Anda di halaman 1dari 10

PENDAPATAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi


Dosen Pengampu : Dr. Jasman, S.E., Ak., C.A., MBA.

Disusun Oleh :
Kelompok II :
1811000029 Bryant
1811000032 Muhamad Aliansyah

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
PERBANAS INSTITUTE
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penghasilan didefinisikan dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian


Laporan Keuangan sebagai peningkatan manfaat ekonomi selama periode akuntansi
dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset atau penurunan liabilitas yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Penghasilan (income) meliputi pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain).
Pendapatan adalah penghasilan yang timbul selama dalam aktivitas normal entitas dan
dikenal dengan bermacam-macam sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan
jasa (fees), bunga, dividen dan royalti. Tujuan Pernyataan ini adalah mengatur
perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu.

Permasalahan utama dalam akuntansi pendapatan adalah menentukan saat


pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui bila kemungkinan besar manfaat ekonomi
masa depan akan mengalir ke entitas dan manfaat ini dapat diukur dengan andal.
Pernyataan ini mengidentifikasikan keadaan-keadaan dimana kriteria tersebut terpenuhi,
sehingga pendapatan dapat diakui. Pernyataan ini juga memberikan panduan praktis
dalam penerapan kriteria tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendapatan?
2. Bagaimanakah pendapatan bisa terjadi?
3. Bagaimanakah memperlakukan pendapatan?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa arti dari pendapatan
2. Mengetahui bagaimana pendapatan bisa terjadi
3. Mengetahui dan memahami perlakuan dalam pendapatan
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI PENDAPATAN
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi selama periode yang
timbul dalam pelaksanaan aktivitas normal entitas ketika arus masuk tersebut
mengakibatkan kenaikan ekuitas, selain yang berkaitan dengan meningkatkan kontribusi
dari peserta ekuitas.

Pendapatan aliran masuk aset atau kenaikan aset lainnya pada suatu entitas atau
penyelesaian/pelunasan kewajiban entitas tersebut dari penyerahan atau produksi barang,
pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk operasi sentral atau
utamadan berlanjut dari entitas tersebut.

Pendapatan mempunyai dua karakteristik utama yaitu:

 Aliran Masuk Aset atau Kenaikan Aset


Untuk dapat mengatakan bahwa pendapatan ada atau timbul, harus terjadi
transaksiatau kejadian yang menaikkan aset atau menimbulkan aliran masuk aset.
Tidak ada batasan bahwa aset harus berupa kas atau alat likuid yang lain. Akan tetapi,
tidak semuakenaikan aset dapat menimbulkan pendapatan

 Operasi Utama atau Sentral Berlanjut

Secara netral pendapatan adalah produk perusahaan sebagai hasil dari upayaproduktif.
Pendapatan diukur dengan jumlah rupiah aset baru yang diterima daripelanggan.
Kegiatan utama atau sentral yang menerus atau berlanjut merupakankarakteristik yang
membatasi kenaikkan yang dapat disebut pendapatan. Kenaikan aset harus berasal dari
kegiatan operasi dan bukan kegiatan investasi dan pendanaan. Akan tetapi,
pendapatan atau untung yang tidak berasal dari operasi utama dengan
sendirinya lalu dapat disebut sebagai pos nonoperasi.
Karakteristik pendukung dari definisi pendapatan yaitu :

1. Operasi dan Nonoperasi – pemisahan hanya dapat dibenarkan kalau laba atau rugi
tersebut benar- benar luar biasa dan berkaitan dengan tujuan perusahaan utama hanya
secara sangatkebetulan saja. Bila tidak bersifat luar biasa, pos-pos tersebut lebih tepat
dilaporkansebagaipendapatan lain-lain dan untung
2. Penurunan kewajiban – terjadi penurunan atau pelunasan kewajiban Suatu Entitas –
maksud dalam tujuan definisi mengisyaratkan bahwa konsep kesatuan usaha dianut
dalam pendefinisian.
3. Produk perusahaan – pendapatan akhirnya harus direpresentasi oleh aliran
masuk dana dari pelanggan, hal tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan
bagaimana pendapatan diukur dan bukan menunjukkan bagaimana atau syarat
pendapatan terjadi.
4. Pertukaran produk – pendapatan akhirnya harus dinyatakan dalam satuan moneter untuk
dicatat dalam sistem pembukuan.
5. Berbagai bentuk dan nama – pendapatan adalah konsep yang bersifat generic dan
mencakupisemua pos dengan berbagai bentuk dan nama apapun
6. Kenaikan Ekuitas

B. PENDAPATAN VS UNTUNG

 IAI/IASC tidak secara formal membedakan pendapatan (revenues) dan untung(gains).


 Pendapatan dan untung dicakupi dalam satu definisi penghasilan(income).
 FASB memisahkan pendapatan dan untung sebagai elemen yang berdiri sendiri

C. UNTUNG

ialah kenaikan dalam ekuitas (aset bersih) yang berasal dari transaksi peripheral
(ikutan)atau incidental (kala-kala) suatu entitas dan dari semua transaksi atau kejadian
atau keadaan lainyang mempengaruhi entitas tersebut kecuali kenaikan sebagai akibat dari
pendapatan atau investasi oleh pemilik

Makna yang terkandung dalam definisi Untung :


1. Kenaikan ekuitas bersih

2. Periferal atau incidental

3. Selain yang dicakupi pendapatan

4. Selain investasi oleh pemilik atau transaksi yang berkaitan dengan pemilik

FASB perlu membedakan pendapatan dan untung karena sumber untung berbeda
dengan operasiutama.

Karakteristik Sumber Untung :


1. Periferal atau incidental
2. Transfer nontimbal-bal
3. Penahanan asset

4. Faktor lingkungan

Pembedaan lebih diarahkan untuk tujuan penyajian daripada untuk membedakan makna
pendapatan dan untung

D. PENGAKUAN PENDAPATAN
Pencatatan jumlah rupiah pendapatan secara formal ke dalam sistem pembukuan
sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam statemen keuangan. Dua konsep penting :

1. Pembentukan Pendapatan (Earning Of Revenue)

Pembentukan Pendapatan adalah suatu konsep yang berkaitan dengan masalah kapan
dan bagaimana sesungguhnya pendapatan itu timbul atau menjadi ada. Konsep
pembentukan pendapatan menyatakan bahwa pendapatan terbentuk, terhimpun, atau
terhak (to be earned) bersamaan dengan dan melekatkan pada seluruh atau totalitas
proses berlangsungnya operasi perusahaan dan bukan sebagai hasil transaksi tertentu.
Pendekatan ini dilandasi oleh konsep dasar upaya dan hasil/capaian serta kontinuitas
usaha. Biaya merepresentasi upaya dan pendapatan merepresentasi capaian.
Pendekatan ini juga dilandasi oleh konsep Homogenitas Kos yaitu Seluruh pos biaya
yang direpresentasi dengan kos menghasilkan pendapatan sebagai satu kesatuan. Kos
komponen atau pos biaya secara individual mempunyai kontribusi dalam
menghasilkan pendapatan. Kos mempunyai kedudukan yang sama dalam
menghasilkan pendapatan.

2. Implikasi Konsep Homogenitas Kos

Kos berkaitan dengan pendapatan secara proporsional dengan besarnya kos. Urutan
pengurangan kos barang terjual, biaya penjualan, dan biaya administratif dalam
statemen L-R bukan merupakan urutan prioritas. Begitu kos suatu objek biaya terjadi,
pendapatan dapat dianggap terbentuk sehingga laba juga terbentuk.

3. Asumsi di Balik Homogenitas Kos


Dianutnya konsep dasar upaya dan capaian/hasil. Upaya terjadi dahulu baru
pendapatan datang. Setiap usaha secara umum mendatangkan atau menjajikan laba
sehingga orang mau melakukan usaha. Biaya (expense) merupakan upaya yang
sengaja dilakukan secara senang hati dengan penuh kesadaran, semangat, dan
pengertian bukan beban yang harus diderita atau ditanggung oleh pendapatan. Istilah
beban tidak cocok/mengenai untuk expense.

4. Realisasi pendapatan (realization of revenue) pendekatan transaksi

Dengan konsep realisasi, pendapatan baru dapat dikatakan terjadi atau terbentuk pada
saat terjadi kesepakatan atau kontrak dengan pihak independen (pembeli) untuk
membayar produk baik produk telah selesai dan diserahkan ataupun belum dibuat
sama sekali. Berdasarkan konsep realisasi, pendapatan sebenarnya terjadi akibat
transaksi tertentu yaitu transaksi penjualan dan kontrak.

E. KRITERIA PENGAKUAN PENDAPATAN

1. Telah terrealisasi atau cukup pasti terrealisasi (realized atau realizable)


Telah terealisasi bilamana produk (barang atau jasa), barang dagangan, atau aset lain
telah terjual atau ditukarkan dengan kas atau klaim atas kas. Cukup pasti terealisasi
bilamana aset berkaitan yang berterima atau ditahan mudah dikonversi menjadi kas atau
klaim atas kas yang cukup pasti jumlahnya. Mudah dikonversi bila mempunyai (a)
harga satuan yang tetap tidak bergantung bentuk dan penyajian barang dan (b) daftar
harga barang tersedia di suatu pasar aktif tersedia.

2. Telah terbentuk/terhak (earned)


Telah terbentuk bilamana perusahaan telah melakukan secara substansial kegiatan yang
harus dilakukan untuk dapat menghaki manfaat atau nilai yang melekat pada
pendapatan.
Kedua kriteria harus dipenuhi walaupun bobot atau kekritisan untuk keduanya berbeda
untuk situasi yang berbeda. Cukup terbentuk dapat dikaitkan dengan produk akhir atau
dengan perioda.
Pendapatan baru dapat diakui kalau dipenuhi syarat-syarat beri
1. Keterukuran nilai asset
2. Adanya suatu transaksi
3. Proses penghimpunan secara substansial telah selesai

F. SAAT PENGAKUAN PENDAPATAN


Kapan kedua kriteria kriteria pengakuan dipenuhi. Berbagai gagasan :
1. Saat kontrak penjualan disepakati setelah menandatangani kontrak penjualan dan
bahkan sudah menerima kas untuk seluruh nilai kontrak tetapi perusahaan belum mulai
memproduksi barang, contoh barang konsumsi dengan jarak penandatangan kontrak
dan penyerahan barang cukup pendek.
2. Selama proses produksi secara bertahap ® pengakuan pendapatan dapat dilakukan
secara bertahap (per perioda akuntansi) sejalan dengan kemajuan proses produksi atau
sekaligus pada saat projek selesai dan diserahkan.
Akresi yaitu pertambahan nilai akibat pertumbuhan fisis atau proses alamiah lainnya.
Apresiasi yaitu selisih penilai pasar wajar dan aset perusahaan dengan kos (atau nilai
buku aset terdepresiasi).
3. Saat produksi selesai, pendapatan sudah terealisasi dan pada saat produk selesai
pendapatan secara substansial sudah terbentuk.
4. Saat penjualan
5. Saat kas terkumpul, pengakuan berdasarkan asas kas

G. SAAT PENGAKUAN PENJUALAN JASA


Sejalan dengan pengakuan pendapatan pada perusahaan perdagangan atau
pemanufakturan.

Pedoman umum :
1. Saat jasa telah dilaksanakan atau dikonsumsi
2. Selama proses pelaksanaan secara bertahap
3. Saat pelaksanaan jasa selesai sepenuhnya
4. Saat kas terkumpul

H. PROSEDUR PENGAKUAN PENDAPATAN


Kebijakan akuntansi perusahaan yang menetapkan kapan suatu penjualan dianggap
secara teknis telah terjadi sehingga memicu pencatatan jumlah rupiah penjualan tersebut.
Kebijakan ini biasanya dituangkan dalam buku pedoman akuntansi (accounting
manual).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendapatan didefinisikan sebagai kenaikan aset bukannya kenaikan ekuitas bersih meski
pun kenaikan aset tersebut akhirnya berpengaruh terhadap kenaikan ekuitas bersih. Jadi aset
yang masuk itulah yang disebut dengan pendapatan. Oleh karena itu kenaikan aset karena
pendapatan. Jadi, naiknya ekuitas merupakan konsekuensi bukan sumber pendapatan sehingga
pendapatan tidak dapat didefinisikan sebagai kenaikan ekuitas.
Dengan konsep realisasi, pendapatan baru dapat dikatakan terjadi atau terbentuk pada saat
terjadi kesepakatan atau kontrak dengan pihak independen (pembeli) untuk membayar produk
baik produk telah selesai dan diserahkan atau maupun belum dibuat sama sekali. Berdasarkan
konsep, pendapatan sebenarnya terjadi akibat transaksi tertentu yaitu transaksi penjualan atau
kontrak sehingga sebelum transaksi atau kontrak tersebut terjadi pendapatan belum terjadi atau
terbentuk.
DAFTAR PUSTAKA

Suwarjono. 2011. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan Edisi Ketiga.


Yogyakarta: BPFE
Ikatan Akuntansi Indonesia 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Pendapatan. Jakarta :
IAI

Anda mungkin juga menyukai