Anda di halaman 1dari 5

PBK Pertemuan 1 (Pak Indra)

Pendahuluan

Udons

1. Definisi batuan karbonat


- fraksi karbonat > 50%
- fraksi > fraksi non karbonat
- Contoh jika dijumpai napal, bisa dikatakan non karbonat atau karbonat dikatakan batuan
karbonat jika fraksi karbonat > 50%. Napal punya perbandingan fraksi halus batuan
karbonat dan non karbonat antara 60 : 40 , dll. Bisa karbonat 60 % atau non karbonat
60%, jika karbonat 60% maka napal masuk ke batuan karbonat
- Fraksi karbonat : Aragonit , Kalsit, Magnesit, Dolomit, Ankerit, Siderit

- Mineral pengotor : Anhidrit, gips, rijang, glaukonit, fosforit, quartz, feldspar


- Anhidrit berada di daerah daerah dangkal dimana ketika terjadi surut akan mudah sekali
mengalami evaporasi sehingga anhidrit dan gips akan mudah sekali terbentuk karnena
kandungan air disana berkurang, kemudian kandungan anhidrit dan gips nya akan
menjadi jenuh dan akan terendapkan. Hal tersebut sama dengan pembentukan
karbonat.
- Rijang bisa terbentuk di daerah dangkal yang kaya akan cangkang organisme silikaan
biasanya di daerah reduktif, dingin, agak asam , di daerah relatif tertutup contohnya di
daerah rawa.
- Rijang juga bisa terbentuk di daerah laut dalam, dari kumpulan organisme radiolaria
yang mati, dan jatuh ke dasar samudera. Jika dia terendapkan di dekat zona CCD atau di
isoklin atau di aragonit compensation depth maka bisa saja ia akan berasosiasi dengan
mineral mineral karbonat. Contohnya dikarangsambung di watu kelir, dibawah lava
bantal akan dijumpai perselingan antara batugamping merah dan rijang.
- Pada daerah isoklin & batas-batas isoklin sering kali rijang dijumpai berselingan dengan
rijang tetapi bukan batu gamping terumbu melainkan batugampingyang dihasilkan dari
cangkang cangkang planktik organisme yang jatuh seperti radiolaria
- Glaukonit terbentuk di daerah laut yang relatif tenang
- Quartz biasanya resisten tidak menghasilkan pelapukan yang menghasilkan mud maka ia
sering beraosiasi dengan organisme organisme bercangkang karbonat. Ia tidak
menghasilkan mud sehingga ia tidak memiliki resiko yang besar terhadap organisme. Jika
mengandung mud maka akan mengganggu perkembangan & pernafasan organisme
tersebut
- Feldspar apabila ia tidak mengalami pelapukan yang intens maka masih bisa dijumpai.
Biasanya feldspar yang berasosiasi dengan batuan karbonat dijumpai di daerah kaki kaki
gunung api yang lansung masuk ke laut. Sehingga belum mengalami pelapukan dan
tidak mengalami abrasi sepanjang transportasinya.
- Mayoritas hasil proses sedimentasi : batugamping, napal, chalk
- Perbedaan :
- a. Batugamping : bisa terbentuk oleh apapun seperti organisme bercangkang karbonat
atau mineral mineral karbonat tidak harus berupa tubuh atau cangkang organisme
tertentu, kandungannya biasanya >95%
- b. Napal : perbandingannya 60:40
- c. Chalk : jenis batugamping yang hampir 100% materialnya terdiri dari cangkang
cangkang plantik organisme. Contohnya di tebing inggris dijumpai chalk yang disusun
oleh nannofossil dan foraminifera karbonat
- Ada karbonat lain yang dihasilkan selain dari proses sedimentasi yaitu karbonatit.
Dihasilkan dari proses magmatisme , biasanya akan berasosiasi dengan nepheline
syenit. Bisa dijumpai di daerah rift tetapi jarang
- Gambar skema menurut kusumadinata

- Batuan karbonat bisa terbentuk secara mekanik yaitu terbentuk dari hasil rombakan
batuan karbonat yang sudah ada sebelumnya atau material material karbonat yang
sudah ada sebelumnya dihancurkan , tertransport dan terendapkan di lingkungan itu
sendiri.
- Batuan karbonat juga bisa terbentuk secara organik , organisme tumbuh disana , mati di
sana terawetkan disana. Contohnya batugamping terumbu.
- Batuan karbonat yang terbentuk secara kimia contohnya dolomit dan batugamping
kristalin dimana kristal kristal karbonat terbentuk dari hasil presipitasi lingkungan yang
mengalami evaporasi tinggi.
2. Aspek pembeda batuan karbonat dengan batuan sedimen lain
- Terbentuk pada cekungan dimana ia diendapkan
Jarang sekali karbonat terbentuk di suatu lingkungan tertransport kemudian
terendapkan membentuk batuan karbonat yang baru. Sifat karbonat yang mudah larut,
terutama oleh air asam, bahkan ketika terbawa oleh air tawar akan mudah larut
dibandingkan material sedimen lainnya.
- Tergantung pada aktifitas organisme
Sebagian besar penyusun karbonat adalah cangkang organisme.
- Susceptible to post diagenetic changes
Karbonat sangat mudah mengalami diagenesis setelah dia terendapkan. Pada saat
karbonat terbentuk pertama kali bisa langsung mengalami diagenesis. Contohnya koral
yang awalnya tersusun oleh fraksi karbonat berupa aragonit berubah menjadi kalsit.
- Sedangkan pada batuan sedimen lainnya terbentuk dari hasil transportasi batuan yang
sudah ada sebelumnya, aktivitas organisme hanya membuat struktur jejak atau struktur
sedimen, diagenesis lebih sulit terjadi pada batuan sedimen non karbonat
3. Terbentuknya endapan karbonat
- Terkait dengan ada tidaknya terrrigenous detritus
Kalau kita jumpai banyak terrigenous detritus maka kemungkinan besar transportasinya
melalui media air. Makin banyak terrigenous detritus maka makin banyak air yang
masuk. Makin banyak air yang masuk karbonat akan semakin mudah dilarutkan.
Adanya terrigenous detritus apalagi yang mengandung mud maka akan bisa menyumbat
lubang pernafasan organisme penyusun batuan karbonat. Material halus biasanya akan
floating di permukaan air sehingga bisa menutup atau menghalangi masuknya sinar
matahari ke dalam cekungan. Jika semakin tertutup maka suhu di cekungan akan turun
.sehingga endapan karbonat akan lebih sulit terbentuk atau terpresipitasi
- Bersifat Intrabasinal
Karena endapan karbonat sangat mudah terdiagenesis.
- Terpengaruh oleh aktivitas organisme
Makin subur organisme material karbonat semakin banyak
- Bentuk akhir tergantung dari komponen penyusunnya
Berbeda dengan batuan sedimen ketika energinya tinggi maka butirannya kasar , ketika
transportasi jauh makan bentuk butir penyusun batuannya akan rounded. Besarnya
fragmen atau fraksi karbonat tidak akan murni disebabkan jarak transportasi.
Organisme tidak langsung dipengaruhi oleh besarnya arus, tetapi tergantung ekologi.
- Setelah terbentuk sebelum diendapkan, biasa mengalami penghancuran butir (baik
oleh organisme oleh organismme-organisme yang ada di dasar cekungan/
mikrobakteri)
Karena biasanya lingkungan karbonat lingkungan yang hangat dan berarus , dimana
lingkungan tersebut adalah lingkungan yang ideal untuk organisme.

- Poin 1 & 3 sangat berkaitan. Contoh ada karbonat kemudian ada banjir atau letusan
gunung api maka jika material letusan masuk ke karbonat maka karbonat akan mati.
4. Ciri ciri Endapan Intrabasinal
- Struktur sedimen produk arus traksi tidak dominan
Contohnya : evaporasi , tidak ada arus traksi. Karena karbonat hanya terbentuk di basin
tersebut maka pergerakan yang ada didalam basin yang akan membentuk struktur
sedimennya. Pada arah imogiri ke arah panggang ada satu tempat yang menunjukkan
hummocky cross stratification pada batugamping rudstone.
- Current of removal> current of delivery
Arus yang memindahkan di dalam cekungan > arus yang membawa/ mentransport
(terutama arus yang datang dari luar cekungan). Contoh : gelombang dan pasangsurut
akan lebih dominan dari channel yang berasal dari daratan
- Ukuran butir butir sediemen karbonat, terutama yang bersifat skeletal
a. Tidak selalu mencerminkan hydraulic regime
Bukan berarti energi besar cangkangnya besar
b. Lebih mencerminkan ukuran dari cangkang organisme pembentuk
Tetapi lebih mencermikan ekologi
5. Ukuran dan sortasi
- Silisklastik
a. Untuk interpretasi transportasi, deposisi, dan maturitas tekstur
Semakin sortasi bagus, ukuran seragam maka maturitas teksturnya akan semakin
besar. Ukuran makin kecil transportasi semakin jauh. Mekanisme pengendapan juga
menghasilkan sortasi berbeda, fluida dominan sortasi bagus.
b. Porositas, permeabilitas dan ukuran pori
Ukuran semakin besar permeabilitas nya akan semakin tinggi, ukuran butir semakin
halus permeabilitas semakin rendah. Semakin bagus sortasi pores sizenya akan
semakin bagus.
c. Setelah diagenesis : porositas dan permeabilitas akan sama dengan tekstur awal
pengendapan
- Batuan Karbonat
a. Ukuran butir bergantung pada hydraulic regime dan produkttivitas organiknya
tinggi
b. Butiran karbonat akan memiliki varietas ukuran dan bentuk. Sulit untuk
menghubungkan ukuran butir& sortasi dengan permeabilitas dan
porositasnya.
Apalagi ditambah dengan diagenetiknya. Batu gamping apapun bisa
menghasilkan porositas permeabilitas yang bagus tergantung dari diagenesis
yang terjadi pada batuan tersebut.
c. Derajat modifikasi diagenesis lebih intesif (berhubungan dengan tekstur yang
teramati dan tekstur pengendapan)
6. Perbedaan sedimen karbonat dan sedimen silisiklastik

Anda mungkin juga menyukai