Anda di halaman 1dari 24

ANALISA KASUS ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA KASUS ACUTE

CORONARY SYNDROM STEMI

Dosen Pembimbing :

Ns. Sugiyono, M. Kep

Disusun Oleh :

Adisyah rizkiai (201940006)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES IMC BINTARO

Kompleks RS IMC Jl.Raya Jombang No. 56 Ciputat-Tangerang Selatan

2020
TINJAUAN KASUS

Pengkajian identitas

a. Data Pasien
Nama : Tn. E
No. MR : 2017.42. XXX
Umur : 58 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Asrama POLRI Jatinegara Jakarta Timur
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Karyawan
Status : Menikah
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Diagnosa Medis : Akut Stemi Anterior lateral onset 7 jam, Timi 3/14, Kilip I, DM type II,
Hipertensi
Tanggal Masuk RS : 20-10-2021 jam 13.43 WIB
Tanggal Pengkajian : 20-10-2021 jam 13.45 WIB
Sumber Informasi : Pasien, keluarga, medical record
Ruangan : IGD
b. Data penanggung Jawab
Nama : NY. D
Umur : 55 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Asrama POLRI Jatinegara Jakarta Timur
Status : Menikah
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Diagnosa Medis : ACS Akut Stemi Anterior, Inferior lateral onset 7 jam, Timi 3/14, Kilip I, DM
type II, Hipertensi
c. Pengkajian Awal IGD
Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
Tanda-tanda Vital : BP 132/85 ( 95) mmHg HR 80 x/menit RR 27 x/menit Suhu 36 celcius
Saturasi 95 %
Keluhan Nyeri : Tidak /Ya, skala 8/10(0-10 VAS)
Skrining Jatuh : Skor 45 (Tinggi/sedang/ rendah)
Status Psikologis : Tenang/Takut/gelisah/marah/ lainlain terlihat cemas
Status Fungsional : Total skor 50 (dibantu total/sebagian/mandiri)
Skrining Gizi : Total sko 0 (baik) (MST/strong kids)
BB 68 KG TB 168 Cm IMT (BB/TM2) 21.2 (lebih/normal/kurang)
Riwayat Alergi : ya/tidak : makanan, Debu, obat, udara dingin,

Pengkajian anamnesa

1. Keluhan Utama Saat Masuk RS


Keluhan nyeri dada pada bagian tengah (substernal)
2. Keluhan Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan nyeri dada bagian tengah tembus ke belakang pagi hari tanggal 20-10-2021
Jam 07.00 WIB dengan skala nyeri 10/10. Pasien langsung dibawa oleh keluarga ke UGD RS
Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Pasien tiba di ruang IGD jam 13.43 WIB dengan
keluhan nyeri dada seperti tertimpa benda berat lebih dari 30 menit tembus hingga punggung,
awalnya pasien mengeluh keringat dingin, disertai peenjalaran punggung belakang, disertai mual
dan muntah, sesak nafas (-), keringat dingin (+) tidak membasahi baju tidak hilang dengan
istirahat. DOE (-) OP (-) PND (-). Keluhan nyeri sebelumnya sudah membaik setelah diberikan
ISDN % mg dibawah lidah. Pasien selama ini mngatakan tidak mempunyai riwayat sakit dada
dan hanya minum obat Diabetes dan Hipetensi tapi lupa mnyebutkan namanya.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan bahwa dia adalah pasien baru di RSJHK. Pasien mengatakan mempunyai
penyakit hipertensi (+), penyakit sebelumnya asma (-), gastritis (-), stroke (-), DM (+) sudah 10
tahun , dislipidemia (-), faktor herediter (-), riwayat merokok (+) 1 bungkus / hari dari 5 tahun
yang lalu.
4. Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan didalam keluraganya tidak ada yang mengalami sakit jantung atau meninggal
mendadak, pasien mengatakan orang tua pasien meninggal karena sudah lanjut usia, riwayat
hipertensi (+), penyakit jantung (-). Di dalam keluraganya pasien mengatakan memiliki riwayat
sakit Gula yaitu saudara perempuan dan ibunya.
5. Psikososiospiritual
Menurut keluarga pasien yaitu istri dan pasien merupakan orang yang rajin bekerja dan ulet
dalam bekerja, rajin beribadah ke Masjid. Mudah bergaul dengan orang lain, keluarga juga
mengatakan kalau pasien sangat menyayangi istri dan anaknya. Ekspresi wajah pasien tampak
tegang dan pasien menyatakan takut jika penyakitnya tidak dapat disembuhkan, apalagi rasa sakit
yang luar biasa.
6. Keluhan Waktu Didata
Pasien baru masuk Di IGD Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan masih nyeri dada
dengan skala nyeri 8/10 dari rentang skala nyeri 10. Pasien masih tampak ekspresi wajah tegang
dan bingung. Pasien menyatakan belum tahu lebih jelas tentang penyakit yang diderita dan faktor
penyebabnya.

Pengkajian Fisik

1. Data Klinis Pasien


Kesadaran compos mentis (GCS 15) keadaan umum sedang, sesak dada berat untuk bernafas(-),
berbaring ditempat tidur dengan posisi semi fowler. Pasien dapat menjawab pertanyaan dengan
baik, sopan, kontak mata (+), TB 168 cm, BB 68 kg, mata ikhterik (-), konjunctiva anemis (-),
keluhan nyeri menelan (-), kelenjar tyroid tidak membesar, bibir kering (-) gigi palsu (-).
2. Tanda-tanda vital
BP : 132/85 mmHg
HR : 80 x/mnt
RR : 27 x/mnt

Saturasi : 96 %
3. Sistem Respirasi
Bentuk dada simetris, sesak (-), tachypnea (-), penggunaan cuping hidung (-), penggunaan otot-
otot bantu pernafasan (-), bunyi nafas vesikuler, ronchi basah halus minimal dibasal paru
kanan/kiri, wheezing (-), batuk (-)
4. Sistem Kardiovaskuler dan Hemodinamik
Tidak tampak adanya denyutan pada lokasi apex jantung, tidak tampak denyutan pada dinding
dada, tidak tampak adanya thrill, tidak ada peningkatan JVP (5+2 cm H 2 O), BJ I dan BJ II
normal, mumur (-), gallop (-). Pulsasi arteri perifer kaki kanan (+) kiri (+), teraba kuat, asites (-),
oedema ektremitas bawah (-), capillary refill normal < 3 detik, clubbing (-) palpitasi (-),
sianosis perifer (-).
5. Sistem Neurologi
Pasien dalam keadaan compos mentis, pasien dapat menyebutkan tempat dia berada sekarang,
mengetahui hari dan tanggal. GCS 15
6. Sistem Perkemihan
Distensi Kandung kemih tidak terasa penuh karena urine sudah keluar spontan melalui kondom
cath dan tertampung di urine bag. Urine terlihat kuning, haematuri (-), produksi urine saat di IGD
belum ada, tapi pasien mengatakna BAK terakhir saat dirumah, warna kuning jernih setiap BAK
sebelum sakit kurang lebih satu gelas 250 cc 5-6 x/hari.
7. Sistem Pencernaan
Sebelum sakit pasien makan normal, nafsu makan baik, saat di IGD pasiein dipuasakan karena
masih sakit dada dan nyeri ulu hati, Acites (-), bising usus baik (+) pristaltik usus 8-10 x/menit
baik, mual (-), muntah (-), BAB hampir tiap hari, terakhir BAB tanggal kemrin sore sebelum
masuk RS, konsistensi lembek.
8. Sistem Motorik
Pergerakan ekstremesis atas dan bawah(+/+) tidak ada kelemahan dan kekakuan, tonus otot baik,
kekuatan otot , akral dingin (+)
5555 5555
5555 5555

Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium
Saat di IGD tanggal 20-10-2021 jam 13.45 WIB Gds cito : 358 gr/dl Hb 11.6 gr/Cl, Ht 36.6
Vol%, leukosit 11.890/uL, CKBM 21 U/L, Hs trop T 963 U/L, ureum 38 mg/Cl, creatinin 1.7
mg/Cl, BUN 18 mg/dl , eGFR 42 , Natrium 136 mmol/L, Kalium 4,3 mmol/L, calsium total 2,1
mmol/L, clorida 101 mmol/L, magnesium 1,8 mmol/L,
2. Hasil echo bedside di IGD 20-10-2021 jam 13.55
Hasil Echo EDD 50/ESD 37/ EF 40 % simpson, Tapse 1.78, katup normal, IVS Intak, akinetik di
anterolateral apical luas
3. Pemeriksaan EKG tanggal 20-10-2021 jam 13.45 saat di IGD
Irama sinus, heart rate 80 x/mt, Axis normal Gel P normal, PR Interval 0,16 detik, kompleks QRS
0,08 detik, ST elevasi di lead V2-V6, I, AVL, ST depresi di III, AVf.
Gambar 3.1. Hasil Pemeriksaan EKG Tanggal 20-10-2021 Jam 13.25

4. Pemeriksaan foto thorak X- Ray AP tanggal 20-10-2021 di IGD

Gambar 3.3. Foto Rotgent Thorax Tanggal 20-10-2021


Jantung :
CTR > 62 % apex tertanam, segmen pulomonal tidak menonjol, mediatinum superior tidak
melebar, aorta di tengah,
Paru-paru :
Hilus paru tidak meningkat, parenkim paru dalam batas normal, sinus costrofrenikus dan
diagfragma baik, tulang dan soft tiuse baik,
Kesan : cardiomegali
5. Pemeriksaan hasil cath Primary PCI Tanggal 20-10-2021 jam 14.50
Gambar 3.4 . hasil pemeriksaan cath primary PCI

Hasil angiografi menunjukkan :


LM : Normal
LAD : total oklusi di mid
Lcx : stenosis 80 % di distal
RCA : non significan stenosisi
Kesimpulan :
CAD 2VD, post PPCI 1 DES di LAD, myocardial bridging mid-distal LAD
Waktu door to balon 59 menit

PROGRAM TERAPI PENGOBATAN

Tanggal : 20-10-2021 Ruang : IGD

NO NAMA OBAT DOSIS FREKUENSI RUTE


1 CPG 600 mg Extra p.o
2. Aspilet 320 mg Extra p.o
3 CPG 75 mg 1x p.o
4 Aspilet 80 mg 1x p.o
5. ISDN 5 mg Extra SL
6. ISDN 5 mg 3x p.o
7. Laxadine 1 cT 1x p.o
8. Simvastatin 20 mg 1x p.o
9. DZP 5 mg 1x p.o
10. Captopril 6.25 mg 3x p.o
11 Insulin drip 2 ui Drip i.v

Tatalaksana lanjut
Pasien direncanakan untuk tindakan Primary PCI segera
Analisa Data

Nama : Tn. E
Umur : 58 th

Etiologi
No Data Masalah
(patoflow)
1 Ds : klien mngatakan Agen pencedera Nyeri akut
nyeri dada bagian
fisiologis
tengah dengan skala
10/10

Do : -

2 DS : terdapat Keluhan
nyeri dada pada bagian
tengah (substernal)
Perubahan Irama Jantung Penurunan Curah Jantung

DO : pemeriksaan EKG
Irama sinus, heart rate
80 x/mt, Axis normal
Gel P normal, PR
Interval 0,16 detik,
kompleks QRS 0,08
detik, ST elevasi di lead
V2-V6, I, AVL, ST
depresi di III, AVf.

3 Ds : - hiperglikemia Perfusi perifer tidak efektif

Do: - Gds cito : 358


gr/dl

Hb 11.6 gr/Cl, Ht 36.6


Vol%, leukosit
11.890/uL, CKBM 21
U/L, Hs trop

T 963 U/L, ureum 38


mg/Cl, creatinin 1.7
mg/Cl, BUN 18 mg/dl ,
eGFR

42 , Natrium 136
mmol/L, Kalium 4,3
mmol/L, calsium total
2,1 mmol/L,

clorida 101 mmol/L,


magnesium 1,8
mmol/L,

4
Ds : lien mengatakan
selama ini tidak kurang terpaparnya Ansietas
mempunyai riwayat informasi
sakit dada

Do : - klien tampak
takut

- Klien tampak
cemas
- Klien tampak
gelisah

Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
2. Penurunan curah jantung b.d perubahan irama jantung
3. Perfusi perifer tidak efektif b.d hiperglikemia
4. Ansietas b.d kurang terpaparnya informasi

Rencana Asuhan Keperawatan

Nama Pasien : TN. E


Ruangan :
No Diagnosa Tujuan & Kriteria
Tanggal Intervensi
DX Keperawatan Hasil
Setelah dilakukan Manajemen nyeri
22/10/21 1. Nyeri akut b.d agen tindakan keperawatan
pencedera fisiologis 1x24 jam diharapkan Tindakan :
nyeri akut berkurang
dengan kriteria hasil : oservasi :

Lu : tingkat nyeri - Identifikasi lokasi,


karkteristik, durasi,
Lt : kontrol nyeri frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
Keluhan nyeri (1-5)
- Identifikasi skala nyeri
Muntah (1-5)
- Identifikasi respon nyeri
Mual(1-5) non verbal

- identifikasi faktor yang


memperberat nyeri

- Identifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang
nyeri

- Identifikasi pengaruh
budaya terhadap respon
nyeri

- Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas hidup

- menitor keberhasilan
terapi komplementer yang
sudah diberikan

-menitor efek samping


pengguna anal getik

Terapeutik :

-berikan teknik
nonfarmakologis nuntuk
mengurangi rasa nyeri
-kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyer

- fasilitasi istirahat dan


tidur

-pertimbangkan jenis dan


sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri

Edukasi :

-jelaskan penyebab,
periode, pemicu nyeri

-jelaskan strategi
meredakan nyeri

- anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri

- anjurkan menggunakan
analgetik secara cepat

- ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi :

-Kolaborasi pemberian
analetik, jika perlu

22/10/21 2. Penurunan curah Setelah dilakukan Perawatan jantung


jantung b.d tindakan keperawatan
perubahan irama 1x24 jam diharapkan Observasi :
jantung penurunan curah
jantung berkurang -Intifikasi tanda atau
dengan kriteria hasil : gejala primer penurunan
curah jantung
Lu : curah jantung
- Intifikasi tanda atau
gejala sekunder penurunan
curah jantung

- monitor tekanan darah

-monitor intake output


cairan

- monitor berat badan


setiap hari pada waktu
yang sama

- monitor saturasi okigen

- monitor ekg 12 hadapan

Terapeutik :

-posisikan pasien semi


fowler atau fowler dengan
kaki kebawah atau posisi
nyaman

- beikan diet jantung yang


sesuai

- gunakan stoking elastis


sesuai indikasi

- fasilitasi pasien dan


keluarga untuk modifikasi
gaya hidup sehat

- berikan terapi relaxasi


untuk mengurangi stress,
jika perlu

- berikan dukungan
emosinal dan spiritual

- berikan oksigen untuk


mempertahankan saturasi
oksigen > 94%

Edukasi :

-anjurkn beraktifitas fisik


sesuai toleransi

-anjurkan beraktifits fisik


secara bertahap

- anjurkan berhenti
merokok

- ajarkan pasien dan


keluarga mengukur bb
harian

- ajarkan pasien dan


keluarga mengukur intake
dan output harian

Kolaborasi :

-Kolaborasi pemberian
anti anti aritmia, jika perlu

- Rujuk keprogam
rehabilitasi jantung

22/10/21 3. Perfusi perifer tidak Setelah dilakukan manajamen sensasi perifer


efektif b.d tindakan keperawatan
hiperglikemia 1x24 jam diharapkan observasi
perfusi perifer tidak
efektif berkurang - identifikasi perubahan
dengan kriteria hasil : sensasi

Lu : perfusi perifer - identifikasi penggunaan


alat pengikat, prostesis,
sepatu, dan pakaian

- periksa perbedaan
sensasi tajam atau tumpul

- periksa perbedaan
sensasi panas atau dingin

- periksa kemampuan
mengidentifikasi lokasi
dan tekstur benda
- monitor terjadinya
parestesia, jika perlu

- monitor perubahan kulit

- monitor adanya
trombolebitis dan
tromboemboli vena

Terapeutik

- hindari pemakaian
benda-benda yang
berlebihan suhunya

Edukasi

- anjurkan penggunaan
termometer untuk menguji
suhu air

- menganjurkan
penggunaan sarung tangan
termal saat masak

- anjurkan memakai
sepatu lembut dan
bertumit rendah

Kolaborasi

- kolaborasi pemberian
analgesik, jika perlu

- kolaborasi pemberian
kortikosteroid, jika perlu
22/10/21 4. Ansietas b.d kurang Setelah dilakukan Terapi Relaksasi
terpaparnya tindakan keperawatan
informasi 1x24 jam diharapkan Tindakan
ansietas berkurang
dengan kriteria hasil : Observasi

Lu : tingkat ansietas -mengidentifikasi


penurunan tingkat energi,
Lt : - tingkat ketidakmampuan
pengetahuan berkonsentrasi, atau gejala
lain yang mengganggu
Verbalisasi kemampuan kongnitif
(5-1)
- mengidentifikasi teknik
- Tingkat relaksasi yang pernah
agitasi efektif digunakan
Perilaku
gelisah (5-1) - mengidentifikasi
kesediaan, kemampuan,
dan penggunaan teknik
sebelumnya

- periksa ketegangan otot,


frekuensi nadi, tekanan
darah, suhu sebelum dan
sesudah latihan

- memonitor respon
terhadap terapi relaksasi

Terapeutik

-ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan dan suhu
ruangan nyaman, jika
memungkinkan

- memberikan informaso
tertulis tentang persiapan
dan prosedur teknik
relaksasi

- gunakan pakaian longgar


- gunakan nada suara
lembut dengan irama
lambat dan berirama

- gunakan relaksasi
sebagai strategi penunjang
dengan analgetik atau
tindakan medis lain, jika
sesuai

Edukasi

-jelaskan secara rinci


intervensi relaksasi yang
dipilih

- amjurkan mengambil
posisi nyaman

- anjurkan rileks dan


merasakan sensasi
relaksasi

- anjurkan sering
mengulangi atau melatih
teknik yang dipilih

- demonstrasikan dan latih


teknik relaksasi
Implementasi

Nama : Tn. E
Ruangan :

Diagnosa
Tanggal Jam Implementasi
Keperawatan Derdryhghg

1. Nyeri akut b.d agen D 25/10/2021 10:00


pencedera fisiologis Manajemen nyeri
wib
Tindakan :

oservasi :

- mengidentifikasi lokasi, karkteristik,


durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri

- mengidentifikasi skala nyeri

- mengidentifikasi respon nyeri non verbal

- mengidentifikasi faktor yang


memperberat nyeri

- mengdentifikasi pengetahuan dan


keyakinan tentang nyeri

- mengidentifikasi pengaruh budaya


terhadap respon nyeri

- mengidentifikasi pengaruh nyeri pada


kualitas hidup

- memonitor keberhasilan terapi


komplementer yang sudah diberikan

-memonitor efek samping pengguna anal


getik

Terapeutik :

-memberikan teknik nonfarmakologis


nuntuk mengurangi rasa nyeri

-mengkontrol lingkungan yang


memperberat rasa nyer

- memfasilitasi istirahat dan tidur

-mempertimbangkan jenis dan sumber


nyeri dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri

Edukasi :

-menjelaskan penyebab, periode, pemicu


nyeri

-menjelaskan strategi meredakan nyeri

- menganjurkan memonitor nyeri secara


mandiri

- menganjurkan menggunakan analgetik


secara cepat

- mengajarkan teknik nonfarmakologis


untuk mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi :

-mengkolaborasi pemberian analetik, jika


perlu

2. Penurunan curah Perawatan jantung


jantung b.d perubahan
irama jantung Observasi :

-mengidentifikasi tanda atau gejala primer


penurunan curah jantung

- mengintifikasi tanda atau gejala


sekunder penurunan curah jantung

- memonitor tekanan darah

-memonitor intake output cairan

- memonitor berat badan setiap hari pada


waktu yang sama

- memonitor saturasi okigen

- memonitor ekg 12 hadapan

Terapeutik :

-memposisikan pasien semi fowler atau


fowler dengan kaki kebawah atau posisi
nyaman

- membeikan diet jantung yang sesuai

- menggunakan stoking elastis sesuai


indikasi

- memfasilitasi pasien dan keluarga untuk


modifikasi gaya hidup sehat

- memberikan terapi relaxasi untuk


mengurangi stress, jika perlu

- memberikan dukungan emosinal dan


spiritual

- memberikan oksigen untuk


mempertahankan saturasi oksigen > 94%

Edukasi :

-menganjurkn beraktifitas fisik sesuai


toleransi

-menganjurkan beraktifits fisik secara


bertahap

- menganjurkan berhenti merokok

- mengajarkan pasien dan keluarga


mengukur bb harian

- mengajarkan pasien dan keluarga


mengukur intake dan output harian
Kolaborasi :

-mengkolaborasi pemberian anti anti


aritmia, jika perlu

- merujuk keprogam rehabilitasi jantung

3. Perfusi perifer tidak manajamen sensasi perifer


efektif b.d hiperglikemia
observasi

- mengidentifikasi perubahan sensasi

- mengidentifikasi penggunaan alat


pengikat, prostesis, sepatu, dan pakaian

- memeriksa perbedaan sensasi tajam atau


tumpul

- memeriksa perbedaan sensasi panas atau


dingin

- memeriksa kemampuan mengidentifikasi


lokasi dan tekstur benda

- memonitor terjadinya parestesia, jika


perlu

- memonitor perubahan kulit

- memonitor adanya trombolebitis dan


tromboemboli vena

Terapeutik

- menghindari pemakaian benda-benda


yang berlebihan suhunya

Edukasi

- menganjurkan penggunaan termometer


untuk menguji suhu air

- menganjurkan penggunaan sarung


tangan termal saat masak

- menganjurkan memakai sepatu lembut


dan bertumit rendah

Kolaborasi

- mengkolaborasi pemberian analgesik,


jika perlu

- mengkolaborasi pemberian
kortikosteroid, jika perlu

4. Ansietas b.d kurang Terapi Relaksasi


terpaparnya informasi
Tindakan

Observasi

-mengidentifikasi penurunan tingkat


energi, ketidakmampuan berkonsentrasi,
atau gejala lain yang mengganggu
kemampuan kongnitif

- mengidentifikasi teknik relaksasi yang


pernah efektif digunakan

- mengidentifikasi kesediaan, kemampuan,


dan penggunaan teknik sebelumnya

- memeriksa ketegangan otot, frekuensi


nadi, tekanan darah, suhu sebelum dan
sesudah latihan

- memonitor respon terhadap terapi


relaksasi

Terapeutik

-menciptakan lingkungan tenang dan


tanpa gangguan dengan pencahayaan dan
suhu ruangan nyaman, jika
memungkinkan
- memberikan informaso tertulis tentang
persiapan dan prosedur teknik relaksasi

- menggunakan pakaian longgar

- menggunakan nada suara lembut dengan


irama lambat dan berirama

- menggunakan relaksasi sebagai strategi


penunjang dengan analgetik atau tindakan
medis lain, jika sesuai

Edukasi

-menjelaskan secara rinci intervensi


relaksasi yang dipilih

- mengamjurkan mengambil posisi


nyaman

- menganjurkan rileks dan merasakan


sensasi relaksasi

- menganjurkan sering mengulangi atau


melatih teknik yang dipilih

- mndemonstrasikan dan latih teknik


relaksasi
Evaluasi

Diagnosa
No Tanggal Diagnosa Keperawatan Paraf
Gu
Keperawatan
1 25/10/21 Nyeri akut b.d agen Data Subjektif :
pencedera fisiologis - klien mngatakan nyeri dada
bagian tengah dengan skala
10/10

Data Objektif : Adisyah


- (-) rizkia
Analisa
Masalah keperwatan nyeri akut
teratasi
Plan
Tindakan keperawatan dihentikan
Data Subjektif :
- terdapat Keluhan nyeri dada
pada bagian tengah
(substernal)
2 26/10/21 Penurunan curah
Data Objektif :
jantung b.d - pemeriksaan EKG Irama sinus,
perubahan irama heart rate 80 x/mt, Axis normal Adisyah
Gel P normal, PR Interval 0,16
jantung detik, kompleks QRS 0,08 rizkia
detik, ST elevasi di lead V2-
V6, I, AVL, ST depresi di III,
AVf.

Analisa
Masalah keperwatan, penurunan curah
jantung teratasi
Plan
Tindakan keperawatan dihentikan
Data Subjektif : Adisyah
-(-) rizkia

3
27/10/21 Perfusi perifer tidak Data Objektif :
efektif b.d
-Gds cito : 358 gr/dl
Hb 11.6 gr/Cl, Ht 36.6 Vol%, leukosit
hiperglikemia 11.890/uL, CKBM 21 U/L, Hs trop
T 963 U/L, ureum 38 mg/Cl, creatinin
1.7 mg/Cl, BUN 18 mg/dl , eGFR
42 , Natrium 136 mmol/L, Kalium 4,3
mmol/L, calsium total 2,1 mmol/L,
clorida 101 mmol/L, magnesium 1,8
mmol/L,
Analisa
Masalah keperwatan , perfusi perifer
tidak efektif teratasi
Plan
Tindakan keperawatan dihentikan

4 28/10/21 Ansietas b.d kurang Data Subjektif : Adisyah


terpaparnya - lien mengatakan selama ini rizkia
informasi tidak mempunyai riwayat sakit
dada

Data Objektif :
- klien tampak takut
- Klien tampak cemas
- Klien tampak gelisah
Analisa
Masalah keperwatan ,ansietas teratasi
Plan
Tindakan keperawatan dihentikan

Anda mungkin juga menyukai