Anda di halaman 1dari 9

KERUKUNAN UMAT ANTAR BERAGAMA

DisusunOleh :

TRISNA KOMALA PUTRI

SITI MAY SAROH

PROGRAM STUDI ILMU HADIST

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSITITUT AGAMA ISLAM NEGERI

2021
A.Pengertian Kerukunan Umat Beragama

Kerukukan antar umat beragama merupakan suatu kondisi dimana semua golongan agama dapat
hidup bersama tanpa mengurangi hak dasar masing-masing untuk melakukan kewajiban
agamanya. Pemeluk agama yang baik haruslah hidup damai dan rukun.

Oleh sebab itu kerukunan antar umat beragama tidak mungkin bisa lahir dari sikap fanatisme
buta serta sikap tidak peduli atas hak-hak keberagaman dan perasaan orang lain. Namun dalam
hal ini tidak juga bisa diartikan bahwa kerukunan hidup diantara umat memberi ruang sebagai
campurtangan unsur-unsur tertentu dari agama berbeda, karena hal tersebut akan merusak nilai
agama itu sendiri.

Bentuk dari kerukunan antar umat beragama ialah hubungan yang harmonis dalam dinamika
hidup bermasyarakat yang saling menguatkan yang di ikat dengan sikap pengendalian hidup
dalam wujud sebagai berikut:

- Saling menghormati dalam kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-
masing.

- Saling mengormati serta berkerjasama dalam memeluk agama, antar golongan agama serta
umat beragama dengan pemerintah yang sama-sama memiliki tanggung jawab membangun
bangsa dan negara.

- Saling tenggang rasa serta loeran dengan tidak melakukan pemaksaan agama terhadap orang
lain.

1.Pengertian Kerukunan Umat Beragama Menurut Islam

Kerukunan umat beragama dalam islam yakni Ukhuwah Islamiah. Ukhuah islamiah berasl dari
kata dasar “Akhu” yang berarti saudara, teman, sahabat, Kata “Ukhuwah” sebagai kata jadian
dan mempunyai pengertian atau menjadi kata benda abstrak persaudaraan, persahabatan, dan
dapat pula berarti pergaulan.
Sedangkan Islamiyah berasal dari kata Islam yang dalam hal ini menjadi atau memberi sifat
Ukhuwah, sehingga jika dipadukan antara kata Ukhuwah dan Islamiyah akan berarti
persaudaraan islam atau pergaulan menurut islam.

Dapat dikatakan bahwa pengertian Ukhuah Islamiyah adalah gambaran tentang hubungan antara
orang-orang islam sebagai satu persaudaraan, dimana antara yang satu dengan yang lain seakan
akan berada dalam satu ikatan.

Ada hadits yang mengatakan bahwa hubungan persahabatan antara sesame islam dalam
menjamin Ukhuwah Islamuah yang berarti bahwa antara umat islam itu laksana satu tubuh,
apabila sakit salah satu anggota badan itu, maka seluruh badan akan merasakan sakitnya.
Dikatakan juga bahwa umat muslim itu bagaikan sutu bangunan yang saling menunjang satu
sama lain.

Pelaksanaan Ukhuwah Islamiyah menjadi actual, bila dihubungkan dengan masalah solidaritas
social. Bagi umat Islam, Ukhuwah Islamiyah adalah suatu yang masyru’ artinya diperintahkan
oleh agama.

Kata persatuan, kesatuan, dan solidaritas akan terasa lebih tinggi bobotnya bila disebut dengan
Ukhuwah. Apabila bila kata Ukhuwah dirangkaikan dengan kata Islamiyah, maka ia akan
menggambarkan satu bentuk dasar yakni Persaudaraan Islam merupakan potensi yang obyektif.

2.Pengertian Kerukunan Menurut Para Ahli

Secara terminologi banyak batasan yang diberikan oleh para ahli sebagai berikut:

- W. J.S Purwadarminta menyatakan

Kerukunan merupakan sikap atau sifat menenggang seperti menghargai dan membolehkan suatu
pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan atau yang lainya yang berbeda dengan pendirian.

- Dewan Ensiklopedi Indonesia

Kerukunan dalam aspek sosial, politik, adalah suatu sikap membiarkan orang untuk memiliki
keyakinan yang berbeda. Selain itu menerima pernyataan ini sebab untuk pengakuan dan
menghormati hak asasi manusia.
- Ensiklopedi Amerika

Kerukunan mempunyai makna yang terbatas. Ia berkonotasi untuk menahan diri dari
penganiayaan dan pelanggaran, walaupun beguty, ia memperlihatkan sikap tidak setuju yang
tersembunyi serta biasanya mengarah kepada sebuah kondisi dimana kebiasaan yang di
perbolehkan bersifat terbatas dan juga bersyarat.

B.Tujuan Kerukunan Hidup Beragama

Berikut Ini Merupakan Tujuan Kerukunan Hidup Beragama.

- Untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan keberagamaanMasing-masing pengikut agama


adanya kenyataan agama lain, akan mendorong agar menghayati dan juga memperdalam ajaran-
ajaran serta berusaha untuk dapat mengamalkannya.Maka dengan demikian keimanan dan
keberagaman di masing-masing penganut agama busa meningkatkan lagi. Seperti persaingan
yang bersifat positif, bukan negatif.

- Untuk mewujudkan stabilitas nasional yang mantapDengan adanya kerukunan hidup beragama,
maka ketegangan adanya perbedaan yang ada akibat perbedaan paham yang berpangkal pada
keyakinan keagamaan bisa dihindari.

Bisa kita bayangkan jika pertikaian dan perbedaan paham yang terjadi pada pemeluk agama yang
beaneka ragam ini, maka ketertiban serta keamanan nasional bisa terganggu. Namun sebaliknya
jika pertikaian antar pemeluk agama sudah tidak terjadi, maka hal yang seperti itu ada bisa
mewujudkan stabilitas nasional yang semakin mantap.

- Menunjang dan mensukseskan pembangunan

Dari tahun ketahun pemerintah senantiasa berusaha untuk dapat melaksankan serta
mensukseskan pembangunan dari berbagai bidang. Usaha pembangunan akan berjalan sukses
jika didukung dan ditopang oleh seluruh lapisan masyarakat.

Sedangkan jika umat beragama selalu bertikai, saling curiga-mencurigai tentu bisa mengarahkan
kegiatan untuk mendukung serta membantu pembangunan. Bahkan bisa berakibat sebaliknya,
yaitu dapat menghambat usaha pembangunan yang akan dituju.
- Membangun dan berusaha untuk memakmurkan bumi ini memang sangat di anjurkan oleh
agama islam. Untuk mendapat kemakmuran, kesuksesan serta kebahagiaan dakam segala bidang.

- Memelihara dan mempererat rasa persaudaraan

Jika rasa kebersamaan dan kebangsaan yang terpeliharan dan terbina dengan baik, jika
kepentingan peribadi/golongan bisa dikurangi. Sedangkan pada kehidupan beragama sudah jelas
kepentingan kehidupan agamanya sendiri yang menjadi titik suatu pandangan kegiaran.

Jika hal itu tidak disertai dengan arah kehidupan bangsa dan negara, maka akan menimbulkan
gejolak sosial yang dapat mengganggu keutuhan bangsa dan negara yang didalamnya terdiri dari
negikut agama yang berbeda-beda, sebab itulah kerukunan hidup beragama untuk memelihara
persatuan dan kesatuan bangsa harus dikembangkan.

C.Fungsi Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama

Berikut Ini Merupakan Fungsi Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama

1.Menjaga ketentraman masyarakat

2 Saling menghormati antar umat beragama

3.Mencegah terjadinya pertentangan antara agama yang satu dengan yang lainnya

4.Mempersatukan perbedaan antarumat beragama.

5.Konsep Tri Kerukunan Umat Beragama di Indonesia

Berikut Ini Merupakan Konsep Tri Kerukunan Umat Beragama di Indonesia.

a Kerukunan intern umat beragama

yaitu suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar masyarakat penganut satu agama. Misalnya,
kerukunan sesama orang Islam atau kerukunan sesama penganut Kristen.

b.Kerukunan antar umat beragama


yaitu suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar masyarakat yang memeluk agama berbeda-
beda. Misalnya, kerukunan antar umat Islam dan Kristen, antara pemeluk agama Kristen dan
Budha, atau kerukunan yang dilakukan oleh semua agama.

c.Kerukunan umat beragama dengan pemerintah

yaitu bentuk kerukunan semua umat-umat beragama menjalin hubungan yang yang harmoni
dengan Negara/ pemerintah. Misalnya tunduk dan patuh terhadap aturan dan perundang-
undangan yang berlaku.

Pemerintah ikut andil dalam menciptakan suasana tentram, termasuk kerukunan umar beragama
dengan pemerintah itu sendiri. Semua umat beragama yang diwakili oleh tokoh-tokon agama
dapat sinergi dengan pemerintah. Bekerjasama dan bermitra dengan pemerintah untuk
menciptakan stabilitas persatuan dan kesatuan bangsa.

Seluruh peraturan pemerintah yang membahas kerukunan hidup umat beragama, harus
mencakup empat pokok masalah sbb:

1.Pendirian Rumah Ibadah

2 Penyiaran agama

3.Bantuan keagamaan dari luar negeri

4.Tenaga asing bidang keagamaan

4.Kerukunan Dalam Perspektif Islam

Bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam sebaiknya berkaca kepada sejarah yang
pernah terjadi dalam dunia Islam, yaitu di Madinah. Dengan pimpinan nabi Muhammad saw
mendirikan negara yang pertama kali dengan penduduk yang majemuk, baik suku dan
agama,suku Quraisy dan suku-suku Arab Islam yang datang dari wilayah-wilayah lain, suku-
suku Arab Islam penduduk asli Madinah, suku-suku Yahudi penduduk Madinah, Baynuqa’, Bani
Nadlir dan suku Arab yang belum menerima Islam. Sebagai landasan dari negara baru itu
Rasulullah saw memproklamasikan peratururan yang kemudian lebih dikenal dengan nama
Shahifatul Madinah atau Piagam Madinah. Menurut para ilmuwan muslim dan non muslim
dinyatakan bahwa Piagam Madinah itu merupakan konstitusi pertama negara Islam.

Piagam Madinah yang terdiri dari 47 pasal itu nabi Muhammad saw telah meletakkan pondasi
sebagai landasan kehidupan umat beragama dalam negara yang plural dan majemuk, baik suku
maupun agama dengan memasukkan secara khusus dalam Piagam Madinah sebuah pasal spesifik
tentang toleransi.

Secara eksplisit dinyatakan dalam pasal 25: “Bagi kaum Yahudi (termasuk pemeluk agama lain
selain Yahudi) bebas memeluk agama mereka, dan bagi orang Islam bebas pula memeluk agama
mereke. Kebebasan ini berlaku pada pengikut-pengikut atau sekutu-sekutu mereka dan diri
mereka sendiri” (lil yahudi dinuhum, wa lil muslimina dinuhum, mawaalihim wa anfusuhum).

Paradigma toleransi antar umat beragama guna terciptanya kerukunan umat beragama perspektif
Piagam Madinah pada intinya adalah seperti berikut:

- Semua umat Islam, meskipun terdiri dari banyak suku merupakan satu komunitas (ummatan
wahidah).

- Hubungan antara sesama anggota komunitas Islam dan antara komunitas Islam dan komunitas
lain didasarkan atas prinsip-prinsip:

1.Bertetangga yang baik

2 Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama

3 Membela mereka yang teraniaya

4. menasehati

5.Menghormati kebebasan beragama.

Langkah-langkah meningkatkan kerukunan umat beragama

Untuk meningkatkan kerukunan hidup beragama, langkah yang paling penting dilakukan
adalah :
1.Mengajarkan kepada setiap umat beragama untuk selalu berpikir positif terhadap orang lain,
bertutur kata yang tidak propokatif dan tidak membuat pendengarnya sakit hati, berperilaku
baik, seperti : tidak melanggar norma-norma umum, norma kesusilaan, norma adat istiadat,
maupun norma hukum negara/tidak melanggar hukum Negara.

2 Menumbuhkan penghargaan, saling pengertian, toleransi, serta belajar untuk saling


memahami diantara umat beragama. Dan tidak berbuat hal-hal yang dapat menyinggung
sentimen keagamaan.

Untuk menumbuhkan penghargaan dan saling pengertian, maka setiap umat bergama, hendaknya
mengerti secara baik dan benar tentang agamanya sendiri dan dilengkapi dengan pengetahuan
yang cukup dan benar tentang agama lainnya, sehingga mengetahui hal-hal baik di agama lain
dan mengetahui pula hal-hal yang sangat dilarang/ditabukan/diharamkan di agama lain.

3.Para pemimpin agama bekerja sama dengan pemimpin agama lainnya (Islam, Hindu, Kristen,
Budha dan Konghucu) untuk mengatasi musuh bersama umat manusia yaitu : Keterbelakangan,
kebodohan, kemiskinan dan penyakit sosial lainnya.

4.Para pemuka agama, pemimpin lembaga-lembaga keagamaan dan pemerintah, supaya selalu
mempromosikan : toleransi, kerukunan dan kedamaian diantara para pemeluk agama di
masyarakat, sekolah-sekolah umum, sekolah-sekolah keagamaan, maupun ditempat-tempat
ibadah.

Anda mungkin juga menyukai