Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

Calvinisme dan Arminianisme itu merupakan dua sistem teologi yang


berupaya menjelaskan hubungan antara kedaulatan Tuhan dan tanggung jawab
manusia dalam kaitannya dengan keselamatan.

Ada Calvinis dan Arminian yang memegang utuh lima prinsip pengajaran ini.
Tapi, pada saat bersamaan, ada Calvinis yang cuma memegang tiga prinsip dari
pengajaran ini, dan Arminian yang cuma memegang dua prinsip dari pengajaran ini.

Banyak orang yang percaya pada perpaduan antara kedua pengajaran tersebut. Yang
pada akhirnya kedua pemahaman ini tidak mampu menjelaskan hal yang tidak dapat
dijelaskan. Manusia tidak pernah dapat secara penuh memahami konsep. Walau kedua
hal ini terkesan bertolak belakang namun pemahaman itu memiliki dasar yang dapat
dipertanggungjawabkan.

Prosedur yang ditempuh dalam penulisan tulisan ini adalah penyelidikan


beberapa literatur penganut Calvinisme dan Armenianisme. Ruang lingkup
pembahasan dalam tulisan ini akan dibatasi pada yang berfokus pada pembahasan
mengenai kontras pemahamannya masing-masing. Calvinisme dengan lima butir
ajarannya dan Armenianisme dengan pemahaman yang tampak berbeda dengan
Calvinisme.
Doktrin Armenianisme Calvinisme
Sebagai akibat dari kejatuhan, manusia telah mewarisi natur yang tercemar. Sebagai akibat dari kejatuhan, manusia rusak total dan mati dalam
Kerusakan Anugerah pemngantisipasian telah mengangkat kesalahan dan penghukuman dosa. Ia tidak mampu untuk menyelamatkan dirinya. Karena ia
dosa Adam telah mati dalam dosa, Allah harus berinisiatif untuk keselamatan
Allah tidak menimputasikan dosa kepada seluruh umat manusia melalui dosa Melalui pelanggaran Adam, dosa diimputasikan, diteruskan pada
Imputasi Dosa Adam, tetapi semua orang mewarisi natur korup sebagai akibat dari kejatuhan seluruh umat manusia sehingga semua manusia dilahirkan berdosa
Adam
Allah memilih mereka yang Ia tahu akan percaya berdasarkan kehendak Allah tanpa syarat, dari sejak kekekalan telah memilih Sebagian
Pemilihan bebas mereka. Pemilihan adalah bersyarat, berdasar pada respons manusia orang untuk diselamatkan. Pemilihan tidak berdasar pada respon
dalam iman. manusia di masa yang akan datang.
Allah menetapkan bahwa Kristus akan mati untuk mereka yang
Kristus mati untuk seluruh umat manusia, memungkinkan semua manusia
Penebusan dipilih Allah. Karena Kristus tidak mati untuk setiap orang, tetapi
untuk dapat diselamatkan. kematianNya hanya efektif bagi mereka yang
Kristus hanya bagi mereka yang dipilih untuk diselamatkan, maka
percaya
kematiannya berhasil sepenuhnya
Melalui anugerah pengantisipasian dan anugerah persiapan, uang diberikan Anugerah umum diberikan pada semua orang, tetapi tidak cukuo
kepada semua orang, manusia mampu untuk bekerja sama dengan Allah dan untuk menyelamatkan seorangpun. Melalui anugerah yang tidak
Anugerah berespon padaNya dalam keselamatan. Anugerah pengantisipasian dapat ditolak, Allah menarik orang yang telah dipilih kepada
memutarbalikkan efek dari dosa Adam diriNya, membuat mereka bersedia untuk merespon kepada-Nya
Krusakan meluas pada keseluruhan orang itu,. Termasuk
Kehendak Anugerah pengantisipasian diberikan kepada semua orang dan diberlakukan kehendaknya. Tanpa anugereah yang tidak dapt ditolak, kehendak
Manusia kepada semua orang, memberikannya kehendak bebas manusia tetap terikat, tidak mampu untuk berespon pada Allah
berdasar pada kemampuannya sendiri.
Orang percaya akan dipelihara dalam iman. Orang percaya dijamin
Ketekunan Orang percaya dapat berpaling dari anugerah dan kehilangan keselamatannya.
keselamatannya. Tidak seorangpun yang akan terhilang.
Kedaulatan Allah adalah mutlak tanpa syarat. Dia telah
Allah membatasi kontrolNya sesuai dengan kebebasan manusia dan menetapkaan segala sesuatu sesuai dengan kehendak dan apa yang
Kedaulatan
responnya. ketetapanNya berkaitan dengan kemahatauan Allah akan respon berkenan kepadaNya. rencanaNya dibuat berdasarkan
Allah manusia kemahatahuanNya, bukan berdasarkan informasiyang diterima
terlebih dahulu.
KONTRAS ANTARA CALVINISME DAN ARMENIANISME
PEMBAHASAN

CALVINISME

PERKEMBANGAN DAN PENYEBARAN

John Calvin mengembangkan teologi yang serupa untuk mencitrakan bahwa


kerja adalah positif dan panggilan. Kata ”talenta” (Luk. 19:11-27) yang secara
harafiah merujuk pada kepingan perak dan emas, ditafsirkan oleh Calvin sebagai
panggilan orang-orang Kristen kemampuan-kemampuan dan ketrampilan yang
1
diberikan Allah supaya orang Kristen dapat berfungsi aktif di dalam dunia. Sangat
jelas bahwa kemampuan dan ketrampilan yang diwujudkan melalui kerja adalah
anugerah Allah yang sangat penting untuk melayani dan memuliakan Allah. Bagi
Calvin, sejauh semua kegiatan manusia diarahkan untuk memuliakan Allah dan
membuktikan kedaulatan Allah atas seluruh kehidupan, maka akan diberkati Allah.
Pengaruh John Calvin dirasakan di seluruh Eropa, pada saat pengajaran doktrinallnya
menyebar dengan cepat. Pengarhnya telah memperngaruhi gereja-gereja Reformed di
Belanda, Jerman dan Amerika.2
Di Indonesia pada saat ini hadir sejumlah denominasi dan lembaga gerejawi
yang merupakan hasil penginjilan dari Negara dan atau badan zending yang Calvinis
atau mengklaim diri Calvinis. Dalam hal ini kita mengenal beberapa lembaga
gerejawi. Sekedar sebagai contoh seperti: Gereja Protestan Maluku (GPM), Gereja
Masehi Injili Minahasa (GMIM), Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), Gereja
Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB), Gereja Kristen Jawa (GKJ), Gereja
Kristen Indonesia (GKI), Gereja Kristen Sumba (GKS), Gereja Kalimantan Evangelis
(GKE), Gereja Reformerd Injili Idonesia (GRII) dan Lembaga Reformerd Injili
Indonesia (LRII).3

KONSEP KESELAMATAN CALVINISME

ARMENIANISME

1
Alister E. McGrath. Sejarah Pemikiran Reformasi. 294
2
Paul Enns, The Moody Handbook of Theology: buku pegangan teologi, Pen. Rahmiati Tanudjaja,
(Malang: Literatur SAAT, 2012), Hal. 104
3
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
1996), 52.
PERKEMBANGAN DAN PENYEBARAN

KONSEP KESELAMATAN ARMENIANISME

Anda mungkin juga menyukai