Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tessalonika J.

C Mamuaya

NIM : 19.A1.0055

Mata Kuliah : MKP. Arsitektur Perilaku

Apa itu Prinsip Gestalt? Gestalt adalah sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi
melalui pengorganisasian suatu komponen-komponen yang memiliki hubungan, pola, dan
juga kemiripan yang bersatu menjadi satu kesatuan. Teori ini dibangun oleh tiga orang,
Kurt Koffka, Max Wertheimer, and Wolfgang Köhler. Penerapan teori tersebut dalam
bangunan sebagai berikut :

1. Similarity
Otak secara visual mengelompokkan elemen yang mirip, yang akan memiliki
karakteristik serupa seperti nilai, ukuran, bentuk, tekstur, warna, orientasi. Otak
menggambarkan sebagai kelompok dan memisahkannya dari elemen lain. Kita
dapat menggunakan prinsip ini jika ingin menekankan sebuah elemen, tinggal
membuat satu perbedaan maka orang-orang akan fokus disitu.

Gambar 1, Dancing House memiliki elemen serupa (bentuk kaca yang sama)
bangunan di kiri yang berbeda (menggambarkan orang yang sedang menari)
membuat visual kita lebih terfokus disana. (Sumber :
https://www.getyourguide.com/dancing-house-l3557/prague-dancing-house-
gallery-and-rooftop-entrance-t264852/ ; diakses 23/04/2021)
2. Proximity
Otak secara visual mengelompokkan objek yang dekat, elemen yang berdekatan,
seperti terlihat bersama. Kita dapat menekankan elemen dengan memberi jarak.

Gambar 2, Sydney Opera House yang menggambarkan bentuk yang sama dan
karena jarak setiap bentuk berdekatan memiliki kesan terlihat bersama. (Sumber :
https://en.m.wikipedia.org/wiki/File:Sydney_Opera_House_(2017).jpg ; diakses
23/04/2021)

3. Continuity
Pikiran kita menyukai kesederhanaan, sehingga selalu memilih jalur yang paling
mulus. Kita dapat menekankan sebuah elemen dengan mengarahkan elemen lain
ke sana, karena hal tersebut masuk akal.

Gambar 3, Eiffel Tower memiliki 4 pijakan yang jika dilihat dari salah satu sisinya
seperti 2 garis berbeda yang menyatu, lalu menuju keatas. (Sumber :
https://www.lifestyleasia.com/fr/food-drink/drinks/the-eiffel-tower-will-now-
produce-its-own-wine/ ; diakses 23/04/2021)
4. Continuity
Otak kita menyukai solusi sederhana, pikiran kita memisahkan latar belakang pada
permukaan datar yang kita lihat. Bentuk yang sama dapat dilihat sebagai latar
depan atau latar belakang. Kita dapat menciptakan ketertarikan pada desain,
dengan mengerjakan ruang atau objek itu sendiri, dan bahkan menggabungkan
keduanya.

Gambar 4, Two Moon merupakan salah satu bangunan di korea yang menciptakan
visual bangunan sebelah kanan merupakan latar depan, sedangkan bangunan di
sebelah kiri merupakan latar belakang. Padahal keduanya sama dalam bentuk dan
ukuran. (Sumber : https://www.archdaily.com/645642/two-moon-moon-hoon ;
diakses 23/04/2021)

5. Simplicity
Sederhana menekankan pentingnya detail. Kita hanya perlu berfokus pada hal
yang benar-benar penting, desain yang elegan memerlukan beberapa langkah
untuk menyampaikan pesan. Banyak hal yang dapat terjadi pada desain dengan
sangat sedikit bentuk. Tetapi menambahkan lebih banyak elemen/bentuk tanpa
memahami efeknya sering kali dapat membuat bingung pesan apa yang ingin
disampaikan, jadi jangan berlebihan dalam mendesain. Less is more.
Gambar 5, The Edge Office Building merupakan bangunan di Kanada yang dalam
bentuknya sangat simple (balok) tetapi dalam melihatnya orang bisa langsung tahu
bahwa bangunan tersebut adalah bangunan kantor. (Sumber :
https://www.archdaily.com/958049/the-edge-office-building-dub-architects ;
diakses 23/04/2021)

Gambar 6, Louis Vuitton Foundation merupakan bangunan di Paris yang terdiri dari
beberapa bentuk lalu digabungkan. Banyaknya bentuk disini sering membuat
orang bingung apa yang ingin ditonjolkan, karena dalam sekali lihat orang bisa
menyimpulkan itu adalah museum ataupun bangunan lainnya. (Sumber :
https://id.pinterest.com/pin/431712314260876958/ ; diakses 23/04/2021)
6. Familiarity
Memperlihatkan bentuk yang lebih menonjol dari sekitarnya, visual kita cenderung
melihat objek yang menarik.

Gambar 7, IM Shanghai di Cina merupakan bangunan yang menggambarkan hal


ini. Dimana dia terlihat lebih menarik dibandingkan bangunan lain. (Sumber :
https://www.archdaily.com/958400/im-shanghai-aedas ; diakses 23/04/2021)

Anda mungkin juga menyukai