Anda di halaman 1dari 3

Ridhotul Amalia

JARINGAN EPITEL
A. Pengertian
Menurut KBBI, epitel adalah jaringan sel yang terdiri atas satu lapisan atau lebih
yang menutup permukaan bebas dari tubuh dan beberapa alat tubuh. Jaringan epitel
merupakan salah satu jaringan dari empat jaringan dasar, maka bisa dibilang jaringan epitel
adalah jaringan yang luas yang dapat menutupi permukaan yang cukup besar dengan sel-
sel yang sangat rapat.
Jaringan epitel biasanya ditemukan pada kulit (eksotelium), rongga tubuh
(mesotelium), dan membatasi organ (endotelium). Struktur dan fungsinya beragam,
tergantung di mana letak jaringan tersebut. Ada yang berfungsi sebagai perlindungan,
sekresi, dan penyerapan, sel epitel tersusun atas tiga bagian utama, yaitu:
• Membran sel: bagian yang mengelilingi sel dan mengontrol zat yang kelur masuk
sel.
• Nukleus: struktur di dalam sel (inti sel) yang mengandung sebagian besar DNA sel
(materi genetik).
• Sitoplasma: cairan di dalam sel yang berisi organel sel lain yang memiliki fungsi
tertentu.

Beberapa jenis sel epitel memiliki bagian yang membantu mereka melakukan fungsi
tertentu, termasuk :
• Mikrovili
Struktur seperti jari yang tidak bergerak dan berfungsi untuk meningkatkan
luas permukaan sel sehingga dapat menyerap zat dengan lebih baik. Contohnya
adalah sel epitel pada lapisan usus yang berfungsi menyerap nutrisi dari makanan
dan melindungi tubuh dari bakteri usus.
• Silia
Struktur kecil seperti rambut yang dapat bergerak di permukaan sel dan
berfungsi menggerakkan seluruh sel atau memindahkan zat di sepanjang permukaan
luar sel. Contoh sel bersilia adalah sel epitel di lapisan saluran pernapasan yang
dapat menjebak debu dan memindahkannya ke lubang hidung agar tidak masuk
paru-paru.
• Stereocilia
Mikrovili khusus yang menyerupai silia dan menonjol dari permukaan sel
epitel tertentu. Contohnya pada jaringan epitel di telinga bagian dalam untuk
pendengaran dan keseimbangan.

B. Ciri-ciri
❖ Terdiri atas sel-sel yang bersisi, bersudut banyak (poligonal), dan terkadang
bentuknya tidak teratur.
❖ Sel-sel tersusun rapat tanpa atau sedikit substansi interseluler.
❖ Sel epitel memiliki daya regenerasi yang tinggi untuk menggantikan sel-sel epitel
yang telah rusak.
❖ Beberapa jenis jaringan epitel memiliki tonjolan yang disebut mikrovili.
❖ Tidak mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfa, sehingga nutrisi diperoleh
secara difusi dari cairan jaringan ikat di bawahnya.

1
C. Jenis
➢ Berdasarkan bentuknya, epitel terbagi menjadi tiga.
1. Skuamosa atau gepeng seperti lembaran.
2. Kuboid atau kubus dengan lebar, tinggi, dan kedalaman yang sama.
3. Silindris atau kolumnar.

➢ Berdasarkan jumlah lapisannya, epitel terdiri atas tiga jenis jaringan berikut.
1. Sederhana: jaringan hanya terdiri dari satu lapisan sel.
2. Berlapis: terdiri dari lebih dari satu lapis.
3. Pseudostratifikasi: jaringan terdiri dari sel-sel yang rapat sehingga terlihat
berlapis padahal aslinya hanya ada satu lapis.

➢ Jenis Jaringan Epitel Berdasarkan Bentuk dan Lapisan

Jaringan epitel pipih selapis (simple squamous epithelium)


Jaringan epitel pipih selapis terdiri dari satu lapis sel yang pipih dan tipis.
Fungsi jaringan epitel ini adalah untuk memudahkan difusi atau masuknya zat atau
senyawa ke dalam organ. Jaringan epitel pipih selapis dapat ditemukan di pembuluh
darah, kantung udara pada paru-paru, dan organ ginjal.
Jaringan epitel pipih berlapis (stratified squamous epithelium)
Fungsi jaringan epitel ini adalah melindungi jaringan yang ada di bawahnya
dari kerusakan. Jaringan epitel pipih berlapis yang keras dan kuat mengandung
keratin dan dapat ditemukan pada kulit. Sedangkan jaringan epitel pipih berlapis
tanpa keratin dapat ditemukan pada dubur, saluran kandung kemih, bagian dalam
mulut, kerongkongan, dan vagina.
Jaringan epitel silindris selapis (simple columnar epithelium)
Jaringan epitel silindris selapis memiliki satu lapis sel yang berbentuk
silindris. Fungsi jaringan epitel ini adalah untuk membantu proses penyerapan
nutrisi dan produksi senyawa kimia dengan silia dan lendir atau dahak. Jaringan
epitel silindris selapis dapat ditemukan di kelenjar tubuh, rahim atau uterus, organ
pencernaan, dan pada beberapa daerah di organ paru.
Jaringan epitel silindris berlapis (stratified columnar epithelium)
Jaringan epitel silindris berlapis terdiri lebih dari satu lapis sel yang
berbentuk silindris. Fungsi jaringan epitel silindris berlapis adalah membantu
melindungi dan memproduksi senyawa kimia. Jaringan epitel silindris berlapis
jarang ditemukan dalam tubuh dan hanya ada di kelenjar tubuh tertentu dan pada
saluran kandung kemih atau uretra pria.

2
Jaringan epitel silindris pseudostratifikasi (pseudostratified columnar
epithelium)
Jaringan epitel silindris pseudostratifikasi hanya memiliki satu lapis sel dan
memiliki panjang silindris yang berbeda-beda. Fungsi jaringan epitel yang satu ini
adalah untuk membantu pergerakan lendir atau dahak dan produksi senyawa kimia
dalam tubuh. Jaringan epitel silindris pseudostratifikasi terdapat pada saluran
sperma, kelenjar tubuh, dan saluran pernapasan bagian atas.
Jaringan epitel kubus selapis (simple cuboidal epithelium)
Jaringan epitel kubus selapis terdiri dari satu lapis sel yang berbentuk seperti
kubus. Fungsi jaringan epitel kubus selapis adalah untuk penyerapan nutrisi dan
produksi senyawa kimia dalam tubuh. Jaringan epitel ini dapat ditemukan di
berbagai kelenjar dalam tubuh, tempat produksi sel telur atau ovarium, dan organ
ginjal.
Jaringan epitel kubus berlapis (stratified cuboidal epithelium)
Jaringan epitel kubus berlapis memiliki lebih dari satu lapis sel yang
berbentuk kubus. Fungsi jaringan epitel ini adalah untuk melindungi kelenjar dalam
tubuh. Jaringan epitel kubus berlapis terdapat pada kelenjar keringat, kelenjar air
liur, dan kelenjar payudara.
Jaringan epitel transisional (transitional epithelium)
Jaringan epitel transisional terdiri lebih dari satu lapis sel dan hampir serupa
dengan jaringan epitel pipih berlapis dan jaringan epitel kubus berlapis. Jaringan
epitel ini dapat merenggang dan berfungsi untuk memberikan ruang untuk
penyimpanan urine. Sesuai dengan perannya, jaringan epitel transisional dapat
ditemukan sistem saluran kandung kemih, terutama pada bagian kandung kemih.

D. Fungsi
Fungsi jaringan epitel beragam, mulai dari melindungi tubuh hingga mengeluarkan
racun dari tubuh. Tiap jaringan epitel memiliki fungsi yang berbeda-beda, tergantung dari
jumlah lapisan sel, bentuk sel, dan tempat di mana jaringan epitel melekat.
Al-Qur’an pun membahas tentang penciptaan manusia yang seimbang seperti pada
surah al-infithar ayat 7

‫ـك‬
َۡ َ‫ّٰٮكۡفَـ َع َدل‬ َۡ ‫الَّ ِذىۡۡ َخلَ َق‬
َۡ ‫كۡفَ َسو‬
Artinya :Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan
menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang.
Ayat di atas membahas tentang bahwa Allah kembali mengingatkan manusia atas
segala kemurahan-Nya, dengan menyebutkan penciptaan-Nya pada diri manusia. Allah
telah menjadikan tubuh manusia seimbang, berdiri tegak dengan gagahnya, tidak seperti
binatang berkaki empat atau melata. Allah juga menciptakan semua anggota tubuh manusia
bekerja dengan teratur, harmonis, dan seimbang. Allah mengatakan bahwa penciptaan
manusia adalah sebaik-baik penciptaan makhluk.

Anda mungkin juga menyukai