Anda di halaman 1dari 4

NAMA: FITRA RAMADANI

NIM : A1C219104
KELAS : B

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK


KEPERAWATAN JIWA ( SP 2 ) PADA KLIEN DENGAN DISTRESS
SPIRITUAL
Ny.A berusia 41 tahun merasa tidak berguna setelah terjadi bencana
tsunami di daerahnya seminggu yang lalu. Setelah kejadian tersebut ny.A
merasa marah dengan tuhan karena menurutnya tuhan yang mendatangi
bencana tersebut akibatnya ia tidak mau beribadah (sholat,dzikir dan
sholawatan).ny.A juga mengatakan ia kehilangan harta dan pekerjaannya
dari bencana tersebut.ny.A terlihat marah, kecewa, dan merasa hidupnya
tidak berguna lagi.
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Pasien
DS : pasien mengatakan tidak berguna

DO: - pasien terlihat marah,kecewa.

2. Diagnosa Keperawatan
Distress Spiritual
3. Tujuan Khusus
a. Klien mampu melakukan aktivitas spiritualnya secara mandiri.
b. Klien mengerti hal penting tentang spiritual yang diyakininya.
c. Klien dapat aktif mengikuti kegiatan keagamaan.
d. Klien merasa lebih tenang
4. Tindakan keperawatan
a. Fasilitasi pasien dengan alat-alat ibadah sesuai keyakinan atau agama
dianut oleh pasien
b. Fasilitasi klien untuk menjalankan ibadah sendiri atau dengan orang lain
c. Bantu pasien untuk ikut serta dalam kegiatan keagamaan.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Fase orientasi
a. Salam Teraupetik
““Assalamu’alaikum, selamat pagi ibu A. Masih ingat dengan
saya ibu ? Ya, betul sekali. Saya suster fitra, bu. Seperti
kemarin, pagi ini dari pukul 07.00 sampai 14.00 nanti dan saya
yang akan merawat ibu.”

b. Evaluasi / Validasi
“Baiklah bu Bagaimana keadaan dan perasaan ibu saat ini?
Sudah dicoba melakukan ibadah?”Bagaimana perasaan ibu setelah
mencoba?”

c. Kontrak (Topik, Tempat, Waktu)


1) Topik :
“Baiklah kalau begitu, hari ini kita akan mendiskusikan tentang
persiapan alat-alat sholat dan cara menjalankan sholat dengan
baik itu sendiri atau pun berjamaah. Tujuannya supaya ibu
dapat melakukan sholat secara mandiri dengan baik dan benar.
2) Waktu :
“Bagaimana kalau kita mengobrol selama 20 menit?”
3) Tempat :
“ibu mau kita ngobrol dimana? Di sini saja? Baiklah.”
2. Fase Kerja ( Langkah-Langkah Tindakan Keperawatan )
“ibu, sepengetahuan ibu apa saja persiapan sholat baik alat atau
pun diri kita sendiri?”
 “Bagus sekali! Menyiapkan mukenah sajadah dan sarung.
“Sekarang coba ibu sebutkan sholat lima waktu dalam sehari?.”
“Sholat subuh jam berapa? Bagaimana ucapannya?
“Bagus sekali! Selain itu, ibu dapat melakukan sholat
berjamaah?”

3. Fase Terminasi
a. Validasi/Evalusi
Subjektif: “Bagaimana perasaan ibu setelah kita diskusi
tentang cara mempersiapkan alat sholat dan cara
mengerjakan sholat?”

Objektif: “Kalau begitu, coba ibu jelaskan lagi, hal-hal yang


ibu dapatkan dari diskusi kita tadi dan coba ibu sebutkan
kembali apa saja alat yang disiapkan sebelum sholat.

b. Rencana Tindak Lanjut


“Ya, bagus sekali ibu . Nah, setelah ini ibu boleh melakukan
sholat sendiri sesuai dengan cara yang sudah kita diskusikan
tadi. Dan jangan lupa untuk disiapkan persiapannya sebelum
sholat.”

c. Kontrak Untuk Pertemuan Selanjutnya

“Sesuai dengan kontrak kita tadi kita berbincang-bincang selama 20 menit dan
sekarang sudah 20 menit bu !”
“Besok saya akan datang kembali untuk mendiskusikan perasaan ibu dalam
melakukan sholat serta membahas kegiatan ibadah lainnya.”

“Sebelum saya kembali ke ruangan apakah ada yang mau ibu tanyakan?”

 “Baiklah, kalau tidak ada lagi, saya permisi dulu ya ibu .. Assalamu’alaikum.

Anda mungkin juga menyukai