Anda di halaman 1dari 61

ASSALAMU”ALAIKUM

WARAHMATULLAHI
WABARAKATUH
PEMODELAN DAN
EVALUASI CADANGAN

METODE ESTIMASI SUMBERDAYA DAN CADANGAN

Yulianis, ST, MT

TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2020
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Persyaratan perhitungan Cadangan

Suatu taksiran sumberdaya harus mencerminkan secara tepat


kondisi geologi dan karakter/sifat dari endapan bahan galian
Harus sesuai dengan tujuan evaluasi. Suatu model sumberdaya yang
akan digunakan untuk perancangan tambang harus konsisten
dengan Metode penambangan tan teknik perencanaan tambang
yang akan diterapkan
Taksiran yang baik harus didasarkan pada data actual yang
diolah/diperlakukan secara objektif. Keputusan dipakai atau tidak
suatu data dalam penaksiran harus diambil dengan pedoman yang
jelas dan konsisten. Tidak dengan pembobotan data yang berbeda
dan harus dilakukan dengan dasar yang kuat
.
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Persyaratan perhitungan Cadangan

Suatu taksiran sumberdaya harus mencerminkan secara tepat


kondisi geologi dan karakter/sifat dari endapan bahan galian
Harus sesuai dengan tujuan evaluasi. Suatu model sumberdaya yang
akan digunakan untuk perancangan tambang harus konsisten
dengan Metode penambangan tan teknik perencanaan tambang
yang akan diterapkan
Taksiran yang baik harus didasarkan pada data actual yang
diolah/diperlakukan secara objektif. Keputusan dipakai atau tidak
suatu data dalam penaksiran harus diambil dengan pedoman yang
jelas dan konsisten. Tidak dengan pembobotan data yang berbeda
dan harus dilakukan dengan dasar yang kuat
.
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

TEKNIK ESTIMASI

• Pada Bidang Horizontal


• Tanpa Grid Teratur
• Metoda Isoline
• Metoda Triangular Grouping
• Metoda Poligon
• Dengan Grid Teratur
• Inverse Distance
• Nearest Point

• Pada Bidang Vertikal


• Metoda Penampang
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

ESTIMASI TANPA GRID TERATUR


Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

ESTIMASI DENGAN GRID TERATUR


Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Ukuran blok pada grid teratur


Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

1. METODE ISOLINE

 Metode Isoline, Metode ini dipakai pada endapan bijih


dengan ketebalan dan kadar mengecil dari tengah ketepi
endapan atau dapat pula dikatakan cara ini dilakukan untuk
menghitung volume dengan memanfaatkan kontur (tempat
kedudukan titik-titik yang mempunyai harga sama).
 Untuk membuat kontur ini digunakan cara interpolasi dari
titik-titik yang telah diketahui nilainya.
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

1. METODE ISOLINE

• Penerapan (aplikasi):
• Penentuan kadar rata-rata
• Penentuan volume
(sumberdaya)
• Data yang diperlukan/dihasilkan:
• Data kadar rata-rata
• Luasan dan volume bidang
pada interval kadar tertentu
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Penentuan Kadar rata-rata

L = luas
K = kadar
K1 K2

K3 K3
L3b
L1
L3a L4b
K4
L4a

K4
L2
K2 K1
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Penentuan Kadar rata-rata

• Untuk menghitung kadar dan tonase, diperlukan data


kadar rata-rata (gi) dan luasan atau volume bidang pada
interval kadar tertentu.
• Kadar rata-rata pada suatu bidang/panel (gp):

gp 
 (g .v )
i i

v i
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Penentuan Kadar rata-rata

• L1 = adalah luasan areal dengan kadar yang lebih besar daripada K1 tetapi lebih kecil
daripada kadar K2.
• Digunakan asumsi bahwa kadar pada luasan L1 merupakan kadar rata-rata dari nilai
kontur K1 dan K2.
• Asumsi yang sama dengan luasan dan nilai kontur yang lain.

Maka, kadar rata-rata untuk keseluruhan daerah adalah:

L1 (½ (k1+k2)) + L2 (½ (k2+k3)) + L3a (k3) + L3b (½ (K3+K4)) + (L4a + L4b) k4


Krata-rata =
L1 + L2 + L3a + L3b + L4a + L4b
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Penentuan Kadar rata-rata


• Sebagai contoh teknik interpolasi yang mempertimbangkan faktor volume adalah sebagai
berikut:PenampangPeta Kontur

Penampang

Peta Kontur

berdasarkan pengukuran tiap luas daerah didalam interval kontur, volume dihitung dengan rumus
kerucut terpancung
Dimana:
S1  S2  S1S2 S1 dan S2: Luas Penampang ujung
V  h h : Jarak penampang tengah
3 V : Volume
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

2. METODE POLIGON

Dilakukan dengan menggunakan titik data sebagai sentral data


yang mewakili suatu areal tertentu.
Diterapkan pada endapan-endapan yang relatif homogen dan
geometri sederhana.
• Kadar pada suatu luasan tertentu ditaksir dengan nilai data yang
berada di tengah-tengah poligon
• Belum memperhitungkan tata letak (ruang) nilai data
• Tidak ada batasan yang pasti sejauh mana nilai conto
mempengaruhi distribusi ruang
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

2. METODE POLIGON
1.Pola lubang bor yang teratur. 2. Pola lubang bor Zig-Zag (amplop)

3. Pola lubang bor yang tidak beraturan

Lubang Bor

CONTOH POLIGON
Batas Endapan
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

2. METODE POLIGON
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

2. METODE POLIGON
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

2. METODE POLIGON
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

2. METODE POLIGON
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

2. METODE POLIGON
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

2. METODE POLIGON

Contoh sederhana poligon


pengaruh titik bor

Wi = Li x ti x BJ

L = luas daerah pengaruh,


t = tebal batubara,
BJ = berat jenis batubara

Semua plotting, konstruksi


poligon, dan perhitungan luas
menggunakan AutoCad.
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

3. METODE SEGITIGA (Triangular Grouping)

Pada cara ini setiap blok dibentuk oleh tiga titik bor
terdekat, sehingga secara tiga dimensi blok tersebut
berbentuk prisma terpancung dengan sisi prisma adalah
kedalaman ketiga titik bor tersebut.

Pembentukan setiap blok harus diusahakan sedemikian


rupa sehingga pemakaian setiap titik bor kurang lebih
sama.
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

3. METODE SEGITIGA (Triangular Grouping)

(X2,Y2)

A1

(X1,Y1) A

A2 A3

(X3,Y3)
Luas segitiga = ?
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

3. METODE SEGITIGA (Triangular Grouping)

Kadar Rata-rata?
(k2,t2)

(k1,t1) A

(k3,t3) K = kadar, dan t = tebal


Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

3. METODE SEGITIGA (Triangular Grouping)

Volume blok dihitung dengan


mengalikan luas penampang
prisma terpancung dengan tebal
rata-rata blok ((t1 + t2 + t3)/3).
Sedangkan kadar rata-rata blok
dihitung sebagai berikut:

g1t1  g 2t 2  g 3t 3
g  t1  t 2  t 3
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

3. METODE SEGITIGA (Triangular Grouping)

Kelemahan metoda Triangular Grouping


Proses smoothing hanya bersifat empiris.
Pembobotan yang dilakukan berdasarkan 3 (tiga)
sampel cukup beresiko, terutama pada heterogenitas
tinggi.
Belum memperhitungkan anisotrop.
Sulit diterjemahkan menjadi sistem grid.
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

4. NEAREST POINT

Prinsip :
Menggunakan nilai titik terdekat sebagai nilai pada titik
yang ditaksir.
Umumnya digunakan untuk tipe parameter dengan
kemenerusan tinggi.
Contoh penerapan ketebalan, dan kualitas batubara,
endapan plaser, endapan laterit, dll.
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

4. NEAREST POINT

Rule of Nearest Point


Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

4. NEAREST POINT

Rule of Nearest Point


Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

4. NEAREST POINT
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000 2,100

2,100
2,100

2,000
2,000
0.53

1,900
1,900
DH-20
1.25 1.47

1,800
1,800
DH-22 DH-21

1,700
1,700
0.65 1.19 2.06 1.13 1.28 0.42

1,600

1,600
DH-23 DH-11 DH-24 DH-12 DH-13 DH-14

1,500
1,500
1.18 0.96 2.15 2.42 2.67 1.43 0.08

1,400
1,400

DH-38 DH-37 DH-36 DH-15 DH-16 DH-35 DH-33

1,300
1,300

0.69 2.50 1.36 2.16 3.03 2.68 0.27 0.28

1,200
1,200

DH-25 DH-26 DH-27 DH-01 DH-17 DH-02 DH-18 DH-19

1,100
1,100

0.31
DH-40
0.07 4.10 2.75 4.01 1.56 0.22 0.12
1,000

1,000
DH-41 DH-08 DH-42 DH-09 DH-43 DH-10 DH-44
1.93
900

900
DH-07
0.77 1.91 4.85 2.30 1.40 0.10
800

800
DH-46 DH-03 DH-29 DH-06 DH-30 DH-45
1.43 1.23
700

700
DH-39 DH-28
0.50 0.19 1.22 2.99 0.04
600

600
DH-47 DH-31 DH-48 DH-49 DH-50
0.68
500

500
DH-51
0.67 0.56 1.19
400

400
DH-32 DH-04 DH-05

300
300

0.68
200

200
DH-34
100

100
0

0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000 2,100
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

4. NEAREST POINT
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000 2,100

2,100
2,100

2,000
2,000
0.53

1,900
1,900
DH-20
1.25 1.47

1,800
1,800
DH-22 DH-21

1,700
1,700
0.65 1.19 2.06 1.13 1.28 0.42

1,600

1,600
DH-23 DH-11 DH-24 DH-12 DH-13 DH-14

1,500
1,500 1.18 0.96 2.15 2.42 2.67 1.43 0.08

1,400
1,400

DH-38 DH-37 DH-36 DH-15 DH-16 DH-35 DH-33

1,300
1,300

0.69 2.50 1.36 2.16 3.03 2.68 0.27 0.28

1,200
1,200

DH-25 DH-26 DH-27 DH-01 DH-17 DH-02 DH-18 DH-19

1,100
1,100

0.31
DH-40
0.07 4.10 2.75 4.01 1.56 0.22 0.12
1,000

1,000
DH-41 DH-08 DH-42 DH-09 DH-43 DH-10 DH-44
1.93
900

900
DH-07
0.77 1.91 4.85 2.30 1.40 0.10
800

800
DH-46 DH-03 DH-29 DH-06 DH-30 DH-45
1.43 1.23
700

700
DH-39 DH-28
0.50 0.19 1.22 2.99 0.04
600

600
DH-47 DH-31 DH-48 DH-49 DH-50
0.68
500

500
DH-51
0.67 0.56 1.19
400

400
DH-32 DH-04 DH-05

300
300

0.68
200

200
DH-34
100

100
0

0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000 2,100
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

4. NEAREST POINT
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

4. NEAREST POINT
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

4. NEAREST POINT
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

4. METODE BLOCK SISTEM

Metoda ini membagi daerah yang akan dihitung


cadangannya atas blok yang sama luasnya. Blok umumnya
berbentuk bujur-sangkar dengan panjang sisi  1/2 s/d 1/3
jarak lubang bor.

Cadangan dihitung dengan menjumlahkan tonase masing-


masing blok, dan kadar rata-rata blok diperoleh dengan cara
perhitungan kadar dengan pembobotab tonase.

Cadangan dihitung dengan menjumlahkan tonase masing-


masing blok, dan kadar rata-rata blok diperoleh dengan cara
perhitungan kadar dengan pembobotan tonase.
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

4. METODE BLOCK SISTEM


Sebaran data yang tidak teratur umumnya memberikan persoalan didalam
meramal suatu blok yang tidak mempunyai data (blok A1) diantara blok-blok yang
mempunyai data.

9
8

3
1 2 10

4 5 11 12
A1

6
7 13 14
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

4. METODE BLOCK SISTEM

Untuk memecahkan persoalan diatas digunakan suatu


metode penaksiran yang didasarkan atas jarak contoh
terhadap blok tersebut. Pembobotan berdasarkan
jarak yang biasa adalah:

 - Inverse Distance (ID)


 - Inverse Distance Squared (IDS)
 - Inverse Distance Cube (ID3)
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Inverse Distance

Constant Distance Weight


Diasumsikan terjadi perubahan kadar (parameter) secara
gradual di antara 2 titik data.

n ki
 di
k  i n 1
1
 di
i 1
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Inverse Distance

25 m 25 m 25 m 25 m

0.5% a b c 0.9%

0.90%
0.80%
0.70%
0.60%
0.50%
0.40%
0.30%
0.20%
0 a b c 100
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Inverse Distance

0.5 0.9

Untuk Titik `a`: k a  25 75  1.5  0.9  0.24  0.6 %
1 1 3 1 4

25 75

0.5 0.9
Untuk Titik `b`: 
kb  50 50  0.5  0.9  1.4  0.7 %
1 1 1 1 2

50 50

Untuk Titik `c`: 0.5 0.9



kc  75 25  0.5  2.7  3.2  0.8 %
1 1 13 4

75 25
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Inverse Distance

C-41 (0.023) C-8 (1.365) d (C-7) = 260 m


d (C-41) = 158 m
d (C-8) = 212 m
C-7 (0.644) d (C-46) = 158 m
d (C-47) = 292 m
G = ?? d (C-28) = 212 m
C-46 (0.258)

C-28 (0.409)
Dengan menggunakan
C-47 (0.165) faktor bobot jarak, maka
dapat dilakukan penaksiran
kadar terhadap TITIK G
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Inverse Distance

0.644 0.023 1.365 0.258 0.165 0.409


    
k G  260 158 212 158 292 212
1 1 1 1 1 1
    
260 158 212 158 292 212

G = 0.450 %

Dikenal dengan:
Teknik Jarak Terbalik (Inverse Distance Technique)
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Inverse Distance Square (IDS)

n
gi

Hughes & Davey (1979):

2
i 1 d i
• Faktor bobot untuk jarak
yang lebih dekat
seharusnya lebih tinggi
g n
1
(besar) daripada jarak
yang jauh  IDS.  2
i 1 d i
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Inverse Distance Square (IDS)

Dalam prakteknya, karena dipengaruhi oleh jarak pengaruh dan


kerapatan data, maka Hughes & Davey (1979) membuat aturan
(rule of thumb) sebagai berikut:
Harus ada pembatas jarak pengaruh
Derajat (pangkat) yang digunakan m = 2
Sudut pencarian  nearest point rule
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Inverse Distance Square (IDS)


Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Inverse Distance Square (IDS)


Contoh Penerapan Aturan :
Jarak pengaruh = 250 m
Derajat (pangkat) seperjarak yang digunakan m = 2
Sudut pencarian adalah 18°

Konsekuensi :
Titik G1 dan G8 tidak ikut diperhitungkan karena berada di luar radius pencarian
data
Titik G5 dan G3 tidak ikut diperhitungkan karena adanya aturan nearest point untuk
titik yang berada dalam bidang pencarian data (sudut pencarian 18°)
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

5. METODE PENAMPANG

Dapat dilakukan dengan menggunakan 2 (dua)


pendekatan:
Step change method
Gradual change method
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

METODE PENAMPANG
Step change method

Volume = (A x d1) + (A x d2) Luas Overburden Pada


Penampang - 1

- 1
a ng
amp
n
Pe

Jarak pengaruh Jarak pengaruh


Penampang - 1 Penampang - 1
(d1) (d2)
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

METODE PENAMPANG
Gradual change method (dua penampang)

Luas Overburden Pada Luas Overburden Pada


Penampang - 1 Penampang - 2

g -1 -2
n g
pa an
n am mp
Pe na
Pe

Jarak antara
Penampang-1 & Penampang-2
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

METODE PENAMPANG
Gradual change method (dua penampang)

• Rumus mean area:

(A1  A2 )
Volume  xd
2

S1

• Rumus kerucut terpancung:


L

(A1  A2  A1.A 2 )
Volume  xd S2
3
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

METODE PENAMPANG
Gradual change method (dua penampang)

• Rumus obelisk:
a2

S2 b2

S1 b1

a1
(A1  4m  A2 )
Volume  xd
6
M=
 a1 + a2   b1 + b2 
2 2
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

METODE PENAMPANG
(Tiga penampang)

Metoda 3 (tiga) penampang ini digunakan jika diketahui


adanya variasi (kontras) pada areal di antara 2 (dua)
penampang, maka perlu ditambahkan penampang antara
untuk mereduksi kesalahan.
Untuk menghitungnya digunakan rumus prismoida.
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

METODE PENAMPANG
(Tiga penampang)

Luas Overburden Pada Luas Overburden Pada Luas Overburden Pada


Penampang - 1 Penampang - 2 Penampang - 3

-1 2 3
pa
ng
ng- ng-
a a
en
am
a mp am
p
P Pen Pe n

Jarak antara Jarak antara


Penampang-1 & Penampang-2 Penampang-2 & Penampang-3
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

METODE PENAMPANG
(Tiga penampang)

• Rumus prismoida:

A3

(A  4A  A 3 )
1 2
Volume  x (d )
A2
d 6
dimana A1 & A3 adalah luas penampang 1 & 3, dan A2
A1 adalah luas penampang antara
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Evaluasi dan Optimasi Cadangan

Merupakan tahap lanjutan dari hasil Pemodelan Sumberdaya.


Penerapan batasan-batasan teknis, ekonomis, atau non-teknis
yang dapat menjadi pembatas.
Penentuan dan pemilihan pit potensial.
Faktor-faktor losses.
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Evaluasi dan Optimasi Cadangan

Verikasi Data Awal


Tingkat keyakinan geologi terhadap model sumberdaya:
Jarak antar titik informasi
Metoda dan akurasi sampling
Konsep dalam pengkorelasian
Tingkat ketelitian dalam identifikasi struktur geologi
Akurasi dan konsistensi topografi
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Faktor-factor Pembatas Sumberdaya

Struktur geologi  jika terdapat beberapa struktur geologi (seperti


patahan), maka dapat dipisahkan menjadi beberapa pit potensial.
Domain geologi  jika terdapat blok intrusi, maka blok intrusi
tersebut harus ditentukan batasnya untuk pembatas pit potensial.
Kondisi geografis  jika terdapat sungai yang besar dan secara teknis
sungai tersebut tidak dapat dipindahkan, maka dapat dipisahkan
menjadi beberapa pit potensial.
Kondisi geoteknik: jika diketahui limit (batas) ketinggian lereng
maksimum,
Kondisi pembatas lain: misalnya adanya jalan, perkampungan, atau
areal lindung, maka dengan memplotkan lokasinya dapat digunakan
sebagai batas pit potensial.
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Faktor-factor Pembatas Cadangan

Minimum ketebalan  berhubungan dengan teknik penambangan &


stripping ratio.
Maksimum ketebalan tanah penutup  berhubungan dengan nilai
stripping ratio.
Maksimum stripping ratio  tingkat kelayakan penambangan.
Batasan kadar  processing plant.
Batasan alamiah & geografis  berhubungan dengan batasan-batasan
alam seperti adanya sungai besar, daerah konservasi alam, atau adanya
jalan negara, dll yang tidak mungkin dipindahkan.
Batasan alamiah – geologi, yaitu berhubungan dengan batasan-batasan
geologi, seperti adanya sesar, intrusi, dll.
THE END
For Week 05
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

~Komposisi Penilaian~

o Quiz : 10%

o Tugas : 20%

o UTS : 35%

o UAS : 35%

o Tugas diserahkan tepat waktu, tidak

diperkenankan menyusulkan tugas.

Anda mungkin juga menyukai