Anda di halaman 1dari 7

ADINDA ANGELIA 2112402022

1. JARINGAN EPITEL

A. Pengertian jaringan epitel

Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh, baik permukaan dalam maupun
bagian luar. Yang jaringan epitel dibagi tiga yaitu epitellum, endothellum, dan mesothellum.

Jaringan epitellum ialah jaringan epitel yang melapisi permukaan luar tubuh. Endothellum ialah jaringan
yang membatasi organ dalam. Sedangkan Mesotellum ialah jaringan epitellum yang membatasi rongga

Jaringan epitel adalah salah satu jaringan dengan luas permukaan yang cukup besar dengan sel-sel yang
sangat rapat. jaringan tubuh yang satu ini berperan sebagai “pintu gerbang” yang melindungi tubuh dari
paparan langsung dunia luar. Oleh karena itu, seluruh zat yang berusaha masuk ke dalam tubuh harus
melalui jaringan epitel terlebih dahulu.

B. letak jaringan epitel pada tubuh

Mengingat tugasnya yang secara langsung berhadapan dengan dunia luar, jaringan epitel pada tubuh
biasanya terletak pada kulit, saluran pernapasan, saluran pencernaan, saluran kemih, serta saluran
reproduksi.

Struktur jaringan pelindung tubuh ini cenderung tebal karena tersusun atas beberapa lapisan sel keratin
tebal guna memberikan kekuatan dan ketahanan mekanisme. Ambil contoh, kulit sebagai organ tubuh
yang paling luas. Kulit ternyata dilapisi oleh sel epitel dengan kandungan keratin tebal guna mencegah
tubuh agar tidak kehilangan banyak air maupun zat penting lainnya.

C. Ciri-Ciri Jaringan Epitel

Adapun ciri-ciri dari jaringan epitel, antara lain sebagai berikut:

• Dapat ditemukan di seluruh tubuh.


• Berbentuk pipih, batang dan kubus.

• Bentuk sel penyusunnya bervariasi bergantung pada fungsi dan letaknya.

• Tidak terdapat material di antara sel-sel penyusunnya.

• Sebagai penutup dan kelenjar.

• Tersusun sel dan molekul ekstraseluler yang berbentuk matriks yang berguna untuk mengikat jaringan
dengan bagian bawahnya.

• Memiliki sebuah permukaan yang tidak berhubungan dengan jaringan lain, sedangkan pada
permukaan lainnya berhubungan dengan membrane bawahnya.

• Beberapa jenis epitel menunjukkan spesialisasi yaitu berupa tonjolan jaringan untuk memperluas
permukaan, memindahkan partikel asing atau untuk pergerakan

D. Fungsi dan peran jaringan epitel

- Sebagai perlindungan (proteksi)

Sel epitel di kulit berfungsi dalam melindungi jaringan dibawahnya dari jaringan mekanik, bahan kimia
berbahaya, bakteri yang masuk dan dari kehilangan air yang banyak atau berlebihan

- Sebagai Penerima Impuls

Sel epitel khusus ditembus dari rangsangan sensorik dimana sel epitel terdapat ujung saraf sensorik yang
berada pada telinga, kulit, lidah dan hidung.

- Sebagai Alat Absorpsi

Sel epitel yang melapisi usus kecil menyerap nutrisi dari pencernaan makanan.

- Sebagai Alat Sekresi

Pada kelenjar, jaringan epitel khusus untuk mengeluarkan zat-zat kimia tertentu seperti hormon, cairan
pelumas dan enzim.

- Sebagai Alat Penyaring Atau Filtrasi

Epitel bersilia membantu dalam menghilangkan partikel debu dan benda asing yang masuk ke saluran
udara.

- Sebagai Alat Ekskresi

Jaringan epitel pada ginjal mengekskresikan produk limbah dari tubuh dan menyerap bahan-bahan yang
diperlukan dari urin, keringat juga dikeluarkan dari tubuh oleh sel-sel epitel di kelenjar keringat.

- Mengurangi Gesekan
Sel-sel epitel yang halus, erat dan saling terkait melapisi seluruh sistem perdaran darah mengurangi
gesekan antar darah dan dinding pembuluh darah.

- Sebagai Alat Difusi

Epitel sederhana meningkatkan difusi gas, cairan dan nutrisi, karena mereka membentuk lapisan tipis,
mereka ideal untuk difusi gas seperti pada dinding kapiler dan paru-paru.

E. Struktur Jaringan Epitel

Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

Epitel pipih, berbentuk seperti lapisan pipih, nukleusnya bulat yang terletak di tengah.

Epitel batang (silindris), berbentuk seperti batang, nukleusnya bulat yang terletak di dasar sel.

Epitel kubus, berbentuk seperti kubus, nukleusnya bulat, besar yang terletak di tengah.

F. Jenis jaringan epitel, fungsi dan letaknya

Jaringan epitel dikelompokkan menjadi 8 jenis sesuai dengan bentuk sel, jumlah lapisan sel, serta jenis
sel itu sendiri. Enam di antaranya diidentifikasi berdasarkan jumlah sel dan bentuknya, sedangkan dua
sisanya dibedakan berdasarkan jenis sel di dalamnya.

1. Epitel gepeng selapis (simple squamous epithelium)

Epitel pipih atau gepeng selapis berfungsi untuk menyaring (filtrasi) zat-zat yang hendak masuk ke dalam
organ, sekaligus menghasilkan pelumas untuk melancarkan kerja organ. Epitel ini bisa ditemukan pada
ginjal, selubung jantung, pembuluh darah, pembuluh limfatik, dan kantung udara paru-paru (alveolus).
2. Epitel kubus selapis (simple cuboidal epithelium)

Epitel kubus selapis bertugas untuk mempermudah organ tubuh dalam menjalankan proses sekresi dan
penyerapan. Epitel ini terletak pada ginjal, ovarium, dan berbagai kelenjar di dalam tubuh.

3. Epitel silindris selapis (simple columnar epithelium)

Hampir serupa dengan epitel kubus selapis, epitel silindris selapis juga melancarkan kerja organ pada
proses sekresi lendir dan enzim, serta penyerapan zat-zat tertentu. Namun bedanya, epitel yang satu ini
dilengkapi dengan hadirnya lendir dan silia kecil seperti rambut.

Epitel ini terdapat di saluran pencernaan, bronkus paru-paru, rahim, serta beberapa kelenjar lainnya.

4. Epitel pipih berlapis (stratified squamous epithelium)


Epitel pipih atau gepeng berlapis berperan dalam melindungi jaringan yang ada di bawahnya. Ada dua
jenis epitel pipih berlapis, pertama yang terletak di bawah lapisan kulit dengan struktur yang lebih keras
karena mengandung protein keratin di dalamnya.

Sementara yang kedua tanpa protein keratin (nonkeratinized) terletak di mulut, kerongkongan, uretra,
vagina, dan anus.

5. Epitel kubus berlapis (stratified cuboidal epithelium)

Epitel kubus berlapis bertindak sebagai pelindung untuk jaringan, kelenjar, maupun sel yang ada di
bawahnya. Letaknya ada di sekitar kelenjar payudara, kelenjar air liur, dan kelenjar keringat.

6. Epitel silindris berlapis (strarified columnar epithelium)


Epitel silindris berlapis bertugas untuk melancarkan proses sekresi dan perlindungan organ. Epitel ini
biasanya hanya terdapat pada tubuh pria. Tepatnya di bagian uretra dan berhubungan dengan kelenjar
tertentu.

7. Epitel kolumnar pseudostratifikasi (pseudostratified columnar epithelium)

Epitel kolumnar pseudostratifikasi merupakan lapisan sel tunggal dengan tinggi yang berbeda-beda.
Tugasnya untuk melancarkan proses sekresi dan pergerakan lendir pada organ. Epitel ini biasa
ditemukan pada tenggorokan, saluran pernapasan bagian atas, saluran sperma, dan kelenjar lainnya.

Kolumnar pseudostratifikasi adalah lapisan sel tunggal dengan tinggi bervariasi. Jaringan ini
memungkinkan sekresi dan pergerakan lendir. Letaknya adalah di tenggorokan dan saluran pernapasan
bagian atas, saluran sperma, dan kelenjar.

8. Epitel transisional (transitional epithelium)


Epitel transisional digambarkan sebagai jaringan yang tediri lebih dari satu lapisan sel, dengan susunan
kombinasi bentuk kubus dan pipih. Letaknnya ada di sistem perkemihan, khususnya kandung kemih
yang bertujuan untuk memungkinkan peregangan atau pembesaran pada organ saat menampung urin.

G. Sifat Jaringan Epitel

- Terdiri atas selapis atau beberapa lapis sel

- Mempunyai sifat regenerasi (pertumbuhan kembali)

- Umumnya dilengkapi dengan mikrovili, flagela, dan stereosilia.

- Bentuk sel penyusunnya bervariasi yang bergantung dari fungsi dan letaknya dalam tubuh

- Terdapat lamina basalis, lamina basalis adalah struktur ekstraselular yang berupa lembaran dengan
mengikat jaringan dibawahnya.

Anda mungkin juga menyukai