NIM : 05031281924099
Mata Kuliah : Sistem Jaminan Halal
Kelas : THP Indralaya 2019
2. Ethanol
a. Ethanol yang diproduksi dari industri bukan khamr
hukumnya tidak najis atau
suci.
b. Penggunaan ethanol yang berasal dari industri non khamr di
dalam produksi
pangan diperbolehkan, selama tidak terdeteksi pada produk
akhir.
c. Penggunaan ethanol yang berasal dari industri khamr tidak
diperbolehkan.
5. Produk Mikrobial
Produk microbial adalah halal selama ingredient medianya (
mulai dari media
penyegaran hingga media produksi ) tidak haram dan najis.
Production Facilities Sudah sesuai, Karena produk yang ada di CV Pacific Harvest
6. (Fasilitas Produksi) telah disertifikasi semua.
Semua fasilitas yang kontak langsung dengan bahan atau
produk HARUS BEBAS NAJIS
Semua fasilitas yang kontak langsung dengan bahan atau
produk harus bersifat bebas babi (pork free):
Written procedure for Sudah sesuai, Karena telah memiliki SOP tertulis :
7. critical activities 1. PURCHASING
(Prosedur tertulis untuk 2. Bahan-bahan yang di beli untuk proses produksi harus
aktivitas kritis) memenuhi persyaratan halal
sesuai dengan hukum dan syariat islam.
3. Status kehalalan produk yang bersifat barang olahan dapat
dibuktikan dengan
adanya sertifikat halal dari MUI atau instansi lain yang sudah
diakui oleh MUI.
4. Setelah criteria halal sudah terpenuhi maka bagian
purchasing membuat PO
(Purchasing Order ) ke supplier untuk barang tersebut.
5. Setiap barang yang datang harus di cek oleh bagian QC
untuk memastikan bahwa
barang yang diterima sesuai dengan spek sertifikat halal.
6. Jika bahan tersebut sesuai dengan spek maka bahan tersebut
dapat dinyatakan
Release untuk proses ( oleh bagian QA/QC ) dan untuk
selanjutnya bahan tersebut masuk dalam daftar approved
ingredient.
7. Jika bahan yang datang ternyata tidak sesuai dengan spek
maka bagian purchasing
harus memberitahu kepada supplier untuk menentukan tindak
lanjut.
8. Untuk bahan yang sudak masuk dalam daftar approved
ingredient jika suatu saat
ditemukan sertifikat halalnya sudah tidak berlaku maka bagian
purchasing harus
meminta surat jaminan kepada supplier bahwa sertifikat halal
untuk produk yang
bersangkutan sedang dalam proses perpanjangan.
1. QA / R & D
1. Hanya bahan-bahan yang sudah jelas status kehalalannya
yang dapat digunakan dalam formulasi maupun
pengembangan produk.
2. Setiap melakukan perubahan formulasi harus
mencantumkan / mendokumentasikan perubahan tersebut dan
mencatat denga jelas perubahan apa yang dilakukan. Jika
perubahan tersebut menyangkut penambahan bahan maka
bahan yang ditambahkan haru mempunyai status approved
ingredient dan ditulis lengkap spesifikasi produk, cara aplikasi
dan no. serfifikat halalnya.
3. Setiap melakukan penggantian bahan harus mencatat
dengan jelas alasan penggantian, bahan yang digantikan dan
bahan yang menggantikannya. Bahan yang menggantikan
harus mempunyai status approved ingredient dan ditulis
lengkap spesifikasi produk, cara aplikasi dan no. sertifikat
halalnya.
4. Dalam pengembangan produk baru semua bahan yang
digunakan harus mempunyai status approved ingredient dan
ditulis lengkap spesifikasi produk, cara aplikasi dan no.
sertifikat halalnya.
2. QC
1. Melakukan control terhadap proses yang ada sehingga dapat
menjamin terciptanya
produk yang halal.
2. Memastikan peralatan proses yang digunakan tidak
digunakan untuk bahan haram atau najis.
3. Memastikan sanitasi karyawan berjalan sesuai standard
sehingga tidak ada kontaminasi silang terhadap barang haram
dan najis.
4. Pengecekan terhadap bahan-bahan yang masuk, meliputi :
tanggal penerimaan, supplier, jenis bahan, jumlah yang
diterima, jumlah yang ditolak dan alasan penolakan, evaluasi,
serta keberadaan dokumen halal.
5. Kontrol penyimpangan bahan baku, bahan pembantu, dan
produk jadi dilakukan dengan pemeriksaan terhadap kondisi
gudang bahwa tidak terdapat bahan-bahan haram dan najis di
gudang penyimpanan sehingga tidak dikhawatirkan terjadi
kontaminasi silang.
6. Memastikan bahwa alat transportasi yang digunakan untuk
mengangkut bahan baku, bahan setengah jadi, maupun bahan
jadi tidak digunakan untuk mengangkut bahan haram atau
najis.
7. Jika alat transportasi yang digunakan ternyata digunakan
untuk mengangkut bahan haram dan najis maka harus dapat
memastikan bahwa prosedur pembersihan dan sanitasinya
sesuai dengan syariat islam sehingga tidak mengkontaminasi
produk.
3. PRODUKSI ( PRODUCTION )
1. Lakukan pencatatan jika ada tahap proses atau bahan baku
yang tidak sesuai dengan prosedur dan formulasi standard.
2. Cuci peralatan produksi dengan air mengalir sehingga dapat
mencegah kontaminasi silang.
3. Baham haram dan najis dipastikan tidak berada di ruang
proses.
4. Alat proses yang digunakan tidak digunakan untuk
menangani bahan haram dan najis.
5. GUDANG
1. Pengecekan kesesuaian barang datang dengan dokumen
yang menyertainya. Pengecekan meliputi tanggal penerimaan,
supplier, jenis bahan, jumlah yang diterima, jumlah yang
ditolak dan alasan penolakannya, evaluasi, serta keberadaan
dokumen halal.
2. Pisahkan bahan yang tidak sesuai dengan dokumen halal
yang menyertainya dan beri tanda yang jelas sesuai keputusan
QA/QC.
3. Bersihkan gudang penyimpanan dari bahan haram dan najis.
6. TRANSPORTASI
1. Pastikan kendaraan yang digunakan untuk mengangkut
bahan baku, bahan pembantu, maupun bahan jadi tidak
digunakan untuk mengangkut bahan haram dan najis.
2. Jika kendaraan terpaksa digunakan untuk mengangkut
bahan haram dan najis, pastikan prosedur pembersihan /
sanitasinya sesuai dengan syariat islam.
3. Jika menggunakan kendaraan dari luar/menyewa harus
dapat dipastikan kendaraan bebas dari bahan haram dan najis