Anda di halaman 1dari 11

Asuhan Keperawatan

Pada Pasien Trauma


Ginjal

Dosen Pengampu :
Jamaludin, A.Kep.,M.Kes
Anggota Kelompok :

1. Anggi Oktavia Dewi (20201537)


2. Dion Ko’wilda P. (20201549)
3. Fita Nur F. (20201553)
4. Gilang Abdul Aziz (20201556)
5. Lia Marlinda Sari (20201560)
6. Muhammad Taufiqi S.(20201564)
7. Risa Mirartul Kh. (20201571)
8. Rizki Abdul Ghani (20201573)
9. Thomas Dwi N. (20201577)
10. Wida Lestari (20201579)
Definisi
Trauma ginjal adalah cedera yang mengenai ginjal yang
memberika manifestasi memar,laserasi,atau kerusakan
pada struktur (Arif Mutaqin,2011). Cedera ginjal dapat
terjadi secara:
1. Langsung akibat benturan yang mengenai daerah
pinggang.
2. Tidak langsung yaitu merupakan cedera deselerasi
akibat pergerakan ginja secara tiba tiba didalam
ronggaretroperitoneum.
Etiologi

Menurut Basuki Purnomo, 2015 ada 3 penyebab utama dari trauma ginjal yaitu :

1. Trauma Tumpul
Trauma tumpul sering menyebabkan luka pada ginjal, misalnya karena kecelakaan
kendaraan bermotor, terjatuh atau trauma pada saat berolahraga. Luka tusuk pada
ginjal dapat karena tembakan atau tikaman
2. Trauma Iatrogenik
Trauma iatrogenik pada ginjal dapat disebabkan oleh tindakan operasi atau radiologi
intervensi, dimana di dalamnya termasuk retrograde pyelography, percutaneous
nephrostomy, dan percutaneous lithotripsy.
3. Trauma Tajam
Trauma tajam adalah trauma yang disebabkan oleh tusukan benda tajam misalnya
tusukan pisau. Luka karena senjata api dan pisau merupakan luka tembus terbanyak
yang mengenai ginjal sehingga bila terdapat luka pada pinggang harus dipikirkan
trauma ginjal sampai terbukti sebaliknya. Pada luka tembus ginjal, 80% berhubungan
dengan trauma viscera abdomen.
Klasifikasi trauma ginjal
menurut Sargeant dan
Marquadt 2018 yang
dimodifikasi oleh
Federle : Meliputi Grade
I, Grade II, Grade III, dan
Grade IV
Patofisiologi

Trauma tidak langsung misalnya jatuh dari ketinggian yang


menyebabkan pergerakan ginjal secara tiba tiba di dalam rongga
peritoneum. Kejadian ini dapat menyebabkan avulsi pedikel ginjal
atau robekan tunika intima arteri renalis yang menimbulkan
trombosis. Ginjal yang terletak pada rongga retroperitoneal bagian
atas hanya terfiksasi oleh pedikel pembuluh darah serta ureter,
sementara masa ginjal melayang bebas dalam bantalan lemak yang
berada dalam fascia Gerota. Fascia Gerota sendiri yang efektif dalam
mengatasi sejumlah kecil hematom , tidak sempurna dalam
perkembangannnya. Kantong fascia ini meluas kebawah sepanjang
ureter ,meskipun menyatu pada dinding anterior aorta serta vena
cava inferior, namun mudah untuk sobek oleh adanya perdarahan
hebat sehingga perdarahan melewati garis tengah dan mengisi rongga
retroperitoneal. (Guerriero, 2017)
Manifestasi Klinis

Menurut Dwi Sunar (2012) tanda kardinal dari trauma (ruptur)


ginjal adalah hematuria, yang dapat bersifat massif atau sedikit , tetapi
besarnya trauma tidak dapat diukur dengan volume hematuria atau
tanda - tanda luka yaitu :
1. Nyeri
2. Hematuria
3. Mual dan muntah
4. Distensi abdomen
5. Hematoma di daerah pinggang yang semakin hari semakin besar
6. Massa di rongga panggul
7. Ekimosis
8. Laserasi atau luka pada abdomen lateral dan rongga panggul
Komplikasi

Komplikasi dini terjadi dalam bulan pertama


setelah cedera , dan dapat terjadi
perdarahan , infeksi , abses perinefrik ,
sepsis , fistula urinaria , hipertensi , ekstravasi
urinaria, dan urinoma. Adapun komplikasi
yang terjadi, yaitu perdarahan, hidronefrosis ,
pembentukan batu , pielonefritis kronik ,
hipertensi , fistula arteri vena,
pseudoaneurisma, dll.
Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik


(prosedur operasi) (D.0077)
2. Resiko Infeksi b.d adanya luka
pembedahan (D.0142)
3. Resiko Hipovolemia b.d kehilangan
cairan secara aktif (D.0034)
4. Resiko Defisit Nutrisi b.d
ketidakmampuan mencererna
makanan (D.0032)
5. Ansietas b.d respon psikologis
(merasa khawatir dengan akibat
kondisi yang dihadapi) (D.0080)
6. Defisit Pengetahuan b.d kurang
terpapar informasi (D.0111)
Intervensi
No Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan
1 Nyeri Akut (D.0077) Tingkat Nyeri (L.01003) Manajamen nyeri (I.08238)
berhubungan Setelah dilakukan tindakan • Observasi :
dengan pencedera keperawatan, diharapkan Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,
fisik (prosedur nyeri pasien menurun dengan Kualitas nyeri
operasi) kriteria hasil : Identifikasi skala nyeri
1. Keluhan nyeri menurun Identifikasi nyeri non verbal
2. Kemampuan • Terapeutik :
menuntaskan aktivitas Berikan teknik nonfarmakologis untuk
membaik mengurangi rasa nyeri
Control lingkungan yang memperberat rasa
nyeri
Fasilitasi istirahat dan tidur
• Edukasi :
Jelaskan penyebab,periode,dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurka monitor nyeri secara mandiri
• Kolaborasi :
Kolaborasi oemeberian analgetik jika perlu
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai