI QATADAH, DARI ANAS IA BERKATA,
“RASULULLAH  BERBEKAM PADA KEDUA URAT LEHER DAN KAHIL
(BAGIAN PUNGGUNG ANTARA DUA PUNDAK). DAN BELIAU BERBEKAM
PADA TANGGAL TUJUH BELAS, SEMBILAN BELAS, DAN DUA PULUH SATU.”
(HADITS YANG SEMISAL DISEBUTKAN DALAM SUNAN TIRMIDZI)
 KETERANGAN HADITS 364

ِّ ‫ْي والْ َي‬

‫اه ِّل‬ ِّ َ ِّ ِّ ِّ
‫ع‬‫د‬
َ َْ َ ْ‫خ‬‫اْل‬
ْ ‫ِف‬ ُ ََْ َّ ‫ول‬
‫م‬‫ج‬ ‫ت‬ ‫َي‬  ‫اَّلل‬
“RASULULLAH  BERBEKAM PADA KEDUA URAT LEHER DAN KAHIL.”
ُ ‫َكا َن َر ُس‬
AL-AKHDA`AIN ADALAH DUA URAT YANG ADA DI SISI LEHER. KAHIL
ADALAH PUNGGUNG BAGIAN ATAS . BAGIAN INILAH YANG
DISEBUTKAN DALAM HADITS NO 362 DENGAN KATA WA BAINAL
KATIFAIAN. TITIK TERSEBUT SANGAT BERMANFAAT UNTUK DIBEKAM.
BEBERAPA RISET MENGUNGKAPKAN BEBERAPA HAL YANG
MENAKJUBKAN MENGENAI TITIK BEKAM YANG DIJELASKAN OLEH
RASULULLAH . MEREKA MENJELASKAN BAHWA TITIK KAHIL
ADALAH TITIK YANG BEBAS DARI PERSENDIAN, BAGIAN TUBUH YANG
PALING TENANG, DAN JARINGAN PEMBULUH DARAH MELIMPAH
RUAN DAN BANYAK BERTEMU DI TITIK TERSEBUT, SEHINGGA BISA
MEMPERLAMBAT ALIRAN DARAH DAN MEMPERBANYAK DARAH YANG
KELUAR. SEHINGGA TITIK TERSEBUT MERUPAKAN TITIK YANG
PALING BAIK UNTUK DIBEKAM
(SYARHU SYAMAILIN NABI SHALLALLAHU `ALAIHI WA SALLAM, DR
ABDRURAZZAQ AL-BADR)
 KETERANGAN HADITS 364

‫ي‬ِّ
‫ر‬ ‫ش‬ ِّ
‫ع‬ ‫و‬ ِّ ِّ ِّ ِّ
َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ َ‫َوَكا َن ََْيت‬
‫ى‬‫د‬ ‫ح‬ِ ‫و‬ ‫ة‬
َ‫ر‬ ‫ش‬
ْ ‫ع‬ ‫ع‬‫س‬ ‫ت‬‫و‬ ‫ة‬
َ‫ر‬ ‫ش‬
ْ ‫ع‬ ‫ع‬‫ب‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫م‬‫ج‬
“DAN BELIAU BERBEKAM PADA TANGGAL TUJUH BELAS, SEMBILAN BELAS, DAN DUA
PULUH SATU.”
KARENA PADA KETIGA WAKTU TERSEBUT, SIRKULASI DARAH DALAM TUBUH
BERTAMBAH DAN BERGEJOLAK, SEHINGGA MENJADI WAKTU YANG PALING
BERMANFAAT UNTUK BERBEKAM
(SYARHU SYAMAILIN NABI SHALLALLAHU `ALAIHI WA SALLAM, DR ABDRURAZZAQ AL-
BADR)
DALAM HADITS RIWAYAT ABU DAWUD RASULULLAH  BERSABDA:

‫احتَ َج َم لِّ َس ْب َع َع ْش َرَة َوتِّ ْس َع َع ْش َرَة َوِِّ ْح َدى َو ِّع ْش ِّري َ َكا َن ِّش َفاء ِّم ْ ُك ِّل َد ٍاء‬
ْ ْ ‫َم‬
“BARANGSIAPA BERBEKAM PADA TANGGAL TUJUH BELAS, SEMBILAN BELAS DAN DUA
PULUH SATU, MAKA BEKAM TERSEBUT MENJADI OBAT DARI SEGALA PENYAKIT.”
AL-QARI MENJELASKAN, “YAKNI DARI PENYAKIT YANG PENYEBABNYA ADALAH
DOMINASI DARAH.”
(JAM`UL WASAIL FI SYARHISY SYAMAIL, AL-QARI)
 KETERANGAN HADITS 364

DALAM HADITS RIWAYAT IBNU MAJAH RASULULLAH  BERSABDA:

‫ فَ َم ْ َكا َن ُِْمتَ ِّجما‬،‫ظ ِّح ْفظا‬ َ ِّ‫ َوتَ ِّزي ُد ا ْْلَاف‬،‫ َوتَ ِّزي ُد ِِّف ا ْْلِّْف ِّظ‬،‫ َو ِّه َِ تَ ِّزي ُد ِِّف ال ََْ ْق ِّل‬،‫الر ِّيق أ َْمثَ ُل‬
ِّ ‫ا ْْلِّ َج َامةُ َعلَى‬
ََ‫احتَ ِّج ُموا يَ ْو‬ ‫و‬ ، ِّ ‫ت وي وَ ْاْلَح‬
‫د‬ ِّ ‫ب‬ ‫الس‬
َّ َ‫و‬ ‫ي‬‫و‬ ِّ َ‫ واجتَنِّبوا ا ْْلِّجامةَ ي وَ ا ْْلم‬،‫اَّلل‬
‫ة‬ َِّّ ‫يس َعلَى اس ِّم‬ ِّ ‫اْلَ ِّم‬
ْ ََ‫فَ يَ ْو‬
ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ُُ َ ْ َ َ َ ُ ْ َ ْ
‫ب ِِّبلْبَ ََل ِّء َوَما يَ ْب ُدو‬ ‫و‬ ُّ‫ي‬َ
‫أ‬ ِّ ِّ‫ُصيب ف‬
‫يه‬ ِّ ‫ فَِّإنَّهُ الْي وَ الَّ ِّذي أ‬،‫اجتَنِّبوا ا ْْلِّجامةَ ي وَ ْاْلَربَِّ ِّاء‬ ‫و‬ ، ‫ء‬ِّ ‫ْي والث ََُّل ََث‬
ِّ ‫ن‬ ‫ث‬
ْ ِّ
َّ‫ا‬
ُ َ ُ َْ َ ْ َ َْ َ َ ُ ْ َ َ َْ
‫ُج َذاَ َوََّ بَ َرص ََِِّّّ ِِّف يَ ْوَِّ ْاْلَ ْربِّ ََ ِّاء أ َْو لَْي لَ ِّة ْاْلَ ْربِّ ََ ِّاء‬
“BERBEKAM SEBELUM MAKAN DAN MINUM SANGATLAH BAGUS, SEBAB AKAN MENAMBAH
KEKUATAN OTAK DAN HAFALAN. MAKA BARANGSIAPA INGIN BERBEKAM, BERBEKAMLAH PADA
HARI KAMIS ATAS NAMA ALLAH, DAN HINDARILAH BERBEKAM PADA HARI JUM'AT, HARI SABTU
DAN MINGGU. DAN BERBEKAMLAH PADA HARI SENIN DAN SELASA, SESUNGGUHNYA HARI
SENIN DAN SELASA ADALAH HARI DI MANA ALLAH MENYEMBUHKAN AYYUB DARI BALA` YANG
DI TIMPAKAN PADA HARI RABU. SUNGGUH TIDAKLAH PENYAKIT LEPRA DAN KUSTA MUNCUL
KECUALI PADA HARI RABU ATAU MALAM RABU."
(SYEKH ALBANY MENILAI HADITS TERSEBUT HASAN, NAMUN BEBERAPA ULAMA MENILAINYA
SEBAGAI HADITS DHAIF)
AL-KHALLAL MENUKIL DARI IMAM AHMAD BAHWA BELIAU TIDAK MENYUKAI BEKAM DI HARI-
HARI TERSEBUT (YANG DIHINDARI SEBAGAIAMANA HADITS IBNU ’AJAH DI ATAS), WALAUPUN
HADITS TERSEBUT DHAIF. (JAM`UL WASAIL FI SYARHISY SYAMAIL, AL-QARI)
 HADITS KE-365

‫ع‬
َ ، ِّ
‫َّاق‬
‫ز‬ ‫الر‬
َّ ‫د‬
ُ ‫ب‬
ْ ‫ع‬
َ ‫ََن‬
َ ‫أ‬‫ب‬ ‫َن‬
ْ ‫أ‬ : ‫ال‬
َ ‫ق‬
َ ٍ
‫ر‬ ‫و‬ ‫ص‬ ‫ن‬
ْ ‫م‬ ‫ب‬
ْ ‫ق‬ُ ‫ا‬ ‫ح‬ ‫س‬
ْ ِّ
ِ ‫ا‬‫ن‬
َ ‫ث‬
َ َّ
‫د‬ ‫َح‬
ْ َ ُ َُ َ
َِّّ ‫ول ا‬
 ‫َّلل‬ َ ‫َن َر ُس‬ َّ ‫ «أ‬:‫ك‬ ٍ ِّ‫س بْ ِّ مال‬
ِّ ‫ن‬ َ
‫أ‬ ‫ع‬ ، ‫ة‬ ‫اد‬ ٍ
َ َ َْ َ َ َ ْ َ ‫َم َْ َم‬
‫ت‬ ‫ق‬
َ ‫ع‬ ، ‫ر‬
»َِّ‫احتَ َج َم َو ُه َو ُِْم ِّرَ ََبَلَ ٍل َعلَى ظَ ْه ِّر الْ َق َد‬
ْ
TELAH MENCERITAKAN KEPADA KAMI ISHAQ BIN MANSHUR, IA
BERKATA, TELAH MENGABARKAN KEPADA KAMI ABDURRAZZAQ, DARI
MA`MAR, DARI QATADAH, DARI ANAS BIN MALIK, “SESUNGGUHNYA
RASULULLAH  BERBEKAM DI DAERAH MALAL PADA SAAT SEDANG
BERIHRAM PADA PUNGGUNG TELAPAK KAKI.” (HADITS YANG SEMISAL
DISEBUTKAN DALAM SUNAN ABU DAWUD, NASA’I, DAN MUSNAD
AHMAD)
 KETERANGAN HADITS 365

َ‫احتَ َج َم َو ُه َو ُِْم ِّر‬  َِّّ ‫ول‬

‫اَّلل‬ َّ ‫أ‬
َ ‫َن َر ُس‬
ْ
“SESUNGGUHNYA RASULULLAH  BERBEKAM PADA SAAT SEDANG
BERIHRAM”
HADITS INI MENUNJUKKAN BAHWA ORANG YANG BERIHRAM BOLEH
BERBEKAM, SELAMA TIDAK ADA RAMBUT YANG DIPOTONG.

‫ََبَلَ ٍل‬
“DI DAERAH MALAL.” TEMPAT ANTARA MAKKAH DAN MADINAH, 17 MIL DA
MADINAH
(AL-MAWAHIB AL-LADUNNIYYAH `ALAS SYAMAIL AL-MUHAMMADIYYAH, AL-BAJUR

َِّ‫َعلَى ظَ ْه ِّر الْ َق َد‬

“PADA PUNGGUNG TELAPAK KAKI”
DALAM RIWAYAT AHMAD ADA TAMBAHAN MIN WAJ`IN KAANA BIHI, YAKN
KARENA SAKIT YANG BELIAU ALAMI. BEKAM ADALAH SALAH SATU METO
YANG BERMANFAAT MENGURANGI RASA SAKIT.
(SYARHU SYAMAILIN NABI SHALLALLAHU `ALAIHI WA SALLAM, DR ABDRURAZZAQ
BADR)
 RINGKASAN

RASULULLAH  PERNAH BERBEKAM DAN MEMBERI UPAH

1 KEPADA PEMBEKAMNYA. DAN BELIAU MENJELASKNA BAHWA

BEKAM MERUPAKAN SALAH SATU METODE PENGOBATAN
YANG BERMANFAAT

DI ANTARA TITIK-TITIK BEKAM BELIAU ADALAH

2 DI KEDUA SISI LEHER, BAGIAN ATAS DARI

PUNGGUNG, DAN PUNGGUNG TELAPAK KAKI.

WAKTU-WAKTU TERBAIK BERBEKAM ADALAH

3 PADA TANGGAL 17, 19, DAN 21 (BULAN HIJRIYYAH)

4
ORANG YANG BERIHRAM BOLEH BERBEKAM,
SELAMA TIDAK ADA RAMBUT YANG DIPOTONG.
 ‫واْلمد هلل رب الَاملْي‬
‫اللهم صل على نبينا ِممد وعلى آله وصحبه أَجَْي‬