Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

A DENGAN GANGGUAN SISTEM


PERNAFASAN

Diajukan sebagai syarat penilaian praktik klinik Keperawatan pada mata kuliah KMB I

Dosen Pembimbing :

Ady Waluya S.Kep, Ners, M.Kep

Disusun Oleh :
Neng Alda Yudomi Rawati
32722001D19072
2B D III Keperawatan

PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
Jl. Karamat No. 36, Karamat, Kec. Sukabumi, Jawa Barat 43122. 2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A DENGAN GANGGUAN SISTEM
PERNAFASAN

A. Pengkajian
1. Identitas klien
Nama : TN. A
Umur : 64 tahun
Agama : Islam
Jenis kelamin : laki - laki
Pendidikan : SMA
Suku / Bangsa : Sunda / indonesia
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Kp. Kalabang rt 04/04 Desa warnajati
Tanggal pengkajian : 08 juli 2021
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny.Y
Umur : 60 tahun
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Suku / Bangsa : Sunda/indonesia
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kp. Kalabang rt 04/04 Desa warnajatu

3. Riwayat kesehatan
a. Keluhan Utama :
Klien mengeluh sesak

b. Riwayat Kesehatan Sekarang:

Klien mengeluh sesak sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak
dirasakan setelah pasien melakukan aktivitas berat, saat posisi tidur, dan saat
malam hari. Keluhan sesak berkurang saat pasien beristirahat. Pasein
mengaku menggunakan 2 buah bantal saat tidur. Selain itu pasien juga
mengeluhkan ada batuk berdahak yang dirasakan sejak 3 hari yang lalu.
Pasien mengaku merasa cepat lelah dan pernah memiliki riwayat sakit jantung
sejak usia 12 tahun. Pasien juga mengaku memiliki riwayat bengkak pada
kedua tungkai 1 tahun yang lalu.

c. Riwayat Kesehatan masa lalu :


Pasien mengaku memiliki riwayat bengkak pada kedua tungkai 1 tahun yang
lalu.

4. Pemeriksaan fisik
Kesadaran : compos mentis, tampak sakit sedang
TD : 128/42mmHg
Nadi : 60x/menit
Suhu : 36,50C
Pernapasan : 24x/menit
Gizi : under weight
BB : 40 kg
TB : 155 cm
IMT : 17,7
Leher : JVP 5+4cmH20
Paru : bentuk dan ukuran dada normal, pergerakan nafas dalam keadaan statis dan
dinamis simetris kanan dan kiri
Palpasi : fermitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri
Perkusi : sonor pada seluruh lapang
Paru auskultasi : vesekuler +/+ , ronki basah halus 2/3 bawah lapang paru belakang
(+/+)
Abdomen : Supel, gerak peristaltik usus positif 5 – 16 x/mn, tidak tampak sikatrik.
Timpani di seluruh
Kuadran abdomen
Palpasi : nyeri tekan (-), Hepar teraba 6 cm dariarkus costae dextra dan 4 cm
dibawah processus xypoideus, lien tidak teraba

5. Pemeriksaan laboratorium :
Hb : 11,1 g/dl
Ht : 35 %,
Leukosit : 3860 UI
Trombosit : 168.000
SGPT : 13 duplo
SGOT : 31 duplo
Ureum : 28,3 mg/dl
Kreatinin : 0,9 mg/dl
INR :,20,1 (INR 1,73) detik
ANALISA DATA

No DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN

1 DS : 0bstruksi proksimal dari bronkus Ketidak efektifan


-Klien mengeluh sesak sejak 3 pada tahap ekspirasi dan bersihan jalan nafas
hari sebelum masuk rumah sakit inspirasi

- Sesak dirasakan setelah pasien
melakukan aktivitas berat, saat Sesak nafas
posisi tidur, dan saat malam hari. ↓
-pasien juga mengeluhkan ada Tekanan partial oksigen
batuk berdahak yang dirasakan dialveoli
sejak 3 hari yang lalu.

Penyempitan jalan nafas
DO :
Kesadaran : compos mentis, ↓
tampak sakit sedang Peningkatan kerja otot
TD : 128/42mmHg pernafasan
Nadi : 60x/menit
Suhu : 36,50C ↓
Pernapasan : 24x/menit
Pola nafas tidak efektif
Gizi : under weight
BB : 40 kg
TB : 155 cm
IMT : 17,7
Leher : JVP 5+4cmH20

2 DS : Ketidakseimbangan antara suplai Intoleransi aktivitas


-Pasien mengaku merasa cepat dan kebutuhan oksigen
lelah dan pernah memiliki riwayat (hipoksia) kelemahan.
sakit jantung sejak usia 12 tahun.

DO :
Hb : 11,1 g/dl
Ht : 35 %,
Leukosit : 3860 UI
Trombosit : 168.000
SGPT : 13 duplo
SGOT : 31 duplo
Ureum : 28,3 mg/dl
Kreatinin : 0,9 mg/dl
INR :,20,1 (INR 1,73) detik
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d mucus dalam jumlah berlebihan, peningkatan
produksi muscus, eksudat dalam alveoli dan bronkopasme
2. Intoleransi aktivitas b.d Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
(hipoksia) kelemahan.
RENCANA ASUHAN
NO DX Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

1 - Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan - Kaji frekuensi


bersihan jalan nafas keperawatan selama 1 jam, bersihan dan
b.d mucus dalam jalan nafas menjadi lebih efektif dengan kedalaman
jumlah berlebihan, kriteria hasil : pernapasan.
peningkatan Sesak nafas berkurang/hilang - Auskultasi
produksi muscus, Tidak ada sekret bunyi nafas
eksudat dalam tambahan.
alveoli dan - Kaji jenis
bronkopasme. batuk dan
produksi
batuk.
- Berikan posisi
nyaman semi
fowler.
- Kolaborasi
pemberian
beta 2
agoninst untuk
mengurangi
bronkopasme
(nebulizer).
- Fisioterapi
dada bila ada
indikasi.
- Ajarkan batuk
dan nafas
dalam efektif
setelah
pengobatan
dan
pengisapan
sekret.
2 - Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan - Kaji tanda dan
b.d keperawatan selama 1 jam, pasien gejala hypoxia,
Ketidakseimbangan bertoleransi dengan aktivitas dengan kegelisahan,
antara suplai dan kriteria hasil : fatigue,
kebutuhan oksigen Tidak ada hipoksia, iritabel. iritabel,
(hipoksia) Mampu melakukan aktivitas sehari-hari. tachycardia,
kelemahan. Keseimbangan aktivitas dan istirahat. tachypnea.
- Berikan
kenyamanan
fisik, support
dengan bantal
dan
pengaturan
posisi.
- Berikan
oksigen
dengan
humidifikasi.
- Monitor efek
pemberian
nebulizer,
kemudian
pantau bunyi
nafas dan
usaha setelah
terapi.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PEMBERIAN NEBULIZER

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi pasien
Pasien Tn. A usia 64 tahun dengan diagnosa medis Asma
Data subjektif : Klien mengeluh sesak sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit.
Data objektif : Kesadaran compos mentis, tampak sakit sedang, TD : 128/42mmHg,
Nadi : 60x/menit, Suhu : 36,50C, Pernapasan : 24x/menit
2. Diagnosa keperawatan
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d mucus dalam jumlah berlebihan,
peningkatan produksi muscus, eksudat dalam alveoli dan bronkopasme.
3. Tujuan khusus
Jalan nafas menjadi lebih efektif dan sesak nafas berkurang/hilang
4. Tindakan keperawatan
Melakukan tindakan pemberian nebulizer

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


A. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“selamat pagi bapak, perkenalkan saya perawat alda, yang bertugas pada pagi ini”
2. Evaluasi / validasi
“maaf, sebelumnya nama bapak siapa? Umur bapak berapa tahun? Baik bapak, nama
dan umur bapak sudah sesuai dengan gelang yang dipasang ditangan bapak…”
3. Kontrak
Tujuan
“Bapak, saya akan melakukan tindakan nebulizer kepada bapak, adapun tujuan dari
saya memberi tindakan ini untuk melegakan pernafasan bapak sehingga aliran
oksigen ke paru – paru bapak lancar dan sesak bapak berkurang”
Waktu
“Bapak, waktu yang saya perlukan untuk tindakan ini adalah 10-15 menit”
Tempat
“Bapak, saya akan memberikan tindakan ini ditempat tidur bapak ya, bapak tetap
berbaring ditempat tidur”
“Sebelum tindakan ini saya lakukan apakah ada pertanyaan atau keluhan dari dapak?
Karena tidak ada keluhan dan pertanyaan dari bapak, saya dekatkan peralatannya ya
pak”
B. Fase Kerja
1. “Bapak, saya akan memulai tindakan ini…..bapak, saya akan membantu bapak untuk
duduk ya?”
2. “Permisi bapak…saya akan membersihkan hidung bapak dengan kapas lembab”
3. “Saya akan memasukan obat ventolin nya dulu ke alat nebulizer nya….dan mengecek
alat nebulizer berfungsi dengan baik”
4. “Bapak….saya pasangkan masker nebulizer menutupi hidung dan mulut bapak
ya….silahkan bapak bernafas secara perlahan-lahan sambil menghirup asap yang
keluar dari alat nebulizer ini”
5. “Bila bapak merasa lelah dan tidak nyaman, tolong beritahu saya nanti saya akan
menghentikan sementara proses nebulizer ini”
6. “Bapak, obat telat habis….saya lepas masker nebulizer nya ya pak…selanjutnya
silahkan bapak tarik nafas sebanyak tiga kali lalu batuk kan sebanyak tiga kali sambil
keluarkan dahak yang ada ditenggorokan bapak”
7. “dahak bapak sudah keluar, bapak merasa mual atau ingin muntah ?”
8. “Saya bersihkan mulut dan hidung bapak dengan tissue ya”
9. “Bapak, saya sudah selesai memberi tindakan nebulizer ke bapak, saya rapikan alat
dulu ya pak”
C. Terminasi
1. Evaluasi
Subyektif
“Bapak bagaimana perasaan bapak setelah pemberian nebulizer ini?”
“Pak saya lihat dahak bapak sudah keluar dan bapak terlihat lebih nyaman, bapak
juga terlihat lebih nyaman, bapak juga terlihat berkurang sesaknya”
2. Tindak lanjut klien
“Bapak…bila setelah tindakan nebulizer ini bapak masih merasakan sesak segera
laporkan ke saya atau ke petugas disini ya pak..”
3. Kontrak yang akan datang
“Bapak, saya nanti akan datang 10 menit lagi untuk melakukan tindakan pengukuran
tanda-tanda vital bapak disini. Terimakasih atas kerjasama nya selama tindakan tadi.
Selamat pagi..”

Anda mungkin juga menyukai