Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULAR

Dosen Pembimbing : Ady Waluya,S.Kep.,Ners.,M.Kep

Disusun Oleh :

Pridiya Hamdilah

32722001D19080

Kelompok 7

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN SUKABUMI

2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.A

DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULAR

A. Pengkajian

1. Identitas Klien

Nama : Tn.A

Umur : 49 Tahun

Agama : Islam

Jenis kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SMP

Suku Bangsa : Sunda

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : jl. Siliwangi,Palabuhanratu

Diagnosa Medis : Pneumonia dan Congestive Heart Failure (CHF)

Tanggal Pengkajian : 13 Juni 2021

2. Penanggung Jawab

Nama : Ny. I

Umur : 35 Tahun

Agama : Islam

Alamat : jl. Siliwangi, Palabuhanratu

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Hub. dengan klien : Istri


3. Riwayat Kesehatan

a. Alasan Masuk RS

Klien mengatakan 3 minggu sebelum masuk RS klien mengeluh sesak napas saat

beraktivitas, sesaknya berkurang saat beristirahat. Klien mengatakan ada nyeri

pada dada, nyerinya seperti di tusuk-tusuk. Oleh karena itu, klien dibawa oleh

keluarganya ke RS pada tanggal 12 Juni 2021

b. Keluhan Utama

Klien mengeluh sesak napas

4. Riwayat Kesehatan Sekarang

Klien mengatakan sesak napas pada saat beraktivitas, sesak berkurang pada saat

beristirahat atau duduk. Klien sering terbangun di malam hari karena sesak, sesak

berkurang jika tidur dengan 3 bantal. Klien juga mengatakan dada sakit seperti

ditusuk-tusuk.

5. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Klien mengatakan memiliki riwayat hipertensi sejak tahun 2018. Klien sering berobat

ke dokter, tetapi obatnya tidak diminum teratur. Klien juga mengatakan memiliki

riwayat DM.

6. Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit

seperti klien, tetapi kakeknya memiliki riwayat hipertensi dan DM.

7. Data Biologis

Sebelum Keluhan dan tingkat


No Pola kebiasaan Saat sakit
sakit kemandirian
Pola Nutrisi Klien mengatakan
1
a. Makan mual, porsi tidak habis
Frekuensi 3x Sehari 2x Sehari Makan dibantu
Porsi 1 porsi habis ½ porsi keluarga.
Nasi, ikan, Nasi, ikan,
Jenis
sayur sayur
b. Minum
Frekuensi 5-6 gelas/hari 5-6 gelas/hari
Jumlah ± 1500 cc ±1500 cc

Air putih, Tidak ada hambatan


Air teh, air Terapi cairan
Jenis
putih RL dan Nacl
1500cc/ 24
jam
Pola Eliminasi
a. BAB
Tidak ada hambatan
Frekuensi 1x/hari Tiak teratur
BAK
Warna Kuning Kuning
Tidak BAB selama 2
Konsistensi Padat Padat
2 hari
b. BAK
Frekuensi 6x/hari 6x/hari
Jumlah 600-700 cc 600-700 cc
Kuning
Warna Kuning jernih
jernih
Pola Istirahat
dan Tidur
a. Tidur Siang
Klien mengatakan
Lamanya ± 60 menit ±60 menit
suka terbangun pada
3. Kualitas Nyenyak Nyenyak
saat tidur malam
b. Tidur Malam
karena sesak napas
Lamanya ± 8 Jam ± 7 Jam
Tidak
Kualitas Nyenyak
nyenyak
Personal Hygiene
a. Mandi 3x/hari 1x/hari
b. Gosok Gigi 3x/hari 1x/hari
4. c. Gunting Tidak ada hambatan
1x/minggu Tidak pernah
Kuku
d. Cuci
4x/minggu 1x/hari
Rambut
Klien Selama di RS
mengatakan klien hanya
aktivitasnya tidur dan Klien tidak boleh
5. Aktivitas
terhambat duduk di banyak beraktivitas
karena sering tempat tidur
merasa sesak.. karena klien
dianjurkan
untuk
mengurangi
aktivitas

8. Genogram

Keterangan :

: klien

: laki-laki

: perempuan

: garis pernikahan

: garis keturunan

: tinggal serumah

: meninggal
9. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum : Sakit sedang

b. Kesadaraan : Composmentis

Nilai Glassglow Coma Scall (GCS) adalah 15 (Composmentis) karena pada saat

pengkajian klien sadar.

c. TTV

TD : 160/90mmHg

N : 92x/menit

RR : 28x/menit

Suhu : 36,7C

d. Dada :

1. Jantung = palpitasi (+)

Palpasi : ICS 2 linea Sternalis Sinistra, ICS 5 linea Parastrenalis Dekstra, ICS

VI linea aksilaris anterior sinitra

2. Paru-paru

Aukultasi : ronkhi basah halus pada kedua basal paru

3. Abdomen

Inspeksi : tanpak datar

Palpasi : ada nyeri tekan epigastrium, hepar teraba 2 jbac

4. Ekstremitas

Inspeksi : edema pretibia

10. Data Psikologis

a. Harga Diri
Klien mengatakan ia tidak merasa malu dengan keadaan dirinya saat ini

b. Ideal Diri

Klien berharap bisa cepat sembuh dan bisa kembali kerumah dan beraktifitas seperti

biasa lagi.

c. Peran Diri

Klien menyadari perannya sebagai kepala keluarga

11. Data Sosial

Klien berkomunikasi menggunakan bahasa indonesia, klien mampu berkomunikasi

dengan jelas baik dengan dokter, perawat maupun dengan sesama klien lain. Klien

kooperatif dalam pemberian asuhan keperawatan.

12. Data Spiritual

Klien beragama islam, percaya pada adanya Allah SWT. Klien selalu berdoa untuk

kesembuhannya. Klien mengatakan tidak ada pantangan atau menganut suatu

kepercayaan dalam hal yang mempengaruhi kesehatan, dan klien meyakini bahwa

dengan menjalani perawatan klien akan sembuh.

13. Data Penunjang

Pemeriksaan Rontgent thorak terdapat kardiomegali

Pemeriksaan EKG : sinus rhytme, axis normal, HR : 112x/m, gelombang P normal, PR

interval 0,06 detik, R/S di V1<1, S di V1 + R di V5/V6.

B. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

1. DS : Gagal pompa Bersihan jalan nafas tidak

- Klien mengeluh ventrikel kiri efektif


sesak

- Klien mengatakan

batuk kadang- Tekanan pada paru

kadang meningkat

DO :

- TTV : Cairan terdorong ke

TD : 160/90mmHg paru-paru

N : 92x/menit

RR : 28x/menit Transudasi cairan paru

- Aukultasi paru :

Ronkhi basah Batuk nonproduktif

timbul suara ronkhi

Bersihan jalan nafas

tidak efektif

2. DS : disfungsi ventrikel kiri Pola napas tidak efektif

- Klien mengatakan

sesak saat suplai O2 menurun

beraktivitas

DO : mekanisme

- Klien nampak kompensasi

gelisah
- TTV peningkatan RR

TD : 160/90mmHg

N : 92x/menit Dispenia

RR : 28x/menit

Pola napas tidak

efektif

3. DS : Dispenia Intoleransi Aktivitas

- Klien mengatakan

sesak berkurang Hambatan mobilisasi

saat beristirahat fisik

DO :

- Klien tampak Imobilisasi

lemah

Intoleransi aktifitas

C. Diagnosa Keperawatan

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d transudasi cairan paru

2. Pola nafas tidak efektif b.d disfungsi ventrikel kiri

3. Intoleransi aktifitas b.d imobilisasi

D. Intervensi

NO Diagnosa Perencanaan
Keperawatan

Tujuan Intervensi Rasional

1.) Bersihan Setelah dilakukan 1. Aukultasi 1. Penurunan

jalan nafas tindakan area paru. aliran udara

tidak efektif keperawatan Catat area terjadi pada

b.d transudasi kebersihan jalan penurunan/ti area

cairan paru nafas efektif dak ada konsolidasi

aliran udara dengan cairan.

Kriteria hasil : dan bunyi Bunyi napas

- Mempertah napas bronkial

ankan jalan 2. Berikan (normal pada

nafas pasien pasien posisi bronkus )dapat

- Menunjukk semi fowler, juga terjadi

an perilaku bantu ajarkan pada area

untuk batuk efektif konsolidasi.

memperbaik dan latihan 2. Meningkatkan

i bersihan napas dalam ekspansi paru,

jalan nafas ventilasi

- Berpartisipa maksimal

si dalam membuka area

program atelektasis dan

pengobatan peningkatan

sesuai gerakan sekret


kondisi agar mudah

dikeluarkan

2.) Pola nafas Setelah dilakukan 1. Posisikan 1. Merangsang

tidak efektif tindakan klien semi fungsi

b.d disfungsi keperawatan klien fowler pernapasan

ventrikel kiri dapat 2. Berikan 2. Meningkatkan

mempertahankan tambahan pengiriman

pola nafas menjadi oksigen oksigen ke

efektif . nasal kanul paru untuk

Kriteria hasil : sesuai kebutuhan

- Menunjukk indikasi sirkulasi.

an

pernafasan

yang efektif

dan

mengalami

pertukaran

gas pada

paru-paru

- Menyatakan

gejala

berkurang
3.) Intolesansi Setelah 1. Observasi 1. Hipotensi

aktivitas b.d dilakukannya TTV ortostatik

imobilisasi tindakan sebelum dan dapat terjadi

keperawatan , sesudah dengan

masalah intoleransi melakukan aktivitas

aktivitas dapat aktivitas karena efek

teratasi. 2. Berikan obat

Kriteria hasil : bantuan (vasodilator)

- Dapat dalam perpindahan

berpartisipa perawatan cairan

si dalam diri sesuai (diuretik),

aktivitas indikasi, pengaruh

fisik dengan selingi fungsi jantung.

tanda-tanda periode 2. Pemenuhan

vital normal aktivitas kebutuhan

- Dapat dengan perawatan diri

melakukan istirahat klien tanpa

perawatan mempengaruhi

diri dengan stress

tanda tanda

vital normal
STRATEGI PELAKSANAAN
POSISI SEMI FOWLER

a. Nama Tindakan
Posisi Semi Fowler
b. Pengertian Tindakan
Posisi semi fowler adalah memposisikan pasien dengan posisi setengah duduk dengan
menopang bagian kepala dan bahu menggunakan bantal, bagian lutut ditekuk dan
ditopang dengan bantal, serta bantalan kaki harus mempertahankan kaki
pada posisinya (Ruth, 2015)
c. Tujuan Tindakan
1. Menurunkan konsumsi oksigen dan menurunkan sesak nafas
2. Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatkan ekspansi dada dan
ventilasi paru
3. Mempertahankan kenyamanan posisi klien agar dapat mengurangi resiko statis
sekresi pulmonary
4. Membantu mengatasi masalah kesulitan pernafasan dan cardiovaskuler
5. Menurunan pengembangan dinding dada
d. Prinsip Tindakan
1. Pada saat menempelkan pasien ditempat tidur,pertahankan agar kasur yang digunakan
dapat mendukung tubuh dengan baik
2. Yakinkan bahwa alas tidur tetap bersih dan kering karena alas tidur yang lembab atau
terlipat akan meningkatkan resiko terjadinya ulkus dekubitus
3. Letakkan alat-alat batu di tempat-tempat yang membutuhkan, sesuai dengan jenis
posisi
4. Jangna meletakkan satu bagian tubuh diatas bagian tubuh yang lain, terutama dengan
daerah penojolan tulang
5. Rencanakan perubahan posisi selama 24 jam dan lakukan secara teratur
e. Langkah – Langkah Tindakan
1. Fase Orientasi
• Salam terapeutik : assalamualaikum,selamat pagi bapak. Apakah benar ini
dengan bapak A? betul ya pak, saya lihat dulu gelangnya ya pak. Baik betul ya
dengan bapak A usianya 49 tahun. Perkenalkan nama saya perawat Pridiya
saya yang bertugas dari pukul 08.00-14.00 wib.
• Validasi : bagaimana keadaan bapak sekarang, masih sesak pak? Baik bapak
tujuan saya datang kesini untuk melakukan tindakan keperawatan yaitu
memposisikan bapak dengan posisi semi fowler. Tujuannya itu untuk
menurunkan atau mengurangi sesak bapak.
• Kontrak waktu untuk tindakan yang akan dilakukan : waktunya 15 menit ya
pak. Apakah bapak bersedia ? jika bersedia kita mulai saja ya pak.
2. Fase Kerja
Bapak nanti saya akan mengubah posisi bapak menjadi setengah duduk ya dengan
cara menaikan bednya. Saya akan mulai tindakannya ya pak. Sekarang saya akan
naikan bed nya menjadi setengah duduk ya pak. Jika nanti bapak pusing atau tidak
nyaman boleh bilang ya.
3. Terminasi
Bapak, bagaimana posisinya yang sekarang nyaman tidak? Baik jika nyaman bapak
posisinya seperti ini dulu ya pak, nanti jika merasa sudah tidak nyaman bapak bisa
panggil saya nanti saya bantu untuk merubah posisinya.
Kalau begitu saya pamit ya pak, nanti pukul 11.00 wib saya akan datang lagi untuk
memeriksa kondisi bapak dan melakukan tindakan pemasangan oksigen.
4. Referensi
http://eprints.umpo.ac.id/6156/3/BAB%202.pdf. Diakses pada 10 juli 2021 pukul
10.06 WIB
STRATEGI PELAKSANAAN
PEMBERIAN OKSIGEN MELALUI NASAL KANUL

a. Nama Tindakan
Pemberian oksigen melalui nasal kanul
b. Pengertian Tindakan
pemberian oksigen melalui nasal kanul adalah salah satu terapi oksigen dengan
meletakkan selang dengan dua cabang pada masing-masing lubang hidung sebagai alat
bantu napas.
c. Tujuan Tindakan
untuk membantu pasien memenuhi kebutuhan pasokan oksigen di dalam tubuh, terutama
jika pasien mengalami hipoksia.
d. Prinsip Tindakan
1. Bersih
2. Tindakan dilakukan secara tepat
3. Tindakan dilakukan sesuai dengan indikasi
e. Langkah – Langkah Tindakan
1. Fase Orientasi
• Salam terapeutik : assalamualaikum,selamat pagi bapak. Apakah benar ini
dengan bapak A? betul ya pak, saya lihat dulu gelangnya ya pak. Baik betul ya
dengan bapak A usianya 49 tahun. Perkenalkan nama saya perawat Pridiya
saya yang bertugas dari pukul 08.00-14.00 wib.
• Validasi : bagaimana keadaan bapak sekarang, masih sesak pak? Baik bapak
tujuan saya datang kesini untuk melakukan tindakan keperawatan yaitu
pemberian oksigen ,tujuannya untuk membantu memenuhi kebutuhan oksigen
bapak.
• Kontrak waktu untuk tindakan yang akan dilakukan : waktunya 15 menit ya
pak. Apakah bapak bersedia ? jika bersedia kita mulai saja ya pak.
2. Fase Kerja
Bapak nanti saya memposisikan bapak dulu menjadi posisi semi fowler atau posisi
setengah duduk, lalu saya akan mulai memasang oksigen dengan nasal kanul. Saya
akan meletakkan kanul pada wajah bapak ya, kemudia lubang kanulnya saya masukan
ke hidung bapak, karet pengikatnya ini akan melingkar di kepala bapak. Sudah
selesai,saya akan memberi plester pada selang ya agar posisinya tidak bergeser. Saya
akan mengatur aliran oksigennya ya pak (sesuai intruksi dokter).
3. Fase Terminasi
Bapak, bagaimana sekarang setelah dipasang oksigen? Nyaman ya pak. Kalau begitu
saya pamit ya pak, nanti pukul 13.00 wib saya akan datang lagi untuk memeriksa
kondisi bapak.
4. Referensi
https://www.smarterhealth.id/tindakan/nasal-kanul/. Diakses pada 10 juli 2021 pukul
10.56
STRATEGI PELAKSANAAN
PEMERIKSAAN TTV

a. Nama Tindakan
Pemeriksaan TTV
b. Pengertian Tindakan
Pemeriksaan tanda-tanda vital adalah pengukuran fungsi tubuh yang paling mendasar.
Empat tanda vital utama yang dipantau secara rutin meliputi suhu tubuh, denyut nadi,
laju pernapasan, dan tekanan darah.
c. Tujuan Tindakan
1. Untuk menggambarkan kondisi kesehatan seseorang secara umum.
2. memberikan petunjuk mengenai penyakit yang sedang diderita
3. menggambarkan tingkat efektivitas perawatan yang dijalani.
d. Prinsip Tindakan
1. Mengkaji intervensi yang telah diberikan oleh dokter dan perawat
2. Mengukur tekanan darah :
• Menentukan ukuran manset yang sesuai dengan diameter lengan
• Meraba arteri brachialis dan meletakkan diagfraghma stetoskop diatas
tempat denyut nadi artei brachialis
3. Mengukur suhu :
• Meletakkan termometer di ketiak dengan posisi tepat
• Tunggu lima menit dan baca hasil
4. Mengukur nadi :
• Menekan kulit dekat arteri radialis dengan 3 jari
• Hitung jumlah nadi selama 60 detik
5. Mengukur pernafasan
• Lihat gerakan dinding dada pada pasien
• Hitung jumlah nafas pasien selama 60 detik
e. Langkah – Langkah Tindakan
1. Fase Orientasi
• Salam terapeutik : assalamualaikum,selamat pagi bapak. Apakah benar ini
dengan bapak A? betul ya pak, saya lihat dulu gelangnya ya pak. Baik betul ya
dengan bapak A usianya 49 tahun. Perkenalkan nama saya perawat Pridiya
saya yang bertugas dari pukul 08.00-14.00 wib.
• Validasi : bagaimana keadaan bapak sekarang? Bapak tujuan saya datang
kesini untuk melakukan tindakan keperawatan yaitu memeriksa TTV,
tujuannya agar mengetahui kondisi bapak saat ini.
• Kontrak waktu untuk tindakan yang akan dilakukan : waktunya 15 menit ya
pak. Apakah bapak bersedia ? jika bersedia kita mulai saja ya pak.
2. Fase Kerja
Bapak saya akan mulai tindakannya. Saya akan mengukur tekanan darah dulu ya
pak menggunakan tensimeter dan stetoskop, nanti stetoskop ini saya letakan di
lengan bapak ya lipatas siku, dan tensimeternya akan saya pasangkan di lengan
atas bapak. Selanjutnya saya akan memeriksa suhu bapak, termometer ini akan
saya letakan di ketiak bapak ya selama 5 menit lalu akan saya lepas untuk melihat
hasilnya. Selanjutnya saya akan memeriksa nadi bapak, saya akan meraba nadi
bapak dan akan saya hitung selama 60 detik. Yang terakhir saya akan menghitung
napas bapak ya, bapak bernapas saja secara normal nanti akan sayahitung selama
60 detik.
3. Fase Terminasi
Bapak, bagaimana sekarang setelah dilakukan pemeriksaan TTV? baik pak, kalau
begitu saya pamit ya pak, nanti pukul 11.00 wib saya akan datang lagi untuk
memeriksa kondisi bapak.
4. Referensi
Midah.mida. Analisa Tindakan TTV.
https://id.scribd.com/document/366548583/Analisa-Tindakan-Ttv. Diakses pada
10 juli 2021 pukul 11.21 wib
STRATEGI PELAKSANAAN
PERAWATAN DIRI

a. Nama Tindakan
Perawatan diri
b. Pengertian Tindakan
Perawatan diri (Personal hygiene) adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan
dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan
diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan
untuk dirinya (Tarwoto dan Wartonah 2000).
c. Tujuan Tindakan
1. Untuk meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki perawatan diri yang kurang, mencegah penyakit
4. Meningkatkan rasa percaya diri.
d. Prinsip Tindakan
1. Ciptakan lingkungan yang tenang
2. Fasilitas peralatan perawatan diri klien
3. Motivasi klien dalam perawatan diri
4. Dorong klien mengungkapkan keuntungan dan manfaat perawatan diri
5. Beri reinforcemen positif yang mendukung kearah perawatan diri
e. Langkah – Langkah Tindakan
1. Fase Orientasi
• Salam terapeutik : assalamualaikum,selamat pagi bapak. Apakah benar ini
dengan bapak A? betul ya pak, saya lihat dulu gelangnya ya pak. Baik betul ya
dengan bapak A usianya 49 tahun. Perkenalkan nama saya perawat Pridiya
saya yang bertugas dari pukul 08.00-14.00 wib.
• Validasi : bagaimana keadaan bapak sekarang? Bapak tujuan saya datang
kesini untuk melakukan tindakan keperawatan perawatan diri, tujuannya
untuk memelihara kebersihan diri.
• Kontrak waktu untuk tindakan yang akan dilakukan : waktunya 15 menit ya
pak. Apakah bapak bersedia ? jika bersedia kita mulai saja ya pak.
2. Fase Kerja
a. SP 1 : Kebersihan Diri
Apakah Bapak sudah mandi ? Apa alasan Bapak tidak merawat diri ? Kalau
kita tidak teratur menaga kebersihan diri masalah apa menurut Bapak yang
bisa muncul ? Ya betul, selain Bau badan , masalah yang dapat timbul yaitu
kudis, panu, kutu , gatal – gatal, dan lain – lain. Menurut Bapak kita mandi
harus bagaimana ? sebelum mandi apa yang perlu kita siapkan ? benar sekali,
Bapak perlu menyiapkan handuk, sikat gigi dan pasta gigi, sabun, shampoo,
dan sisir. Saya akan menjelaskan Bapak untuk mandi. Pertama buka pakaian
dan siram seluruh tubuh Bapak termasuk rambut lalu ambil shampoo gosokan
pada kepala Bapak sampai berbusa, lalu bilas sampai bersih. Selanjutnya
ambil sabun, gosokan diseluruh tubuh secara merata, lalu disiram dengan air
sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai pasta gigi, giginya disikat mulai
dari atas sampai bawah. Gosok seluruh gigi bapak mulai dari depan sampai
belakang. lalu kumur – kumur sampai bersih. Terakhir, siram lagi seluruh
badan Bapak sampai bersih lalu keringkan dengan handuk. Setelah ini kita
lakukan ya pak, nanti saya akan membimbing bapak.
b. SP 2 : Makan
Bagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan? Dimana Bapak
makan? Sebelum makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita
praktikkan.Bagus setelah itu kita duduk san ambil makanan. Sebelum disantap
kita berdoa dulu. Dilahkan dimakan pak. Baik setelah selesai makan kita cuci
tangan kemudia rapihkan alat-altnya. Ya betul pak bagus.
c. SP 3 : Toileting
Dimana biasanya bapak buang air besar dan buang air kecil? Benar bapak
buang air besar atau kecilyang bail itu di WC, kamar mandi atau tempat lain
yang tertutup dan ada saluran pembuangan kotoran. Jadi kita tidak boleh
buang air besar atau kecil di sembarang tempat. Sekarang, apakah bapak tau
bagaimana cara cebok? Yang perlu diingat saat mencebok adalah bapak
membersihkan bokong atau kemaluan dengan air yang bersih dan pastikan
tidak ada tinja atau air kencing yang di tubuh bapak. Setelah bapak selesai
cebok, jangan lupa tinja atau air kencing yang ada di WC di bersihkan.
Caranya siram tinja atau air kencing yang ada di WC secukupnya sampai tinja
atau air kencing itu tidak tersisa di WC. Setelah itu cuci tangan dengan
menggunakan sabun.
d. SP 4 : Berdandan
Apa yang bapak lakukan setelah selesai mandi? Apa Bapak sudah ganti baju?
untuk berpakaian, pilihlah pakaian yang bersih dan kering. Berganti pakaian
yang bersih 2 kali sehari. Sekarang coba bapak ganti baju. Ya, bagus seperti
itu. apakah bapak menyisir rambut? Bagaimana cara bersisir? Coba kita
praktikkan, lihat ke cermin, bagus sekali.Apakah bapak suka bercukur?
Berapa hari sekali bercukur? Betul 2 kali seminggu,
3. Fase Terminasi
Bapak, bagaimana sekarang setelah dilakukan perawatan diri ? nyaman ya pak. baik
pak, kalau begitu saya pamit ya pak, nanti pukul 13.00 wib saya akan datang lagi
untuk memeriksa kondisi bapak.
4. Referensi
https://www.psychologymania.com/2013/04/pengertian-perawatan-diri.html. Diakses
pada 10 juli 2021 pukul 11.41 wib
STRATEGI PELAKSANAAN
MELATIH BATUK EFEKTIF

a. Nama Tindakan
Melatih batuk efektif
b. Pengertian Tindakan
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar dimana energi dapat dihemat
sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal (Smeltzer,
2001)
c. Tujuan Tindakan
1. Membersihkan jalan nafas
2. Mencegah komplikasi : infeksi saluran nafas, pneumonia
3. Mengurangi kelelahan
d. Prinsip Tindakan
1. menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
2. menyiapkan lingkungan yang aman untuk klien
3. Menjaga privasi klien
4. Atur posisi klien semi fowler
5. Minta klien meletakkan satu tangan di dada dan satu di perut
6. Melatih melakukan nafas perut (menarik nafas dalam melalui hidung hingga hitungan
3, jaga mulut tetap tertutup)
7. Cegah lengkung pada punggung
8. Meminta pasien menahan nafas selama 3 hitungan
9. Meminta klien menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan (lewat mulut bibir
meniup)
10. Memasang perlak dan bengkok (dipangkuan bila klien duduk atau di dekat mulut bila
tidur miring)
e. Langkah – Langkah Tindakan
1. Fase Orientasi
• Salam terapeutik : assalamualaikum,selamat siang bapak. Apakah benar ini
dengan bapak A? betul ya pak, saya lihat dulu gelangnya ya pak. Baik betul ya
dengan bapak A usianya 49 tahun. Perkenalkan nama saya perawat Pridiya
saya yang bertugas dari pukul 14.00-20.00 wib.
• Validasi : bagaimana keadaan bapak sekarang? Bapak tujuan saya datang
kesini untuk melakukan tindakan keperawatan yaitu latihan batuk efektif
tujuannya untuk membersihkan jalan nafas
• Kontrak waktu untuk tindakan yang akan dilakukan : waktunya 15 menit ya
pak. Apakah bapak bersedia ? jika bersedia kita mulai saja ya pak.
2. Fase Kerja
Kita mulai ya pak, bapak saya rubah posisinya ya menjadi setengah duduk. Kemudian
letakkan satu tangan bapak di dada dan yang satunya di perut. Lalu bapak tarik nafas
dalam tiga hitungan, saya hitung ya 1..2..3.. kemudian bapak tahan ya dalam 3
hitungan, 1..2..3. sekarang hembuskan dengan batuk yang kuat dan spontan.
3. Fase Terminasi
Bapak, bagaimana sekarang setelah dilakukan tindakan latihan batuk efektif ?
pernapasannya agak nyaman ya pak, kalau begitu saya pamit ya pak, nanti pukul
17.00 wib saya akan datang lagi untuk memeriksa kondisi bapak dan melakukan
latihan nafas dalam .
4. Referensi
https://rsud.tangerangkota.go.id/a/teknik-batuk-efektif-dan-etika-batuk. Diakses pada
10 juli 2021 pukul 12.05 wib
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/389/3/BAB%20II.pdf. Diakses pada 10 juli
2021 pukul 12.05 wib
STRATEGI PELAKSANAAN
LATIHAN NAFAS DALAM

a. Nama Tindakan
Latihan nafas dalam
b. Pengertian Tindakan
Latihan napas dalam adalah bernapas dengan perlahan dan menggunakan diafragma,
sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada mengembang penuh.
c. Tujuan Tindakan
1. Meningkatkan inflasi alveolar maksimal
2. Meningkatkan relaksasi otot
3. Menghilangkan ansietas
4. Menyingkirkan pola aktifitas otot-otot pernapasan yang tidak berguna dan tidak
terkoordinasi
5. Melambatkan frekuensi pernapasan
6. Meningkatkan kapasitas paru
d. Prinsip Tindakan
1. Memposisikan klien senyaman mungkin
2. Jaga privasi klien
3. Bersih dan aman
e. Langkah – Langkah Tindakan
1. Fase Orientasi
• Salam terapeutik : assalamualaikum,selamat siang bapak. Apakah benar ini
dengan bapak A? betul ya pak, saya lihat dulu gelangnya ya pak. Baik betul ya
dengan bapak A usianya 49 tahun. Perkenalkan nama saya perawat Pridiya
saya yang bertugas dari pukul 14.00-20.00 wib.
• Validasi : bagaimana keadaan bapak sekarang? Bapak tujuan saya datang
kesini untuk melakukan tindakan keperawatan yaitu latihan nafas dalam yang
bertujuan untuk melambatkan frekuensi pernapasan.
• Kontrak waktu untuk tindakan yang akan dilakukan : waktunya 15 menit ya
pak. Apakah bapak bersedia ? jika bersedia kita mulai saja ya pak.
2. Fase Kerja
Kita mulai ya pak, saya atur posisi bapak menjadi setengah duduk ya. Nyaman tidak
pak? Baik jika nyaman sekarang tangan bapak di simpang di perut bapak ya,
kemudian tarik nafas melalui hidung dengan mulut tertutup, tarik napas dalam tiga
hitungan ya pak,jangan lupa bapak konsentrasi dan rasakan naiknya abdomen sejauh
mungkin. Saya mulai hitung ya 1..2..3. sekarang bapak boleh hembuskan perlahan
lewat mulut seperti meniup, hembuskan dalam 3 hitungan ya 1..2..3.
3. Fase Terminasi
Bapak, bagaimana sekarang setelah dilakukan tindakan latihan nafas dalam ?
pernapasannya agak nyaman ya pak, kalau begitu saya pamit ya pak, nanti pukul
19.00 wib saya akan datang lagi untuk memeriksa kondisi bapak.
4. Referensi
Hartanto.herman.2019. latihan nafas dalam dan batuk
efektif.https://slideplayer.info/slide/12009620/. Diakses pada 10 juli 2021 pukul 12.21
wib

Anda mungkin juga menyukai