a. Definisi
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait dengan kerusakan
jaringan aktual atau potensial, atau yang digambarkan dalam hal kerusakan; awitan tiba-tiba atau
lambat setiap intensitas dari ringan sampai berat dengan akhir dapat diantisipasi atau diprediksi,
durasi kurang dari 6 bulan
b. Batasan Karakteristik
1. perubahan nafsu makan
2. diaforesis
3. perubahan parameter fisiologis (misalnya, tekanan darah, denyut jantung, laju
pernapasan, saturasi oksigen, dan karbondioksida)
4. tingkah laku ekspresif (gelisah, marah, menangis, merintih, waspada, napas panjang
5. ekspresi wajah nyeri (misalnya, mata kekurangan kilau, tampilan dipukuli, tetap atau
tersebar gerakan, meringis)
6. gangguan perilaku atau tingkah laku distraksi (jalan-jalan, menemui orang lain, aktivitas
berulang-ulang)
7. gerakan melindungi
8. keputusasan
9. fokus menyempit (misalnya, persepsi waktu, proses berpikir, interaksi dengan orang dan
lingkungan)
10. posisi untuk meringankan rasa sakit
11. perilaku pelindung
12. laporan perilaku nyeri/perubahan aktivitas (misalnya, keluarga anggota, pengasuh)
13. pelebaran pupil
14. berfokus pada diri sendiri
15. aporan diri dari intensitas menggunakan standar skala nyeri (misalnya, skala Wong-Baker
Faces, skala analog visual, peringkat skala numerik)
c. Faktor yang berhubungan
1. Agen cedera biologi (misalnya, infeksi, iskemia, neoplasma)
2. Agen cedera kimia (misalnya, membakar, capsaicin, metilen klorida, agen mustard)
3. Agen cedera fisik (misalnya, abses, amputasi, membakar, memotong, angkat berat
prosedur operasi, trauma, overtraining)
Nyeri kronik
a. Definisi
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait dengan kerusakan
jaringan aktual atau potensial, atau yang digambarkan dalam hal kerusakan; terjadi tiba-tiba atau
lambat setiap intensitas dari ringan sampai berat, konstan atau berulang tanpa akhir diantisipasi
atau diprediksi dan durasi lebih dari tiga (> 3) bulan
b. Batasan karakteristik
1. Perubahan dalam kemampuan untuk melanjutkan kegiatan sebelumnya
2. Perubahan dalam pola tidur
3. Anoreksia
4. Gelisah
5. Depresi
6. Ekspresi wajah nyeri (misalnya, mata kekurangan kilau, terlihat dipukuli, gerakan tetap
atau tersebar, meringis)
7. Laporan perilaku nyeri/perubahan aktivitas (misalnya, keluarga anggota, pengasuh)
8. Berfokus pada diri sendiri
9. Laporan diri dari intensitas menggunakan standar skala nyeri (misalnya, Skala Wong-
Baker Faces, skala analog visual, peringkat skala numerik)
e. Batasan karakteristik
10. Perubahan dalam kemampuan untuk melanjutkan kegiatan sebelumnya
11. Perubahan dalam pola tidur
12. Anoreksia
13. Gelisah
14. Depresi
15. Ekspresi wajah nyeri (misalnya, mata kekurangan kilau, terlihat dipukuli, gerakan tetap
atau tersebar, meringis)
16. Laporan perilaku nyeri/perubahan aktivitas (misalnya, keluarga anggota, pengasuh)
17. Berfokus pada diri sendiri
18. Laporan diri dari intensitas menggunakan standar skala nyeri (misalnya, Skala Wong-
Baker Faces, skala analog visual, peringkat skala numerik)