Anda di halaman 1dari 3

Pengertian DSS

DSS adalah serangkaian kelas tertentu dari system informasi terkomputerisasi yang mendukung
kegiatan pengambilan keputusan bisnis dan organisasi.

Tujuan DSS

1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur.


2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.

Jenis-Jenis DSS 

1. Retrive information element (Mengambil elemen-elemen informasi)


2. Analyze entries files (Menganalisis seluruh file)
3. Prepare reports form multiple files (Menyiapkan laporan dari berbagai file)
4. Estimate decisions qonsquences (Memperkirakan dari akibat. keputusan)
5. Propose decision (Mengusulkan. keputusan)
6. Make decisions (Membuat keputusan)

Model DSS

1. Model matematika
2. Database
3. Perangkat lunak

Keuntungan DSS

1. Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar


2. Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak
keputusan dalam jangka waktu yang singkat.
3. Model memberikan daya peramalan
4. Model membutuhkan biaya yang lebih murah daripada metode trial-and-error.
5. Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.
6. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.

Kelemahan DSS
1. Sulit dalam memodelkan sistem bisnis
2. Mungkin akan menghasilkan suatu model bisnis yang tidak dapat menangkap semua
pengaruh pada entity.
3. Dibutuhkan kemampuan matematika yang tinggi untuk mengembangkan suatu model
yang lebih kompleks.

Faktor Pendukung DSS

1. Faktor teknologi
2. Faktor kompleksitas struktural
3. Faktor pasar internasional
4. Faktor stabilitas politik
5. Faktor konsumerisme
6. Faktor intervensi pemerintah
7. Faktor informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut,
8. Faktor gaya pengambilan keputusa
9. Faktor kemampuan (intelegensi ,persepsi, dan falsafah

Komponen - Komponen DSS

1. Subsistem pengelolaan data (database)


2. Subsistem pengelolaan model (modelbase).
3. Subsistem pengelolaan dialog (userinterface).
Dasar - dasar Pengambilan keputusan

1. Intuisi yaitu Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan keputusan


yang berdasarkan perasaan yang sifatnya subyektif. Dalam pengambilan keputusan
berdasarkan intusi ini, meski waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif
pendek, tetapi keputusan yang dihasilkan seringkali relatif kurang baik karena seringkali
mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainnya.
2. Pengalaman yaitu Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat
bagi pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka
dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan
baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.
3. Wewenang yaitu Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan
oleh pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya
kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan
dalam jangka waktu yang cukup lama dan memiliki otentisitas (otentik), tetapi dapat
menimbulkan sifat rutinitas, mengasosiasikan dengan praktek diktatorial dan sering
melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan
kekaburan
4. Fakta yaitu Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat
memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan
terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima
keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
5. Rasional yaitu Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang
dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk memaksimumkan
hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati
kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pengambilan keputusan secara
rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal.

Anda mungkin juga menyukai