0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan4 halaman
PP No. 12 Tahun 2019 membuat perubahan pada pengelolaan keuangan daerah dibandingkan PP sebelumnya. Perubahan utama adalah pendelegasian kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dari kepala SKPKD dan SKPD menjadi sekretaris daerah, kepala SKPKD sebagai PPKD dan kepala SKPD sebagai PA. PP baru juga memperjelas tata cara evaluasi rancangan anggaran dan penjabaran anggaran oleh kepala daerah dan
PP No. 12 Tahun 2019 membuat perubahan pada pengelolaan keuangan daerah dibandingkan PP sebelumnya. Perubahan utama adalah pendelegasian kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dari kepala SKPKD dan SKPD menjadi sekretaris daerah, kepala SKPKD sebagai PPKD dan kepala SKPD sebagai PA. PP baru juga memperjelas tata cara evaluasi rancangan anggaran dan penjabaran anggaran oleh kepala daerah dan
PP No. 12 Tahun 2019 membuat perubahan pada pengelolaan keuangan daerah dibandingkan PP sebelumnya. Perubahan utama adalah pendelegasian kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dari kepala SKPKD dan SKPD menjadi sekretaris daerah, kepala SKPKD sebagai PPKD dan kepala SKPD sebagai PA. PP baru juga memperjelas tata cara evaluasi rancangan anggaran dan penjabaran anggaran oleh kepala daerah dan
Pokok Perbedaan PP No. 58 Tahun 2005 PP No. 12 Tahun 2019
Kekuasaan Pengelolaan Pada ketentuan ini, Kekuasaan pengelolaan keuangan
Daerah kekuasaan pengelolaan daerah dilaksanakan oleh Pejabat keuangan daerah Perangkat Daerah. Dimana pejabat dilaksanakan oleh : yang dimaksud terdiri dari : a. Kepala SKPKD selaku a. Sekretaris daerah selaku PPKD. koordinator pengelolaan b. Kepala SKPD selaku keuangan daerah. pejabat pengguna b. Kepala SKPKD selaku PPKD. anggaran atau barang c. Kepala SKPD selaku PA. daerah. c. Sekretaris daerah sebagai koordinator pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan Keuangan Pengelolaan keuangan Menghapus 19 hal yang Daerah daerah sekurang-kurangnya menjadi cakupan dari mencakup mengenai 19 hal. pengelolaan keuangan Diantaranya seperti asas daerah. umum pengelolaan keuangan daerah, pejabat- Menggeneralisasikan bahwa pejabar yang mengelola keuangan daerah terkait keuangan daerah, struktur pengelolannya ini pelaksanaannya APBD, penyusunan harus dilakukan dengan RKPD KUA PPAS RKA- memperhatikan rasa keadilan dan SKPD, penyusunan dan kepatuhan, serta bagaimana agar penetapan APBD, bermanfaat untuk publik secara pelaksanaan dan perubahan umum, dan tentunya taat terhadap APBD, dan lain-lain. peraturan Undang-Undang. Hal ini juga harus dilaksanakan dengan efisien dan efektif, tertib, transparant dengan umum karena ini terkait kepentingan masyarakat dan pastinya bertanggung jawab. Pendapatan asli daerah a. Pasal 22 ayat (1) a. Pasal 30 s.d 35 mengenai hal (PAD) mengenai hal berikut : berikut : - Pajak Daerah - Pajak Daerah - Retribusi Daerah - Retribusi Daerah - Hasil Pengelolaan - Hasil Pengelolaan Kekayaan yang Kekayaan yang dipisahkan dipisahkan - Lain-lain PAD yang Sah - Lain-lain PAD yang Sah b. Pendapatan Transfer: - Transfer Pemerintah Pusat: b. Dana Perimbangan: - Dana Perimbangan (Pasal 23) mengenai hal - Dana Transfer Umum berikut : Dana Bagi Hasil - Dana Bagi Hasil Dana Aloksai - Dana Alokasi Umum Umum - Dana Alokasi Khusus - Dana Transfer Khusus Dana Alokasi c. Hal mengenai lain-lain Khusus Fisik Pendapatan yang Sah: Dana Alokasi Pasal 22 ayat (2) Khusus Non - Hibah Fisik. - Dana Darurat - Dana Insentif Daerah - Dana Bagi Hasil dari - Dana Otonomi Khusus Provinsi - Dana Keistimewaan - Dana Penyesuaian dan - Dana Desa Otsus - Transfer antar Daerah: - Bantuan Keuangan - Pendapatan Bagi hasil dari Prov atau Pemda - Bantuan Keuangan Lainnya c. Hal mengenai Lain-lain Pendapatan yang Sah: - Hibah - Dana Darurat - Lain-lain Pendapatan yang ditetapkan pemerintah
Pasal 4 Ketentuan yang a. Penegasan mengenai kepala
menyangkut Asas umum daerah sebagai pemegang pengelolaan keuangan kekuasaan pengelolaan daerah. keuangan daerah dan mewakili a. Pengelolaan keuangan pemerintah daerah dalam daerah dengan tertib, kepemilikan kekayaan daerah taat pada peraturan yang dipisahkan. peundang-undangan, b. Pelimpahan sebagian atau dan bertanggung seluruh kekuasaan kepala jawab. daerah kepada Pejabat b. Pengelolaan keuangan Perangkat Daerah. daerah yang dilaksanakan dalam suatu sistem terintegrasi. Pasal 13 pertanggungjawaban PPTK Penetapan PPTK yang merupakan dan Penunjukkan PPTK pegawai ASN yang menduduki dilakukan kepada pejabat jabatan struktural sesuai tugas dan PA/KPA. Fungsinya. Jika tidak terdapat pegawai ASN yang menduduki jabatan struktural maka PA/KPA dapat menetapkan pejabat fungsional umum selaku PPTK.
Pasal 50 Pasal yang terkait dengan Kewajiban daerah untuk
penyampaian hasil evaluasi menyediakan belanja untuk gubernur atas rancangan membiayai urusan pemerintahan peraturan daerah yang ada pada tingkat daerah dan kabupaten/kota mengenai dilakukannya penundaan atau APBD dan rancangan pemotongan Dana Transfer Umum peraturan bupati/walikota jika daerah tidak yang didalamnya terdapat memenuhi alokasi belanja. hal mengenai penjabaran APBD kepada Menteri Dalam Negeri. Pasal 111 Ketentuan mengenai Ketentuan mengenai evaluasi pembukaan rekening kas rancangan Perda provinsi umum daerah, rekening tentang APBD yang telah disetujui penerimaan, dan rekening bersama antara kepala daerah dan pengeluaran. DPRD serta rancangan Perkada tentang penjabaran APBD sebelum nantinya ditetapkan oleh gubernur. Pasal 112 Perolehan bunga atau jasa Pasal yang membahas mengenai giro oleh pemerintah ketentuan terkait evaluasi daerah. rancangan Perda kab./kota dimana hal tersebut telah disetujui bersama serta rancangan Perkada tentang penjabaran APBD sebelum nantinya ditetapkan oleh bupati/walikota.
Pasal 117 Ketentuan mengenai Penetapan rancangan Perda
investasi jangka pendek tentang APBD dan rancangan dan investasi jangka Perkada tentang penjabaran panjang. APBD yang telah dievaluasi serta pengaturan dalam hal pejabat yang berwenang menetapkan kedua rancangan tersebut apabila kepala daerah berhalangan.
Pasal 118 Rincian mengenai Ketentuan mengenai penyusunan
investasi jangka panjang dan pengesahan rancangan KUA, yang terdiri dari investasi rancangan PPAS, rancangan perda permanen dan non tentang APBD, dan rancangan permanen. perkada tentang APBD apabila daerah belum memiliki DPRD.