WARAHMATULLAHI
WABARAKATUH
PEMODELAN DAN
EVALUASI CADANGAN
Yulianis, ST, MT
TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2020
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
TEKNIK ESTIMASI
1. METODE ISOLINE
1. METODE ISOLINE
• Penerapan (aplikasi):
• Penentuan kadar rata-rata
• Penentuan volume
(sumberdaya)
• Data yang diperlukan/dihasilkan:
• Data kadar rata-rata
• Luasan dan volume bidang
pada interval kadar tertentu
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
L = luas
K = kadar
K1 K2
K3 K3
L3b
L1
L3a L4b
K4
L4a
K4
L2
K2 K1
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
gp
(g .v )
i i
v i
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
• L1 = adalah luasan areal dengan kadar yang lebih besar daripada K1 tetapi lebih kecil
daripada kadar K2.
• Digunakan asumsi bahwa kadar pada luasan L1 merupakan kadar rata-rata dari nilai
kontur K1 dan K2.
• Asumsi yang sama dengan luasan dan nilai kontur yang lain.
Penampang
Peta Kontur
berdasarkan pengukuran tiap luas daerah didalam interval kontur, volume dihitung dengan rumus
kerucut terpancung
Dimana:
S1 S2 S1S2 S1 dan S2: Luas Penampang ujung
V h h : Jarak penampang tengah
3 V : Volume
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
2. METODE POLIGON
2. METODE POLIGON
1.Pola lubang bor yang teratur. 2. Pola lubang bor Zig-Zag (amplop)
Lubang Bor
CONTOH POLIGON
Batas Endapan
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
2. METODE POLIGON
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
2. METODE POLIGON
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
2. METODE POLIGON
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
2. METODE POLIGON
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
2. METODE POLIGON
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
2. METODE POLIGON
Wi = Li x ti x BJ
Pada cara ini setiap blok dibentuk oleh tiga titik bor
terdekat, sehingga secara tiga dimensi blok tersebut
berbentuk prisma terpancung dengan sisi prisma adalah
kedalaman ketiga titik bor tersebut.
(X2,Y2)
A1
(X1,Y1) A
A2 A3
(X3,Y3)
Luas segitiga = ?
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
Kadar Rata-rata?
(k2,t2)
(k1,t1) A
g1t1 g 2t 2 g 3t 3
g t1 t 2 t 3
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
4. NEAREST POINT
Prinsip :
Menggunakan nilai titik terdekat sebagai nilai pada titik
yang ditaksir.
Umumnya digunakan untuk tipe parameter dengan
kemenerusan tinggi.
Contoh penerapan ketebalan, dan kualitas batubara,
endapan plaser, endapan laterit, dll.
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
4. NEAREST POINT
4. NEAREST POINT
4. NEAREST POINT
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000 2,100
2,100
2,100
2,000
2,000
0.53
1,900
1,900
DH-20
1.25 1.47
1,800
1,800
DH-22 DH-21
1,700
1,700
0.65 1.19 2.06 1.13 1.28 0.42
1,600
1,600
DH-23 DH-11 DH-24 DH-12 DH-13 DH-14
1,500
1,500
1.18 0.96 2.15 2.42 2.67 1.43 0.08
1,400
1,400
1,300
1,300
1,200
1,200
1,100
1,100
0.31
DH-40
0.07 4.10 2.75 4.01 1.56 0.22 0.12
1,000
1,000
DH-41 DH-08 DH-42 DH-09 DH-43 DH-10 DH-44
1.93
900
900
DH-07
0.77 1.91 4.85 2.30 1.40 0.10
800
800
DH-46 DH-03 DH-29 DH-06 DH-30 DH-45
1.43 1.23
700
700
DH-39 DH-28
0.50 0.19 1.22 2.99 0.04
600
600
DH-47 DH-31 DH-48 DH-49 DH-50
0.68
500
500
DH-51
0.67 0.56 1.19
400
400
DH-32 DH-04 DH-05
300
300
0.68
200
200
DH-34
100
100
0
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000 2,100
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
4. NEAREST POINT
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000 2,100
2,100
2,100
2,000
2,000
0.53
1,900
1,900
DH-20
1.25 1.47
1,800
1,800
DH-22 DH-21
1,700
1,700
0.65 1.19 2.06 1.13 1.28 0.42
1,600
1,600
DH-23 DH-11 DH-24 DH-12 DH-13 DH-14
1,500
1,500 1.18 0.96 2.15 2.42 2.67 1.43 0.08
1,400
1,400
1,300
1,300
1,200
1,200
1,100
1,100
0.31
DH-40
0.07 4.10 2.75 4.01 1.56 0.22 0.12
1,000
1,000
DH-41 DH-08 DH-42 DH-09 DH-43 DH-10 DH-44
1.93
900
900
DH-07
0.77 1.91 4.85 2.30 1.40 0.10
800
800
DH-46 DH-03 DH-29 DH-06 DH-30 DH-45
1.43 1.23
700
700
DH-39 DH-28
0.50 0.19 1.22 2.99 0.04
600
600
DH-47 DH-31 DH-48 DH-49 DH-50
0.68
500
500
DH-51
0.67 0.56 1.19
400
400
DH-32 DH-04 DH-05
300
300
0.68
200
200
DH-34
100
100
0
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000 2,100
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
4. NEAREST POINT
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
4. NEAREST POINT
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
4. NEAREST POINT
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
9
8
3
1 2 10
4 5 11 12
A1
6
7 13 14
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
Inverse Distance
n ki
di
k i n 1
1
di
i 1
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
Inverse Distance
25 m 25 m 25 m 25 m
0.5% a b c 0.9%
0.90%
0.80%
0.70%
0.60%
0.50%
0.40%
0.30%
0.20%
0 a b c 100
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
Inverse Distance
0.5 0.9
Untuk Titik `a`: k a 25 75 1.5 0.9 0.24 0.6 %
1 1 3 1 4
25 75
0.5 0.9
Untuk Titik `b`:
kb 50 50 0.5 0.9 1.4 0.7 %
1 1 1 1 2
50 50
Inverse Distance
C-28 (0.409)
Dengan menggunakan
C-47 (0.165) faktor bobot jarak, maka
dapat dilakukan penaksiran
kadar terhadap TITIK G
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
Inverse Distance
G = 0.450 %
Dikenal dengan:
Teknik Jarak Terbalik (Inverse Distance Technique)
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
n
gi
Hughes & Davey (1979):
2
i 1 d i
• Faktor bobot untuk jarak
yang lebih dekat
seharusnya lebih tinggi
g n
1
(besar) daripada jarak
yang jauh IDS. 2
i 1 d i
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
Konsekuensi :
Titik G1 dan G8 tidak ikut diperhitungkan karena berada di luar radius pencarian
data
Titik G5 dan G3 tidak ikut diperhitungkan karena adanya aturan nearest point untuk
titik yang berada dalam bidang pencarian data (sudut pencarian 18°)
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
5. METODE PENAMPANG
METODE PENAMPANG
Step change method
- 1
a ng
amp
n
Pe
METODE PENAMPANG
Gradual change method (dua penampang)
g -1 -2
n g
pa an
n am mp
Pe na
Pe
Jarak antara
Penampang-1 & Penampang-2
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
METODE PENAMPANG
Gradual change method (dua penampang)
(A1 A2 )
Volume xd
2
S1
(A1 A2 A1.A 2 )
Volume xd S2
3
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
METODE PENAMPANG
Gradual change method (dua penampang)
• Rumus obelisk:
a2
S2 b2
S1 b1
a1
(A1 4m A2 )
Volume xd
6
M=
a1 + a2 b1 + b2
2 2
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
METODE PENAMPANG
(Tiga penampang)
METODE PENAMPANG
(Tiga penampang)
-1 2 3
pa
ng
ng- ng-
a a
en
am
a mp am
p
P Pen Pe n
METODE PENAMPANG
(Tiga penampang)
• Rumus prismoida:
A3
(A 4A A 3 )
1 2
Volume x (d )
A2
d 6
dimana A1 & A3 adalah luas penampang 1 & 3, dan A2
A1 adalah luas penampang antara
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan
~Komposisi Penilaian~
o Quiz : 10%
o Tugas : 20%
o UTS : 35%
o UAS : 35%