Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA


FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI TATA LINGKUNGAN

LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTIKUM HIDROGEOLOGI
ACARA V : EVALUASI DATA KIMIA AIR TANAH

DISUSUN OLEH :
DINA MUSTIKA S
(18/425074/TK/46769)

ASISTEN KELOMPOK 5:
HANNA PRAJNA PARAMITHA.

ASISTEN ACARA:
ATHIFAH ROSYIDAH
BAYU AJI DWI LAKSANA
a
YOGYAKARTA
APRIL
2021
A. DASAR TEORI
Kualitas Air Tanah
Pada evaluasi sumber air tanah kuantitas dan kualitas air tanah merupakan hal yang
penting. Hal hal yang dipelajari dalam kualitas airtanah meliputi : terjadinya
bermacam-macam unsur penyusun airtanah, hubungan penysun airtanah,
kemungkinan penggunaanya disamping data kualitas airtanah itu sendiri dapat
memberi petunjuk sejarah, proses yang terjadi, perkembangannya atau dapat untuk
interpretasi keadaan geologi atau hidrogeologinya.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas air tanah adalah faktor
lingkungan atau tempat terjadinya, faktor asal dan faktor iklim atau secara umum
ditentukan oleh sifat kimia, fisika dan biologi atau bakteriologi. Kualitas airtanah
ditentukan oleh tiga macam analisa yaitu analisa fisika, analisa kimia dan analisa
biologis.

Penentuan Kadar Penyusun Anorganik


Penentuan kualitas airtanah dengan menggunakan analisa kimia umumnya
digambarkan sebagai ion-ion yang terdiri dari kation dan anion. Untuk menguji kadar
masing-masing kation dan anion secara lengkap dan teliti digunakan satuan dasar epj
(epm = equivalent per million), berat ekuivalen total kation dan anion didalam larutan
harus sama, atau epj masing-masing sama dengan setengah kadar total. Hubungan
antara epj dan bpj dapat dinyatakan sebagai berikut. Adapun untuk mengubah satuan
bpj ke epj menggunakan table tersendiri.

Hubungan Ion Penyusun Airtanah dan Mineral Batuan

Tidak semua penyusun airtanah dijumpai dalam bentuk ion, beberapa diantaranya
adalah bukan ion atau non ion, yang relative berpengaruh pula terhadap kualitas
airtanah. Sedang yang berupa ion dikelompokkan menjadi kation dan anion, dan
hubungan dengan mineral batuanyang mengandungnya dikemukakan oleh DAVIS &
DE WIEST (1966) sebagai berikut :

1. Kation : ion bermuatan positif umumnya ditentukan dalam analisa airtanah


meliputi kalsium, natrium, kalium dan magnesium.
2. Anion : ion bermuatan negatif ditentukan pula dalam analisa airtanah, yang
terdiri dari klorida, sulfat, nitrat dan bikarbonat.
3. Bukan ion : termasuk diantaranya adalah silika (SiO2) yang biasanya dijumpai
dalam airtanah dan merupakan penyusun airtanah yang tidak larut.

Kualitas Airtanah pada Beberapa Macam Batuan

Secara umum kualitas airtanah mempunyai sifat-sifat yang khas di setiap jenis batuan
seperti pada Batuan Ubahan dan Batuan Beku Dalam, Batuan Vulkanik, Batuan
Sedimen dan pada endapan memiliki kualitas air tanah yang berbeda-beda.
Interpretasi Geologi dari Data Kualitas Airtanah

Untuk interpretasi geologi dari data kualitas airtanah, diperlukan data kadar ion-ion
penyusun utama airtanah baik berupa kation, anion maupun berupa bukan ion.
Interpretasi geologi dari data kualitas airtanah dikenal beberapa metode yang dapat
digolongkan menjadi 4 golongan (ZAPOROZEC, 1972 dalam SUHARYADI, 1984),
yaitu :

1. Metode klasifikasi
Metode klasifikasi digunakan sebagai dasar pencirian komposisi kimia airtanah,
untuk membedakan tipe air, menentukan tipe dominan dan dapat dipakai sebagai
dasar metode grafik maupun untuk interpretasi lanjut. Metode klasifikasi yang
umum digunakan adalah klasifikasi yang dikemukakan oleh KURLOV, 1928.
2. Metode Korelasi
Metode korelasi digunakan untuk membandingkan hasil analisa kimia agar
didapatkan perbedaan dan kesamaan dalam komposisi kimianya. Metode korelasi
yang relatif sederhana dan banyak dipakai adalah diagram pola STIFF yang secara
jelas dapat menunjukkan perubahan komposisi kimia air secara tegak maupun
mendatar.
3. Metode Analisa
Metode analisa banyak digunakan untuk menentukan asal airtanah, mengetahui
proses-proses yang mempengaruhi asal kimiawi air, mengetahui perubahan sifat-
sifat air yang melewati suatu wilayah tertentu serta hubungannya dengan masalah-
masalah geokimia.

4. Metode Sintesa dan Ilustrasi

Metode sintesa dan ilustrasi merupakan metode khusus yang digunakan untuk
menggambarkan kualitas airtanah pada peta untuk tujuan penyajian ini bnayka
digunakan diagram pola, metode linier dan metode wilayah. Diagram Bar
COLLINS merupakan salah satu metode analisa dan ilustrasi yang sering
digunakan untuk keperluan interpretasi geologi
B. PERHITUNGAN MANUAL (meq/L)

C. HASIL DATA PERHITUNGAN


Sebelum dikonversi (mg/L)
Groundwater Groundwater Groundwater Groundwater
Constituent
in consolidated in Igneous in Sedimentary in Carbonate
(mg/L)
deposits Rock Rock Rock
+
Na 47 4 20 13
+
K 3 1 2 3
Mg2+ 54 8 53 55
2+
Ca 15 2 19 28
HCO3- 157 40 263 255
SO42- 64 1 47 48
-
Cl 21 1 12 14
TDS 230 76 380 416
pH 7,5 6,8 7,5 7,5
Setelah dikonversi (meq/L)

Groundwater Groundwater Groundwater Groundwater


Constituent
in consolidated in Igneous in Sedimentary in Carbonate
(mg/L)
deposits Rock Rock Rock
Na+ 2,0445 0,174 0,87 0,5655
K+ 0,07674 0,02558 0,05116 0,07674
Mg2+ 4,44096 0,65792 4,35872 4,5232
Ca2+ 0,7845 0,0998 0,9481 1,3972
HCO3- 2,57323 0,6556 4,31057 4,17945
SO42- 1,33248 0,02082 0,97854 0,99936
Cl- 0,5922 0,0282 0,3384 0,3948
TDS 230 76 380 416
pH 7,5 6,8 7,5 7,5
Klasifikasi Metode Kurlov
Unconsolidated
Lokasi Igneous Rock Sedimentary Rock Carbonate Rock
Sediments
Analisa Kimia epj % epj % epj % epj %
Na+ +
2,12124 29,0155525 0,19958 20,8482189 0,92116 14,7906705 0,64224 9,78630551
K+
Kation Mg2+ 4,44096 60,7460298 0,65792 68,726627 4,35872 69,986095 4,5232 68,923482
Ca2+ 0,7485 10,2384177 0,0998 10,4251541 0,9481 15,2232345 1,3972 21,2902125
∑ 7,3107 100 0,9573 100 6,22798 100 6,56264 100
HCO3- 2,57323 57,2094595 0,6556 93,0430587 4,31057 76,5981757 4,17945 74,9864092
2-
Anion SO4 1,33248 29,6244256 0,02082 2,95478414 0,97854 17,3885075 0,99936 17,9302104
Cl- 0,5922 13,1661149 0,0282 4,00215179 0,3384 6,01331672 0,3948 7,08338043
∑ 100 100 100 100
Magnesium Magnesium Magnesium Magnesium
Klasifikasi
Bikarbonat Bikarbonat Bikarbonat Bikarbonat

D. PLOT DIAGRAM
1. Diagram Stiff
2. Diagram Scholler

Diagram Schoeller
10

0,1

0,01
Na+ K+ Mg2+ Ca2+ HCO3- SO42- Cl-

Unconsolidated Sediment Igenous Rock


Sedimentary Rock Carbonate Rock

E. INTERPRETASI
1. Fasies Air Tanah
Berdasarkan hasil klasifikasi metode kurlov dan dari stiff diagram didapatkan
fasies air tanah pada keempat sampel memiliki fasies air tanah yang sama,
yaitu Magnesium Bikarbonat karena kandungan ion Mg2+ sebagai kation dan
HCO3- sebagai anion yang dominan. Adanya perbedaan bentuk stiff diagram
sendiri disebabkan oleh perbedaan kelimpahan ion.
Kandungan Mg2+ dalam air tanah berasal dari mineral mineral seperti dolomit,
olivine, biotite, hornblende, serpentine, talk, diopside, dan tremolite yang
terkandung pada batuan baik batuan beku, sedimen, maupun metamorf yang
kemudian mengalami pelapukan dan pelarutan kemudian terbawa oleh air
tanah. Sedangkan kandungan HCO3- berasal dari karbondioksida yang berada
di atmosfer, tanah, dan pelarutan batuan yang mengandung mineral-mineral
karbonat.
2. Sumber Air Tanah
Berdasarkan diagram schoeller terlihat didapatkan adanya dominasi dari
kation Mg2+ dan anion HCO3 -. Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa sumber
air tanah berasal dari infiltrasi air hujan yang memiliki kandungan kation Mg2+
yang berasal dari air hujan yang bercampur dengan hasil pelapukan mineral-
mineral seperti piroksen, amphibole, biotite, klorit, olivine, dan dolomite.
Kandungan anion HCO3- yang dominan berasal dari pelapukan dolomite,
kalsit,maupun silikat.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Asisten. 2021. Modul Praktikum Hidrogeologi. Yogyakarta: Departemen Teknik


Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai