Disusun Oleh :
Kelompok II :
1811000029 Bryant
1811000032 Muhamad Aliansyah
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendapatan?
2. Bagaimanakah pendapatan bisa terjadi?
3. Bagaimanakah memperlakukan pendapatan?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa arti dari pendapatan
2. Mengetahui bagaimana pendapatan bisa terjadi
3. Mengetahui dan memahami perlakuan dalam pendapatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI PENDAPATAN
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi selama periode yang
timbul dalam pelaksanaan aktivitas normal entitas ketika arus masuk tersebut
mengakibatkan kenaikan ekuitas, selain yang berkaitan dengan meningkatkan kontribusi
dari peserta ekuitas.
Pendapatan aliran masuk aset atau kenaikan aset lainnya pada suatu entitas atau
penyelesaian/pelunasan kewajiban entitas tersebut dari penyerahan atau produksi barang,
pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk operasi sentral atau
utamadan berlanjut dari entitas tersebut.
Secara netral pendapatan adalah produk perusahaan sebagai hasil dari upayaproduktif.
Pendapatan diukur dengan jumlah rupiah aset baru yang diterima daripelanggan.
Kegiatan utama atau sentral yang menerus atau berlanjut merupakankarakteristik yang
membatasi kenaikkan yang dapat disebut pendapatan. Kenaikan aset harus berasal dari
kegiatan operasi dan bukan kegiatan investasi dan pendanaan. Akan tetapi,
pendapatan atau untung yang tidak berasal dari operasi utama dengan
sendirinya lalu dapat disebut sebagai pos nonoperasi.
Karakteristik pendukung dari definisi pendapatan yaitu :
1. Operasi dan Nonoperasi – pemisahan hanya dapat dibenarkan kalau laba atau rugi
tersebut benar- benar luar biasa dan berkaitan dengan tujuan perusahaan utama hanya
secara sangatkebetulan saja. Bila tidak bersifat luar biasa, pos-pos tersebut lebih tepat
dilaporkansebagaipendapatan lain-lain dan untung
2. Penurunan kewajiban – terjadi penurunan atau pelunasan kewajiban Suatu Entitas –
maksud dalam tujuan definisi mengisyaratkan bahwa konsep kesatuan usaha dianut
dalam pendefinisian.
3. Produk perusahaan – pendapatan akhirnya harus direpresentasi oleh aliran
masuk dana dari pelanggan, hal tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan
bagaimana pendapatan diukur dan bukan menunjukkan bagaimana atau syarat
pendapatan terjadi.
4. Pertukaran produk – pendapatan akhirnya harus dinyatakan dalam satuan moneter untuk
dicatat dalam sistem pembukuan.
5. Berbagai bentuk dan nama – pendapatan adalah konsep yang bersifat generic dan
mencakupisemua pos dengan berbagai bentuk dan nama apapun
6. Kenaikan Ekuitas
B. PENDAPATAN VS UNTUNG
C. UNTUNG
ialah kenaikan dalam ekuitas (aset bersih) yang berasal dari transaksi peripheral
(ikutan)atau incidental (kala-kala) suatu entitas dan dari semua transaksi atau kejadian
atau keadaan lainyang mempengaruhi entitas tersebut kecuali kenaikan sebagai akibat dari
pendapatan atau investasi oleh pemilik
4. Selain investasi oleh pemilik atau transaksi yang berkaitan dengan pemilik
FASB perlu membedakan pendapatan dan untung karena sumber untung berbeda
dengan operasiutama.
4. Faktor lingkungan
Pembedaan lebih diarahkan untuk tujuan penyajian daripada untuk membedakan makna
pendapatan dan untung
D. PENGAKUAN PENDAPATAN
Pencatatan jumlah rupiah pendapatan secara formal ke dalam sistem pembukuan
sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam statemen keuangan. Dua konsep penting :
Pembentukan Pendapatan adalah suatu konsep yang berkaitan dengan masalah kapan
dan bagaimana sesungguhnya pendapatan itu timbul atau menjadi ada. Konsep
pembentukan pendapatan menyatakan bahwa pendapatan terbentuk, terhimpun, atau
terhak (to be earned) bersamaan dengan dan melekatkan pada seluruh atau totalitas
proses berlangsungnya operasi perusahaan dan bukan sebagai hasil transaksi tertentu.
Pendekatan ini dilandasi oleh konsep dasar upaya dan hasil/capaian serta kontinuitas
usaha. Biaya merepresentasi upaya dan pendapatan merepresentasi capaian.
Pendekatan ini juga dilandasi oleh konsep Homogenitas Kos yaitu Seluruh pos biaya
yang direpresentasi dengan kos menghasilkan pendapatan sebagai satu kesatuan. Kos
komponen atau pos biaya secara individual mempunyai kontribusi dalam
menghasilkan pendapatan. Kos mempunyai kedudukan yang sama dalam
menghasilkan pendapatan.
Kos berkaitan dengan pendapatan secara proporsional dengan besarnya kos. Urutan
pengurangan kos barang terjual, biaya penjualan, dan biaya administratif dalam
statemen L-R bukan merupakan urutan prioritas. Begitu kos suatu objek biaya terjadi,
pendapatan dapat dianggap terbentuk sehingga laba juga terbentuk.
Dengan konsep realisasi, pendapatan baru dapat dikatakan terjadi atau terbentuk pada
saat terjadi kesepakatan atau kontrak dengan pihak independen (pembeli) untuk
membayar produk baik produk telah selesai dan diserahkan ataupun belum dibuat
sama sekali. Berdasarkan konsep realisasi, pendapatan sebenarnya terjadi akibat
transaksi tertentu yaitu transaksi penjualan dan kontrak.
Pedoman umum :
1. Saat jasa telah dilaksanakan atau dikonsumsi
2. Selama proses pelaksanaan secara bertahap
3. Saat pelaksanaan jasa selesai sepenuhnya
4. Saat kas terkumpul
A. Kesimpulan
Pendapatan didefinisikan sebagai kenaikan aset bukannya kenaikan ekuitas bersih meski
pun kenaikan aset tersebut akhirnya berpengaruh terhadap kenaikan ekuitas bersih. Jadi aset
yang masuk itulah yang disebut dengan pendapatan. Oleh karena itu kenaikan aset karena
pendapatan. Jadi, naiknya ekuitas merupakan konsekuensi bukan sumber pendapatan sehingga
pendapatan tidak dapat didefinisikan sebagai kenaikan ekuitas.
Dengan konsep realisasi, pendapatan baru dapat dikatakan terjadi atau terbentuk pada saat
terjadi kesepakatan atau kontrak dengan pihak independen (pembeli) untuk membayar produk
baik produk telah selesai dan diserahkan atau maupun belum dibuat sama sekali. Berdasarkan
konsep, pendapatan sebenarnya terjadi akibat transaksi tertentu yaitu transaksi penjualan atau
kontrak sehingga sebelum transaksi atau kontrak tersebut terjadi pendapatan belum terjadi atau
terbentuk.
DAFTAR PUSTAKA