Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MESIN & PERALATAN

“KONTRIBUSI PENGGUNAAN PERALATAN FILTRASI PADA INDUSTRI


PANGAN NASIONAL”

Disusun Oleh :

Nama : Wahyu Puji Lestari

NPM : E1G020051

Prodi : Teknologi Industri Pertanian

Kelas :A

Dosen : Ir. Meizul Zuki, MS.

LABORATORIUN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam era globlalisasi sekarang ini, industri farmasi dituntut untuk dapat bersaing
dengan industri farmasi baik dalam maupun luar negeri untuk menciptakan obat yang bermutu
bagi masyarakat,karena itu diperlukan pedoman bagi industri farmasi untuk dapat
menghasilkan produk yang bermutu yaitu dengan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik).

Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB) menyangkut seluruh aspek produksi dan
pengendalian mutu, bertujuan untuk menjamin mutu obat yang baik dan memenuhi criteria
yang telah ditentukan. Misalnya untuk sediaan tertentu seperti obat tetes mata harus
memenuhi syarat bebas dari partikel asing karena dapat mengiritasi mata, karena itu
pembuatannya mutlak membutuhkan proses penyaringan (filtrasi).

Selain itu dalam teknologi farmasi penyaringan (filtrasi) juga banyak dimanfaatkan
untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di
laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat‐obat injeksi,
dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula dan untuk memurnikan bahan-bahan
obat dari partikel dan bahan yang tidak diinginkan sehingga dapat menjamin hasil akhir dari
suatu produk obat yang berkualitas dan sesuia syarat yang ditentukan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa tujuan dari filtrasi?
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi filtrasi?
3. Jelaskan macam-macam filtrasi?
1.3. Tujuan
 Melakukan uji coba (test) filtrasi pada tekanan konstan dengan menggunakan filter
press kecil agar metode uji coba dapat dikuasai; dan untuk mengobservasi
mekanisme pemisahan solid–liquid.
 Menguji persamaan filtrasi dari Routh dan Lewis, serta menentukan
konstantakonstanta yang ada dalam persamaan tersebut.
 Mengukur/menentukan jumlah filtrat per unit waktu pada filtrasi larutan slurry
pada tekanan tetap
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Filtrasi

Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya
pada medium penyaringan, atau septum, dimana zat padat itu tertahan. Pada industri, filtrasi
ini meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang
kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan
mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya. Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus
dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang. Seringkali umpan dimodifikasi melalui
beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan,
kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah
diatomae. Oleh karena varietas dari material yang harus disaring beragam dan kondisi proses
yang berbeda, banyak jenis penyaring telah dikembangkan.

Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media berpori.
Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ; gravitasi, tekanan dan gaya
sentrifugal. Pada beberapa proses media filter membantu balok berpori (cake) untuk menahan
partikel-partikel padatan di dalam suspensi sehingga terbentuk lapisan berturut turut pada
balok sebagai filtrat yang melewati balok dan media tersebut.

Filtrasi biasa dilakukan pada skala laboratorium sampai slaka pilot plant/industri baik
dengan cara batch maupun kontinyu.

a)      Filtrasi Skala Laboratorium.

Filtrasi digunakan untuk memisahkan campuran heterogen zat padat yang tidak larut
dalam cairan. Penyaringan menggunakan corong gelas dan kertas saring dan hasil saringan
disebut filtrat.

Gambar 1. Filtrasi skala laboratorium


b)      Filtrasi Skala Industri

Sebelum peralatan filtrasi digunakan harus diperiksa dahulu supaya tidak terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan pada waktu beroperasi, misalnya penyaring tidak berfungsi secara
optimum. Fluida mengalir melalui media penyaring karena adanya perbedaan tekanan yang
melalui media tersebut. penyaring dilakukan agar dapat beroperasi pada:

1) Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring

2) Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring

3) Dan vakum pada bagian bawah

Tekanan di atas atmosfer dapat dilakukan dengan gaya gravitasi pada cairan dalam
suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau blower,atau dengan gaya sentrifugal. Dalam
suatu penyaring gravitasi media penyaring bias jadi tidak lebih baik daripada saringan
(screen) kasar atau dengan menggunakan partikel kasar seperti pasir.

Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran cairan
kristal kasar,penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair. Kebanyakan penyaring
industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah sentrifugal. Penyaring
tersebut beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan
tersaring terus-menerus (steady) atau hanya sebagian. Sebagian besar siklus operasi dari
penyaring diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara kontinyu, tetapi harus dihentikan
secara periodik untuk membuang padatan yang terakumulasi. Dalam saringan kontinyu
buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.

2. Klasifikasi  penyaringan
Dalam beberapa penyaringan, padatan-saring yang terbentuk merupakan medium
penyaring yang baik. Berdasarkan gaya pendorong aliran, penyaringan dapat di
klasifikasikan sebagai berikut:
1. Penyaring gaya berat (gravity filters)

gravitasi adalah sistem pengaliran air dari sumber ke tempat reservoir dengan cara


memanfaatkan energi potensial gravitasi yang dimiliki air akibat perbedaan ketinggian lokasi
sumber dengan lokasi reservoir

3. Penyaring tekanan (Pressure filters)

Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk menyediakan
serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan dikumpulkan. Plat-plat
tersebut dilingkupi medium penyaring seperti kanvas. Lumpur dapat mencapai tiap-tiap
kompartemen dengan tekanan tertentu; cairan melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan,
meninggalkan padatan kue basah dibelakangnya.

3. Penyaring vakum (Vacuum filters)


4.Penyaring sentrifugal ( Centrifugal filters)

Padatan yang membentuk kue berpori dapat dipisahkan dari cairan dengan
penyaringan berpusing. Umpan dimasukkan ke dalam keranjang berputar yang memiliki
dinding bercelah atau berlubang yang disampuli suatu medium penyaring seperti kanvas atau
kain logam. Tekanan yang dihasilkan dari gaya sentrifugal memaksa cairan melewati medium
penyaring, meninggalkan padatannya. Jika umpan yang masuk keranjang dihentikan dan
padatan kue diputar untuk waktu yang singkat, kebanyakan cairan residu di dalam kue
mengalirkan partikel sehingga padatan lebih kering daripada hal yang sama untuk mesin pres
bersaringan (filter press) atau penyaring vakum (vacuum filter). Ketika material yang
tersaring harus dikeringkan secara berurut dengan alat pemanas, pemakaian penyaring ini
dapat dipertimbangkan sebagai langkah ekonomis.

Berdasarkan operasinya dibagi atas :

1. Cara batch (bertahap )

2. Cara continue (berkesinambungan)

Tipe-tipe penyaring :

1) Penyaring pasir (sand filter) :


a.tangki terbuka

b.tangki tertutup

2) Penyaring tekan (filters press):

a.Pelat berongga (recessed plate)

b.Pelat dan bingkai (plate and frame)

3) Penyaring – Daun ( leaf )

a.   Moore

Penyaring Moore adalah penyaring daun yang orsinil. Kumpulan daun


penyaring dicelupkan dalam tangki slurry, daun penyaring dihubungkan dengan sistim
produksi vakum.

b.   Kelly

Penyaring ini berbentuk persegi panjang, ditempatkan dalam bejana silinder


horizontal. Kumpulan daun penyaring ini dikeluar masukkan ke bejana dengan bantuan rel
dan roda.

c.   Sweetland
Penyaring ini berbentuk lingkaran dan sama besar. Penyaringan dilakukan dalam
bejana bertekanan.

d.   Niagara

Penyaring ini ditempatkan dalam tangki vertical dan horizontal.

4) Penyaring tabung ( tubular / candle filter )

5) Penyaring – Teromol

a. Oliver ( Rotary drum )

b. Topfeed ( Dorco )

6) Penyaring Sabuk mendatar (horizontal belt filter)

3. Macam-Macam Filter

Penyaring berfungsi menahan dan menyangga partikel padatan . syarat penyaring yang baik :

– secara mekanis kuat

– tahan korosi ( terhadap cairan yang ditangani )

– memberikan tahanan yang kecil terhadap aliran ( porosity besar )

Macam- macam filter antara lain:

a. Filter Gravitasi (Gravity Filter)

Merupakan tipe yang paling tua dan sederhana.

Filter ini tersusun atas tangki-tangki yang bagian bawahnya berlubang-lubang dan
diisi dengan pasir-pasir berpori dimana fluida mengalir secara laminer.

Filter ini dugunakan untuk proses fluida dengan kuantitas yang besar dan mengandung
sedikit padatan. Contohnya : pada pemurnian air.
Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau logam tetapi untuk pengolahan air biasa
digunakan beton. Saluran dibagian bawah yang berlubang mengarah pada filtrat, saluran itu
dilengkapi dengan pintu atau keran agar memungkinkan backwashing dari dasar pasir untuk
menghilangkan padatan-padatan yang terakumulasi. Bagian bawah yang berlubang tertutup
oleh batuan atau kerikil setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang biasa
digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter adalah pasir-pasir kuarsa dalam bentuk
yang seragam. Kokas yang dihancurkan biasanya digunakan untuk menyaring asam sulfur.
Batu kapur biasanya digunakan untuk membersihkan cairan organik baik dalam filtrasi
maupun adsorbsi.

Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-bongkahan kasar (batu
atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk menahan materi-materi kecil
yang ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda ukurannya harus diletakkan dengan
membentuk lapisan-lapisan sehingga dapat bercampur dan ukuran untuk setiap materi
harusnya sama untuk menyediakan pori-pori dan kemampuan yang maksimal.

b. Filter Pelat dan Bingkai

Filter tekanan biasanya tersusun dari pelat-pelat dan bingkai-bingkai. Pada filter ini
pelat-pelat dan bingkai-bingkai disusun secara bergantian dengan filter kain dengan arah
berkebalikan pada tiap pelat. Pemasangannya dilakukan secara bersamaan sebagai kesatuan
gaya mekanik (oleh sekrup / secara hidrolik).

Ada beberapa macam tipe bertekanan yang menggunakan pelat dan bingkai. Yang
paling sederhana mempunyai salah satu saluran tunggal mengenali suspensi pada pencucian
dan pembukaan tunggal pada setiap pelat untuk mangalirkan cairan (pada pengiriman
terbuka). Tipe yang lain mempunyai saluran terpisah untuk membedakan suspensi dan air
pencucian tetapi ada juga yang menggunakan saluran terpisah untuk memisahkan suspensi
dan air pencucian (pada pengiriman tertutup). Saluran ini biasanya terdapat di pojok atau di
tengah atau tepat di tengah.

Umpan suspensi masuk malalui saluran yang terbentuk dari lubang-lubang pada pojok
kanan atas antara pelat dan bingkai. Dari saluran ini, suspensi masuk ke bingkai menuju ruang
di antara pelat-pelat. Tekanan pada suspensi diumpankan pada proses penekanan untuk
menghasilkan filtrat. Filtrat tersebut menuju ruang-ruang diantara kain dan pelat melalui kain-
kain dari kedua sisi pelat ke keluaran yang berupa klep atau menuju saluran kedua yang
dibentuk oleh lubang-lubang pada pojok lain dari pelat dan bingkai dengan keluaran yang
didukung oleh pelat-pelat tidak oleh bingkai. Baik keluaran melalui saluran atau melalui keran
atau klep dan pelat dilubangi atau dibuat dengan filtrat, memasuki keluaran melalui sisi pelat.

Padatan dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi sebaliknya dari pelat-pelat.
Setelah beberapa waktu sebagian kecil ruang diantara pelat tersedia untuk suspensi, dan
umpan dimatikan. Jika cake dicuci, fluida pencuci di dalamnya disalurkan ke dalam suspensi
atau masukan campuran bi balik suspensi, masuk ke cake kurang lebih dari tengah bingkai,
dan lewat menuju pelat pada kedua sisi. Setelah cake dicuci, aliran ini terhenti, gaya yang
menahan pelat dilepaskan, pelat dan bingkai terbuka seketika, dan cake dihilangkan atau
dibuang ke dalam lubang di bawah penekan. Setelah pembuangan selesai, penekan ditutup
lagi dengan memberikan gaya mekanik untuk mengunci pelat dan bingkai bersamaan, dan
sebuah siklus baru filtrasi dimulai.

Pencucian dapat dikeluarkan terpisah dari filtrat dengan menyediakan kedua keluaran
bawah melalui keran dan sebuah saluran terpisah pada pojok lainnya dari pelat.

Pencucian sederhana adalah ketika pencucian mengalir melalui cake dengan jalan
yang sama seperti filtrat. Ekspresi “trhough washing” atau “every other pelate washing”
membutuhkan penggunaan dua tipe pelat yang berbeda. Pelat yang bukan pencuci (satu
tombol) dan pelat pencuci (tiga tombol) diisikan dalam penekan diantara bingkai (dua
tombol). Umpan memasuki bingkai seperti sebelumnya. Pencucian memasuki setiap pelat dan
melewati dua cake pada bingkai di kedua sisi pelat, meninggalkan keran pada pelat bukan
pencuci (satu tombol). Metode ini memerlukan klep yang tertutup pada pelat-pelat (tiga
tombol) ke dalam masukan pencuci.

Semua tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan pada pengiriman tertutup
dengan menyediakan saluran ketiga yang dibentuk oleh lubang di sebelah pojok kanan bawah
pelat dan bingkai. Empat saluran memungkinkan untuk mengoperasikan dengan
menggunakan pengiriman tertutup dengan keluaran terpisah untuk filtrat dan pencucian.
Umpan suspensi masuk ke setiap bingkai melalui saluran kanan atas (tidak ada pembukaan
dari saluran ini ke pelat manapun). Filtrat meninggalkan setiap pelat menuju saluran kiri
bawah bingkai penuh dengan cake. Pencucian masuk melalui saluran kiri atas ke setiap pelat
menuju cake ganda di antara bingkai pada sisi lain pelat ini dan keluar melalui saluran kanan
bawah pada pelat pengganti (satu tombol). Selama pencucian keran pada filtrat pada keluaran
dan masukan pencucian tertutup.
Penekan pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika cake sangat
berharga dan ukurannya sangat kecil. Filter yang kontinyu menggantikan penekan pelat dan
bingkai untuk banyak operasi berskala besar.

Gambar Filter Plat

c. Batch Leaf Filter

Filter daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya cake disimpan
pada setiap sisi daun dan filtrat mengalir keluar melalui saluran dari saringan pembuangan air
yang kasar pada daun di antara cake, daun-daun tersebut dibenamkan ke dalam suspensi.

Filter daun tetap (tipe Sweetland), Filter daun berotasi (tipe Vallez) dimana cake lebih
seragam, Filter Kelly dalam posisi terbuka. Filter tertutup dan kran masukan terbuka sehingga
suspensi dapat masuk ke selongsong dengan udara yang dipindahkan dari ventilasi ke
selongsong atas bagian belakang. Ventilasi dapat tertutup atau dibiarkan terbuka setelah
selongsong penuh. Jika kran dibiarkan terbuka, maka kran akan membatasi aliran berlebih dan
akan mengembalikan umpan yang berlebih ke tangki pengumpan sehingga dapat memberikan
sirkulasi yang lebih baik antara filter daun dan untuk menjaga partikel-partikel besar dari
pengendapan filtrasi dilanjutkan sampai ketebalan yang diinginkan tercapai atau filtrasi rata-
rata turun secara tajam.

Umpan didiamkan sebentar, saluran keluaran terbuka kemudian slurry dialirkan. Tekanan
udara rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan solution berlebih. Adanya
perbedaan tekanan akan membantu menjaga cake di dalam melawan filter kain. Setelah filter
kosong, tutup dapat dibersihkan atau dialiri udara berlebih untuk mengeringkan cake lebih
dulu. Untuk kelebihan fluida pencuci dikeringkan pada akhir pencucian dengan cara sama
seperti pada kelebihan slurry dan cake dialiri dengan udara. Tutup dibuka dan cake dibuang
bertekanan udara.
Contoh : pembuatan Mg dari air laut.

d. Filter Press

Suatu  mesin  pres  bersaringan  berisi  satu  set  plat  yang  didesain  untuk
menyediakan  serangkaian  ruang  atau  kompartemen  yang  didalamnya  padatan
dikumpulkan.  Plat-plat  tersebut  dilingkupi  medium  penyaring  seperti  kanvas. Lumpur
dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan tekanan tertentu : cairan melalui  kanvas  dan 
keluar  ke  pipa  pembuangan,  meninggalkan  padatan dibelakangnya.  Plat  dari  suatu 
mesin  pres  bersaringan  dapat  berbentuk  persegi atau lingkaran, vertikal atau horizontal.
Kebanyakan  kompartemen  padatan  dibentuk  dengan  cetakan  plat berbahan  polipropelina. 
Dalam  desain  lain,  kompertemen  tersebut  dibentuk  di dalam  cetakan  plat  berbingkai 
(plate-and-frame  press),  yang  didalamnya terdapat plat persegi panjang yang pada satu sisi
dapat diubah-ubah. Pengoperasiannya sebagai berikut :

Plat  dan  bingkai  dipasang  pada  posisi  vertikal  dalam  rak  logam, dengan kain
melingkupi permukaan setiap plat,dan ditekan dengan keras bersama dengan memutar skrup
hidrolik.

Lumpur memasuki suatu sisi akhir dari rangkaian plat dan bingkai.

Lumpur  mengalir  sepanjang  jalur  pada  satu  sudut  rangkaian tersebut.

Jalur  tambahan  mengalirkan  lumpur  dan  jalur  utama  ke  dalam setiap bingkai.

 Padatan  akan  terendapkan  di  atas  kain  yang  menutupi  permukaan plat.

 Cairan  menembus  kain,  menuruni  jalur  pada  permukaan  plat (corrugation), dan keluar
dari mesin press.

Setelah merangkai mesin press, lumpur dimasukkan dengan pompa atau tangki bertekanan
pada tekanan 3 s.d. 10 atm.

Gambar Filter Press


Perawatan filtrasi harus dirawat secara kontinu agar umur pakai peralatan menjadi lebih
panjang. Langkah-langkah perawatan sebagai berikut :

 Media penyaring dibersihkan dengan diblower menggunakan udara sehingga partikel-partikel


yang ada di pori-pori penyaring tidak menempel lagi.

Kantong penyaring untuk pembersih gas juga dibersihkan adri media padatan atau partikel.

Penyaring bercangkang dan berdaun juga dibersihkan dari debu dan karat sehingga media
penyaringan tersebut akan bekerja secara optimum.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Filtrasi merupakan pemisahan partikel zat padat dari fluida dengan jalan melewatkan
fluida melalui medium penyaring, dimana zat padat tersebuttertahan. Operasi filtrasi
dijalankan untuk memisahkan bahan-bahan sehinggadiperoleh bahan yang diinginkan berupa
padatan atau cairan dan bahkan kedua-duanya.Filter medium *medium penyaring adalah
bahan padat berpori yang berfungsi menahan partikel-partikel padatan berukuran lebih besar
danmeloloskan partikel padat berukuran lebih kecil dari diameter porinya bersama-sama
dengan cairan.%alam filtrasi terkadang di butuhkan perlakuan pendahuluan seperti
pemanasan, pengadukan, koagulasi, flokolasi, dan penambahan filter aid. 6 hal ini disebabkan
campuran atau larutan yang akan di filter merupakan fluida yangsangat non-newtonian, atau
karena cake yang terbentuk sangat compressiblesehingga cake dapat terdeformasi menjadi
lapisan yang tidak permeabel. %an penambahan filter aid di sebabkan zat padat yang akan di
filter sangat halus dandapat membentuk ampas yang rapat dan impermeabel *tak-tembus
fluida, yang dapat menyumbat medium filtrasi. 9ntuk itu dilakukan penambahan bahan
penolong filtrasi *filter aid, seperti tanah diatom, silica, perlit, selulosa kayu yangdimurnikan,
atau bahan- bahan padat yang lain yang tidak bereaksi.

3.2. Saran
Supaya saat praktikum mendapatkan hasil yang maksimal dalam proses filtrasi dilakukan
proses pengadukan yang cepat terutama untuk filtrasi bahan serat, hal ini bertujuan untuk
meminimalkan terjadinya pengendapan pada feed tank yang nantinya akan mempengaruhi
kondisi suspensi yang akan masuk ke plate and frame.
DAFTAR PUSTAKA

Anonym.1995.farmakope Indonesia edisi IV.Departemen Kesehatan Republik Indonesia,Jakarta


Anonym.2001.Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik.BPOM,Jakarta
Anonym.2001.Petunjuk Operasional Penerapan Cara Pembuatan Obat Yang Baik.BPOM,Jakarta
Gandjar, et al.,.2007.Kimia Farmasi Analisis.Pustaka Pelajar,Yogyakarta
Huisman, L. 1975. Slow Sand Filter. Netherlands: Delft University of Technology.
Kertiasa,Nyoman.2006.Laboratorium Sekolah & Pengelolaannya.Pudak Scientific,Bandung.
Voight,R.1994.Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi Kelima.Penerbit Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai