ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN
1. Identitas.
2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan utama
Berapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya, mendapat terapi insulin jenis apa,
bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa saja yang dilakukan klien untuk
menanggulangi penyakitnya.
Diduga diabetes tipe 1 disebabkan oleh infeksi atau toksin lingkungan seperti oleh virus penyakit
gondok (mumps) dan virus coxsackie B4, oleh agen kimia yang bersifat toksik, atau oleh
sitotoksin perusak dan antibodi.
Terutama yang berkaitan dengan anggota keluarga lain yang menderita diabetes melitus. Riwayat
kehamilan karena stress saat kehamilan dapat mencetuskan timbulnya diabetes melitus.
Tingkat perkembangan
Koping
3. Pemeriksaan fisik
a. Aktivitas / istrahat.
Lemah, letih, susah, bergerak / susah berjalan, kram otot, tonus otot menurun. Tachicardi,
tachipnea pada keadaan istrahat/daya aktivitas.Letargi / disorientasi, koma.
b. Sirkulasi
Adanya riwayat hipertensi : infark miokard akut, kesemutan pada ekstremitas dan
tachicardia. Perubahan tekanan darah postural : hipertensi, nadi yang menurun / tidak
ada. Disritmia, krekel : DVJ
c. Pernapasan
d. Neurosensori
Pusing / pening, gangguan penglihatan, disorientasi : mengantuk, lifargi, stuport / koma (tahap
lanjut). Sakit kepala, kesemutan, kelemahan pada otot, parestesia, gangguan penglihatan,
gangguan memori (baru, masa lalu) : kacau mental, refleks fendo dalam (RTD) menurun (koma),
aktifitas kejang.
e. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : Abdomen yang tegang / nyeri (sedang berat), wajah meringis dengan palpitasi : tampak
sangat berhati – hati.
f. Keamanan
g. Eliminasi
Urine encer, pucat, kuning, poliuria (dapat berkembang menjadi oliguria / anuria jika terjadi
hipololemia barat). Abdomen keras, bising usus lemah dan menurun : hiperaktif (diare).
h. Integritas Ego
Stress, ansietas
i. Makanan / Cairan
Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan, haus, penggunaan
diuretik.
4. Psikososial
5. Pemeriksaan Diagnostik
5 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan energi, perubahan kimia darah,
insufisiensi insulin, peningkatan kebutuhan energi, infeksi, hipermetabolik.
3.3 PERENCANAAN
Kriteria Hasil :
Pasien menunjukkan hidrasi yang adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi perifer dapat
diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler baik, haluaran urin tepat secara individu dan kadar
elektrolit dalam batas normal.
Intervensi :
· Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan membran mukosa
· Pantau masukan dan pengeluaran
· Pertahankan untuk memberikan cairan paling sedikit 2500 ml/hari dalam batas yang dapat
ditoleransi jantung
· Kolaborasi : berikan terapi cairan normal salin dengan atau tanpa dextrosa, pantau
pemeriksaan laboratorium (Ht, BUN, Na, K)
Kriteria Hasil :
Intervensi :
· Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan yang
dapat dihabiskan pasien.
· Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen / perut kembung, mual, muntahan
makanan yang belum sempat dicerna, pertahankan keadaan puasa sesuai dengan indikasi.
· Berikan makanan cair yang mengandung zat makanan (nutrien) dan elektrolit dengan
segera jika pasien sudah dapat mentoleransinya melalui oral.
· Libatkan keluarga pasien pada pencernaan makan ini sesuai dengan indikasi.
Kriteria Hasil :
Intervensi :
· Kaji luka, adanya epitelisasi, perubahan warna, edema, dan discharge, frekuensi ganti balut.
· Kaji tanda vital
Criteria hasil :
a. Luka sembuh
Intervensi :
· Kaji keadaan kulit yangrusak
Intervensi :
· Panggil klien dengan nama, orientasikan kembali sesuai dengan kebutuhannya tempat, orang
dan waktu.
6) Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan energi, perubahan kimia darah,
insufisiensi insulin, peningkatan kebutuhan energi, infeksi, hipermetabolik.
Tujuan : Klien akan menunjukkan perbaikan kemampuan aktivitas
kriteria hasil :
Intervensi :
· Diskusikan cara menghemat kalori selama mandi, berpindah tempat dan sebagainya
· Tingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang dapat ditoleransi
kriteria hasil :
Intervensi :
Criteria hasil :
Intervensi :
Intervensi :
3.4 . IMPLEMENTASI
Merupakan tahap dimana rencana keperawatan dilaksanakan sesuai dengan intervensi.
Tujuan dari implementasi adalah membantu klien dalam mencapai peningkatan kesehatan baik
yang dilakukan secara mandiri maupun kolaborasi dan rujukan.
3.5. EVALUASI
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan dalam pencapaian
tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi
keperawatan ditetapkan (Brooker, 2001).
2. Berat badan dapat meningkat dengan nilai laboratorium normal dan tidak ada tanda-
tanda malnutrisi.
Tahap II Tindakan :
Perencanaan makan/diet
Insulin
Tahap III Pencegahan Berulang
Nutrisi : Mengajarkan Pasien tentabg apa yang bisa dimakan untuk menstabilkan kadar
gula darah
Insulin
Tahap IV pertemuan Keluarga :
Pengawasan Insulin
Support System
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/52755/Chapter%20I.pdf?
sequence=5&isAllowed=y
https://www.academia.edu/15996339/ DM_JUVENILE
http://eprints.ums.ac.id/31201/2/BAB_1.pdf
file:///C:/Users/Win10/Downloads/4640-11758-1-SM.pdf
https://www.academia.edu/10361708/Diabetes_Juvenile
https://jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/article/view/383