Anda di halaman 1dari 10

DATA TERKAIT KEHAMILAN PADA REMAJA

TAHUN 2019, 2020, 2021.

OLEH

MOH. ANDRIYANTO S ABDUL 2120009

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan ini, saya telah mengalami berbagai hal baik suka maupun
duka. Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai dengan
lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai
pihak. Sebagai rasa syukur atas terselesainya tugas ini, maka dengan tulus saya
sampaikan terima kasih.
Dalam penyusunan ini, saya menyadari masih banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan tugas ini.
Akhir kata, saya berharap semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan dan
dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatau permasalahan yang berhubungan
dengan judul tugas ini.
A. Data Terkait Kehamilan Pada Remaja Tahun 2019, 2020, 2021
1. Kehamilan Pada Remaja Tahun 2019
Tabel 1 Kehamilan Remaja Berdasarkan Usia
Umu F %
r
12-15 17 12,3
th
16-19 121 87,7
th
Total 138 100

Berdasarkan data tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putri


mengalami kehamilan pada usia 17 – 19 tahun.

Tabel 2. Kehamilan Remaja Berdasarkan Penyebab Kehamilan


Tempat f %
Pelayanan
Imunisasi
Seks Bebas 137 93,3
(Free Sex)
Pemerkosaan 1 0,7
Total 138 100

Berdasarkan tabel 2 diatas diketahui bahwa sebagian besar remaja putri


mengalami kehamilan dikarenakan Seks Bebas (Free Sex).

Tabel 1. 3 Kontak Pertama Dengan Tenaga Kesehatan


Kontak Pertama f %
Trimester I 15 10,87
Trimester II 78 56,5
Trimester III 45 32,6
Total 138 100
2. Kehamilan Pada Remaja Tahun 2020

Variabel Frekuensi %

Jenis Kelamin
Laki-laki 62 33.
Perempuan 121 65.
1

Umur

12tahun 95 51.1
13tahun 88 47.3

Agama

Islam 133 71.5


Kristen Protestan 9 4.8
Kristen Katolik 41 22,0
Perilaku Seks

Negatif 100 53.8

Positif 83 44.6
Jumlah 186 100

Berdasarkan tabel diatas karakteristik umur responden mayoritas


berumur 12 tahun berjumlah 95 (51,1%). Perempuan berjumlah 121 orang
(65,1%), mayoritas agama islam berjumlah 133 (71,5%), mayoritas berperilaku
seks negatif berjumlah 100 orang (53.8%).

3. Kehamilan Pada Remaja Tahun 2021


Tidak Hamil 89%

Hamil 11%

Berdasarkan tabel diatas data bahwa sebanyak 11% remaja telah


mengalami kehamilan atau sekitar 771 remaja dari jumlah keseluruhan yaitu
sebesar 7.203 responden. Kehamilan remaja adala fenomena kehidupan remaja
yang dapat mengganggu kesehatan reproduksi secara fisik, mental dan sosial
serta komplikasi dan kematian ibu dan bayi. Secara psikososial, remaja dapat
terkuncil, mersa malu, depresi, putus sekolah, sulit bekerja, miskin dan me
nambah pertumbuhan penduduk.

B. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengantisipasi Seks Pada Remaja


1. Pembinaan Dan Pembekalan Kesehatan Reproduksi Remaja
Pembinaan kesehatan reproduksi remaja bertujuan untuk memberikan
informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan perilaku hidup sehat
bagi remaja, di samping mengatasi masalah yang ada. Dengan pengetahuan
yang memadaidan adanya motivasi untuk menjalanimasa remaja secara
sehat, para remaja diharapkan mampu memelihara kesehatan dirinya agar
dapat memasuki masa kehidupan berkeluarga dengan reproduksi yang sehat.
Pembekalan pengetahuan yang diperlukan remaja meliputi :

1) Perkembangan fisik, kejiwaan dan kematangan seksual remaja.


Pembekalan pengetahuan tentang perububahan yang terjadi secara
fisik, kejiwaan dan kematangan seksual akan memudahkan remaja
untuk memahami serta mengatasi berbagai keadaaan.
2) Proses reproduksi yang bertanggung jawab. Manusia secara biologis
memiliki kebutuhan seksual. Remaja perlu mengendalikan naluri
seksualnya dan menyalurkanya menjadi kegiatan yang positif, agar
terhindar dari penyimpangan seksual yang berdampak pada Kehamilan
Tidak Diinginkan.
3) Pergaulan yang sehat antara remaja laki-laki dan perempuan serta
kewaspadaan terhadap masalah remaja yang banyak ditemukan.
Remaja memerlukan informasi tersebut agar selalu waspada dan
berprilaku reproduksi yang sehat dalam pergaulan lawan jenisnya.
4) Persiapan pranikah. Informasi tentang hal ini diperlukan agar calon
pengantin lebih siap secara mental dan emosional dalam memasuki
kehidupan berkeluarga.
5) Kehamilan dan persalinan, serta cara pencegahannya. Remaja perlu
mendapatkan informasi tentang hal ini, sebagai persiapan bagi remaja
pria dan wanita dalam memasuki kehidupan remaja dimas depan.
Peran orang tua sangat dibutuhkan karena masa remaja cenderung
bersifat pemberontak dan melawan otoritas (orang tua, guru dan peraturan)
dalam rangka mencari jati dirinya. Remaja sering mencari jati dirinya dengan
menerima nilai-nilai diluar orang tua seperti: guru, teman serta tokoh yang
dianutnya sebagai idola mereka. Akibatnya, sering terjadinya konflik bahkan
pertentangan nilai dengan orang tua. Kondisi demikian merupakan kondisi
stres tersendiri bagi remaja, yang dapat menimbulkan berbagai masalah yang
kompleks termaksud penggunaan Narkoba hing terjadinya perilaku seks
berisiko.
Beberapa tips untuk mengatasi dan mencegah kenakalan remaja, yaitu:
1) Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal
apapun.
2) Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang.
contohnya: orang tua boleh saja membiarkan anak atau remaja 
melakukan apa saja yang masih sewajarnya, dan apabila menurut
pengawasan orang tua, remaja tersebut telah melewati batas yang
sewajarnya, orangtua perlu memberitahu anaknya dampak dan
akibat yang harus ditanggungnya bila anak terus melakukan hal
yang sudah melewati batas tersebut.
3) Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya
beda umur 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Karena apabila
kita membiarkan dia bergaul dengan teman main yang sangat tidak
sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda,
maka dia pun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya
belum perlu dia jalani.
4) Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi
seperti tv, internet, radio, handphone, dll.
5) Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah
tempat anak lebih banyak menghabiskan waktunya selain di rumah.
6) Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti
beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman
kepercayaannya.
7) Orang tua  perlu mendukung hobi yang anak inginkan selama itu
masih positif untuk si anak. Jangan pernah orang tua mencegah
hobi maupun kesempatan anak mengembangkan bakat yang
mereka sukai selama bersifat Positif. Karena dengan melarangnya
dapat menggangu kepribadian dan kepercayaan diri anak tersebut.
8) Orang tua harus menjadi tempat CURHAT yang nyaman untuk
anaknya, sehingga orang tua dapat membimbing anaknya ketika ia
sedang menghadapi masalah.
Memberikan pendidikan seks menurut Sarlito dalam bukunya Psikologi
Remaja (1994), secara umum pendidikan seksual adalah suatu informasi
mengenai persoalan seksualitas manusia yang jelas dan benar, yang meliputi
proses terjadinya pembuahan, kehamilan sampai kelahiran, tingkah laku
seksual, hubungan seksual, dan aspek-aspek kesehatan, kejiwaan dan
kemasyarakatan. Pendidikan seks adalah perlakuan sadar dan sistematis di
sekolah, keluarga dan masyarakat untuk menyampaikan proses perkelaminan
menurut agama dan yang sudah diterapkan oleh masyarakat. Intinya
pendidikan seks tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama.

C. Intervensi Yang Dilakukan Untuk Mengantisipasi Seks Pada Remaja


Pelaksanaan Waktu
Target

Tujuan Rencana Hasil yang Rancangan Catatan


Perkenalan dan membuat good raport

-Perkenalan -Konseling -Subyek


anggota kelompok mengenal
kelompok pemeriksa
dengan dengan
pemeriksa akrab.

- -Subyek
Menciptaka mampu lebih
n saling percaya
kepercayaa dengan
n antara anggota
anggota kelompok
kelompok yang lain.
dengan
pemeriksa
2 jam

Memberikan -Konseling Pemahaman Konseling


Kurangnya pemahaman
terhadap masa remaja

pemahaman kelompok sebagai


tentang aspek- terhadap proses
aspek psikologi tugas-tugas reassasme
pada masa nt
remaja
perkembang
an remaja
serta
perubahan
psikologis
pada remaja
Memberikan -KIE Mengetahui Diskusi
Kurangnya pemahaman terhadap perilaku resiko
pemahaman (Komunikasi, dan sejauh
tentang Informasi dan memahami mana
tinggi dalam kesehatan reproduksi
perilaku resiko Edukasi) perilaku- pemaham
tinggi dalam tentang perilaku apa an subyek-
kesehatan perilaku saja yang subyek
reproduksi resiko tinggi beresiko tinggi atas
dalam serta perilaku
kesehatan mengetahui resiko
reproduksi risiko- risiko tinggi
yang
-Modifikasi ditimbulkan dalam
lingkungan, kesehata
dengan n
pemasangan reproduks
poster yang i
berkaitan
dengan
kesehatan
reproduksi
Memberikan -KIE Subyek Diskusi Melibatk
Pemahama n terhadap perubahan psikologi pada masa

pemahaman (Komunikasi, mengetahui sejauh an pihak


tentang Informasi dan mana terkait
perubahan Edukasi) dan pemaham dan sesi
psikologi pada tentang memahami an subyek- diberikan
masa perubahan tentang subyek bertahap
kehamilan psikologi pada perubahan atas , sesuai
masa psikologi pada perubahan dengan
kehamilan, masa psikologi usia
kehamilan
kehamilan

kebutuhan- pada masa kehamila


kebutuhan kehamilan n
ibu hamil,
tanggung dan
jawab kebutuha
n.
sebagai
seorang ibu
dalam
mempersiapk
an kelahiran
dan
pengasuhan.
Perilaku hidup Perilaku seks bebas dan pemahaman terhadap risiko
-Mengurangi -kunjungan ke -Memahami Melalui Untuk
kecenderunga RS untuk dampak dari konseling jangka
n perilaku melihat seks bebas panjang
seks bebas penderita serta dievalua
STD (jika masing- si
-Memberikan memungkinka masing dengan
pemahaman n) atau penyakit scale
perilaku seks bebas

tentang dengan yang atau


risiko memberikan ditimbulkan kuesione
penyakit video seputar dari seks r
akibat penderita bebas. Melibatk
perilaku seks STD serta an pihak
bebas seperti HIV/AIDS - terkait
HIV/AIDS dan Kecenderu dalam
STD -Konseling ngan mengaw
kelompok perilaku asi
seks bebas perilaku
menurun subyek-
subyek

Menerapkan -KIE seputar Munculnya Observa


perilaku perilaku sikap yang si dan
bersih

hidup bersih hidup bersih mendukung wawanc


3 jam

perilaku ara
-Kerja bakti di hidup bersih
lingkungan dan
konsumsi NAPZA

Menurunkan -Konseling Kecenderunga Konseling Melibatk


kecenderunga kelompok n dalam an pihak
n perilaku rangka terkait
mengkonsums -KIE tentang perilaku reasesme untuk
i NAPZA kecenderunga mengkonsums n mengaw
n perilaku i asi
2 jam

mengkonsums perilaku
i NAPZA serta NAPZA mengkon
dampaknya menurun sumsi
NAPZA

Anda mungkin juga menyukai