Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN NY.

M DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN DASAR


NYERI AKUT

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Stase Keperawatan Dasar Profesional Islami
(KDPI)

Dosen Pembimbing : ……………………………..

Disusun Oleh :

Nindi Puspita Sari (42022094)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS UNIVERSITAS AISYIYAH BANDUNG


2022
LAPORAN PENDAHULUAN PADA NY.M DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN
DASAR NYERI AKUT

A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Penyakit
a. Pengertian Abses mamae

Menurut Purwoastuti dan Walyani (2015) abses payudara adalah akumulasi


nanah pada bagian payudara, hal ini biasanya disebabkan oleh infeksi pada payudara.
Ia juga merupakan komplikasi akibat peradangan payudara yang sering timbul pada
minggu kedua post partum (setelah melahirkan), karena a danya pembengkakan
payudara akibat tidak menyusui dan lecet pada puting susu. Abses payudara
merupakan penyakit yang sulit sembuh sekaligus mudah untuk kambuh. Peluang
kekambuhan bagi yang pernah mengalaminya berkisar diantara 40-50%. Abeses
adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat dari suatu infeksi bakteri.
Jika bakteri menyusup kedalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeksi
(Irianto, 2015).

Sedangkan menurut Astutik (2014) mastitis atau abses payudara adalah


peradangan payudara. Payudara menjadi merah, bengkak dan kadang kala diikuti rasa
nyeri, panas, serta suhu tubuh meningkat. Dalam payudara terasa ada massa padat
(lump) dan di luarnya kulit menjadi merah. Kejadian ini terjadi pada masa nifas 1-3
minggu setelah persalinan diakibatkan oleh sumbatan saluran susu yang berlanjut.

a. Pengertian Nyeri Akut


Nyeri didefinisikan sensasi subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan
yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau
menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Menurut Oxford Concise Medical
Dictionary, nyeri adalah sensasi tidak menyenangkan yang bervariasi dari nyeri yang
ringan hingga ke nyeri yang berat. Nyeri ini adalah respons terhadap impuls dari
nervus perifer dari jaringan yang rusak atau berpotensi rusak. Nyeri merupakan alarm
potensi kerusakan, tidak adanya sistem ini akan menimbulkan kerusakan yang lebih
luas. Gejala dan tanda timbul pada jaringan normal terpapar stimulus yang kuat
biasanya merefleksi intensitas, lokasi dan durasi dari stimulus tersebut.
Menurut PPNI (2016) Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik atau emosional
yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset
mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang
dari 3 bulan. Nyeri akut dapat dideskripsikan sebagai nyeri yang terjadi setelah cedera
akut, penyakit atau intervensi bedah, dan memiliki awitan yang cepat, dengsn
intensitas yang bervariasi (ringan sampai berat) serta berlangsung singkat (kurang dari
enam bulan) dan menghilang dengan atau tanpa pengobatan setelah keadaan 9 pulih
pada area yang rusak. Nyeri akut biasanya berlangsung singkat.
Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah suatu
kebutuhan dasar individu. Nyeri merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang
terkadang dialami individu. Kebutuhan terbebas dari rasa nyeri itu merupakan salah
satu kebutuhan dasar yang merupakan tujuan diberikannya asuhan keperawatan pada
seorang pasien di rumah sakit (Perry & Potter, 2009).
Nyeri diartikan berbeda-beda antar individu, bergantung pada persepsinya.
Walaupun demikian, ada satu kesamaan mengenai persepsi nyeri. Secara sederhana,
nyeri dapat diartikan sebagai suatu sensasi yang tidak menyenangkan baik secara
sensori maupun emosional yang berhubungan dengan adanya suatu kerusakan
jaringan atau faktor lain, sehingga individu merasa tersiksa, menderita yang akhirnya
akan mengganggu aktivitas sehari-hari, psikis, dan lain-lain (Perry & Potter, 2009)..
Pasien yang mengalami nyeri akut biasanya menunjukkan gejala perspirasi
meningkat, denyut jantung dan tekanan darah meningkat serta pallor (Mubarak et al.,
2015).

2. Fisiologi Nyeri

Fisiologi nyeri termasuk suatu rangkaian proses neurofisiologis kompleks yang


disebut sebagai nosiseptif (nociception) yang merefleksikan empat proses komponen
yang nyata yaitu transduksi, transmisi, modulasi dan persepsi, dimana terjadinya stimuli
yang kuat diperifer sampai dirasakannya nyeri di susunan saraf pusat (cortex cerebri).

B. Konsep Asuhan Keperawatan


1) Pengkajian
a. Identitas

Mendapatkan data identitas pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin,


pendidikan, pekerjaan, alamat, nomor registrasi, dan diagnosa medis.
b. Keluhan Utama
- Keluhan saat masuk Rumah Sakit:
Kaji keluhan pasien saat masuk ke rumah sakit, sudah berapa lama mengalami
luka di jari kelingking kaki kanan
- Keluhan Saat Pengkajian :
Kaji saat pengkajian luka di jari kelingking kaki kanan yang dirasakan pasien
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Kaji nyeri yang dirasakan saat ini dimulai dengan PQRST .
P : Kaji penyebab timbulnya nyeri, bertambah nyeri saat beraktifitas bagaimana
dan berkurang bila dilakukan Tindakan seperti apa
Q : Kaji nyeri yang dirasakan seperti apa, tertusuk, ditekan dll
R : Kaji nyeri dibagian tubuh manakah
S : Kaji skala nyeri
T : Kaji sudah berapa lama nyeri dirasakan, nyeri timbul terus menerus atau
kadang kadang.
d. Riwayat Penyakit Dahulu

Kaji Riwayat penyakit terdahulu apakah pasien pernah mengalami luka yang
dirasakan seperti saat ini.

e. Riwayat Penyakit Keluarga

Kaji apakah dikeluarga ada yang memiliki penyakit yang sama berupa
benjolan dibagian tubuh tertentu

f. Pola Aktifitas Spiritual Pasien

Kaji apakah pasien saat sakit mengalami distress spiritual atau tidak

g. Keadaan Umum

Kaji keaadaan umum pasien meliputi pengukuran Tanda Tanda Vital (TTV)
seperti suhu, tekanan darah, nadi, pernafasan dan tingkat kesadaran.

h. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik Head to Toe/ persistem kaji benjolan berada dibagian tubuh
yang mana dengan teknik inspeksi, palpasi mulai, kepa

i. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium, darah yaitu Hemoglobin, leukosit, trombosit,
hematokrit, AGD. Pada klien dengan diabetes melitus post amputasi biasanya
terdapat pemeriksaan darah dimana terjadi peningkatan kadar gula darah,
pemeriksaan urin.

2) Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada Tn. E diantaranya (PPNI,2017):
Post Op
1) Nyeri Akut
2) Intoleran aktifitas

3) Rencana Intervensi Keperawatan


Rencana Intervensi keperawatan Tn. E sebagai berikut:

N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


o Keperawatan
1 Nyeri Akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri Manajemen Nyeri
tidakan Observasi Observasi
keperawatan, 1) Identifikasi lokasi, 1) Mengetahui
diharapkan nyeri karakteristik, kualitas nyeri
berkurang dengan durasi, frekuensi, yang dirasakan
kriteria hasil: kualitas, intensitas pasien
1) Pasien nyeri 2) Mengetahui
mengatakan 2) Identifikasi skala skala nyeri
nyeri nyeri pasien dan untuk
berkurang 3) Identifikasi respons menentukan
2) Skala nyeri nyeri non verbal intervensi
menurun 4) Identifikasi faktor selanjutnya
yang memperberat 3) Menurunkan
dan memperingan nyeri yang
nyeri dirasakan pasien
5) Identifikasi menggunakan
pengetahuan dan terapi
keyakinan tentang komplementer
nyeri pemberian aroma
6) Identifikasi terapi.
pengaruh budaya Menurut penelitian
terhadap respon (Anwar et al.,2018)
nyeri bahwa terdapat
7) Identifikasi pengaruh pemberian
pengaruh nyeri aroma terapi
pada kualitas hidup terhadap tingkat
8) Monitor intensitas nyeri.
keberhasilan terapi
komplementer yang
sudah diberikan
9) Monitor efek
samping
penggunaan
analgetic

Terapeutik
1) Berikan teknik Terapeutik
nonfarmakologis 1) Terapi murotal
untuk mengurangi untuk
rasa nyeri (mis. menurunkan
TENS, hypnosis, intensitas nyeri
akupresur, terapi mengalihkan
murotal, terapi pasien terhadap
musik, nyerinya
biofeedback, terapi 2) Menurut
pijat, aromaterapi, penelitian (Rilla
teknik imajinasi et al., 2020)
terbimbing, menunjukan
kompres perbedaan antara
hangat/dingin, terapi murotal
terapi bermain) dan terapi music.
2) Kontrol lingkungan Didapatkan
yang memperberat bahwa terapi
rasa nyeri (mis. murotal lebih
suhu ruangan, signifikan
pencahayaan, menurunkan
kebisingan) intensitas nyeri
3) Fasilitasi istirahat dindingkan
dan tidur dengan terapi
4) Pertimbangkan music.
jenis dan sumber 3) Istirahat yang
nyeri dalam cukup dapat
pemilihan strategi menurunkan
meredakan nyeri nyeri

Edukasi
1) Jelaskan penyebab, Edukasi
periode, dan 1) Dengan
pemicu nyeri memberi edukasi
2) Jelaskan strategi pada pasien
meredakan nyeri mengenai
3) Anjurkan penyebab
memonitor nyeri nyerinya
secara mandiri membuat pasien
4) Anjurkan tahu mengenai
menggunakan presepsi nyeri
analgetic secara yang dirasakan
tepat dan mengurangi
5) Ajarkan teknik kecemasan yang
nonfarmakologis dapat menambah
untuk mengurangi intensitas nyeri
rasa nyeri
Kolaborasi
1) Kolaborasi
pemberian analgetik Kolaborasi
1) Pemberian
analgetic salah
satu hal
menurunkan
intensitas nyeri
secara cepat
mulai nyeri
ringan sampai
nyeri berat.

Anda mungkin juga menyukai