Anda di halaman 1dari 8

‫‪Khutbah Idul Fitri 1 Syawwal 1441 H‬‬ ‫هلل َح ْم ًدا َكثِ ًيرا طَيِّبًا ُمبَ َار ًكا فِ ِيه

‫هلل َح ْم ًدا َكثِ ًيرا طَيِّبًا ُمبَ َار ًكا فِ ِيه أَ ْش َه ُد أَ ْن اَل اِلَهَ إِاَّل اهللُ َو ْح َدهُ الَ‬
‫ْح ْم ُد ِ‬
‫ال َ‬
‫‪Judul: Menggali Hikmah Dari Wabah Covid-19‬‬
‫َن ُم َح َّم ًدا َر ُس ْو ُل ٱللَّ ِه‬
‫ك لَهُ َواَ ْش َه ُد أ َّ‬
‫َش ِريْ َ‬
‫‪Oleh: Zaky Elbistomy‬‬

‫َج َم ِع ْي َن أ ََّما َب ْع ُد‬ ‫السالَم َعلَى سيِّ ِدنَا مح َّم ِد و َعلَى اَلِ ِه و ِ‬
‫لسالم عليكم و رحمة اهلل و بركاته‬ ‫ص ْحبِه أ ْ‬
‫َ َ‬ ‫َ َُ َ‬ ‫الصالَةُ َو َّ ُ‬
‫َو َّ‬
‫ا ّ‬
‫ين َء َامنُوا َّات ُق ْوا ٱللَّهَ َح َّق ُت َقاتِِهۦ َواَل تَ ُموتُ َّن إِاَّل َوأَنتُم ُّم ْسلِ ُمون‬ ‫َّ ِ‬
‫يَٰأ َُّي َها ٱلذ َ‬
‫‪Khutbah I‬‬

‫‪ :‬قال اهلل تعالى في القرأن الكريم‬


‫اهللُ اَ ْكَب ْر‪ .‬اهللُ اَ ْكبَر‪ .‬اهللُ اَ ْكَب ْر‪ .‬اهللُ اَ ْكَب ْر‪ .‬اهللُ اَ ْكبَر ‪ .‬اهللُ اَ ْكَب ْر‬
‫الر ِج ْي ِم * بسم اهلل الرحمن الرحيم‬
‫ان َّ‬ ‫اهلل ِم َن َّ‬
‫الش ْيطَ ِ‬ ‫أَعُوذُ بِ ِ‬
‫ْ‬
‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬
‫اهللُ اَ ْكَب ْر اهللُ اَ ْكبَر اهللُ اَ ْكَب ْر ـ آلالَهَ االَّ اهللُ َواَللَّهُ اَ ْكَب ْر اَللَّهُ اَ ْكَب ْر َوللَه ال َ‬
‫ْح ْم ُد‬
‫ت لِغَ ٍد ۖ َو َّٱت ُقوا ٱللَّهَ ۚ إِ َّن‬ ‫َّ‬ ‫َّ ِ‬
‫ين َء َامنُوا َّٱت ُقوا ٱللهَ َولْتَنظُْر َن ْف ٌ‬
‫س َّما قَ َّد َم ْ‬ ‫ٰيَأ َُّي َها ٱلذ َ‬
‫ص ْيالً ـ آل اِلَهَ اِالَّ‬
‫اَللَّهُ اَ ْكبر َكبِْيرا والْحم ُد لِلَّ ِه َكثِْيرا وس ْبحا َن اللَّ ِه ب ْكر ًة واَ ِ‬
‫ُ َ َ‬ ‫ً َُ َ‬ ‫َْ ً َ َ ْ‬ ‫ٱللَّهَ َخبِ ٌير بِ َما َت ْع َملُو َن‬
‫ِ ِ‬ ‫اللَّهُ والََن ْعب ُد اِالَّ اِيَّاهُ م ْخلِ ِ‬
‫ص ْي َن لَهُ الدِّيْ َن َولَ ْو َك ِر َه الْ َكافِ ُر ْو َن آلالَهَ االَّ اللَّهُ‬ ‫ُ‬ ‫َ ُ‬ ‫‪Jama’ah Sholat Idul Fithri rahimakumullah‬‬

‫اب َو ْح َدهُ آل اِلَهَ اِالَّ‬


‫َح َز َ‬
‫ص َر َع ْب َدهُ َواَ َع َّز ُج ْن َدهُ َو َه َز َم اأْل ْ‬
‫ص َد َق َو ْعـ َدهُ َونَ َ‬
‫َو ْح َدهُ َ‬ ‫‪Sejak tadi malam telah berkumandang alunan suara takbir, tasbih, tahmid‬‬
‫‪dan tahlil sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas‬‬
‫ِِ‬
‫اللَّهُ َو اَللَّهُ اَ ْكَب ْر اَللَّهُ اَ ْكَب ْر َوللَه ال َ‬
‫ْح ْم ُد‬ ‫‪kemenangan besar yang kita peroleh setelah menjalankan ibadah puasa‬‬
‫‪Ramadhan selama satu bulan penuh.‬‬
Rasulullah SAW bersabda: Allahu Akbar 3x Walillahil hamdu

‫َز ِّي ُن ْوا اَ ْعيَا َد ُك ْم بِالتَّ ْكبِْير‬ Ramadhan kali ini memang berbeda. Tak sama dengan ramadhan tahun-
tahun sebelumnya. Saat ini Ramadhan hadir di tengah wabah. Banyak
Artinya: “Hiasilah hari rayamu dengan takbir”
orang berduka. Ditinggal mati oleh orang-orang tercinta. Banyak yang
terinfeksi. Lebih banyak lagi yang diawasi. Semua karena keganasan virus
Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk hati sebagai pengakuan atas kebesaran
corona.
dan keagungan Allah SWT sedangkan selain Allah semuanya kecil semata.
Kalimat tasbih dan tahmid, kita tujukan untuk mensucikan Tuhan dan
Seluruh umat manusia tengah berduka akibat wabah Covid-19 atau Corona
segenap yang berhubungan dengan-Nya.
Virus Disease 2019 yang tengah melanda. Sejak awal April 2020
pemerintah telah menetapkan fenomena ini sebagai bencana nasioanl yang
Mengawali hari yang suci ini, mari kita kirimkan rasa syukur dan
perlu kita waspadai bersama. Hingga saat ini, 1 Syawwal 1441 H / 20 Mei
terimakasih kita ke hadirat Allah SWT, atas fasilitas nikmat yang
2020 M, setidaknya tercatat ada 5 juta lebih penduduk dunia yang positif
dianugerahkan oleh-Nya, kita mampu menyonsgong hari raya idul fitri ini
terdampak covid-19 dan 21 ribu di antaranya adalah warga Indonesia,
dalam keadaan sehat wal afiat serta dalam naungan iman dan ihsan.
dengan total angka kematian di seluruh dunia mencapai lebih dari 300ribu
Shalawat dan salam tak lupa kita kirimkan kepada baginda Nabi Besar
jiwa.
Muhammad SAW, sosok tauladan kita yang senantiasa kita nantikan syafaat
beliau pada hari kiamat kelak.
Tak hanya mengancam jiwa. Wabah corona juga melumpuhkan ekonomi
negara & dunia. Dunia usaha kelimpungan. Banyak perusahaan ditutup,
Allahumma Shalli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala ‘Ali Sayyidina
sebagian malah bangkrut, banyak karyawan dirumahkan, tak sedikit di-PHK
Muhammad
tanpa pesangon. Akibatnya, banyaknya pengangguran makin tak terelakan.

Melalui mimbar ini khatib mengajak diri khatib pribadi agar senantiasa
meningkatkan iman dan takwa yang ada dalam hati kita. Takwa dalam
artian patuh kepada perintah Allah SWT serta berupaya menjauhkan segala
yang dilarang oleh Allah SWT
Hadirin sidang jamaah sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah SWT! Selalu ada hikmah yang bisa kita petik dari apa yang menjadi bagian dari
kehendak Allah SWT ini. Tinggal kita saja yang harus berupaya mencari
Segala yang terjadi di dunia ini tentu tidak lepas dari skenario Allah SWT. hikmah tersebut.
Allah SWT, melalui kebijakan dan wewenang-Nya, telah mengatur semua
yang sedang dan akan terjadi di alam semesta ini. Hal ini sebagaimana Allahu Akbar 3X Walillahil Hamdu
ditegaskan dalam firman-Nya:
Fenomena ini mengubah banyak hal di dunia yang kita diami. Semenjak

‫إِنَّا ُك َّل َش ْي ٍء َخلَ ْقنَاهُ بَِق َد ٍر‬ wabah covid-19 ini ditetapkan sebagai pandemi, jenis penyakit ini memakan
korban yang cukup banyak dalam waktu singkat. Sejumlah Kebijakan-
kebijakan baru diambil oleh pemerintah demi memutus rantai penyebaran
“Sesungguhnya segala sesuatu (di semesta ini) telah kami ciptakan dengan wabah ini. Salah satunya adalah dengan melarang adanya kerumunan di
pertimbangan” (QS. Al-Qomar : 49) tengah-tengah masyarakat. Berkerumun menjadi hal potensial dalam
penyebaran pandemi yang mematikan ini.
Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah bahwa tidaklah Allah
menginginkan keburukan terjadi kepada kita semua, kendati di mata kita Hal ini tentu berimplikasi besar juga terhadap ritual keagamaan di
mungkin hal tersebut terkesan negatif. Indonesia, khususnya agama Islam. Sebagai agama yang memiliki banyak
ritual ibadah yang mendasarkan keutaman sebagian ritualnya pada kegiatan
Allah berfirman dalam ayatnya yang lain, basis perkumpulan seperti shalat jamaah di masjid, pergelaran kajian di
majelis taklim, jika ramadhan ada sholat tarawih berjamaah, maka hal ini
ِ ‫وما اللَّهُ ي ِري ُد ظُلْما لِل ِْعب‬
‫اد‬ mengubah mainstream kita dalam memahami praktik beragama, sekaligus
َ ً ُ ََ
menyadari subtansi beragama.

“Dan tidaklah Allah berlaku zalim kepada hamba-hamba-Nya” 


(QS. Ghafir : 31)
Hadirin sidang shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah Swt Hadirin yang tengah berbahagia menyambut hari kemenangan!

Ramadahan kali ini kita rasakan sangat berbeda dengan Ramadhan tahun- Berangkat dari instruksi pemerintah terkait penerapan Pembatasan Sosial
tahun sebelumnya. Khususnya di daerah-daerah zona merah covid-19 Berskala Besar atau PSBB yang berimplikasi pada aktivitas bekerja dan
seperti di Ibukota dan kota-kota lainnya, Jika pada Ramadhan tahun-tahun ibadah di rumah saja, umat Islam mengkhususkan diri melakukan aktivitas
sebelumnya mereka bisa melakukan ibadah-ibadah yang dilakukan secara kegiatan Ramadhan di rumah. Hal ini tak lain sebagai ekspresi keislaman
berjamaah, untuk tahun ini banyak dari mereka yang tidak bisa yang bijak dan penuh pertimbangan, melakukan ibadah secara berjama’ah
melaksanakannya. adalah sunnah sedangkan menjaga diri agar tetap sehat dan terbebas dari
paparan virus adalah kewajiban, menjaga keselamatan jiwa merupakan
Biasanya kita menyemarakkan malam Ramadhan dengan melaksanakan salah satu bagian dari maqosid Syariah yang perlu dipahami setiap muslim.
sholat tarawih secara berjamaah, tadarus al-Qur’an berjamaah,
menyelenggarakan peringatan Nuzulul Qur’an secara berjamaah, dan Menegaskan kebijakan ini, kaidah fiqih mengatakan bahwa:
kegiatan-kegiatan ramadhan lain yang mendasarkan acaranya pada
perkumpulan besar. Namun untuk tahun ini itu semua kita tidak lakukan ‫درء المفاسد مقدم علي جلب المصالح‬
dulu akibat merebaknya wabah covid-19 sehingga kita diharuskan
menyelenggarakan ibadah-ibadah ramadhaniah tersebut di rumah saja. Hal
ini tak lain sebagai upaya kita bersama memutus rantai penyebaran wabah “Dar’ul Mafasid Muqaddamun ala Jalbil Masolih”
covid-19.
Artinya: ‘Menolak kemudaratan lebih diutamakan ketimbang

Allahu Akbar3x Allahu Akbar Walillahilhamd mendatangkan kebaikan’


Hal senada juga pernah disampaikan oleh Imam besar Masjid Istiqlal dalam Mengenai hal ini Allah SWT berfirman:
sebuah siaran televisi nasional bahwa, “Umat Islam tidak perlu berkecil hati

‫ْح ِمي ُد‬ ِ ِ


َ ‫َّاس أَْنتُ ُم الْ ُف َق َراءُ إِلَى اللَّه ۖ َواللَّهُ ُه َو الْغَن ُّي ال‬
ُ ‫يَا أ َُّي َها الن‬
karena tidak bisa melakukan ritual berjamaah pada ramadhan ini.
Percayalah semua ini ada hikmahnya, dan ini juga merupakan ketentuan
Allah SWT. Saya juga perlu mengingatkan bahwa ibadah tarawih
(berjamaah) itu sunnah, sedang menjaga keselamatan diri dan keluarga “Wahai manusia sesungguhnya kalian sangat butuh kepada Allah.
adalah wajib. Beragama yang benar itu mendahulukan yang wajib atas yang Sesungguhnya Allah Maha kaya dan Maha Terpuji” (QS. Fathir : 15)
sunnah. Insyallah pahala masih tetap mengalir jika kita beribadah di rumah
saja, justru Allah menyimpan hikmah untuk fenomena ini agar kita lebih Mufassir Ibnu Katsir saat mengurai ayat ini menjelaskan bahwa manusia

dekat dengan keluarga, shalat, tadarus dan buka bersama di rumah.” membutuhkan Allah SWT dalam segala situasi dan kondisi. Semua tidak
lepas dari kebergantungan kita kepada Allah SWT.
Hadirin yang dirahmati Allah SWT.
Kedua, pandemi ini menyadarkan kita akan subtansi ibadah. Bahwa ibadah
Banyak yang bisa kita pelajari dari fenomena ini. tidak selalu mesti dilakukan dengan berjamaah dan ramai-ramai, terkadang
ibadah mesti dilakukan dengan menekur diri dalam kesendirian. Subtansi
Pertama, fenomena Ramadhan di tengah pandemi ini mengajarkan kepada ibadah adalah tafakkur atas zat Allah SWT, ia bisa dilakukan dengan
kita bahwa kita sebagai hamba Allah perlu lebih meningkatkan kepasrahan beramai-ramai atau sendiri-sendiri. Tafakkur ada didalam hati.
dan ketergantungan kita kepada Allah SWT. Di masa pandemi ini kita
disadarkan betapa lemahnya manusia, segala apa yang kita andalkan berupa Ketiga, pembatasan sosial efek pandemi ini mengajarkan kepada kita
kecanggihan sistem dan teknologi tak berdaya di hadapan pandemi covid-19 pentingnya memupuk kedekatan kita kepada keluarga. Kebijakan agar
yang melanda. Yang tersisa hanyalah doa dan harapan kita kepada Allah beribadah dan beraktivitas di rumah saja mendorong kita agar
SWT, agar semua ini segera tuntas. Tentunya juga dengan upaya yang meningkatkan intensitas interaski kita terhadap keluarga tercinta.
dibarengi tawakkal kepada Allah SWT. Melakukan shalat tarawih, tadarus Al-Qur’an, serta pengajian di rumah di
masa pandemi ini memiliki pahala yang sepadan dengan yang kita lakukan
di masjid saat dalam kondisi normal.
َ ‫قَ ْد أَ ْفلَ َح َم ْن َز َّك‬
‫اها‬
Hadirin yang dirahmati Allah SWT

Di hari yang fitri ini mari kita mentadabburi siklus kehidupan kita masing-
masing. Mari kita merefleksikan amal ibadah kita masing-masing. Dengan “Maka sungguh telah beruntung siapa yang mensucikan jiwanya” (QS. As-
segala dinamika kehidupan yang diskenariokan oleh Allah SWT, kita wajib Syams : 9)
bersyukur dan berterimakasih kepada Allah SWT atas segala nikmat yang
dianugerahkannya kepada kita semua. Dengan demikian ditengah ragam kesulitan yang dihadapi kita saat ini,
khususnya akibat wabah corona yang melanda, kuncinya hanyalah dua yaitu
Pada idul fitri kali ini kita sedang diuji oleh Allah SWT dengan adanya sabar & taqwa. Dengan taqwa, Allah SWT pasti akan memberi kita jalan
fenomena pandemi yang melanda umat manusia. Saatnya kita berpasrah diri keluar. Dengan taqwa pula, Allah SWT pasti akan memberi kita kemudahan
kepada Allah SWT, memohon agar dituntaskan pandemic yang tengah dalam segala urusan. Bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat.
melanda umat manusia ini. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam KitabNya

‫جع ْل لَّه ِمن اَم ِره یُ ْس ًرا‬ ٰ


َ َ‫و َمن يَّـتَّ ِـق اللّهَ ي‬
Allahu Akbar3x Allahu Akbar Walillahilham

Meski dari rumah saja, mari kita galakkan ibadah kita bersama. Bersama
kita sucikan hati kita untuk meraih ridho Allah SWT. Bersama kita sucikan “Siapa saja yang bertaqwa kepada Allah, Dia pasti akan menjadikan
hati kita agar disingkapkan kepada kita kebaikan-kebaikan dan hikmah yang urusannya mudah.” (QS. At-Thalaq : 4)
Allah titipkan dari dinamika kehidupan yang kita jalani saat ini. Bersama
kita sucikan hati di hari yang fitri ini agar senantiasa kita menjadi hamba Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga bisa menjadi ilmu dan nasehat
Allah yang beruntung. yang bermanfaat untuk kita semua.

‫الس ِم ْي ُع‬ ِ ِ ِ ُ ‫اس َت ْغ ِفر اهللَ لِي َولَ ُك ْم َولِس ائِ ِر‬ ِ
َ ‫الم ْس لم ْي َن إنَّهُ ُه َو‬ َ ُ ْ ‫أَ ُق ْو ُل َق ْولي َه َذا َو‬
‫العلِ ْي ُم‬
َ
Khutbah II

‫هلل َكثِْي ًرا َو ُس ْب َحا َن‬


ِ ‫×) اهلل اَ ْكبر كبيرا واْلحم ُد‬٤( ‫×) اهلل اَ ْكبر‬٣( ‫اهلل اَ ْكبر‬
َْ َ َْ ُ َْ ُ َْ ُ
ِ ِ ِ
َ ْ‫َص ْيالً الَ الَهَ االَّ اهللُ َواهللُ اَ ْكَب ْر اهللُ اَ ْكَب ْر َوهلل ا‬
Jama’ah Sholat Idul Fithri rahimakumullah
‫لح ْم ُد‬ ْ ‫اهلل بُ ْك َرةً َو أ‬
Mari kita ingat penggalan ayat dari surat An-Nahl ayat ke-92 yaitu
‫ك لَ ُه‬
َ ُ‫ه لَا شَِري‬
ُ ‫ أَشَْهدُ َأْن لَا ِالهَ ِإلَا اهلل َوحْ َد‬،ْ‫ح ْم ُد هلل حَ ْم ًدا كَِث ْي رَا َك َم ا أَ َم ر‬
َ ْ‫َال‬
ِ ‫ضت غَزْلَها ِمنْ ب‬
‫عد ُق َّو ٍة اَن َكاثًا‬ َ ‫َواَل تَ ُكونُوا َكالَّتِى َن َق‬
َ َ
‫ه َوَرسُْولُُه لَا َنِبي‬
ُ ‫حَّمُد َع ْب ُد‬
َ ُ‫ وَاَشْهَُد أََّن سَِّيدَِنا م‬،‫ح َد بِ ِه َوَكفَ ُر‬
َ ‫ام ا لَِمنْ َج‬
ً ‫ِإْرَغ‬

ُ ‫ََّبعَْد‬
‫ه‬ “Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan (gila) yang menguraikan
benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali”.
(QS. An-Nahl : 92)
‫ اََّما َب ْع َد‬.‫َج َم ِع ْي َن‬ ِ ِِ ٍ ِ ٰ
 : ْ ‫ص ْحبِه أ‬
َ ‫ َو َعلَى أله َو‬ ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َعلَى َسيِّدنَا ُم َح َّمد‬
َ ‫اللّ ُه َّم‬
Jama’ah Sholat Idul Fithri rahimakumullah
ِ ِ َّ ‫ان‬
َ ‫ يَا اَُّي َها الَّذيْ َن‬،‫الرج ِيم‬
َ‫آم ُن ْوا َّات ُق ْوا اهلل‬ َّ ‫اهلل ِم َن‬
ِ َ‫الش ْيط‬ ِ ِ‫أَعُوذُ ب‬ :‫قال اهلل تعالى‬
Sebagaimana makna dari ayat yang tadi saya telah bacakan. Dan janganlah
‫َح َّق ُت َقاتِِه َوالَ تَ ُم ْوتُ َّن إِالَّ َوأَْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن‬ kalian merusak kebiasaan yang sudah dibiasakan di bulan ramadhan sebulan
penuh dengan puasa, shalat tarawih, tadarus Al-Qur’an, shodaqoh dsb itu
sebagai kebiasaan yang sudah baik, lalu hilang begitu saja diluar bulan
ramadhan. Mari puasa ramadhan itu kita biasakan dengan puasa senin-
kamis di bulan yang lain, sholat tarawih kita jadikan sholat tahajud di luar
ramadhan, tadarus ramadhan kita jadikan untuk membiasakan diri agar
‫اج َع ْل إِنْ ُد ْونِْي ِس يَّا َو ِديَ َار‬ ‫ص غَار‪,‬اللّه َّم أَص لِ ِح َّ ِ‬
‫الرعيَّةَ َو ْ‬ ‫َو ْار َح ْم ُه ْم َك َما َر َّب ْونَا ِ ً ُ ْ‬
‫‪selalu membaca Al-Qur’an di luar bulan ramadhan, shodaqoh & iftor jama’i‬‬
‫‪kita jadikan menyantuni & infaq ke yatim & fakir miskin di luar Ramadhan.‬‬

‫ف َعنَّا‬ ‫آمنَةً َر ِخيَّةً‪ ,‬اللَّ ُه َّم إِنَّ َ‬


‫ك َع ُف ٌّو َك ِريْم تُ ِح ُّ‬
‫ب ال َْع ْف َو فَا ْع ُ‬ ‫الْمسلِ ِمين ِ‬
‫‪Mari kita tetap jaga kebiasaan-kebiasaan baik yang sudah kita biasakan di‬‬
‫‪bulan ramadhan lalu untuk tetap selalu mengamalkannya di bulan-bulan‬‬
‫ُ ْ َْ‬
‫‪lainnya.‬‬
‫ر َّبنَا ظَلَمنَا أَْن ُفس نَا وإِ ْن لَّم َتغْ ِف ر لَنَا وَترحمنَا لَنَ ُك ونَ َّن ِمن الْ َخ ِ‬
‫اس ِريْ َن‪َ ,‬ر َّبنَا‬
‫‪Ma’asyiral muslimin rahimakumullah‬‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ ْ ْ َ ْ َْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫َّاب‪,‬‬ ‫ك أَنْ َ‬
‫ت ال َْوه ُ‬ ‫ب لَنَا ِم ْن لَ ُدنْ َ‬
‫ك َر ْح َم ةً إِنَّ َ‬ ‫غ ُقلُ ْو َبنَا َب ْع َد إِ ْذ َه َد ْيَتنَا َو َه ْ‬
‫الَتُ ِز ْ‬
‫‪Akhirnya. Marilah kita berdoa, menundukkan kepala, memohon kepada‬‬
‫‪Allah Yang Maha Rahman dan Maha Rahim untuk kebaikan kita dan umat‬‬
‫‪Islam dimana saja berada:‬‬
‫اب النَّار‪َ ,‬ر َّبنَا َت َقبَّ ْل ِمنَّا‬ ‫ِ‬
‫سنَةً َوقنَا َع َذ َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫سنَةً َوفي اآْل خ َرة َح َ‬ ‫َر َّبنَا آتِنَا فِي ُّ‬
‫الد ْنيَا َح َ‬
‫لى النَّبِ ِّي‪ ,‬يَا أ َُّي َها‬ ‫ال اهللُ َت َعالى ِفي كِتَابِ ِه اْ َلع ِظ ْي ِم "إِ َّن اهللَ َو َمالَئِ َكتَهُ يُ َ ُّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ت َّ ِ‬
‫صل ْو َن َع َ‬ ‫َ ْ‬ ‫قَ َ‬ ‫ص لَّى اهللُ‬
‫اب ال َّرح ْي ُم‪َ ,‬و َ‬
‫َّو ُ‬
‫ت الت َّ‬ ‫ب َعلَْينَا إِنَّ َ‬
‫ك أَنْ َ‬ ‫الس م ْي ُع ال َْعل ْي ُم َوتُ ْ‬ ‫إِنَّ َ‬
‫ك أَنْ َ‬

‫لى َسيِّ ِدنَا‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ب ال ِْع َّز ِة َع َّما‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ِّ‬
‫ص ِّل َو َسل ْم َع َ‬ ‫الَّذيْ َن أ ََم ُن ْوا َ‬
‫صلُّ ْوا َعلَْيه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسل ْي ًما"‪ .‬اَللَّ ُه َّم َ‬ ‫َج َم ِع ْي َن‪ُ .‬س ْب َحا َن َربِّ َ‬
‫ك َر ِّ‬ ‫ص ْحبِه أ ْ‬
‫َعلَى َس يِّدنَا ُم َح َّمد َو َعلَى آل ه َو َ‬
‫َج َم ِع ْي َن‪َ .‬والتَّابِ ِع ْي َن َوتَابِ ِع التَّابِ ِع ْي َن َو َم ْن تَبِ َع ُه ْم‬ ‫ِ‬ ‫مح َّم ٍد و َع ِ ِ‬ ‫ْح ْم ُد لِلّ ِه َر ِّ‬ ‫ِ‬
‫ًص َحابِه أ ْ‬
‫لى اَله َوأ ْ‬
‫َُ َ َ‬ ‫ب ال َْعالَ ِم ْي َن‬ ‫ِ‬
‫يَص ُف ْو َن‪َ .‬و َسالَ ٌم َعلَى ال ُْم ْر َسل ْي َن‪َ .‬وال َ‬
‫الر ِ‬ ‫ِ‬ ‫بِِإ ْح ٍ ِ‬
‫اح ِم ْي َن‬ ‫لى َي ْوم الدِّيْ ِن‪َ .‬و َعلَْينَا َم َع ُه ْم بَِر ْح َمتِ َ‬
‫ك يَا اَ ْر َح َم َّ‬ ‫سان إ َ‬
‫َ‬
‫ان َوإِيتَ ِاء ِذي الْ ُق ْربَى َو َي ْن َهى َع ِن‬
‫اهلل ‪ ,‬إِ َّن اللَّهَ يأْمر بِالْع ْد ِل واإْلِ ْحس ِ‬
‫َ‬ ‫َ ُُ َ َ‬
‫اد ِ‬ ‫ِ‬
‫عبَ َ‬

‫َحي اَِء ِم ْن ُه ْم‬ ‫ات والْم ْؤ ِمنِْين والْم ْؤ ِمنَ ِ‬


‫ات اْأل ْ‬ ‫ََ ُ‬
‫ِ ِ‬ ‫“اَللّ ُه َّم ا ْغ ِف ر لِل ِ ِ‬
‫ْم ْس لم ْي َن َوال ُْم ْس ل َم َ ُ‬
‫ْ ُ‬ ‫ش ِاء َوال ُْم ْن َك ِر َوالَْب ْغ ِي يَِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُرو َن فَاْذْ ُك ُر ْو اهللَ يَ ْذ ُك ْر ُك ْم‬
‫الْ َف ْح َ‬

‫ات‪ ,،‬اَللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر لَنَا َولَِوالِ ِد ْينَا‬


‫ك س ِم ْيع قَ ِريْب م ِج ْيب ال َّد َعو ِ‬
‫َ‬ ‫ٌ ُ ُ‬
‫ِ‬
‫َواْأل َْم َوات إِنَّ َ َ ٌ‬ ‫ضلِ ِه ي ْع ِط ُكم ولَ ِذ ْكر ِ‬
‫اهلل أَ ْكَب ُر‬ ‫اسأَلُْوا م ْن فَ ْ ُ ْ َ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫‪َ ،‬وا ْش ُك ُر ْوا َعلَى نَِع ِمه يَ ِز ْد ُك ْم َو ْ‬

‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‪.‬‬

Anda mungkin juga menyukai