Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SISTEM IMUN

KELOMPOK 3
CEMPAKA PUTRI LAMINDA
MELVA OKTAVIA PANE
NUR AZIS HADIYULOH
WARNIDAH NISATUL HAYATI

SMK KESEHATAN EFARINA PURWAKARTA


TAHUN AJARAN 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saya membuat makalah ini karena, perintas guru dan ingin mengetahui lebih jau
mengenai system imun pada manusia.
B. Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan system imun.
2. Apa fungsi system.
3. Bagaiman respon imun.
4. Bagaimana cara mencegah penyakit pada system imun.
5. Bagai mana cara pengobatan penyakit dengan mengunakan anti bodi pada sistem
imun.

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian system imun.
2. Mengetahui fungsi imun.
3. Menegetahui respon imun.
4. Mengetahui cara mencegah penyakit pada sistem imun.

D. MANFAAT
1. Sebagi sumber informasi yang berguna dalam menamba pengetahuan dan wawasan.
2. Sebagai sumber informasi yang sangat berguna untuk diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem imun
Sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan
oleh sel danorgan khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan
benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksibakteri dan virus, serta
menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistemkekebalan
melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga
menyebabkanpatogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat
berkembang dalam tubuh.Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel
tumor, dan terhambatnya sistem inijuga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena
beberapa jenis kanker.Pertahanan tubuh ada 2 yaitu :
1. Non spesifik ,natural atau sudah ada dalam tubuh (pembawaan )
merupakan pertahanan tubuh terdepan dalam melawan mikroorganisme disebut
nonspesifik karena tidak ditujukan terhadap mikroorganisme tertentu meliputi :
a. pertahanan fisik ; kulit, selaput lendir , silia saluran pernafasan
b. pertahanan kimia ; bahan yang disekresi mukosa saluran nafas, kelenjar
sebaseus kulit, kel kulit, telinga, asam HCL dalam cairan lambung , lisosim
yang dikeluarkan oleh makrofag menghancurkan kuman gram – dengan
bantuan komplemen, keringat, ludah , air mata dan air susu( melawan
kuman gram + )
c. pertahanan humoral
1) komplemen mengaktifkan fagosit dan membantu destruktif bakteri dan
parasit ( menghancurkan sel membran bakteri, faktor kemotaktik yang
mengarahkan makrofag ke tempat bakteri, diikat pada permukaan
bakteri yg memudahkan makrofag untuk mengenal dan memakannya
2) interferon --- suatu glikoprotein yg dihasilkan sel manusia yg
mengandung nukleus dan dilepaskan sebagai respons terhadap infeksi
virus.

2. adaptasi atau yang muncul ( diperoleh) atau spesifik


mempunyai kemampuan untuk mengenal benda asing.sistem imun spesifik
dapat bekerja sendiri untuk menghancurkan benda asing yang berbahaya, tetapi
umumnya terjalin kerjasama yang baik antara antibodi, komplemen , fagosit dan
antara sel T makrofag.sistem imun spesifik ada 2 yaitu;
a. sistem imun spesifik humoral
b. sistem imun spesifik selular
B. FUNGSI IMUN
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit;menghancurkan & menghilangkan
mikroorganismeatau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, danvirus, serta tumor)
yang masuk ke dalam tubuh
2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan.
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormalSasaran utama: bakteri patogen &
virusLeukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel
mast)

C. RESPON IMUN
Respon imun berawal sewaktu sel B atau T berikatan, seperti kuci dengan anak
gemboknya, dengan suatu protein yang diidentifikasi oleh sel T atau B sebagai benda
asing. Selama perkembangan masa janin di hasilkan ratusan ribu sel B dan sel T yang
memilki potensi yang berikatan dengan protein spesifik. Protein yang dapat berikatan
dengan sel T dan B mencakup protein yang terdapat di membran sel bakteri, mikoplasma,
selubung virus, atau serbuk bunga, debu, atau makanan tertentu. Setiuap sel dari
seseotang memilki proitein-protein permukaan yang dikenali berbagai benda asing oleh
sel T atau B milik orang lain. Protein yang dapat berikatan dengan sel; T atau B di sebut
deengan antigen, apabila suatu antigen menyebabkan sel T atau B menjadi aktif
bermultiplikasi dan berdeferensiaasi lebih lanjut, maka antigen tersebut dapat bersifat
imunogenik.
Tujuan respon imun adalah untuk melenyapkan benda yang bersifat antigenik
dengan cepat, hal ini dilakukan oleh tubuh melalui dua macam cara. Cara pertama, respon
imun humoral, dipengaruhi oleh imunoglobulin, gammaglobulin dalam darah, yang
disintesis oleh hospes sebagai respon terhadap masuknya benda antigenik. Reaksi
imunologis kedua, respon imun selular, dilakukan secara langsung oleh limfasit yang
berproliferasi akibat masuknya antigen tersebut. Sel-sel ini bereaksi secara spesifik
dengan antigen (tanpa intervensi dari imunoglobulin).

D. PENCEGAHAN PENYAKIT
1. AlergI
Merupakan suatu reaksi abnormal yang terjadi pada seseorang.Umumnya alergi
bersifat khusus dan hanya muncul jika penderita melakukan kontak dengan penyebab
alergi.Alergi dapat diturunkan dari orang tua atau keluarga dekat. Alergi dapat terjadi
secara tiba-tiba dan bersifat fatal terhadap penderita. Seseorang yang alergi akan
mengalami gangguan emosi, konsentrasi dan lain-lain. Alergi terjadi karena
penderita sangat sensitive terhadap allergen.
2. AIDS
AIDS merupakan suatu sindrom atau penyakit yang disebabkan oleh virus HIV
(Human Immunodeficiency Virus). Pada tubuh manusia,virus HIV hanya menyerang
sel yang memiliki protein tertentu.protein itu ialah yang terdapat pada sel darah putih
T4, yaitu sel darah putih yang berperan menjaga system kekebalan tubuh. Apabila
virus HIV menginfeksi tubuh, manusia akan mengalami penurunan system kekebalan
tubuh. Akibatnya,para penderita HIV-AIDS akan mudah terinfeksi berbagai jenis
penyakit.Penderita HIV positif umumnya masih dapat hidup dengan normal dan
tampak sehat, tetapi dapat menularkan virus HIV. Penderita AIDS adalah penderita
HIV positif yang telah menunjukkan gejala penyakit AIDS.
Waktu yang dibutuhkan seorang penderita HIV positif untuk menjadi penderita
AIDS relatif lama, yaitu antara 5-10 tahun. Bahkan ada penderita HIV positif yang
seumur hidupnya tidak menjadi penderita AIDS. Hal tersebut dikarenakan virus HIV
didalam tubuh membutuhkan waktu untuk menghancurkan system kekebalan tubuh
penderita. Ketika system kekebalan tubuh sudah hancur, penderita HIV positif akan
menunjukkan gejala penyakit AIDS. Penderita yang telah mengalami gejala AIDS
atau penderita AIDS umumnya hanya mampu bertahan hidup selama dua tahun.
Gejala-gejala penyakit AIDS adalah:
• Ganguan pada system saraf.
• Penurunan libido.
• Sakit kepala.
• Demam.
• Berkeringat pada malam hari selama berbulan-bulan.
• Diare.
• Terdapat bintik-bintik berwarna hitam atau keungu-unguan disekujur tubuh.
• Terdapat banyak bekas luka yang belum sembuh total.
• Terjadi penurunan berat badan secara drastis
Penularan virus HIV:
Umumnya terjadi melalui hubungan seks dengan penderita HIV
• Pemakaian jarum suntik bersama-sama dengan penderita HIV
• Transfusi darah yang terinfeksi HIV
• Bayi yang minum ASI penderita HIV atau dilahirkan oleh ibu penderita HIV
Cara menghindari HIV:
• Menghindari hubungan seks diluar nikah
• Menggunakan kondom jika melakukan hubungan seksual
• Memakai jarum suntik yang terjamin sterilisasinya
• Menghindari kontak langsung dengan penderita HIV jika sedang terluka
• Menghindari kehamilan bagi wanita penderita HIV
• Menerima transfusi darah yang tidak terinfeksi HIV
3. Automunitas
Kegagalan daya diskriminasi endogen pada system kekebalan tubuh sendiri
dianggap sebagai zat / benda asing dan terhadapnya dibentuk zat antibody.

E. PENGOBATAN PENYAKIT DENGAN ANTIBIOTIK


1. Antigen
Merupakan zat kimia asing yang masuk ke dalam tubuh dan dapat merangsang
terbentuknya antibody. Antigen memiliki struktur tiga dimensi sengan dua atau lebih
determinant site. Determinant site merupakan bagian dari antigen yang dapat melekat
pada bagian sisi pengikatan pada antibody. Antigen dapat berupa protein, sel
bakteri,atau zat kimia yang dikeluarkan mikroorganisme.
Jenis-Jenis Antigen:
a. Heteroantigen: Antigen yang berasal dari spesies lain.
b. Isoantigen: Antigen dari spesies sama tetapi struktur genetiknya berbeda.
c. Autoantigen: Antigen yang berasal dari tubuh itu sendiri.
d. Hapten: Merupakan suatu determinant site yang lepas dari struktur antigen.
Hapten hanya dapat berikatan dengan antibody apabila disuntikkan ke dalam
tubuh.
2. Antibodi ( Imunoglobulin atau Ig)
Merupakan zat kimia (protein plasma) yang dapat mengidentifikasi antigen.
Antibodi dihasilkan oleh sel limfosit B. Ketika sel limfosit B mengidentifikasi
antigen,dengan cepat sel akan bereplikasi untuk menghasilkan sejumlah besar sel
plasma. Sel plasma lalu akan menghasilkan antibody dan melepaskanya ke dalam
cairan tubuh. Sel limfosit B juga menghasilkan sel memori B, dengan struktur yang
sama dengan sel limfosit B dan dapt hidup lebih lama daripada sel plasma.
3. Antibody Poliklonal
Antibodi dihasilkan di dalam tubuh secara alami yang dibentuk merupakan klon dari
sel-sel limfosit dan umum.
4. Antibodi monoclonal
Antibodi yang dibentuk di luar tubuh melalui fusi sel. Merupakan hasil pengklonan
satu sel hibridoma. Berfungsi untuk mendiagnois penyakit kanker dan hepatisis.
Antibodi memiliki struktur seperti huruf Y dengan dua lengan dan satu kaki. Lengan
tersebut dinamakan antigen dinding site, yakni tempat melekatnya antigen. Molekul
antibody dapat dikelompokkan menjadi lima kelas yakni: IGg, IgA, IgM, IgD, IgE.
F. Sistem kekebalan tubuh berdasarkan mekanisme kerjanya
Sistem kekebalan tubuh berdasarkan mekanisme kerjanya terbagi 2, yaitu :
1. Imunitas humoral
Imunitas humoral yaitu imunitas yang dimediasi oleh molekul di dalam darah
yang disebut antibodi. Antibodi dihasilkan oleh sel B limfosit. Mekanisme imunitas
ini ditujukan untuk benda asing yang berada di di luar sel (berada di cairan atau
jaringan tubuh). B limfosit akan mengenali benda asing tersebut, kemudian akan
memproduksi antibodi. Antibodi merupakan molekul yang akan menempel di suatu
molekul spesifik (antigen) di permukaan benda asing tersebut. Kemudian antibodi
akan menggumpalkan benda asing tersebut sehingga menjadi tidak aktif, atau
berperan sebagai sinyal bagi sel-sel fagosit.
2. Imunitas selular
Imunitas selular adalah respon imun yang dilakukan oleh molekul-molekul
protein yang tersimpan dalam limfa dan plasma darah. Imunitas ini dimediasi oleh sel
T limfosit. Mekanisme ini ditujukan untuk benda asing yang dapat menginfeksi sel
(beberapa bakteri dan virus) sehingga tidak dapat dilekati oleh antibodi.
T limfosit kemudian akan menginduksi 2 hal:
a. fagositosis benda asing tersebut oleh sel yang terinfeksi
b. lisis sel yang terinfeksi sehingga benda asing tersebut terbebas ke luar sel dan
dapat di dilekati oleh antibodi.
3. Imunisasi
Merupakan salah satu usaha manusia untuk menjadikan individu
kebal terhadap suatu penyakit.
Imunisasi terbagi 2,yaitu:
a. Imunisasi aktif
b. Diperoleh karena tubuh secara aktif membuat antibody sendiri.
b. Imunisasi aktif Alami
a. Kekebalan yang Diperoleh seseorang setelah sembuh dari sakit tertentu.

c. Imunisasi Aktif Buatan


Imunisasi merupakan pemberian mikroorganisme yang telah mati atau dilemahkan ke
dalam tubuh manusia supaya tubuh membentuk antibody.
d. Imunisasi Pasif
Kekebalan yang didapat dari pemindahan antibody dari suatu individu ke individu
lainnya.
e. Imunisasi Pasif Alami
Terjadi pada bayi dalam kandungan, dimana antibody sang ibu akan masuk ke dalam
tubuh bayi melalui plasenta,dan ASI pertama.
f. Imunisasi Pasif Buatan
Kekebalan yang diperoleh dengan memasukkan antibody atau serum yang telah kebal
penyakit yang dilakukan melalui suntikan.Tujuanya adalah untuk memberikan kekebalan
tubuh secepatnya karena tubuh penerima tidak memiliki banyak waktu untuk membentuk
antibody.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
• Sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh
sel danorgan khusus pada suatu organism.
• Pertahanan tubuh ada 2 yaitu :
1. Non spesifik
2. adaptasi atau yang muncul ( diperoleh) atau spesifik
mempunyai kemampuan untuk mengenal benda asing.
• Respon imun berawal sewaktu sel B atau T berikatan, seperti kuci dengan anak
gemboknya, dengan suatu protein yang diidentifikasi oleh sel T atau B sebagai benda
asing. Selama perkembangan masa janin di hasilkan ratusan ribu sel B dan sel T yang
memilki potensi yang berikatan dengan protein spesifik. Protein yang dapat berikatan
dengan sel T dan B mencakup protein yang terdapat di membran sel bakteri, mikoplasma,
selubung virus, atau serbuk bunga, debu, atau makanan tertentu. Setiuap sel dari
seseotang memilki proitein-protein permukaan yang dikenali berbagai benda asing oleh
sel T atau B milik orang lain. Protein yang dapat berikatan dengan sel; T atau B di sebut
deengan antigen, apabila suatu antigen menyebabkan sel T atau B menjadi aktif
bermultiplikasi dan berdeferensiaasi lebih lanjut, maka antigen tersebut dapat bersifat
imunogenik.
• Tujuan respon imun adalah untuk melenyapkan benda yang bersifat antigenik dengan
cepat, hal ini dilakukan oleh tubuh melalui dua macam cara. Cara pertama, respon imun
humoral, dipengaruhi oleh imunoglobulin, gammaglobulin dalam darah, yang disintesis
oleh hospes sebagai respon terhadap masuknya benda antigenik. Reaksi imunologis
kedua, respon imun selular, dilakukan secara langsung oleh limfasit yang berproliferasi
akibat amsuknya antigen tersebut. Sel-sel ini bereaksi secara spesifik dengan antigen
(tanpa intervensi dari imunoglobulin).
• Penyakit pada system imun terdir dari AIDS, alergi, automonitas dll.
B. SARAN
Biasakanlah kita hidup dengan pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit,
khususnya mengenai penyakit yang berbaha ya . Dengan mengonsumsi makanan yang
sehat khususnya makanan yang dapat memicu terbentuknya system kekebalan tubuh.
Apabila sisitem kekebalan tubuh kita kuat maka penyait pun jauh dari kita. 

DAFTAR PUSTAKA

Anwar,Tetty. 2009. Diktat Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas XI


DuriJati,Wijaya. 2007. Aktif Biologi SMA Kelas XI. Jakarta: Ganesa Exact
Maryati, Sri. BIOLOGI SMA Kelas 2. Jakarta:Erlangga
http://www.tsani-oke.com
http://tonangardyanto.blogspot.com/2006/04/1-virus-sistem-imun-dan-antibiotika.html
http://rhamnosa.wordpress.com/2006/03/11/stimuno-si-penguat-sistem-imun/

Anda mungkin juga menyukai