Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH HEMOROID

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah I
Dosen Pengampu : Luluk Cahyanti,S.Kep.Ns.,M.Kep

Disusun Oleh :
1. Dion Kowilda P. (20201549)
2. Rosari Cahya W. (20201574)
3. Thomas Dwi N. (20201577)
4. Windy Kharisma (20201580)

Prodi : D3 Keperawatan

AKPER KRIDA HUSADA KUDUS


TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat dan hidayah-Nya. Penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini penulis buat
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah I. Kami
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Luluk Cahyanti,S.Kep.Ns.,M.Kep selaku dosen
Keperawatan Medikal Bedah I.
Kami mengetahui makalah yang penulis susun ini masih sangat jauh dari sempurna,
maka dari itu penulis masih mengharapkan kritik dan saran kepada semuanya karena kritik
dan saran tersebut dapat membangun penulis susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
kita.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan semoga dengan makalah yang
penulis susun ini kita sebagai mahasiswa keperawatan dapat menambah dan memperluas
pengetahuan kita.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................
BAB II TEORI DASAR...........................................................................................
A. Pengertian ....................................................................................................
B. Etiologi..........................................................................................................
C. Patofisiologi..................................................................................................
D. Pathway.........................................................................................................
E. Penatalaksanaan............................................................................................
F. Komplikasi....................................................................................................
G. Manifestasi Medis.........................................................................................
H. Pengkajian.....................................................................................................
I. Diagnosa keperawatan..................................................................................
J. Intervensi keperawatan.................................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................
DAFTAR PUSAKA..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hemoroid dikenal di masyarakat sebagai penyakit wasir atau ambeien
merupakan penyakit yang sering dijumpai dan telah ada sejak jaman dahulu. Namun
masih banyak masyarakat yang belum mengerti bahkan tidak tahu mengenai gejala-
gejala yang timbul dari penyakit ini. Banyak orang awam tidak mengerti daerah
anorektal (anus dan rektum) dan penyakit-penyakit umum yang berhubungan
dengannya. Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana limbah
berupa tinja keluar dari dalam tubuh. Sedangkan rektum merupakan bagian dari saluran
pencernaan di atas anus, dimana tinja disimpan sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui
anus. Sepuluh juta orang di Amerika dilaporkan menderita hemoroid dengan prevalensi
lebih dari 4%. (Probosuseno, 2009),
Hemoroid terkjadi akibat pembendungan struktur vaskuler normal selama
mengejan. Gejalanya adalah perdarahan, rasa penuh, secret, gatal dan dapat mengalami
thrombosis dengan nyeri hebat, kadang-kadang terkikis melalui kulit. (Seymour 1.
Schwartz, 2000:424)
Gejala hemoroid dan ketidak nyamanan dapat dihilangkan dengan personel
hygiene yang baik dan menghindari mengejan berlebihan selama defekasi. Diet tinggi
serat yang mengandung buah. Bila tindakan ini gagal laktasif yang berfungsi
mengabsorbsi air saat melewati usus dapat membantu, rendam duduk dengan salep dan
supositor yang mengandung anestesi, astrigen da tirah baring adalah tindakan yang
memungkinkan pembesaran berkurang. (Suzanne C. Smeltzer, dkk, 2002:1138).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini diantaranya sebagai
berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan hemoroid?
2. Bagaimana etiologi hemoroid?
3. Bagaimana patofisiologi hemoroid?
4. Bagaimana pathway hemoroid?
5. Bagaimana penatalaksanaan hemoroid?
6. Apa komplikasi dalam hemoroid?
7. Bagaimana manifestasi medis hemoroid?
8. Bagaimana pengkajian mengenai hemoroid?
9. Bagaimana diagnosa keperawatannya?
10. Bagaimana intervensi keperawatannya?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari hemoroid
2. Untuk mengetahui etiologi dari hemoroid
3. Untuk mengetahui patofisiologi hemoroid
4. Untuk mengetahui pathway hemoroid
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan hemoroid
6. Untuk mengetahui komplikasi hemoroid
7. Untuk mengetahui manifestasi medis hemoroid
8. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana pengkajian hemoroid
9. Untuk mengetahui dan memahami diagnose keperawatan hemoroid
10. Untuk mengetahui dan memahami intervensi keperawatan hemoroid
BAB II
TEORI DASAR
A. PENGERTIAN
Haemorrhoid adalah varikositis akibat dilatasi vena pleksus haemorroidalis
(Underwood, 1999). Haemorrhoid adalah masa faskuler yang menonjol kedalam lumen
rectum bagian bawah atau area perianal (Sandra M. Nettina, 2002).
B. ETIOLOGI
Penyebab pelebaran pleksus hemoroidalis di bagi menjadi dua :
1. Karena bendungan sirkulasi portal akibat kelaian organik.
Kelainan organik yang menyebabkan gangguan adalah :
 Hepar sirosis hepatis
Fibrosis jaringan hepar akan meningkatkan resistensi aliran vena ke hepar
sehingga terjadi hepartensi portal. Maka akan terbentuk kolateral antara lain
ke esopagus dan pleksus hemoroidalis .
 Bendungan vena porta, misalnya karena trombosis
 Tomur intra abdomen, terutama didaerah velvis, yang menekan vena
sehingga aliranya terganggu. Misalnya uterus grapida , uterus tomur
ovarium, tumor rektal dan lain lain.
2. Idiopatik,tidak jelas adanya kelaianan organik, hanya ada faktor - faktor penyebab
timbulnya hemoroid
Faktor faktor yang mungkin berperan :
 Keturunan atau heriditer
Dalam hal ini yang menurun dalah kelemahan dinding pembuluh darah, dan
bukan hemoroidnya.
 Anatomi
Vena di daerah masentrorium tudak mempunyai katup. Sehingga darah
mudah kembali menyebabkan bertambahnya tekanan di pleksus
hemoroidalis.
 Hal - hal yang memungkinkan tekanan intra abdomen meningkat antara lain
:
a. Orang yang pekerjaannya banyak berdiri atau duduk dimana gaya
gravitasi akan mempengaruhi timbulnya hemoroid.Misalnya seorang
ahli bedah.
b. Gangguan devekasi miksi.
c. Pekerjaan yang mengangkat benda - benda berat.
 Tonus spingter ani yang kaku atau lemah.
3. Pada seseorang wanita hamil terdapat 3 faktor yang mempengaruhi timbulnya
hemoroid yaitu :
 Adanya tomur intra abdpomen
 Kelemahan pembuluh darah sewaktu hamil akibat pengaruh perubahan
hormonal
 Mengedan sewaktu partus.
C. PATOFISIOLOGI
Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan aliran balik
dari vena hemoroidalis. Kantung-kantung vena yang melebar menonjol ke dalam
saluran anus dan rektum terjadi trombosis, ulserasi, perdarahan dan nyeri. Perdarahan
umumnya terjadi akibat trauma oleh feses yang keras. Darah yang keluar berwarna
merah segar meskipun berasal dari vena karena kaya akan asam. Nyeri yang timbul
akibat inflamasi dan edema yang disebabkan oleh trombosis. Trombosis adalah
pembekuan darah dalam hemoroid. Trombosis ini akan mengakibatkan iskemi pada
daerah tersebut dan nekrosis.
 Hemorrhoid interna:
Sumbatan aliran darah system porta menyebabkan timbulnya hipertensi portal
dan terbentuk kolateral pada vena hemorroidalis superior dan medius. Selain itu
Sistem vena portal tidak mempunyai katup sehingga mudah terjadi aliran balik.
 Hemorrid eksterna:
Robeknya vena hemorroidalis inferior membentuk hematoma di kulit yang
berwarna kebiruan, kenyal-keras,dan nyeri. Bentuk ini sering nyeri dan gatal
karena ujung-ujung saraf pada kulit merupakan reseptor nyeri
D. PATHWAY
E. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan hemoroid terdiri dari penatalaksanaan medis dan penatalaksanaan
bedah.
1. Penatalaksanaan Medis
Ditujukan untuk hemoroid interna derajat I sampai III atau semua derajat
hemoroid yang ada kontraindikasi operasi atau klien yang menolak operasi.
a. Non-farmakologis
Bertujuan untuk mencegah perburukan penyakit dengan cara memperbaiki
defekasi.
Pelaksanaan berupa perbaikan pola hidup, perbaikan pola makan dan
minum, perbaikan pola/cara defekasi. Perbaikan defekasi disebut Bowel
Management Program (BMP) yang terdiri atas diet, cairan, serat tambahan,
pelicin feses, dan perubahan perilaku defekasi (defekasi dalam posisi
jongkok/squatting). Selain itu, lakukan tindakan kebersihan lokal dengan
cara merendam anus dalam air selama 10-15 menit, 2-4 kali sehari. Dengan
perendaman ini, eksudat/sisa tinja yang lengket dapat dibersihkan.
Eksudat/sisa tinja yang lengket dapat menimbulkan iritasi dan rasa gatal
bila dibiarkan.
b. Farmakologi
Bertujuan memperbaiki defekasi dan meredakan atau menghilangkan
keluhan dan gejala.
Obat-obat farmakologis hemoroid dapat dibagi atas empat macam, yaitu:
1) Obat yang memperbaiki defekasi
Terdapat dua macam obat yaitu suplement serat (fiber suplement) dan
pelicin tinja (stool softener). Suplemen serat komersial yang yang
banyak dipakai antara lain psylium atau isphaluga Husk (ex.: Vegeta,
Mulax, Metamucil, Mucofalk) yang berasal dari kulit biji plantago
ovate yang dikeringkan dan digiling menjadi bubuk. Obat ini bekerja
dengan cara membesarkan volume tinja dan meningkatkan peristaltik
usus. Efek samping antara lain ketut dan kembung. Obat kedua adalah
laxant atau pencahar (ex.: laxadine, dulcolax, dll).
2) Obat simptomatik
Bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi keluhan rasa gatal,
nyeri, atau kerusakan kulit di daerah anus. Jenis sediaan misalnya
Anusol, Boraginol N/S dan Faktu. Sediaan yang mengandung
kortikosteroid digunakan untuk mengurangi radang daerah hemoroid
atau anus. Contoh obat misalnya Ultraproct, Anusol HC, Scheriproct.
3) Obat penghenti perdarahan
Perdarahan menandakan adanya luka pada dinding anus atau
pecahnya vena hemoroid yang dindingnya tipis. Psyllium, citrus
bioflavanoida yang berasal dari jeruk lemon dan paprika berfungsi
memperbaiki permeabilitas dinding pembuluh darah.
4) Obat penyembuh dan pencegah serangan
Menggunakan Ardium 500 mg dan plasebo 3×2 tablet selama 4 hari,
lalu 2×2 tablet selama 3 hari. Pengobatan ini dapat memberikan
perbaikan terhadap gejala inflamasi, kongesti, edema, dan prolaps.
c. Minimal Invasif
Bertujuan untuk menghentikan atau memperlambat perburukan penyakit
dengan tindakan-tindakan pengobatan yang tidak terlalu invasif antara lain
skleroterapi hemoroid atau ligasi hemoroid atau terapi laser. Dilakukan jika
pengobatan farmakologis dan non-farmakologis tidak berhasil.
2. Penatalaksanaan Tindakan Operatif
Ditujukan untuk hemoroid interna derajat IV dan eksterna atau semua derajat
hemoroid yang tidak berespon terhadap pengobatan medis.
 Prosedur ligasi pita karet
 Hemoroidektomi kriosirurgi
 Laser Nd: YAG
 Hemoroidektomi
3. Penatalaksanaan Tindakan non-operatif
 Fotokoagulasi inframerah, diatermi bipolar, terapi laser adalah tekhnik
terbaru yang digunakan untuk melekatkan mukosa ke otot yang
mendasarinya
 Injeksi larutan sklerosan juga efektif untuk hemoroid berukuran kecil dan
berdarah. Membantu mencegah prolaps.
Nursing Assesment:
 Personal Hygiene yang baik terutama didaerah anal
 Menghindari mengejan selama defekasi
 Diet tinggi serat
 Bedrest/tirah baring untuk mengurangi pembesaran hemoroid
F. KOMPLIKASI
 Terjadinya perdarahan
Pada derajat satu darah kelur menetes dan memancar.
 Terjadi trombosis
Karena hemoroid keluar sehinga lama - lama darah akan membeku dan terjadi
trombosis.
 Peradangan
Kalau terjadi lecet karena tekanan vena hemoroid dapat terjadi infeksi dan
meradang karena disana banyak kotoran yang ada kuman – kumannya.
G. MANIFESTASI KLINIS
Gejala utama berupa :
 Perdarahan melalui anus yanng berupa darah segar tanpa rasa nyeri
 Prolaps yang berasal dari tonjolan hemaroid sesuai gradasinya.
Gejala lain yang mengikuti :
 Nyeri sebagai akibat adanya infeksi sekunder atau trombus.
 Iritasi kronis sekitar anus oleh karena anus selalu basah.
 Anemia yang menyertai perdarahan kronis yang terjadi
H. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Hemoroid bisa mengenai siapa saja, baik laki-laki maupun wanita. Insiden
penyakit ini akan meningkat sejalan dengan usia dan mencapai puncak pada usia
45-65 tahun.
2. Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan perdarahan terus menerus saat BAB. Ada benjolan
pada anus atau nyeri pada saat defikasi.

3. Riwayat Penyakit sekarang


Pasien di temukan pada beberapa minggu hanya ada benjolan yang keluar dan
beberapa hari setelah BAB ada darah yang keluar menetes.

4. Riwayat Penyakit Dahulu


Apakah pernah menderita penyakit hemoroid sebelumnya, sembuh / terulang
kembali. Pada pasien dengan hemoroid bila tidak di lakukan pembedahan akan
kembali RPD, bisa juga di hubungkan dengan penyakit lain seperti sirosis hepatis.

5. Riwayat Penyakit Keluarga


Biasanya apabila ada anggota keluarga yang menderita hemoroid maka anggota
keluarga yang lain juga akan berisiko untuk menderita hemoroid karena
berhubungan dengan dinding pembuluh darah yang lemah dan tipis yang
diturunkan.
Pola Fungsi Kesehatan
1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Terjadi pada individu dan keluarga yang kurang memperhatikan pola hidup dan
pola atau cara defekasi (terlalu kuat mengedan).
2. Pola Nutrisi
Pada klien dengan hemoroid kurang memperhatikan pola makan dan minum
(kurang makanan yang berserat).
3. Pola Istirahat dan Tidur
Pada klien dengan hemoroid istirahat dan tidur kemungkinan terganggu dan
terjadi perubahan pola tidur karena terasa nyeri pada anus saat tidur.
4. Pola Aktivitas dan Latihan
Pada klien dengan hemoroid aktivitas klien sedikit terganggu karena adanya nyeri
pada anusnya, kelemahan dan kelelahan.
5. Pola Eliminasi
Pada klien dengan hemoroid akan mengalami gangguan pola eliminasi (defekasi).
6. Pola Koping dan Stres
Keluarga adalah support bagi klien, keluarga klien berusaha menyelesailkan
masalah kesehatan yang dialaminya dengan cara membawa ke tempat pelayanan
kesehatan.
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran :
TTV :
TD : Normal / meningkat
N : Normal / meningkat
RR : Normal / meningkat
Temp : Normal / meningkat
2. Data Fokus
Inspeksi : Ada benjolan pada daerah anus.
Palpasi : Nyeri tekan pada bagian anus
Perkusi : -
Auskultasi : -
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada hemoroid diantaranya (SDKI,2017):
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (prosedur operasi) d.d mengeluh nyeri
2. Konstipasi b.d aganglionik d.d feses keras
3. Resiko ketidakseimbangan cairan b.d perdarahan
J. INTERVENSI KEPERAWATAN
(SIKI:2018, SLKI: 2019)
No Diagnosa
Tujuan Intervensi
. keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
pencedera fisik keperawatan...x24jam - Identifikasi lokasi,
(prosedur operasi) diharapkan : karakteristik, durasi,
d.d mengeluh nyeri - Keluhan nyeri menurun frekuensi, kualitas,
- Tidak meringis kesakitan intensitas nyeri
- Identifikasi respons nyeri
non verbal
- Jelaskan penyebab,
peredan dan pemicu nyeri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian
analgetik jika perlu
Pemberian Analgesic
- Identifikasi riwayat alergi
obat
- Monitor ttv sebelum dan
sesudah pemberian
analgesic
- Dokumentasi respon
terhadap efek analgesic
dan efek yang tidak
diinginkan
- Jelaskan efek terapi dan
efek samping obat
2. Konstipasi b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen eliminasi fekal
aganglionik d.d feses keperawatan...x24jam - Monitor BAB
keras diharapkan : - Monitor tanda gejala
- Control pengeluaran feses konstipasi, diare atau
membaik impaksi
- Konsistensi feses kembali - Jadwalkan waktu defekasi
normal bersama pasien
- Sediakan makanan tinggi
serat
- Anjurkan meningkatkan
asupan cairan jika tidak
kontraindikasi
Manajemen konstipasi
- Latih BAB secara teratur
- Kolaborasi penggunaan
obat pencahar
3. Resiko Setelah dilakukan tindakan Manajemen cairan
ketidakseimbangan keperawatan...x24jam - Monitor hasil pemeriksaan
cairan b.d diharapkan : lab
perdarahan - Tidak terjadi dehidrasi - Monitor status hidrasi
- Turgor kulit kembali normal Pemantauan cairan
- Tekanan darah kembali - Identifikasi factor resiko
normal ketidakseimbangan cairan
- Dokumentasi hasil
pemantauan
- Informasikan hasil
pemantauan jika perlu
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hemoroid adalah varises vena eksternal dan atau internal dari kanal anus yang
disebabkan oleh adanya tekanan pada vena anorektal. Hemorroid adalah pelebaran
(dilatasi) vena pada anus maupun rektal. Hemoroid atau “wasir” merupakan vena
varikosa pada kanalis dan dibagi menjadi 2 jenis yaitu, hemorroid interna dan eksterna.
Walaupun keadaan ini tidak mengancam jiwa, namun dapat menimbulkan perasaan
yang tidak nyaman. Hemoroid atau wasir memang menjadi momok bagi sebagian orang
yang menderitanya.
DAFTAR PUSTAKA
Barbara, CL., 1996, Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan proses keperawatan),
Bandung.
Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa: Waluyo
Agung., Yasmin Asih., Juli., Kuncara., I.made karyasa, EGC, Jakarta.

Carpenito, L.J., 2000, Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis, alih bahasa: Tim
PSIK UNPAD Edisi-6, EGC, Jakarta

Kuliah ilmu penyakit dalam PSIK – UGM, 2004, Tim spesialis dr. penyakit dalam RSUP
dr.Sardjito, yogyakarta.

Maurytania, A.R, 2003, Buku Saku Ilmu Bedah, Widya Medika, Yogyakarta.

PPNI (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 3. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 2. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 2. Jakarta: DPP PPNI.
Schwartz, Seymour L. 1994. Principles Of Surgery Jilid 2 Edisi 6. New York : McGraw-Hill
Company

Anda mungkin juga menyukai