Anda di halaman 1dari 18

Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 2, No.

2, Hal: 173-190 • Desember 2017

MODAL INVESTASI AWAL DAN PERSEPSI RISIKO


DALAM KEPUTUSAN BERINVESTASI

Ni Nyoman Sri Rahayu Trisna Dewia,*, Komang Fridagustina


Adnantarab, Gde Herry Sugiarto Asanac
a,b,c STIE Triatma Mulya, Jl. Kubu Gunung, Tegal Jaya, Badung, Bali
*(rahayutrisna333@gmail.com)

ABSTRAK
Pasar modal merupakan istilah yang masih asing di kalangan masyarakat luas.
Pemerintah melalui BEI mulai melakukan edukasi dengan menggandeng
perguruan tinggi untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa mengenai
pasar modal, karena mahasiswa merupakan calon investor muda yang lebih
terbuka wawasannya mengenai hal-hal yang baru, termasuk pasar modal.
Dalam memutuskan berivestasi di pasar modal, banyak faktor yang dapat
mempengaruhi, seperti persepsi atas risiko dan modal investasi minimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi atas risiko dan
modal investasi minimal terhadap minat berinvestasi di pasar modal dengan
menggunakan mahasiswa sebagai sampel penelitian. Metode yang digunakan
untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi atas risiko dan modal
investasi minimal berpengaruh terhadap minat berinvestasi di pasar modal.
Kata kunci: terdiri dari 3-5 kata/terminologi

ABSTRACT
Capital market is a term that is still foreign to the community. The government
through IDX began to educate by cooperating with universities to give students
education about capital market, because students are young prospective investors
who are more open to their insights about new things, including the capital
market. In deciding to invest in the capital market, many factors can affect, such
as perceptions of risk and minimal investment capital. This study aims to
determine the effect of perceptions on risk and minimum investment capital on the
interest of investing in the capital market by using students as research samples.
The method used to analyze the data in this study is multiple linear regression
analysis. The results showed that the perception of risk and
Keywords: terdiri dari 3-5 kata/terminologi

PENDAHULUAN menawarkan beberapa produk yang


Pasar modal merupakan istilah dapat dipilih oleh masyarakat untuk
yang masih asing di kalangan berinvestasi, antara lain saham,
masyarakat luas. Pasar modal obligasi, dan lain-lain. Namun dewasa

173
Dewi, Adnantara, Asana – Modal Investasi Awal dan Persepsi …

ini investasi di pasar modal masih masih belum memiliki nominal uang
menjadi hal yang dianggap berbahaya yang banyak.
bagi masyarakat, khususnya bagi Di Indonesia, sangat banyak
masyarakat yang belum mendapatkan investor asing yang menanamkan
edukasi mengenai produk-produk di modalnya. Hal ini akan membawa
pasar modal. Berinvestasi di pasar dampak yang positif dalam jangka
modal hampir sama dengan pendek, namun akan memberikan
melakukan simpanan di bank, hanya dampak yang negatif dalam jangka
saja berinvestasi di pasar modal panjang. Karena dalam jangka
memberikan risiko bagi para calon panjang yang diuntungkan adalah
investor. Namun, semakin besar investor asing, bukan bangsa
risiko yang dihadapi, pengembalian Indonesia sendiri, karena investor
atas investasi yang diperoleh juga asing akan mendapatkan bunga atas
semakin tinggi. Hal ini yang belum investasi yang telah dilakukan,
diketahui dengan baik oleh sementara penduduk Indonesia
masyarakat umum. Padahal jika mau hanya mengeluarkan uang untuk
mencoba memulai berinvestasi di mengkonsumsi barang. Hal ini
pasar modal dan belajar untuk disebabkan oleh investasi, khususnya
melakukan analisa terhadap produk- investasi di pasar modal, masih
produk pilihan di pasar modal, belum menarik bagi masyarakat
keuntungan yang diperoleh bisa Indonesia. Padahal pasar modal di
100% lebih banyak daripada bunga Indonesia sangat menjanjikan,
simpanan yang diperoleh dengan mengingat banyak investor asing yang
menyimpan uang di bank. Bahkan malah memilih untuk berinvestasi di
Pemerintah Indonesia sudah mulai Indonesia daripada di negaranya
menggalakkan program investasi sendiri.
melalui pasar modal dalam Dikutip dari kompas.com,
masyarakat dengan memberikan lambatnya pertumbuhan investor di
kemudahan-kemudahan masyarakat BEI dapat disebabkan oleh beberapa
umum untuk dapat memulai hal, seperti masyarakat instan dan
berinvestasi, yaitu dengan masyarakat konsumtif. Masyarakat
menurunkan saldo minimal hanya melihat keuntungan dalam
pembukaan rekening sekuritas. Hal jangka pendek yang bisa diperoleh.
ini diharapkan dapat menarik minat Dalam berinvestasi, masyarakat
masyarakat umum, termasuk mempunyai keinginan untuk dapat
mahasiswa dan pelajar yang notabene memperoleh keuntungan secara

174
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 2, No. 2, hal: 173-190 • Desember 2017

instan. Pola pikir inilah yang Edukasi yang diberikan diharapkan


seharusnya ditinggalkan oleh dapat memberikan pemahaman
masyarakat. Keuntungan cepat kepada masyarakat sehingga mereka
adalah sebuah pemikiran yang tertarik untuk memulai berinvestasi
membuat masyarakat kita sulit diajak di pasar modal. KSEI telah mencatat
berinvestasi pada pasar modal yang peningkatan kinerja operasional
keuntungannya memerlukan waktu sampai pertengahan tahun 2017,
dan tidak dapat dipastikan nilainya yaitu jumlah Single Investor
saat pertama berinvestasi. Identification (SID) yang meningkat
Masyarakat Indonesia juga terkenal 14,7% dari 894.116 per tahun 2016
sebagai masyarakat yang konsumtif, menjadi 1.025.414 per Juli tahun
sehingga ,asyarakat Indonesia 2017 (ksei.co.id). Edukasi juga mulai
menjadi target penjualan barang- dilakukan dengan menggandeng
barang konsumtif dari seluruh dunia. perguruan tinggi untuk memberikan
Dengan tidak memiliki pengendalian wawasan kepada mahasiswa
diri, masyarakat Indonesia lebih suka mengenai pasar modal, karena
mengkonsumsi daripada berinvestasi mahasiswa merupakan calon investor
demi masa depannya. Pertumbuhan muda yang lebih terbuka
investor pasar modal di Indonesia wawasannya mengenai hal-hal yang
memang memerlukan waktu yang baru, termasuk pasar modal.
panjang karena proses terjadi bukan Minat mahasiswa dalam
dari luar melainkan dari diri sendiri. berinvestasi di pasar modal dapat
Masih banyak masyarakat yang dipengaruhi oleh beberapa faktor,
beranggapan bahwa investasi di pasar seperti persepsi atas risiko dan modal
modal adalah permainan judi. Ini investasi minimal. Persepsi atas risiko
merupakan suatu tantangan bagi yang dimiliki oleh masing-masing
Pemerintah melalui Bursa Efek orang berbeda-beda, bahkan
Indonesia agar bisa menghilangkan mahasiswa yang sudah dibekali
anggapan masyarakat tersebut. Bursa pengetahuan mengenai pasar modal
Efek Indonesia mulai secara rutin juga memiliki persepsi atas risiko
mengadakan sekolah pasar modal yang berbeda-beda. Sebagian
yang dapat diikuti oleh masyarakat mahasiswa berani mengambil risiko,
umum tanpa terkecuali, dengan dan sebagian mahasiswa tidak berani
tujuan untuk memperkenalkan dan mengambil risiko. Berinvestasi di
mengedukasi masyarakat mengenai pasar modal tidak bisa terlepas dari
pengetahuan tentang pasar modal. risiko. Semakin tinggi risiko yang

175
Dewi, Adnantara, Asana – Modal Investasi Awal dan Persepsi …

berani diambil maka kemungkinan yang ditetapkan memiliki pengaruh


keuntungan yang diperoleh juga akan terhadap minat mahasiswa untuk
semakin tinggi. Mahasiswa yang berinvestasi di pasar modal.
berani mengambil risiko tentu saja Penelitian mengenai minat
akan lebih berminat untuk investasi di pasar modal masih sangat
berinvestasi di pasar modal, karena sedikit dilakukan, padahal penting
pasar modal dapat menawarkan untuk melakukan penelitian di bidang
pengembalian yang lebih tinggi. Malik tersebut mengingat investasi yang
(2017) menyatakan semakin tinggi dilakukan oleh masyarakat dapat
risiko maka minat investor untuk mempengaruhi GDP yang dihasilkan
berinvestasi semakin meningkat. oleh Negara. Dalam ekonomi makro,
Mahasiswa merupakan calon investasi merupakan salah satu
investor yang masih kurang mapan komponen dari pendapatan nasional,
dalam hal finansial, karena sebagian Produk Domestik Bruto (PDB) atau
besar mahasiswa belum bisa Gross Domestic Product (GDP). Hal ini
menghasilkan uang sendiri. Faktor berarti investasi mempunyai peran
jumlah modal investasi minimal yang besar dalam pendapatan
untuk dapat memulai berinvestasi di nasional suatu negara. GDP terdiri
pasar modal tentu saja menjadi dari konsumsi, investasi, pembelian
pertimbangan penting bagi oleh pemerintah, dan ekspor atau
mahasiswa. Sebelumnya investor impor. Investasi mempunyai
hanya bisa berinvestasi dengan modal hubungan yang positif dengan GDP
jutaan rupiah, tetapi sekarang dengan yang dihasilkan suatu negara. Jika
modal investasi minimal Rp100.000 investasi dalam suatu Negara naik,
calon investor sudah bisa membuka maka GDP cenderung juga akan naik.
rekening sekuritas dan memulai Berdasarkan latar belakang tersebut
bertransaksi di pasar modal. maka rumusan masalah yang
Perusahaan-perusahaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
terdaftar di Bursa Efek Indonesia juga 1. Apakah persepsi atas risiko
sangat banyak yang menawarkan berpengaruh terhadap minat
saham dengan harga yang murah, berinvestasi di pasar modal?
sehingga dengan modal Rp100.000 2. Apakah modal investasi
calon investor sudah bisa langsung minimal berpengaruh terhadap
melakukan transaksi saham. Hasil minat berinvestasi di pasar
penelitian Nisa dan Sulaika (2017) modal?
menyatakan bahwa modal minimal

176
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 2, No. 2, hal: 173-190 • Desember 2017

Berdasarkan rumusan masalah kesempatan. Dalam membuat


yang telah diuraikan sebelumnya, keputusan banyak diantaranya yang
penelitian ini bertujuan untuk: menyangkut peristiwa pada masa
1. Mengetahui pengaruh persepsi depan yang sulit diramalkan.
atas risiko terhadap minat
Pasar Modal
berinvestasi di pasar modal
Menurut Jogiyanto (2010) pasar
2. Mengetahui pengaruh modal
modal merupakan tempat bertemu
investasi minimal terhadap
antara pembeli dan penjual dengan
minat berinvestasi di pasar
risiko untung dan rugi. Pasar modal
modal
juga dinyatakan sebagai sarana
TELAAH LITERATUR DAN perusahaan untuk meningkatkan
PERUMUSAN HIPOTESIS kebutuhan dana jangka panjang
Teori Pengambilan Keputusan dengan menjual saham atau
Pengambilan keputusan mengeluarkan obligasi. Pengertian
seringkali disamakan dengan proses pasar modal secara umum adalah
berpikir, mengatur, dan memecahkan suatu sistem keuangan yang
masalah. Dalam setting terorganisir, termasuk di dalamnya
organisasional, pengambilan adalah bank-bank komersial dan
keputusan seringkali didefinisikan semua lembaga perantara di bidang
sebagai proses memilih diantara keuangan, serta keseluruhan surat-
berbagai alternatif tindakan yang surat berharga yang beredar. Dalam
mempengaruhi masa depan. Menurut arti sempit, pasar modal adalah suatu
Kahneman dan Tversky (1979) pasar (tempat, berupa gedung) yang
keputusan didefinisikan sebagai disiapkan guna memperdagangkan
tindakan atau opsi diantara yang saham-saham, obligasi-obligasi dan
harus dipilih, konsekuensi dari jenis surat berharga lainnya dengan
tindakan dan probabilitas kondisional memakai jasa para perantara efek
atau kontinjensi yang berhubungan (Sunariyah, 2004).
dengan hasil dari tindakan. Stoner, et Menurut Herve dan Yao (2011),
al. (1995) menyebutkan bahwa pasar modal merupakan pasar untuk
pengambilan keputusan adalah pinjaman dana jangka panjang yang
proses mengidentifikasi dan memilih digunakan oleh industri dan
serangkaian tindakan untuk perdagangan terutama untuk
menghadapi masalah tertentu atau investasi tetap. Menurut Undang-
mengambil keuntungan dari suatu Undang Pasar Modal No.8 tahun

177
Dewi, Adnantara, Asana – Modal Investasi Awal dan Persepsi …

1995, pasar modal adalah suatu modal pada suatu Negara dapat
kegiatan yang bersangkutan dengan dilihat dari lima segi sebagai berikut:
penawaran umum dan perdagangan 1) Sebagai fasilitas melakukan
efek, perusahaan publik yang interaksi antara pembeli
berkaitan dengan efek yang dengan penjual untuk
diterbitkannya, serta lembaga dan menentukan harga saham atau
profesi yang berkaitan dengan efek. surat berharga yang
Pendapat lain dari Ravichandran et al diperjualbelikan.
(2005), yang mengatakan bahwa 2) Pasar modal memberi
pasar modal merupakan salah satu kesempatan kepada para
investasi yang populer karena pemodal untuk menentukan
keuntungan yang diharapkan tinggi. hasil (return) yang diharapkan.
Berdasarkan pengertian di atas, 3) Pasar modal memberi
dapat disimpulkan bahwa pasar kesempatan kepada investor
modal adalah tempat pertemuan untuk menjual kembali saham
antara penawaran dan permintaan yang dimilikinya atau surat
surat berharga atau tempat berharga lainnya.
pertemuan antara pihak yang 4) Pasar modal menciptakan
memiliki kelebihan dana dengan kesempatan kepada
pihak yang membutuhkan dana masyarakat untuk
dengan jalan memperjualbelikan berpartisipasi dalam
surat-surat berharga. perkembangan suatu
perekonomian.
Peranan Pasar Modal
5) Pasar modal mengurangi biaya
Fungsi yang paling mendasar
informasi dan transaksi surat
bagi pasar modal adalah untuk
berharga.
mengalokasikan sumber daya
perusahaan dengan prospek jangka Jenis Instrumen Pasar Modal
panjang yang paling menjanjikan Menurut Anoraga dan Pakarti
(Rappaport, 2005). Pasar modal (2003), instrumen pasar modal adalah
merupakan sarana perusahaan untuk semua surat-surat berharga
meningkatkan kebutuhan dana (securities) yang diperdagangkan di
jangka panjang dengan menjual bursa. Instrumen pasar modal ini
saham atau mengeluarkan obligasi umumnya bersifat jangka panjang.
(Jogiyanto, 2010). Menurut Sunariyah Sekuritas yang diperdagangkan
(2004), seberapa besar peranan pasar adalah:

178
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 2, No. 2, hal: 173-190 • Desember 2017

1) Saham 2003). Saham preferen adalah saham


Menurut Darmadji dan yang diberikan atas hak untuk
Fakhruddin (2001), saham adalah mendapatkan dividen dan/atau
tanda penyertaan atau pemilikan bagian kekayaan pada saat
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan dilikuidasi terlebih
perusahaan atau perseroan terbatas. dahulu dari saham biasa, disamping
Wujud saham adalah selembar kertas itu mempunyai preferensi untuk
yang menerangkan bahwa pemilik mengajukan usul pencalonan
kertas adalah pemilik perusahaan direksi/komisaris (Anoraga dan
yang menerbitkan surat berharga Pakarti, 2003).
tersebut. Menurut Anoraga dan
2) Obligasi
Pakarti (2003), manfaat yang
Obligasi pada dasarnya
diperoleh dari investasi saham yaitu:
merupakan surat pengakuan hutang
a) Dividen, bagian dari
atas pinjaman yang diterima oleh
keuntungan perusahaan yang
perusahaan penerbit obligasi dari
dibagikan kepada pemilik
masyarakat pemodal (Sunariyah,
saham.
2004). Jangka waktu obligasi telah
b) Capital gain, adalah
ditetapkan dan disertai dengan
keuntungan yang diperoleh
pemberian imbalan bunga yang
dari selisih jual dengan harga
jumlah dan saat pembayarannya
belinya.
telah ditetapkan dalam perjanjian.
c) Manfaat non-finansial yaitu
Menurut Anoraga dan Pakarti (2003),
timbulnya kebanggaan dan
obligasi adalah surat tanda
kekuasaan memperoleh hak
peminjaman uang yang mempunyai
suara dalam menentukan
jangka waktu tertentu, biasanya lebih
jalannya perusahaan.
dari satu tahun. Dengan demikian,
Jenis saham yang dikenal di
pada hakikatnya obligasi adalah
bursa, yang diperdagangkan yaitu
suatu tagihan uang atau beban/
saham biasa (common stock) dan
tanggungan pihak yang menerbitkan/
saham preferen (preferred stock).
mengeluarkan obligasi tersebut,
Saham biasa adalah saham yang
pemegang/ pembeli obligasi
tidak memperoleh hak istimewa.
memperoleh keuntungan berupa
Pemegang saham biasa mempunyai
tingkat bunga tertentu yang
hak untuk memperoleh dividen
dibayarkan oleh perusahaan yang
sepanjang perseroan memperoleh
mengeluarkan obligasi tersebut.
keuntungan (Anoraga dan Pakarti,

179
Dewi, Adnantara, Asana – Modal Investasi Awal dan Persepsi …

3) Waran Minat Berinvestasi di Pasar Modal


Waran merupakan opsi jangka Kamus Besar Bahasa Indonesia
panjang yang memberikan hak mendefinisikan minat sebagai
kepada pemegangnya untuk membeli keinginan untuk memperhatikan atau
saham atas nama dengan harga melakukan sesuatu. Fahriani (2012)
tertentu. Masa hidup waran dimulai menyatakan minat adalah
dari tanggal waran tersebut kecenderungan hati yang tinggi
dicatatkan di bursa efek, sampai terhadap sesuatu. Minat merupakan
dengan tanggal terakhir pelaksanaan salah satu aspek afektif yang memiliki
penebusan (redemption) waran peran besar dalam kehidupan
(Anoraga dan Pakarti, 2003). seseorang. Aspek afektif
mengidentifikasi dimensi – dimensi
4) Right (Sertifikat Bukti Right)
dalam perasaan dari kesadaran
Sertifikat bukti right dapat
emosi, disposisi, dan keinginan yang
didefinisikan sebagai efek yang
mempengaruhi pikiran dan tindakan
memberikan hak kepada pemegang
seseorang.
saham lama untuk membeli saham
Terdapat beberapa hal yang
baru yang akan dikeluarkan oleh
perlu diperhatikan dalam minat
emiten pada proporsi dan harga
seseoang, antara lain (Fahriani,
tertentu (Anoraga dan Pakarti, 2003).
2012):
1) Minat dianggap sebagai
5) Reksa dana
perantara faktor-faktor
Menurut Sunariyah (2004),
motivasional yang mempunyai
reksa dana merupakan kumpulan
dampak pada suatu perilaku.
saham-saham, obligasi-obligasi atau
2) Minat menunjukkan seberapa
sekuritas lainnya yang dimiliki oleh
keras seseorang berani
sekelompok pemodal dan dikelola
mencoba melakukan sesuatu.
oleh perusahaan investasi profesional.
3) Minat menunjukkan seberapa
Dana yang diinvestasikan pada reksa
banyak upaya yang
dana dari pemodal akan disatukan
direncanakan seseorang untuk
dengan dana yang berasal dari
melakukan sesuatu
pemodal lainnya untuk menciptakan
Seseorang yang memiliki minat
kekuatan membeli yang jauh lebih
terhadap sesuatu, cenderung untuk
besar dibanding mereka harus
memberikan perhatian yang lebih
melakukan investasi sendiri.
besar terhadap hal tersebut, namun
sebaliknya seseorang tidak akan

180
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 2, No. 2, hal: 173-190 • Desember 2017

memiliki minat terhadap sesustu jika return yang diharapkan, yang terdiri
tidak memiliki rasa senang atau dari dua jenis yaitu risiko umum
perhatian yang besar terhadap hal (general risk) yang merupakan risiko
tersebut. yang berkaitan dengan perubahan
yang terjadi di pasar secara
Return dan Risiko Investasi
keseluruhan dan risiko spesifik (risiko
Seseorang yang
perusahaan) adalah risiko yang tidak
menginvestasikan dananya ke dalam
berkaitan dengan perubahan pasar
saham akan mengharapkan
secara keseluruhan (Utomo, 2007).
memperoleh return (pengembalian).
Persepsi terhadap risiko memainkan
Jogiyanto (2010) menyatakan return
peran penting dalam perilaku
merupakan hasil yang diperoleh dari
manusia khususnya terkait
investasi yang dapat berupa return
pengambilan keputusan dalam
realisasian (realized return) yang telah
keadaan tidak pasti. (Rosyidah, 2013).
terjadi atau return ekspektasian
Investor mengalami risiko saat
(expected return) yang belum terjadi
investor tidak mengetahui dengan
tetapi diharapkan akan terjadi di
pasti hasil investasi yang
masa datang. Perbedaan antara
dilakukannya (Malik, 2017).
return ekspektasian dan return
Kusmawati(2011) menyatakan
realisasian merupakan pengukur
investasi di pasar modal tidak dapat
risiko yang harus dipertimbangkan
dipisahkan antara return dan tingkat
oleh investor dalam proses investasi
risiko, kecuali jika investasi tersebut
(Tandelilin, 2003). Suharli (2005)
diproteksi oleh pemerintah/institusi
menyatakan return saham adalah
yang berwenang, seperti praktek-
keuntungan yang diperoleh dari
praktek bisnis pada masa orde baru.
kepemilikan saham investor atas
investasi yang dilakukannya, yang Modal Investasi Minimal
terdiri dari dividen dan capital BEI telah menerbitkan kebijakan
gain/loss. Dalam pasar saham tidak untuk memberikan kemudahan
selalu menjanjikan suatu return yang kepada para calon investor pada 6
pasti bagi investor. Untuk mendapat Januari 2014, yaitu jumlah minimal
return tertentu seorang investor juga pembelian saham dari suatu emiten
harus memperhatikan risiko yang (perusahaan yang menjual sahamnya
akan ditanggung. Risiko merupakan ke public adalah sebanyak 1 lot (100
kemungkinan perbedaan antara lembar saham). Dengan adanya
return aktual yang diterima dengan kebijakan dari BEI tersebut, maka

181
Dewi, Adnantara, Asana – Modal Investasi Awal dan Persepsi …

dengan Rp100.000 calon investor terhadap risiko memainkan peran


sudah bisa membuka rekening penting dalam perilaku manusia
sekuritas dan dapat melakukan khususnya terkait pengambilan
transaksi di pasar modal. keputusan dalam keadaan tidak pasti
(Rosyidah, 2013). Malik (2017)
Hipotesis Penelitian
menyatakan semakin tinggi risiko
Tandio dan Widanaputra (2016)
maka minat investor untuk
menyatakan preferensi investor dalam
berinvestasi semakin meningkat.
hal investasi, erat kaitannya dengan
Namun hasil penelitian Tandio dan
pertimbangan terhadap return dan
Widanaputra (2016) menemukan
risiko investasi. Setiap investor
bahwa persepsi mengenai risiko tidak
memiliki kemampuan menanggung
dapat mempengaruhi minat
risiko yang berbeda-beda, namun
mahasiswa untuk berinvestasi. Hasil
mereka mengharapkan return yang
penelitian Rosyidah (2013) juga
sesuai. Dalam investasi, tidak cukup
menemukan bahwa Persepsi risiko
jika hanya mempertimbangkan faktor
tidak berpengaruh terhadap
return saja. Investor juga harus
pengambilan keputusan investasi.
mempertimbangkan faktor risiko
Saat memulai untuk
karena pertimbangan suatu investasi
berinvestasi, mahasiswa khususnya,
merupakan trade-off dari kedua
akan berfikir mengenai modal awal
faktor tersebut. Return dan risiko
yang harus dikeluarkan mengingat
mempunyai hubungan yang positif,
sebagian besar mahasiswa belum
semakin besar risiko yang harus
memiliki pekerjaan. Semakin kecil
ditanggung, semakin besar return
modal awal investasi yang diberikan
yang harus dikompensasikan
maka akan meningkatkan minat
(Jogiyanto, 2010).
mahasiswa untuk mencoba memulai
Pemahaman mengenai investasi
investasi. Hasil penelitian Nisa dan
sangat diperlukan oleh seseorang
Sulaika (2017) menyatakan bahwa
untuk melakukan investasi. Apalagi
modal minimal yang ditetapkan
mengenai dasar-dasar investasi
memiliki pengaruh terhadap minat
termasuk risiko yang diperoleh ketika
mahasiswa untuk berinvestasi di
melakukan investasi sehingga dapat
pasar modal. Sedangkan Raditya, dkk
digunakan sebagai pengambilan
(2014) menyatakan modal investasi
keputusan untuk melakukan
minimal tidak memiliki pengaruh
investasi (Nisa dan Sulaika, 2017,
terhadap minat investasi.
Merawati dan Putra, 2015). Persepsi

182
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 2, No. 2, hal: 173-190 • Desember 2017

Berdasarkan uraian tersebut, memiliki pengetahuan mengenai


hipotesis yang diajukan dalam pasar modal, baik melalui mata
penelitian ini adalah: kuliah yang telah diperoleh selama
H1: Persepsi atas risiko perkuliahan, maupun melalui
berpengaruh terhadap minat seminar pasar modal yang
berinvestasi di pasar modal diselenggarakan secara internal. Cara
H2: Modal investasi minimal pengambilan sampel dilakukan
berpengaruh terhadap minat dengan teknik sampling jenuh.
berinvestasi di pasar modal Berdasarkan latar belakang
Berdasarkan hipotesis yang telah dilakukannya penelitian, maka
diajukan, dapat digambarkan model peneliti dapat merumuskan
penelitian seperti pada Gambar 1. permasalahan yang akan diteliti,
kemudian membangun hipotesis
Persepsi
atas risiko berdasarkan kajian teori dan
Minat
berinvestasi
penelitian sebelumnya. Untuk
di pasar
modal
mengetahui apakah hipotesis diterima
Modal
investasi atau ditolak, peneliti menggunakan
minimal
regresi linier berganda untuk
Gambar 1. Model Penelitian
menganalisis data-data yang telah
dikumpulkan. Hasil analisis
METODE
kemudian diinterpretasikan dan
Rancangan Penelitian
kemudian dibuatkan simpulan dan
Tahapan penelitian adalah
diberi saran mengenai keterbatasan
rencana dari struktur penelitian yang
penelitian.
mengarahkan proses dan hasil riset
sedapat mungkin menjadi valid, Sasaran Penelitian
objektif, efisien, dan efektif. Penelitian Populasi dalam penelitian ini
ini bertujuan untuk mengetahui adalah mahasiswa Jurusan
pengaruh persepsi atas risiko dan Akuntansi STIE Triatma Mulya yang
modal investasi minimal secara telah memperoleh mata kuliah teori
parsial terhadap minat berinvestasi di pasar modal atau telah mengikuti
pasar modal. Populasi yang seminar pasar modal, yaitu sejumlah
digunakan dalam penelitian ini 81 mahasiswa. Metode pengambilan
adalah mahasiswa Jurusan sampel dilakukan dengan teknik
Akuntansi STIE Triatma Mulya, sampling jenuh, dimana semua
karena diasumsikan mereka telah

183
Dewi, Adnantara, Asana – Modal Investasi Awal dan Persepsi …

populasi digunakan sebagai sampel 2) Wawancara, yaitu metode


dalam penelitian. pengumpulan data dengan
Pemahaman dasar tentang cara melakukan tanya jawab
investasi yang meliputi jenis investasi, dengan Kepala Bagian
return dan risiko investasi Kemahasiswaan mengenai hal-
memudahkan seseorang untuk hal yang terkait dengan
mengambil keputusan berinvestasi. responden penelitian, seperti
Pengetahuan yang memadai sangat jumlah mahasiswa Jurusan
diperlukan untuk menghindari Akuntansi STIE Triatma Mulya.
terjadinya kerugian saat berinvestasi 3) Kuesioner, yaitu metode
di pasar modal, seperti pada pengumpulan data yang
instrumen investasi saham (Merawati dilakukan dengan cara
dan Putra, 2015). Oleh karena itu memberi seperangkat
sampel dalam penelitian ini pertanyaan atau pernyataan
digunakan mahasiswa akuntansi tertulis kepada responden
yang telah memperoleh mata kuliah untuk dijawab (Sugiyono,
pasar modal dan juga telah mengikuti 2009). Kuesioner yang
seminar mengenai pasar modal, disebarkan berupa daftar
sehingga mereka telah memiliki pertanyaan dan pernyataan
pengetahuan yang cukup mengenai tertulis kepada responden
investasi di pasar modal. mengenai pengaruh persepsi
atas risiko dan modal investasi
Metode Pengumpulan Data
minimal terhadap minat
Metode pengumpulan data yang
berinvestasi mahasiswa. Dalam
digunakan dalam penelitian ini
penelitian ini digunakan skala
adalah:
likert dengan rentang 1 sampai
1) Observasi nonpartisipan, yaitu
4 dengan alasan untuk
teknik pengumpulan data
menghindari jawaban-jawaban
dimana peneliti tidak terlibat
responden yang ambigu
dan hanya sebagai pengamat
(bermakna ganda) karena
independen (Sugiyono,
adanya pernyataan “ragu-ragu”
2009:204). Peneliti mengamati,
atau “netral” yang timbul dari
mengutip, mencatat, serta
nilai tengah (misal nilai 3 jika
mengumpulkan data dari STIE
menggunakan 5 skala likert).
Triatma Mulya.
Dalam skala likert variabel-
variabel yang diukur

184
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 2, No. 2, hal: 173-190 • Desember 2017

dijabarkan ke dalam indikator diukur dengan 5 item


variabel. Indikator tersebut pernyataan (Rosyidah, 2013)
dijadikan dasar untuk dan modal investasi minimal
menyusun instrumen yang yang diukur dengan 4 item
dapat berupa pernyataan. pernyataan (Riyadi, 2016).
Jawaban setiap instrumen
Teknik Analisis Data
mempunyai gradasi dari sangat
Hipotesis dalam penelitian ini
positif sampai dengan sangat
diuji dengan menggunakan analisis
negatif, dan responden diminta
regresi linier berganda. Sebelum
untuk memberikan respon
menguji dan menganalisis data
terhadap setiap pernyataan
dengan menggunakan model analisis
dengan memilih satu diantara
regresi linier berganda, maka terlebih
pilihan yang bersifat jenjang.
dulu dilakukan pengujian asumsi
Identifikasi Variabel klasik agar dapat dijadikan alat
Variabel-variabel yang akan estimasi yang tidak bias jika telah
dianalisis dapat dikelompokkan memenuhi persyaratan BLUE (Best
sebagai berikut: Linier Unbiased Estimator) sehingga
1) Variabel dependen, yaitu hasil perhitungan dapat
variabel yang dipengaruhi atau diinterpretasikan dengan efisien dan
yang menjadi akibat, karena akurat. Bagian ini memuat tentang
adanya variabel independen rancangan atau desain penelitian,
(Sugiyono, 2009). Variabel sasaran penelitian (populasi, sampel,
dependen dalam penelitian ini informan atau subjek penelitian),
adalah minat berinvestasi di teknik pengembangan instrumen dan
pasar modal yang diukur metode pengumpulan data,
dengan menggunakan 7 item pengukuran dan pendefinisian
pernyataan (Alleyne, 2011). variabel serta teknik analisis data.
2) Variabel independen, yaitu
variabel yang memengaruhi HASIL DAN PEMBAHASAN
atau yang menjadi sebab Pengujian Instrumen Penelitian
perubahannya atau timbulnya Uji Validitas dalam penelitian ini
variabel dependen (Sugiyono, menggunakan korelasi product
2009). Variabel independen moment. Instrumen dinyatakan valid
dalam penelitian ini adalah bila koefisien korelasi (r)≥0,3 dan bila
persepsi atas risiko yang (r)<0,3 tidak valid. Hasil Uji Validitas

185
Dewi, Adnantara, Asana – Modal Investasi Awal dan Persepsi …

menunjukkan semua butir di pasar modal) sebesar 0,174. Hal


pernyataan kuesioner dalam tersebut menunjukkan bahwa nilai
penelitian ini valid karena masing- Sig (2-Tailed) masing-masing variabel
masing butir pernyataan dari variabel > dari Level of Significant (0,05),
persepsi atas resiko, modal minimal sehingga dapat disimpulkan bahwa
investasi dan minat berinvestasi variabel persepsi atas resiko, modal
memiliki nilai koefisien korelasi>0,3. investasi minimal dan minat
Pengukuran reliabilitas dalam berinvestasi di pasar modal
penelitian ini mempergunakan berdistribusi normal.
formula koefisien Cronchbach Alpha. Hasil uji multikolinieritas
Instrumen dikatakan reliabel bila menunjukkan bahwa variabel
ri>0,6, tidak reliabel jika ri<0,6. Uji persepsi atas resiko dan modal
Reliabilitas menunjukkan bahwa investasi minimal memiliki nilai VIF di
instrumen yang digunakan dalam bawah 10 dan nilai Tolerance di atas
penelitian ini adalah reliabel karena 0,10. Ini berarti tidak terjadi
nilai cronchbach alpha masing- multikolinearitas antara variabel
masing variabel dalam penelitian ini > persepsi atas resiko dan modal
0,6. investasi minimal.
Hasil pengujian
Uji Asumsi Klasik
heteroskedastisitas pada Gambar 2
Hasil uji normalitas Kolmogorov
menunjukkan bahwa hasil
Smirnov Test pada Tabel 2
pengolahan data diagram scatterplot
menunjukkan bahwa nilai Sig (2-
menunjukkan penyebaran titik-titik
Tailed) variabel X1 (persepsi atas
yang menyebar (tidak menempel),
resiko) sebesar 0,086, nilai Sig (2-
sehingga bisa disimpulkan bahwa
Tailed) variabel X2 (modal investasi
model tidak mempunyai masalah
minimal) sebesar 0,075, dan nilai Sig
heteroskedastisitas.
(2-Tailed) variabel Y (minat investasi

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas dan Uji Multikolinieritas

Keterangan Indikator
Uji Normalitas Sig (2-tailed) X1 0,086
Sig (2-tailed) X2 0,075
Sig (2-tailed) X3 0,174
Uji Multikolinieritas Tolerance X1 0,990
Tolerance X2 0,990
VIP X1 1,001
VIP X2 1,001

186
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 2, No. 2, hal: 173-190 • Desember 2017

Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Berganda

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 16.922 2,889 5,857 0,000
Risiko 0,747 0,123 0,546 6,083 0,000
Modal Investasi Minimal -0,458 0,177 -0,232 -2,584 0,012
1. Dependent Variable: Minat Investasi

hasil bahwa semakin tinggi resiko


yang diterima, minat berinvestasi
mahasiswa semakin besar. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh
mahasiswa yang menjadi sampel
dalam penelitian ini sudah memiliki
pengetahuan yang cukup mengenai
pasar modal, dimana untuk
memperoleh hasil yang tinggi harus

Gambar 1. Diagram Scatterplot Uji disertai dengan resiko yang tinggi


Heterokedastisitas pula. Mahasiswa lebih tertarik

Pengujian hipotesis pertama melihat return (pengembalian) yang

dilakukan untuk mengetahui ditawarkan, sehingga persepsi mereka

pengaruh persepsi atas resiko atas resiko juga tinggi. Hasil

terhadap minat berinvestasi di pasar penelitian ini didukung oleh

modal. Hasil pengujian dengan penelitian Malik (2017) yang

analisis regresi linier berganda pada menyatakan bahwa semakin tinggi


resiko maka minat investor untuk
Tabel 3 menunjukkan nilai
signifikansi (Sig.t) variabel persepsi berinvestasi semakin meningkat.

atas resiko sebesar 0,000 lebih kecil Pengujian hipotesis kedua

dari α = (0,05) dengan koefisien dilakukan untuk mengetahui

regresi sebesar 0,747 bertanda positif, pengaruh modal investasi minimal

yang artinya persepsi atas resiko terhadap minat berinvestasi di pasar

berpengaruh positif pada minat modal. Hasil pengujian pada analisis

mahasiswa berinvestasi di pasar regresi linier berganda pada Tabel 3

modal, sehingga H1 diterima. menunjukkan nilai signifikansi (Sig.t)

Biasanya orang yang akan variabel modal investasi minimal

berinvestasi menghindari resiko. sebesar 0,012 lebih kecil dari α =

Namun dalam penelitian ini diperoleh (0,05), dengan koefisien regresi

187
Dewi, Adnantara, Asana – Modal Investasi Awal dan Persepsi …

sebesar -0,458 bertanda negative. Hal modal minimal yang ditetapkan


ini berarti modal investasi minimal memiliki pengaruh terhadap minat
berpengaruh negatif terhadap minat mahasiswa untuk berinvestasi di
berinvestasi di pasar modal. Semakin pasar modal.
kecil modal investasi minimal yang
ditetapkan, maka minat mahasiswa KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN
untuk berinvestasi di pasar modal KETERBATASAN PENELITIAN
semakin besar. Mungkin banyak Berdasarkan pembahasan yang
mahasiswa yang awalnya berminat telah diuraikan sebelumnya, maka
untuk berinvestasi di pasar modal. dapat disimpulan bahwa:
Namun saat mengetahui modal 1. Persepsi atas resiko
investasi minimal yang diperlukan berpengaruh positif terhadap
untuk membuka rekening efek minat berinvestasi di pasar
mencapai jutaan rupiah, beberapa modal dengan nilai signifikansi
minat dari mahasiswa akan sebesar 0,000
menghilang, karena sebagian besar 2. Modal investasi minimal
mahasiswa menilai uang dalam berpengaruh negatif terhadap
nominal jutaan rupiah adalah minat berinvestasi di pasar
nominal yang besar. Oleh karena itu modal dengan nilai signifikansi
saat modal investasi minimal sebesar 0,012.
ditetapkan dalam jumlah yang lebih Penelitian ini terbatas pada
rendah, minat mahasiswa untuk penggunaan variabel persepsi atas
berinvestasi di pasar modal menjadi resiko dan modal investasi minimal
semakin tinggi. yang mempengaruhi minat
Dengan modal investasi minimal berinvestasi di pasar modal.
yang terjangkau, mahasiswa bisa Penelitian berikutnya diharapkan
membuka rekening efek tanpa perlu dapat menggunakan variabel lain,
modal yang banyak, mengingat seperti tingkat pengembalian yang
sebagian besar mahasiswa belum diharapkan, pengetahuan yang
memiliki penghasilan. Mahasiswa dimiliki, dan lain-lain. Penelitian ini
yang sudah bisa membuka rekening juga diharapkan dapat memberikan
efek pada salah satu sekuritas, sudah implikasi bagi pemerintah melalui
bisa mulai melakukan transaksi di Bursa Efek Indonesia agar semakin
pasar modal. Hasil penelitian ini meningkatkan kegiatan-kegiatan
didukung oleh penelitian Nisa dan termasuk pelatihan yang berkaitan
Sulaika (2017) menyatakan bahwa dengan pasar modal, tidak hanya di

188
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 2, No. 2, hal: 173-190 • Desember 2017

kalangan mahasiswa tapi juga di Akuntansi (JENIUS). 1 (2): 103-


117.
masyarakat umum, agar masyarakat
umum mulai memahami keuntungan Malik, A.D. 2017. Analisa Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
yang bisa diperoleh jika melakukan
Minat Masyarakat Berinvestasi
investasi di pasar modal. di Pasar Modal Syariah melalui
Bursa Galeri Investasi UISI.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam.
REFERENSI 3 (1): 61-84.
Alleyne, P. dan Broome, T. 2011.
Merawati, L.K. dan Putra, M. 2015.
Using the Theory of Planned
Kemampuan Pelatihan Pasar
Behaviour and Risk Propensity
Modal Memoderasi Pengaruh
to Measure Investment
Pengetahuan Investasi dan
Intentions among Future
Penghasilan pada Minat
Investors. Journal of Eastern
Berinvestasi Mahasiswa. Jurnal
Caribbean Studies. 36 (1): 1-20
Ilmiah Akuntansi dan Bisnis. 10
(2): 105-118.
Anoraga, P. dan Pakarti. 2003.
Pengantar Pasar Modal. Edisi
Nisa, A. dan Zulaika, L. 2017.
Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Pengaruh Pemahaman Investasi,
Modal Minimal Investasi dan
Darmadji, T. dan Fakhruddin. 2001.
Motivasi Terhadap Minat
Pasar Modal di Indonesia
Mahasiswa Berinvestasi di Pasar
Pendekatan Tanya Jawab.
Modal. Jurnal PETA. 2 (2): 22-35.
Jakarta: Salemba Empat.
Raditya, D. Budiartha. dan
Fahriani, D. 2012. Pengaruh Motivasi
Suardhika, S. 2014. Pengaruh
Terhadap Minat Mahasiswa
Modal Investasi Minimal di BNI
Akuntansi untuk Mengikuti
Sekuritas, Return dan Persepsi
Pendidikan Profesi Akuntansi
terhadap Resiko pada Minat
(PPAk). Jurnal Ilmu dan Riset
Investasi Mahasiswa, dengan
Akuntansi. 1 (12): 1-22.
Penghasilan sebagai Variabel
Moderasi. E-Jurnal Ekonomi dan
Herve, D. B. dan Yao, S. 2011.
Bisnis Universitas Udayana. 3
Management of Stock Price and
(7): 377-390.
It Effect on Economic Growth:
Case Study of West African
Rappaport, A. 2005. The Economic of
Financial Markets. International
Short-Term Performance
Journal of Business and
Obsession. Financial Analysts
Management. 6 (2): 52-71.
Journal, 61(3): 65.
Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan
Ravichandran. Thirunavukarasu.
Analisis Investasi. Edisi Ketujuh.
Nallaswamy. dan Babu. 2005.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Estimation or Return on
Investment in Share Market
Kusmawati. 2011. Pengaruh Motivasi
Through Ann. Jurnal of
terhadap Minat Berinvestasi di
Theoretical and Applied
Pasar Modal dengan
Information Thecnology.
Pemahaman Investasi dan Usia
sebagai Variabel Moderat. Jurnal
Republik Indonesia. 1995. UU Pasar
Ekonomi dan Informasi
Modal No 8 Tahun 1995.

189
Dewi, Adnantara, Asana – Modal Investasi Awal dan Persepsi …

Riyadi, A. 2016. Analisis Faktor-Faktor Utomo, W. 2007. Analisis Pengaruh


yang Mempengaruhi Minat Beta dan Varian Return Saham
Mahasiswa untuk Berinvestasi di Terhadap Return Saham. Tesis.
Pasar Modal (Studi pada Semarang: Program Pasca
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Sarjana, Universitas Diponogoro.
dan Bisnis Islam UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta). Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga.

Rosyidah, S. M. dan Lestari, W. 2013.


Religiusitas Persepsi Resiko
dalam Pengambilan Keputusan
Investasi pada Perspektif
Gender. Journal Business and
Banking. 3 (2): 189-200.

Stoner, et al. 1995. Manajemen, 6 ed.


Jakarta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian


Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Suharli, M. 2005. Studi Empiris


Terhadap Dua Faktor yang
Mempengaruhi Return Saham
pada Industri Food & Beverages
di Bursa Efek Jakarta. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, 7(2):
99-116.

Sunariyah. 2004. Pengantar


Pengetahuan Pasar Modal. Edisi
keempat. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.

Tandelilin, E. 2003. Risiko Sistematik


(Beta): Berbagai Isu
Pengestimasian dan
Keterterapannya dalam
Penelitian dan Praktik. Pidato
Pengukuhan Jabatan Guru
Besar. Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada.

Tandio, T. dan Widanaputra. 2016.


Pengaruh Pelatihan Pasar Modal,
Return, Persepsi Risiko, Gender,
dan Kemajuan Teknologi pada
Minat Investasi Mahasiswa. E-
jurnal Akuntansi Universitas
Udayana. 16 (3): 2316-2341.

190

Anda mungkin juga menyukai