Bab 1 Pendahuluan
Bab 1 Pendahuluan
PENDAHULUAN
terakhir. Hal ini disebabkan oleh kegiatan ekonomi yang dilakukan di berbagai
belahan dunia. Salah satu pelaku ekonomi yang sering dijadikan penyebab
banyak perusahaan melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam dan sumber
perusahaan terus meningkat, disisi lain kerusakan yang timbul akibat proses
diperkenalkan oleh Elkington (1988), yaitu People, Planet and Profit atau disebut
istilah yang dikenal berbagai perusahaan di dunia, yaitu Sustain Ability. Sustain
untuk bertahan hidup selama mungkin atau disebut dengan Long-Life Company.
1
perusahaan kepada stakeholders dalam bentuk sebuah laporan. Sustainability
Report adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan atau organisasi
mengenai dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam kegiatan sehari – hari
laporan nilai tambah (value added statement), khususnya bagi industri dimana
faktor – faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industry
Report masih bersifat dianjurkan bagi perusahaan yang ingin menerbitkan laporan
dilakukan oleh
2
masyarakat yaitu isu mengenai “Green Concern” dan “Social Concern” (Dewi,
Irianto, dan Sukoharsono, 2011). Isu “Green Concern” dan “Social Concern” ini
sosial manusia (Dewi, dkk., 2011). Contoh kasus pencemaran lingkungan yang
pernah terjadi di Indonesia antara lain PT Timah Tbk. di Pulau Bangka Belitung
terkait dengan penambangan timah inkonvensional tak berizin oleh rakyat karena
Danau Wanagon jebol sampai tiga kali (Rudito dan Famiola, 2007; dalam Anatan,
2010), dan PT Lapindo Brantas Inc. terkait dengan kecerobohan perusahaan yang
seperti inilah yang menjadi pusat perhatian perusahaan untuk mengevaluasi lebih
dan cara pengelolahan sumber daya yang benar dan tepat. Selain itu, perusahaan
kepentingan mengenai kinerja Lingkungan, Sosial dan Tata kelola yang baik
anggota Europan Union (EU) dengan karyawan di atas 500 orang, pembuatan
3
(European commission, 2014). Sedangkan di negara lain salah satunya di
perusahaan pada sektor ini salah satu yang berperan besar dalam perekonomian,
untuk mengambil keputusan. Objek dari penelitian ini sendiri yaitu perusahaan
sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta tahun
penelitiannya .
sustainability reporting dengan respon investor. Ada tiga perbedaan penelitian ini
4
Swenjiadi Jenawan dan Juniarti (2015) memiliki periode 2008-2012 (empat
2019 (tujuh tahun). Yang kedua sampel penelitian Swenjiadi Jenawan dan Juniarti
(2015) menggunakan perusahaan terbuka dan listing di IDX yang minimal pernah
Indonesia 2013-2019 ?
5
2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap respon investor secara parsial
2013-2019 ?
1. 3 Tujuan Penelitian
6
1.4 Manfaat Penelitian
respon investor).
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Stakeholder Approach oleh Freeman (1984). Sejak itu banyak sekali studi yang
perusahaan telah mulai dikenalsejak awal 1970, yang secara umum dikenal
dimulai dengan asumsi bahwa nilai secara eksplisit dan tak dipungkiri merupakan
bagian dari kegiatan usaha (Freeman dkk., 2004). Teori stakeholder mengatakan
8
dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut (Ghozali &
keputusan mereka. Para stakeholder juga dapat memilih untuk tidak menggunakan
informasi tersebut dan tidak dapat memainkan peran secara langsung dalam suatu
dua bentuk dalam pendekatan stakeholder yaitu old-corporate relation dan new-
bersifat jangka pendek dan hanya sebatas hubungan transaksional saja tanpa ada
dengan para stakeholder baik yang berasal dari dalam perusahaan dan dari luar
bukan hanya menempatkan dirinya sebagai bagian yang bekerja secara sendiri
9
hubungan yang bersifat fungsional yang bertumpu pada kemitraan. Perusahaan
semakin legitimate. Menurut Dowling dan Pfeffer (1975), legitimasi adalah hal
dan nilai-nilai sosial, dan reaksi terhadap batasan tersebut mendorong pentingnya
Ghozali dan Chariri (2007) menyatakan bahwa hal yang mendasari teori
pertumbuhannya didasarkan pada hasil akhir yang secara sosial dapat diberikan
kepada masyarakat luas dan distribusi manfaat ekonomi, sosial atau politik kepada
10
antara hasil dengan yang diharapkan oleh masyarakat dari perusahaan, sehingga
yang dimilikinya dengan nilai – nilai lingkungan masyarakat agar tidak terjadi
“Legitimasi gap dapat terjadi karena tiga alasan. Pertama : ada perubahan
kinerja perusahaan berubah kearah yang berbeda” (Wartici dan Mahon dalam
Ghozali dan Chariri, 2007). Untuk tetap mendapatkan legitimasi maka organisasi
...
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti dan Tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
1 Ilham Satria dan Fitri Faktor-faktor yang Independen: ukuran Ukuran
11
Leliana (2016) mempengaruhi Audit perusahaan, ROA, perusahaan,
Delay pada umur perusahaan ROA, dan umur
Perusahaan Food and Dependen: Audit perusahaan
Beverages yang Delay secara parsial
terdaftar di Bursa Efek Alat uji: uji berpengaruh
Indonesia pada tahun normalitis, uni negatif
2012-2014 multikolineritas, uji Ukuran
heteroskedatisitas, perusahaan,
uji autokorelasi ROA, dan umur
perusahaan
secara simultan
berpengaruh
positif
2 Ni Made Adhika Pengaruh Pergantian Independen: Reputasi KAP,
Verawati dan Made Auditor, Reputasi pergantian auditor, opini audit dan
Gede Wirakusuma KAP, Opini audit dan reputasi KAP, opini komite audit
(2016) komite audit pada audit dan komite tidak
Audit delay audit berpengaruh
Dependen: audit terhadap audit
delay delay.
Alat uji: uji asumsi
klasik, uji
normalitas, uji
autokorelasi, Uji
multikolinearitas,
Uji
heteroskedastisitas,
koefisien
determinasi, Uji
kelayakan model, uji
Signifikansi
Individual,
3 Fadhel Muhammad Pengaruh ukuran Idenpenden: ukuran Opini audit dan
dan Leny Suzan, SE., perusahaan, opini perusahaan, opini kualitas audit
M.Si (2016) auditor dan kualitas auditor dan kualitas tidak
kantor akuntan publik kantor akuntan berpengaruh
terhadap audit delay publik. terhadap audit
(Perusahaan Dependen: audit delay.
Sektor primer yang delay.
terdaftar di Bursa Efek Alat uji: Regrasi
Indonesia periode Logistik, Uji overall
2011-2014) model fit, Uji
kelayakan model,
Uji Wald, dan
Koefisien
Determinasi
4 Marta Rachmanda, Pengaruh ukuran Idenpenden: ukuran Ukuran
Inge Lengga Sari perusahaan, return on perusahaan, return perusahaan,
Munthe, Sri Ruwanti assets, debt to equity on assets, debt to return on assets,
(2016) ratio, opini auditor, equity ratio, opini dan opini audit
12
dan reputasi KAP auditor, dan reputasi tidak
terhadap audit delay KAP berpengaruh
Idenpenden: audit terhadap audit
delay. delay.
Alat uji: uji
Normalitas, Uji
Multikolonieritas,
Uji
Heteroskedastisitas,
5 Ariani dan Pengaruh Komite Idenpenden: Komite Komite audit dan
A.Yanti Ardiati audit, returnn on audit, returnn on return on assets
assets dan debt to assets dan debt to berpengaruh
total ratio terhadap total ratio. negatif audit
audit report lag Dependen: audit report lag.
Pada perusahaan report lag. Debt to total
manufaktur yang Alat uji: uji asumsi berpengaruh
terdaftar di Bursa Efek klasik, dan positif terhadap
indonesia pengujian hipotesis, audit delay
6 Desy Septariani Pengaruh return on Idenpenden: return return on assets,
assets, debt to equity on assets, debt to debt to equity
ratio dan equity ratio dan ratio tidak
Ukuran kantor Ukuran kantor berpengaruh
akuntan publik akuntan publik. terhadap audit
terhadap audit delay Dependen: Audit delay.
delay
Alat uji: uji
normalitas, uji
multikolinearitas, uji
autokorelasi, dan uji
heteroskedastisitas
7 Fendi Armansyah Pengaruh ukuran Idenpenden: ukuran Profitabilitas
dan Kurnia (2015) perusahaan, perusahaan, tidak
profitibilitas, dan profitibilitas, dan berpengaruh
opini auditor terhadap opini auditor. terhadap audit
audit delay Dependen: Audit delay.
delay.
Alat uji: uji
normalitas, uji
multikolinieritas,
uji autokorelasi,
uji
heteroskedastisitas
8 Dyna Nuzul Pengaruh ukuran Idenpenden: ukuran Profitabilitas
Cahyanti perusahaan, perusahaan, tidak
Nengah Sudjana dan profitabilitas dan profitabilitas dan berpengaruh
Devi Farah Azizah solvabilitas terhadap solvabilitas terhadap audit
auidt delay Dependen: Audit delay.
delay.
Alat uji: uji
normalitas, uji
13
heteroskedastisitas,
uji multikolinearitas,
dan uji autokorelasi
9 Ni Putu Yulianda Pengaruh Idenpenden: Reputasi auditor
Damayanti profitabilitas, reputasi profitabilitas, tidak
Suparsada dan Igam auditor, ukuran reputasi auditor, berpengaruh
Asri Dwija Putri perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap audit
(2017) kepemilikan dan kepemilikan delay.
institusional terhadap institusional.
audit delay pada Dependen: audit
perusahaan manfaktur delay.
Alat uji: Uji
normalitas, Uji
heteroskedastisitas,
Uji
multikolinearitas,
dan Uji autokorelasi
10 Fauziyah Althaf Pengaruh ukuran Idependen: ukuran ukuran
Amani dan Indarto perusahaan, perusahaan, perusahaan,
Waluyo (2016) profitabilitas, dan profitabilitas, dan profitabilitas, dan
umur perusahaan umur perusahaan. umur perusahaan
terhadap audit delay Dependen: Audit terhadap audit
delay. delay.
Alat uji:
uji normalitas, uji
autokorelasi, uji
heterokedastisitas,
uji multikolinearitas,
dan uji hipotesis
11 Sri Wahyuningsih Pengaruh Ukuran Idependen: Ukuran Umur perusahaan
Perusahaan, Umur Perusahaan, Umur tidak
Perusahaan, Perusahaan, berpengaruh
Profitabilitas, dan Profitabilitas, dan terhadap audit
Solvabilitas terhadap Solvabilitas. delay.
Audit Delay Dependen: Audit
delay.
Alat uji: analisis
regresi berganda, uji
hipotesis, analisis
regresi linier
berganda, dan
pengujian secara
parsial
12 Fitria Ingga Pengaruh ukuran Idependen: ukuran Profitabilitas dan
Saemargani dan Rr. perusahaan, umur perusahaan, umur solvabilitas
Indah Mustikawati, perusahaan, perusahaan, berpengaruh
M.Si., Ak. (2015) profitabilitas, profitabilitas, terhadap audit
solvabilitas, ukuran solvabilitas, ukuran delay
KAP, dan opini audit KAP, dan opini
terhadap audit delay. audit.
14
Dependen: Audit
delay.
Alat uji: uji
normalitas, uji
autokorelasi, uji
heteroskedastisitas,
dan uji
mutikolonieritas
13 Kristanti Eka A. S Pengaruh total asset, Independen: total Total aset dan
(2014) ROA, DER, ukuran asset, ROA, DER, Debt to Equity
KAP dan laba atau ukuran KAP dan Ratio
rugi perusahaan laba atau rugi berpengaruh
terhadap audit delay perusahaan. terhadap Audit
pada perusahaan Dependen: Audit Delay.
manufaktur yang Delay.
terdaftar di bursa efek Alat uji: uji
indonesia periode normalitas, uji
2011-2012 multikolinearitas, uji
heteroskdastitas, uji
autokorelasi, regresi
linear berganda, uji
hipotesis
1 Andi Kartika Faktor-faktor yang Independen: ukuran Opini auditor
(2009) mempengaruhi audit perusahaan, tingkat berpengaruh
14 delay di Indonesia profitabilitas, positif terhadap
laba/rugi audit delay.
perusahaan, opini Total aset dan
auditor, dan reputasi laba rugi
auditor. perusahaan
Dependen: Audit berpengaruh
delay. negatif terhadap
Alat uji: uji audit delay.
normalitas data, uji
asusmsi klasik, uji
multikolinerlitas, uji
heterokedastisitas
dan uji autokorelasi
15
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, dapat digambarkan
H1: Ukuran perusahaan, ROA, umur perusahaan dan opini audit berpengaruh
16
BAB III
METODE PENELITIAN
mempunyai tujuan untuk menguji atau verifikasi teori, meletakkan teori sebagai
Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah vaiabel yang terkait
17
Sedangkan sustainability report dan ukuran perusahaan, merupakan variabel
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data
sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung atau diperoleh dan dicatat pihak lain (Indriantoro dan Supomo, 2002 :
12). Data sekunder dalam penelitian ini berupa laporan sustainability dan laporan
2013 - 2019 yang di akses dari www.idx.co.id. Data kuantitatif dalam penelitian
ini adalah data keuangan serta angka-angka yang diperlukan untuk menghitung
adalah daftar perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI selama tahun 2013 -
2019.
penelitian. Jadi yang dimaksud populasi adalah individu yang memiliki sifat yang
sama walaupun prosentase kesamaan itu sedikit, atau dengan kata lain seluruh
individu yang akan dijadikan sebagai obyek penelitian. Populasi penelitian ini
adalah perusahaan sektor pertambangan (dari tahun 2013 - 2019) yang terdaftar
18
adalah dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu sampel dipilih atas
ditentukan.
wakil populasi yang diteliti. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah
2013 - 2019.
Proses purposive sampling dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1
berikut ini :
Tabel 3.1
Proses Purposive Sampling Penelitian
No Purposive Sampling Jumlah
Perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
1. 47
Indonesia tahun 2013 – 2019
Dikurangi Perusahaan tidak menerbitkan sustanaibility report
2. (24)
berturut-turut untuk tahun pelaporan dari 2013 – 2019
Dikurangi Perusahaan tidak menerbitkan laporan keuangan
3. -
berturut-turut untuk tahun pelaporan dari 2013 – 2019
Jumlah 123
Pengamatan data selama 5 tahun (2012 - 2016) 615
Berdasarkan data kualifikasi di atas, maka terdapat 123 perusahaan yang dapat
dijadikan sampel dalam penelitian ini seperti yang ditampilkan pada lampiran 1.
19
Tabel 3.2
Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan Kode
1 PT Indocement Tunggal Prakasa, Tbk INTP
2 PT Holcim Indonesia, Tbk SMCB
3 PT Semen Indonesia (persero), Tbk SMGR
4 PT Asahimas Flat Glass, Tbk AMFG
5 PT Arwana Citra Mulia, Tbk ARNA
6 PT Inti Keramik Alam Asri Industri, Tbk IKAI
7 PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk KIAS
8 PT Mulia Industrindo, Tbk MLIA
9 PT Surya Toto Indonesia TOTO
10 PT Alaska Industrindo, Tbk ALKA
11 PT Alumindo Light Metal Industry, Tbk ALMI
12 PT Saranacentral Bajatama, Tbk BAJA
13 PT Beton Jaya Manunggal, Tbk BTON
14 PT Citra Turbindo, Tbk CTBN
15 PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk GDST
16 PT Indal Aluminium Industtry, Tbk INAI
17 PT Jakarta Kyoei Steel Work LTD, Tbk JKSW
18 PT Jaya Pari Steel Tbk JPRS
19 PT Krakatau Steel (Persero), Tbk KRAS
20 PT Lion Metal Works, Tbk LION
21 PT Lionmesh Prima, Tbk LMSH
22 PT Pelat Timah Nusantara, Tbk NIKL
23 PT Pelangi Indah Cannindo, Tbk PICO
24 PT Tembaga Mulia Semanan Tbk TBMS
25 PT Barito Pasific, Tbk BRPT
26 PT Budi Starch & Sweetner, Tbk BUDI
27 PT Duta Pertiwi Nusantara, Tbk DPNS
28 PT Ekadharma Internasional, Tbk EKAD
29 PT Eterindo Wahanatama, Tbk ETWA
30 PT Intan Wijaya Internasional, Tbk INCI
31 PT Sorini Agro Asia Corporindo, Tbk SOBI
32 PT Indo Acitama, Tbk SRSN
33 PT Chandra Asri Petrohemical, Tbk TPIA
34 PT Unggul Indah Cahaya, Tbk UNIC
35 PT Alam Karya Unggul, Tbk AKKU
36 PT Argha Karya Prima Industry, Tbk AKPI
37 PT Asiaplast Industries, Tbk APLI
38 PT Berlina, Tbk BRNA
39 PT Lotte Chimical Titan, Tbk FPNI
40 PT Champion Pasific Indonesia, Tbk IGAR
41 PT Indopoly Swakarsa Industry, Tbk IPOL
42 PT Sekawan Intipratama, Tbk SIAP
20
43 PT Siwani Makmur, Tbk SIMA
44 PT Yana Prima Hasta Parsada, Tbk YPAS
45 PT Chaeron Pokhand Indonesia, Tbk CPIN
46 PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk JPFA
47 PT Malindo Feedmil, Tbk MAIN
48 PT Siearad Produce, Tbk SIPD
49 PT SLJ Global, Tbk SULI
50 PT Tirta Mahakam Resources, Tbk TIRT
51 PT Alkindo Naratama, Tbk ALDO
52 PT Fajar Surya Wisesa, Tbk FASW
53 PT Indah Kiat Pulp & paper, Tbk INKP
54 PT Toba Pulp Lestari, Tbk INRU
55 PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia, Tbk KBRI
56 PT Kedawung Setia Industrial, Tbk KDSI
57 PT Suparma, Tbk SPMA
58 PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk TKIM
59 PT Astra Internasional, Tbk ASSI
60 PT Astra Otoparts, Tbk AUTO
61 PT Goodyear Indonesia, Tbk GDYR
62 PT Indo Kordsa, Tbk BRAM
63 PT Gajah Tunggal, Tbk GJTL
64 PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk IMAS
65 PT Indospring, Tbk INDS
66 PT Multi Prima Sejahtera, Tbk LPIN
67 PT Multistrada Arah Sarana, Tbk MASA
68 PT Nipress, Tbk NIPS
69 PT Prima alloy steel Universal, Tbk PRAS
70 PT Selamat Sempurna, Tbk SMSM
71 PT Polychem Indonesia, Tbk ADMG
72 PT Argo Pantes, Tbk ARGO
73 PT Century Textile Industry, Tbk CNTB
74 PT Eratex Djaya, Tbk ERTX
75 PT Ever Shiner Tex, Tbk ESTI
76 PT Panasia Indo Resources, Tbk HDTX
77 PT Indo Rama Synthetic, Tbk INDR
78 PT Apas Citra Centertex, Tbk MYTX
79 PT Pan Brothers, Tbk PBRX
80 PT Asia Pasific Fibers, Tbk POLY
81 PT Ricky Putra Globalindo, Tbk RICY
82 PT Sunson Textile Manufactur, Tbk SSTM
83 PT Star Petrochem, Tbk STAR
84 PT Nusantara Inci Corpora, Tbk UNIT
85 PT Sepatu Bata, Tbk BATA
86 PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk BIMA
21
87 PT Sumi Indo Kabel, Tbk IKBI
88 PT Jembo Cable Company, Tbk JECC
89 PT KMI Wire and Cable, Tbk KBLI
90 PT Kabelindo Murni, Tbk KBLM
91 PT Supreme Cable Manufacturing and Commerce, Tbk SSCO
92 PT Voksel Electric, Tbk VOKS
93 PT Sat Nusa Persada, Tbk PTSN
94 PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk AISA
95 PT Wilmar Cahaya Indonesia, Tbk CEKA
96 PT Delta Djakarta, Tbk DLTA
97 PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk ICBP
98 PT Indofood Sukses Makmur, Tbk INDF
99 PT Multi Bintang Indonesia, Tbk MLBI
10 PT Mayora Indah, Tbk MYOR
0
10 PT Prashida Aneka Niaga, Tbk PSDN
1
10 PT Nippon Indosari Corporindo, Tbk ROTI
2
10 PT Sekar Laut, Tbk SKLT
3
10 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk ULTJ
4
10 PT Gudang Garam, Tbk GGRM
5
10 PT Handaya Mandala Soemporna, Tbk HMSP
6
10 PT Bentoel Internasional Investama RMBA
7
10 PT Darya Varia Laboratina, Tbk DVLA
8
10 PT Indofarma (Persero), Tbk INAF
9
11 PT Kimia Farma (Persero), Tbk KAEF
0
11 PT Kalbe Firma, Tbk KLBF
1
11 PT Merck Indonesia, Tbk MERK
2
11 PT Pyridam Farma, Tbk PYFA
3
11 PT Merck Sharp Dohme Pharma, Tbk SCPI
4
11 PT Taisho Pharamaceuntical Indonesia, Tbk SQBI
5
22
11 PT Tempo Scan Pasific, Tbk TSPC
6
11 PT Akasha Wira Internasional, Tbk ADES
7
11 PT Martino Berto, Tbk MBTO
8
11 PT Mustika Ratu, Tbk MRAT
9
12 PT Mandom Indonesia, Tbk TCID
0
12 PT Unilever Indonesia, Tbk UNVR
1
12 PT Kedaung Indah Can Tbk KICI
2
12 PT Langgeng Makmur Industry, Tbk LMPI
3
suatu perusahaan yang ditandai dengan beberapa ukuran antara lain total
penjualan, total aset, log size, jumlah pegawai, nilai pasar perusahaan, dan nilai
diukur dengan:
3.4.1.2. ROA
23
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
assets (ROA) yang hitung berdasarkan EBIT dibagi dengan total aktiva.
penelitian yang dilakukan oleh Indra dan Arisudhana (2012) menyatakan bahwa
semakin lama umur perusahaan, maka Audit Delay yang terjadi semakin kecil,
karena perusahaan yang memiliki umur lebih tua dinilai lebih mampu dalam
karena telah memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam hal tersebut.
laporan keuangan perusahaan, dalam semua hal material, yang didasarkan atas
berlaku umum.
24
3.4.2. Variabel Dependen
auditor, kondisi ini sering disebut sebagai Audit Delay. Audit delay adalah
lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku
Tabel 3.3
25
Dicky Arisudhana
2012)
Opini Audit (X4) Auditor sebagai pihak 1 = Opini Wajar Tanpa Nominal
(Mulyadi, 2002 : yang independen di Pengecualian
19) dalam pemeriksaan 0= Opini selain wajar tanpa
laporan keuangan suatu pengecualian
perusahaan, akan
memberikan pendapat
atas kewajaran laporan
keuangan yang
diauditnya.
Sumber; Data diolah
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
22.0 (Statistical Package for Social Science), yaitu software yang berfungsi untuk
non parametrik dengan basis Windows (Ghozali, 2016). Metode analisis statistika
26
yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik,
digunakan dengan dua arah (two tailed test), yaitu dengan membandingkan
27
probabilitas (p value) yang diperoleh dengan tarif signifikansinya adalah 0,05.
Jika pvalue> 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal dan sebaliknya.
Menurut Ghozali (2016), apabila terjadi gejala normalitas pada model regresi
independen yang satu dengan variabel independen yang lain. Pada model regresi
yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi di antara variabel independen. Uji
(Variance Inflation Factors) dan nilai tolerance. Jika VIF > 10 dan nilai tolerance
yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
Model regresi yang baik adalah yang berjenis homoskedastisitas atau tidak terjadi
berikut:
28
1. Uji Scatter Plot
Ghozali, 2016).
1. Uji Glejser
Park kurang dari atau sama dengan 0,05 makadapat disimpulkan data mengalami
Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki autokorelasi, jika
terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak
dipakai prediksi.Masalah autokorelasi baru timbul jika ada korelasi secara linier
klasik autokorelasi dilakukan untuk data time series atau data yang mempunyai
seri waktu, misalnya data dari tahun 2000 s/d 2012 (Sunyoto, 2013).
29
Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2 (DW<-2)
Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2 <
DW < +2
(metrik) dan satu atau lebih variabel bebas (metrik) adalah regresi. Regresi
berganda (multiple regression) untuk menguji pengaruh lebih dari satu variabel
bebas terhadap satu variabel terikat (metrik) (Ghozali, 2016). Untuk menguji
Keterangan:
30
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model secara bersama-
sama terhadap variabel dependen/terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji
adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau hipotesis
c. Menentukan signifikansi
Kriteria pengujian:
Ho akan diterima (Hi ditolak) pada tingkat kepercayaan tertentu jika F hitung
lebih kecil dari Ftabel. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh variabel-variabel bebas
yang diuji tidak mempengaruhi variabel tidak bebas. Dengan kata lain variabel-
variabel bebas tidak signifikan scara statistik. Ho akan ditolak (Hi diterima) pada
tingkat kepercayaan tertentu jika Fhitung lebih besar dari Ftabel sehingga variabel
bebas ke-i yang diuji mempengaruhi variabel tidak bebas. Dengan demikian
31
variabel-variabel bebas yang diuji mempengaruhi variabel tidak bebas sehingga
a. Apabila t hitung > t tabel dan tingkat signifikansi (α = 5%) < 0,05 maka Ho
parsial terhadap variabel dependen ditolak. Ini berarti secara parsial variabel
b. Apabila t hitung < t tabel dan tingkat signifikansi ( α ) > 0,05 , maka Ho
Ho akan diterima (Hi ditolak) pada tingkat kepercayaan tertentu jika thitung
lebih kecil dari ttabel. Dengan demikian variabel bebas ke-i yang diuji tidak
mempengaruhi variabel tidak bebas. Dengan kata lain variabel bebas ke-i tidak
signifikan secara statistik. Sebaliknya Ho akan ditolak (Hi diterima) pada tingkat
kepercayaan tertentu jika thitung lebih besar dari ttabel sehingga variabel bebas ke-i
32
3.6.4. Koefisien Determinasi (R2)
(R2) adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam
model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak
Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted
R2 Square pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R 2 ,
nilai Adjusted R2 Square dapat naik atau turun apabila satu variabel independen
adjusted R2 ≤ 1). Hal ini berarti bila digunakan adjusted R2 = 0 menunjukkan tidak
Tabel 3.4
33
.
2 0,21-0,40 Lemah
3 0,41-0,70 Kuat
6 1 Sempurna
DAFTAR PUSTAKA
Satria, Fitri Leliana. 2016. Faktor-faktor yang mempengaruhi Audit Delay pada
Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
34
pada tahun 2012-2014, Universitas Malikussaleh. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, ISSN : 2301 -471 7.
Muhammad, Leny Suzan, SE., M.Si. 2016. Pengaruh ukuran perusahaan, opini
auditor dan kualitas kantor akuntan publik terhadap audit delay
(Perusahaan Sektor primer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2011-2014). Universitas Telkom. e-Proceeding of Management,
ISSN : 2355-9357.
Eka A. S. 2014. Pengaruh total asset, ROA, DER, ukuran KAP dan laba atau rugi
perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di bursa efek indonesia periode 2011-2012. Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya. ISBN: 978-979-3775-55-5.
35