Selain tersusun atas sel, tulang, dan organ, tubuh manusia juga terdiri dari berbagai jaringan. Salah satunya
adalah jaringan epitel.
Apa peran jaringan ini dalam tubuh? Lalu di mana Anda bisa menemukannya? Simak uraian lengkapnya berikut
ini.
Berikut merupakan macam-macam jaringan epitel berdasarkan sel dan jumlah lapisannya.
1. Epitel pipih selapis (simple squamous epithelium)
Jenis epitel ini berfungsi menyaring zat-zat yang akan masuk ke dalam organ sekaligus menghasilkan pelumas
untuk melancarkan kerja organ.
Simple squamous epithelium dapat ditemukan pada ginjal, pembuluh darah, pembuluh limfatik, alveolus, dan
rongga tubuh.
Simple cuboidal epithelium bertugas untuk mempermudah organ tubuh dalam menjalankan proses sekresi dan
penyerapan.
Jenis epitel ini banyak ditemukan pada ginjal, ovarium, dan berbagai kelenjar dalam tubuh.
Hampir serupa dengan epitel kubus selapis, epitel silindris selapis juga berfungsi melancarkan proses sekresi dan
penyerapan zat tertentu. Bedanya, epitel ini dilengkapi dengan lendir dan silia.
Contoh jaringan epitel ini terletak pada saluran pencernaan, bronkus paru-paru, rahim, serta beberapa kelenjar.
Jenis epitel ini umumnya berfungsi sebagai pelindung jaringan yang ada di bawahnya.
Epitel pipih berlapis bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan dengan keratin yang ada di bawah lapisan kulit
dan tanpa protein keratin yang ada pada mulut, kerongkongan, uretra, vagina, dan anus.
5. Epitel kubus berlapis (stratified cuboidal epithelium)
Lapisan epitel ini berperan sebagai pelindung untuk jaringan, kelenjar, maupun sel yang ada di bawahnya.
Epitel kubus berlapis hanya bisa ditemukan pada sistem eksreksi, seperti kelenjar ludah dan keringat.
Jenis jaringan epitel ini berfungsi untuk melindungi organ dan menghasilkan lendir (sekresi).
Epitel silindris berlapis hanya ditemukan pada konjungtiva yang melapisi kelopak mata.
Jaringan yang terdiri dari sel tunggal dengan tinggi yang berbeda-beda ini berfungsi untuk melancarkan proses
sekresi dan pergerakan lendir pada organ.
Epitel ini biasa ditemukan pada tenggorokan, saluran pernapasan bagian atas, saluran sperma, dan kelenjar
lainnya.
Jenis epitel ini akan menjadi pipih saat diregangkan. Oleh karena itu, epitel transisional banyak ditemukan pada
kandung kemih.
Dengan begitu, kandung kemih dapat meregang dengan lentur saat menampung urine.