Anda di halaman 1dari 2

1.

Berikan pendapat anda tentang perbedaan antara pendekatan Model "Access Control Matrix"
dengan Model "Security Level" (Bukan perbedaan dari aspek pengertian). Dukung jawaban anda
dengan contoh penerapan masing - masing model

Jawab:

Akses control matrix adalah pusat dari keamanan. Memberikan atau tidak memberikan hak akses,
sesuai dengan model keamanan tertentu, dengan izin tertentu untuk mengakses suatu sumber
informasi. Contoh kotrol akses pada aplikasi pendaftaran, hanya staf sales dan marketing yang
mempunyai akses menulis dan membaca, selain itu general manager hanya mempunyai hak
membaca

Security Level Ada dua perbedaan cara dalam operasi sebuah sistem informasi yaitu system high
mode dan multi-level security mode. Pada operasi system high mode, sebuah sistem beroperasi
pada level tertinggi dari klasifikasi informasi. Sedangkan multi-level security mode mendukung user
yang memiliki perbedaan otorisasi dan data pada beberapa level klasifikasi.

https://www-easytechjunkie-com.translate.goog/what-is-an-access-control-matrix.htm?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=nui,sc

2. Jelaskan tujuan dari kontrol a)preventive, b) detective, c)corrective. Dukung jawaban anda dengan
contoh kasus

Jawab:
1. Preventive Control
Pengendalian untuk pencegahan fungsinya adalah mencegah timbulnya suatu masalah sebelum
permasalahan tersebut muncul. Mempekerjakan personil akuntansi yang berkualifikasi tinggi,
pemisahan tugas pegawai yang memadai, dan secara efektif mengendalikan akses fisik atas
aset, fasilitas dan informasi, merupakan pengendalian pencegahan yang efektif. Oleh karena
tidak semua masalah mengenai pengendalian dapat dicegah.
Contoh :
- Sistem pengendalian intern (internal control) dimana penerapan kebijaksanaankebijaksanaan,
metode-metode dan prosedur-prosedur didalam sistem pengendalian
intern dimaksudkan untuk mencegah hal-hal yang tidak baik yang mengganggu
masukan, proses dan hasil dari sistem supaya sistem dapat beroperasi seperti yang
diharapkan
2. Detective Control
Dibutuhkan untuk mengungkap masalah begitu masalah tersebut muncul. Contoh dari detective
control adalah pemeriksaan salinan atas perhitungan, mempersiapkan rekonsiliasi bank dan
neraca saldo setiap bulan.
Contoh:
- Menemukan pencurian atau penyalahgunaan kas
3. Corrective Control
Berfungsi untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam preventive dan detective control.
Pengendalian ini mencakup prosedur yang dilaksanakan untuk mengidentifikasi penyebab
masalah, memperbaiki kesalahan atau kesulitan yang ditimbulkan, dan mengubah sistem agar
masalah di masa mendatang dapat diminimalisasikan atau dihilangkan. Contoh dari corrective
control adalah pemeliharaan salinan cadangan atas transaksi dan file utama, dan mengikuti
prosedur untuk memperbaiki kesalahan memasukkan data,

sumber: https://akuntansiterapan.com/2010/06/15/pengendalian-interen/

Anda mungkin juga menyukai