Anda di halaman 1dari 3

Nama : Salsabila

Nomor BP :

Kelas : Bahasa Indonesia 27

Fakultas : Hukum

Buatlah paragraf dalam bidang studi Anda dengan pola pengembangan sebagai berikut ini.

1. definisi,

2. klasifikasi,

3.perbandingan,

4. perincian,

5. sebab-akibat,

6.akibat-sebab,

7.pemberian alasan.

Masing-masing dibuat 1 paragraf.

1. Definisi : Ilmu negara adalah ilmu yang mempelajari pengertian-pengertian pokok dan
sendi pokok negara pada umumnya. Negara merupakan objek kajian dari ilmu negara.
Ilmu negara memiliki hubungan dengan ilmu politik , hukum tata negara , dan hukum
administrasi negara. Istilah Ilmu Negara pertama kali diperkenalkan oleh George Jellinek
yang disebut sebagai Bapak Ilmu Negara. George Jellinek memandang ilmu negara
sebagai suatu keseluruhan dan membaginya ke dalam bagian-bagian yang berhubungan
satu sama lain.

2. Klasifikasi : Hukum terdiri dari beberapa unsur yang diklasifasikan berdasar :

 Hukum berdasarkan sifatnya

Hukum itu mempunyai sifat mengatur dan memaksa. Hukum itu mengatur tingkah laku manusia
dalam bermasyarakat. Hukum itu juga dapat memaksa tiap-tiap orang untuk mematuhi tata tertib
atau peraturan dalam kemasyarakatan. Sehingga bila terdapat orang yang melanggarnya dapat
dikenakan sanksi yang tegas terhadap siapapun yang tidak menaatinya.Tetapi mungkin banyak
yang bertanya-tanya, mengapa masih banyak orang yang melanggar hukum tetapi tidak
dikenakan sanksi. Kami akan sedikit memberikan penjelasan mengenai hukum yang berlaku .
 Hukum berdasarkan fungsinya

Seperti diketahui bahwa di dalam setiap masyarakat senantiasa terdapat berbagai


kepentingan dari warganya. Diantara kepentingan itu ada yang bisa selaras dengan kepentingan
yang lain,tetapi ada juga kepentingan yang memicu konflik dengan kepentingan yang lain.Untuk
keperluan tersebut, hukum harus difungsikan menurut fungsi-fungsi tertentu untuk mencapai
tujuannya. Dengan kata lain, fungsi hukum adalah menertibkan dan mengatur pergaulan dalam
masyarakat serta menyelesaikan konflik yang terjadi.

 Hukum berdasarkan isinya

hukum itu dibagi menjadi :

Hukum Privat (Hukum Sipil), adalah hukum yang mengatur hubungan antara
perseorangan dan orang yang lain. Dapat dikatakan hukum yang mengatur hubungan
antara warganegara dengan warganegara.

Hukum Negara (Hukum Publik) dibedakan menjadi hukum pidana, tata negara dan
administrasi negara.

3. Klasifikasi : Hukum pidana dan hukum perdata mempunyai perbandingan dimana hukum
pidana sendiri bersifat sebagai ultimum remedium (upaya terakhir) untuk menyelesaikan
suatu perkara. Karenanya, terdapat sanksi yang memaksa yang apabila peraturannya
dilanggar, yang berdampak dijatuhinya pidana pada si pelaku.Sedangkan hukum perdata,
hukum perdata sendiri bersifat privat, yang menitikberatkan dalam mengatur mengenai
hubungan antara orang perorangan, dengan kata lain menitikberatkan kepada kepentingan
perseorangan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa akibat dari ketentuan-ketentuan
dalam hukum perdata yang terdapat dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (KUH Per) hanya berdampak langsung bagi para pihak yang terlibat, dan tidak
berakibat secara langsung pada kepentingan umum.

4. Perincian : Setelah digugat dalam tindakan asusila , para tersangka itu dijatuhkan
hukuman mati . Hukuman mati diberikan karena para pelaku tidak hanya mengania
korban , tetapi juga menghilangkan nyawa korban . Maka dari itu mereka akan dibawa
terlebih dahulu ke lapas Cipinang sebelum nantinya dieksekusi mati.

5. Sebab-Akibat : Teori individualisasi/pengujian causa proxima. Dalam ajaran causa


proxima, sebab adalah syarat yang paling dekat dan tidak dapat dilepaskan dari
akibat.Peristiwa pidana dilihat secara in concreto atau post factum. Di sini hal yang
khusus diatur menurut pandangan individual, yaitu hanya ada satu syarat sebagai
musabab timbulnya akibat.Dalam tataran praktik harus dilihat pembuktiannya, apakah
dalam pembuktian forensik terbukti kematian memang akibat dari tersambar petir, dan
petir terpercik karena apa. Akhirnya ditemukan sebab yang paling dekat dan tidak dapat
dilepaskan dari adanya sambaran petir tersebut.Mengenai pertanggungjawaban pidana,
maka harus dilihat terpenuhi tidaknya unsur pidana serta unsur kesalahan dari tindak
pidana yang dikenakan terhadap terdakwa.

6. Akibat-Sebab : Tindak pidana korupsi dapat mengakibatkan kemelaratan bagi masyarakat


Indonesia. Hal ini disebabkan karena uang-uang yang dikorupsi oleh para koruptor adalah
uang yang digunakan untuk kepentingan rakyat, dimana seharusnya uang tersebut
digunakan untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat, malah diselewengkan dan
digunakan untuk kepentingan pribadi maupun kelompok daripada koruptor tersebut.

7. Pemberi Alasan : Omnibus law digunakan sebagai undang-undang yang substansinya


merevisi atau mencabut banyak undang-undang.Salah satunya UU Cipta Kerja dimana
banyak dari masyarakat Indonesia tidak setuju akan beberapa pasal yang terdapat di
dalamnya . Karena pasal yang termuat berisikan hal-hal yang tidak adil bagi kalangan
buruh . Mereka kehilangan hak-haknya , hal ini menimbulkan konflik sehingga banyak
dari masyarakat yang menyampaikan aspirasinya dengan demostarsi seperti turun ke
jalan.

Anda mungkin juga menyukai