Nim : 18507174
Konsep pendidikan tradisional telah berubah secara radikal dalam beberapa tahun
terakhir. Hadir secara fisik di ruang kelas bukan satu-satunya pilihan belajar lagi – setidaknya
tidak dengan munculnya internet dan teknologi baru. Saat ini, Anda memiliki akses ke
pendidikan berkualitas kapan pun dan di mana pun Anda mau, selama Anda memiliki akses
ke komputer. Kita sekarang memasuki era baru – revolusi pendidikan online. Tidak perlu
meremehkan skeptisisme seputar pendidikan melalui internet. Sulit untuk memahami gagasan
meninggalkan ruang kelas konvensional, terutama jika menghadapi ruang luas yang disebut
Internet.
Namun, itu tidak cukup menjadi alasan untuk menghindar dari alternatif ini, yang telah
terbukti valid dan bermanfaat bagi banyak siswa. Menurut survei terbaru dari Babson Survey
Research Group, lebih dari 30 persen mahasiswa pendidikan tinggi di Amerika Serikat
mengambil setidaknya satu kursus jarak jauh. Pendidikan online adalah pilihan yang masuk
akal apakah Anda seorang remaja atau orang dewasa. Sebagai seorang siswa, ini bisa menjadi
metode pembelajaran yang berguna untuk mengasah keterampilan Anda dalam mata
pelajaran yang sulit, atau mempelajari keterampilan baru.
Sebelumnya apakah anda sudah mengenal apa itu webinar? Jika anda belum mengetahuinya,
webinar adalah salah satu media yang digunakan untuk menyampaikan informasi melalui
situs website. Webinar merupakan singkatan dari web seminar yang bertujuan untuk
menghubungkan setiap user melalui situs web untuk melakukan kegiatan seminar yang
dilakukan secara online.
Fungsi webinar
Setelah mengetahui pengertian dari web seminar, selanjutnya kami akan memberikan
beberapa informasi berkaitan dengan fungsi dari webinar itu sendiri.
Pengertian Webcast
3. Interaktivitas
Webinar: Webinar sering melibatkan partisipasi aktif para peserta. (Markup,
polling, Pertanyaan & Jawaban, papan tulis)
Siaran web: Webcast Biasanya tidak melibatkan hal di atas.
4. Presentasi
Webinar: Webinar adalah presentasi fitur lengkap dan opsi terkait
Siaran web: Webcast terutama terkait audio dan video. (Video, slide & video,
video ke model pengguna)
5. Kapasitas
Webinar: Webinar dapat mendukung beberapa ratus pemirsa
Siaran web: Webcast dapat mendukung dari seribu hingga sepuluh ribu dan
bahkan lebih banyak pemirsa.
6. Pengalaman
Webinar: Webinar terutama presentasi dengan pengalaman audiovisual
Siaran web: Webcast adalah pengalaman audio visual yang lebih baik
7. Opsi Penampil
Webinar: Webinar memiliki lebih banyak opsi untuk pemirsa
8. Komunikasi
Webinar: Webinar memfasilitasi komunikasi dua arah. (Biasanya Pertanyaan
dan Jawaban di akhir)
9. Pengulangan
Webinar: Webinar biasanya diadakan dalam waktu nyata karena Polling, dan
Tanya Jawab tersedia.
Siaran web: Webcast dapat dilihat berulang kali.
Bagian terpenting yang disorot dalam penelitian ini adalah “pembelajaran” dan
“web”. Weinstein & Meyer (1998) mengemukakan bahwaPembelajaran harus
memperhatikan empat hal, yaitu bagaimana siswa belajar, Mengingat, berpikir, dan
memotivasi diri. Sedangkan Resnik (1999) Mengemukan bahwa belajar efektif dengan
cara membaca bermakna, Merangkum, bertanya, representasi, hipotesis. Menurut
Suparno (1997:49) Secara garis besar prinsip-prinsip konstruktivisme yang diambil
adalah (1) Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, baik secara personal maupun secara
Sosial; (2) pengetahuan tidak dipindahkan dari guru ke siswa, kecuali denganKeaktifan
siswa sendiri untuk bernalar; (3) siswa aktif mengkonstruksi secara Terus menerus,
sehingga terjadi perubahan konsep menuju ke konsep yang lebih Rinci, lengkap, serta
sesuai dengan konsep ilmiah; (4) guru berperan membantu Menyediakan sarana dan
situasi agar proses konstruksi siswa berjalan mulus.
4. Web
Media informasi merupakan alat untuk menyampaikan informasi yang Dibutuhkan agar
pesan yang disampaikan mudah dipahami, dan mendorongPublik lebih memperoleh
penjelasan secara tepat sesuai dengan apa yangDibutuhkan, media informasi dalam bentuk
Website merupakan media yangPaling populer akhir – akhir ini. Website adalah suatu sistem
di internet yangMemungkinkan siapapun agar bisa menyediakan informasi.
DenganMenggunakan teknologi tersebut informasi dapat diakses selama 24 jam dalamSatu
hari dan dikelola oleh mesin .
Sudarso (2008) memaparkan website atau situs dapat diartikan sebagai Kumpulan
halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi Teks, gambar diam atau
gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun
dinamis yang membentuk satu Rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-
masing dihubungkan Dengan jaring-jaring halaman (hyperlink).
5. Elearning
Untuk dapat menghasilkan elearning yang menarik dan diminati, Onno W. Purbo (2002)
mensyaratkan tiga hal yang wajib dipenuhi dalam Merancang elearning, yaitu : sederhana,
personal, dan cepat. Sistem yang Sederhana akan memudahkan peserta didik dalam
memanfaatkan teknologi Dan menu yang ada, dengan kemudahan pada panel yang
disediakan, akan Mengurangi pengenalan sistem elearning itu sendiri, sehingga waktu belajar
Peserta dapat diefisienkan untuk proses belajar itu sendiri dan bukan pada Belajar
menggunakan sistem elearning-nya.
Dalam prakteknya elearning memerlukan bantuan teknologi. Karena itu dikenal istilah:
computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan
komputer; dan computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat
bantu utama komputer.
Pendidikan jarak jauh (bahasa Inggris: distance education) adalah pendidikan formal
berbasis lembaga yang peserta didik dan instrukturnya berada di lokasi terpisah sehingga
memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai
sumber daya yang diperlukan di dalamnya. Pembelajaran elektronik (e-learning) atau
pembelajaran daring (online) merupakan bagian dari pendidikan jarak jauh yang secara
khusus menggabungkan teknologi elektronika dan teknologi berbasis internet.
Kemajuan yang terjadi dalam dunia teknologi komunikasi dan informasi memunculkan
peluang maupun tantangan baru dalam dunia pendidikan. Peluang baru yang muncul
termasuk akses yang lebih luas terhadap konten multimedia yang lebih kaya, dan
berkembangnya metode pembelajaran baru yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Di
sisi lain kemajuan teknologi dengan beragam inovasi digital yang terus berkembang juga
menghadirkan tantangan baru bagi penyelenggara pendidikan untuk terus menyesuaikan
infrastruktur pendidikan dengan teknologi baru tersebut.
Pendidikan jarak jauh bukan metode baru dalam sistem pendidikan. Metode pembelajaran ini
telah digunakan di Amerika Serikat sejak tahun 1892 ketika Universitas Chicago
meluncurkan program pembelajaran jarak jauh pertamanya untuk tingkat pendidikan tinggi.
Metode pembelajaran jarak jauh terus berkembang dengan menggunakan beragam teknologi
komunikasi dan informasi termasuk radio, televisi, satelit, dan internet.Meluasnya
penggunaan internet oleh publik di berbagai negara pada tahun 1996 menjadi suatu fenomena
yang berkembang dan diikuti oleh kemunculan beragam konten digital di dalamnya.Pada
tahun yang sama, John Bourne mengembangkan Asychronous Learning Network Web yang
merujuk kepada kemampuan untuk memberikan pendidikan kapan saja dan di mana saja
melalui internet.
Pendidikan jarak jauh adalah suatu kajian kependidikan yang terus berkembang seiring
dengan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi. Karena itu juga pendidikan
jarak jauh sering dipersepsikan sebagai suatu inovasi dalam metode pembelajaran abad 21
yang memiliki daya jangkau lintas ruang, waktu, dan sosioekonomi. Dengan adanya inovasi
ini, masyarakat memiliki pilihan alternatif untuk mengakses pendidikan. Secara umum,
pendidikan jarak jauh memiliki prinsip yang mencakup antara lain:
Akses, yakni terkait dengan keinginan untuk memperluas akses masyarakat terhadap
pendidikan melalui penyelenggaraan pendidikan yang berbasis teknologi komunikasi
dan informasi, bersifat massal, ekonomis, serta meminimalkan kendala jarak dan
waktu.
Pemerataan yang merujuk kepada asas keadilan dan persamaan hak bagi siapa saja
untuk mengenyam pendidikan tanpa dibatasi oleh berbagai kendala.
Kualitas, yaitu berkenaan dengan jaminan standar pengajar, materi bahan ajar dan
ujian, dan proses pembelajaran interaktif yang berbasis teknologi komunikasi dan
informasi.
Pengajar dan peserta didik tidak berada dalam satu ruang yang sama saat proses
belajar-mengajar berlangsung.
Penyampaian materi ajar dan proses pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan
media komunikasi dan informasi.
Menekankan pada cara belajar mandiri namun ada lembaga yang mengaturnya.
Keterbatasan pada pertemuan tatap muka. Biasanya pertemuan tatap muka dilakukan
secara periodik antara peserta didik dengan pengajar atau tutor.
Fleksibilitas dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain masing-masing peserta
didik dapat mengatur waktu belajarnya sendiri sesuai dengan ketersediaan waktu dan
kesiapannya.
Penyelenggaraan pendidikan jarak jauh tidak dapat dilepaskan dari penggunaan teknologi.
Hal ini dikarenakan dalam pendidikan jarak jauh tidak terjadi kontak secara langsung antara
pengajar dan peserta didik. Proses komunikasi antara keduanya dilakukan melalui
pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi. Walau demikian, pertemuan tatap muka
tetap dapat dilakukan dengan frekuensi yang terbatas. Teknologi komunikasi dan informasi
yang banyak digunakan dalam pendidikan jarak jauh adalah komputer dan internet.
Pemanfaatan komputer dan internet memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
dapat mengakses materi-materi ajar yang juga sudah dikemas dalam bentuk digital di mana
pun dan kapan pun. Dengan menggunakan komputer dan internet juga, pengajar dan peserta
didik dapat melakukan interaksi baik menggunakan aplikasi surat elektronik, video
konferensi, atau forum diskusi dalam jaringan Meski penggunaan berbagai teknologi digital
dalam pendidikan jarak jauh membuat batas-batas geografis seakan lenyap, namun proses
komunikasi yang dimediasi oleh komputer dan internet memiliki keterbatasan dalam
menangkap ekspresi dan gerakan (gesture) dari pengajar dan peserta didik. Teknologi
komunikasi pendukung lainnya yang digunakan untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan jarak jauh antara lain buku elektronik, compact disc (CD) atau digital versatile
disc (DVD) untuk rekaman audio dan video, dan perangkat pengolah informasi seperti tablet
atau laptop.
Proses pembelajaran dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh keharusan pengajar dan
peserta didik untuk berada di ruang dan waktu yang sama.
Penggunaan teknologi komunikasi dan informasi sebagai media pembelajaran
menimbulkan biaya yang lebih rendah baik bagi penyelenggara pendidikan jarak jauh
maupun peserta didik.
Materi ajar dan berbagai interaksi dalam bentuk tulisan yang dikemas secara digital
memungkinkan peserta didik untuk dapat membaca kembali informasi yang tercatat di
dalamnya.
Minimnya kontak langsung antara pengajar dan peserta didik memperlambat proses
terbangunnya relasi sosial dan nilai-nilai yang menjadi tujuan dasar dari pendidikan.
Rendahnya kontrol terhadap proses pembelajaran sebagai impikasi dari cara belajar
mandiri yang menjadi titik berat dari pendidikan jarak jauh.
Keterbatasan teknologi komunikasi dan informasi yang tidak dapat menggantikan
sepenuhnya proses komunikasi dan interaksi secara langsung yang terjadi dalam
pendidikan konvensional.
7. Pembelajaran Berbasis Blog
Pengertian Media Pembelajaran Blog
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang
secara harfiah dapat di artikan sebagai perantara atau pengantar
Menurut Gerlach secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang
menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan
sikap. Jadi, dalam pengertian ini Jadi, dalam pengertian ini media bukan hanya alat perantara
seperti tv, radio, slide, bahan cetakan, akan tetapi meliputi orang atau manusia sebagai
sumber belajar atau juga berupa kegiatan semacam diskusi, seminar, karyawisata, simulasi,
dan lain sebagainya yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan,
mengubah sikap siswa atau menambah keterampilan.Dapat disimpulkan bahwa media adalah
alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan
pengajaran.Rossi dan Briedle (1996), mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah
seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi,
buku, koran, majalah, dan sebagainya. Menurut Rossi, alat-alat semacam radio dan televisi
kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan, maka merupakan media pembelajaran.
Pembelajaran berbasis blog merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan
media situs (website) yang bisa diakses melalui jaringan internet.
Bila dirancang dengan baik dan tepat, maka pembelajaran berbasis blog bisa menjadi
pembelajaran yang menyenangkan, memiliki unsur interaktivitas yang tinggi, menyebabkan
peserta didik mengingat lebih banyak materi pelajaran, serta mengurangi biaya-biaya
operasional yang biasanya dikeluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.
Pembelajaran berbasis blog dibangun melalui beberapa prinsip yang berperan dalam
menentukan keberhasilan proses pembelajaran ini pada tahap implementasi. Hal yang
membuat pembelajaran berbasis blog ini efektif pada dasarnya bergantung pada pandangan
dari pemegang kepentingan. Oleh karenanya sangat sulit untuk menentukan prinsip utama
yang setidaknya harus ada dalam pembelajaran berbasis blog.
1. Interaks
Interaksi berarti kapasitas komunikasi dengan orang lain yang tertarik pada topik yang sama
atau menggunakan pembelajaran berbasis blog yang sama. Dalam lingkungan belajar,
interaksi berarti kapasitas berbicara baik antar peserta, maupun antara peserta dengan
instruktur.Interaksi membedakan antara pembelajaran berbasis blog dengan pembelajaran
berbasis komputer (Computer-Based Instruction). Hal ini berarti bahwa mereka yang terlibat
dalam pembelajaran berbasis blog tidakberkomunikasi dengan mesin, melainkan dengan
orang lain (baik peserta maupun tutor) yang kemungkinan tidak berada pada lokasi bahkan
waktu yang sama. Interaksi tidak hanya menyediakan hubungan antarmanusia, tetapi uga
menyediakan keterhubungan isi, di mana setiap orang dapat saling membantu antara satu
dengan yang lainnya untuk memahami isi materi dengan berkomunikasi.Hal tersebut
menciptakan lapisan belajar ter¬dalam yang tidak bisa diciptakan oleh pengembangan media.
2. Ketergunaan
3. Relevansi
Secara etimologis istilah Blended Learning terdiri atas dua kata yaitu Blended dan Learning.
Kata blend berarti “campuran”. Sedangkan learning memiliki makna umum yakni belajar,
dengan demikian sepintas blended learning mengandung makna pola pembelajaran yang
mengandung unsur pencampuran, atau penggabungan antara satu pola dengan pola yang
lainnya
1. Interaksi
Interaksi berarti kapasitas komunikasi dengan orang lain yang
tertarik pada topik yang sama atau menggunakan pembelajaran berbasis web yang
sama. Dalam lingkunganbelajar, interaksi berarti kapasitas berbicara baik antar
peserta, maupun antara peserta dengan instruktur. Intraksi memedakan antara
pembelajaran berbasis web dengan pembelajaran berbasis komputer (computer-
based instruction).
Hal ini berarti bahwa mereka yang terlibat dalam pembelajaran berbasis web tidak
berkomunikasi dengan mesin, melainkan dengan orang lain (baik peserta maupun tutor)
yang kemungkinan tidak berada pada lokasi bahkan waktu yang sama. Interaksi tidak hanya
menyediakan hubungan antar manusia, tetapi juga menyediakan keterhubungan isi, dimana
setiap orang dapat saling membantu antara satu dengan yang lainnya untuk memahami isi
materi dengan berkomunikasi. Hal tersebut menciptakan lapisan belajar terdalam yang tidak
bisa diciptakan oleh pengembangan media.
2. Ketergunaan
Ketergunaan yangdimaksud disini adalah bagaimana siswa mudah menggunakan
web. Terdapat dua elemen penting dalam prinsip ketergunaan ini, yaitu konsistensi dan
kesederhanaan. Intinya adalah bagaimana pengembang pembelajaran berbasis web ini
menciptakan lingkungan belajar yang
konsisten dan sederhana, sehingga siswa tidakmengalami kesulitan
baik dalam proses pembelajaran maupun navigasi konten(materi dan aktivitas belajar
lain).
3. Relevansi
1. Kelebihan E-Learning
a. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi
secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi
itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak petunjuk, tempat, dan waktu.
b. Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan
terjadwal melalui internet, sehinggga keduanya bisa saling menilai sampai beberapa jauh
bahan ajar dipelajari.
c. Siswa dapat belajar atau me-review bahan perkuliahan setiap saat dan dimana saja kalau
diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
d. Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang
dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di Internet secara lebih mudah. Baik guru maupun
siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta
yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang telah luas.
e. Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif dan lebih mandiri.
f. Relatif lebih efesien, misalnya lagi mereka yang tinggi jauh dari sekolah atau
perguruan tinggi.
2. Kekurangan E-Learning
Walaupun demikian, pemanfaatan Internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak
terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritik (Bullen,2001,Beam,1997)4, antara lain :
a. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya nilai dalam proses pembelajaran.
d. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional,
kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang berbasis pada ICT.
e. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
SUMBER
Shiao, Dennis (26 Desember 2012). "Webcasting 101: Merencanakan dan Mengeksekusi Webcast
Berkualitas Tinggi". INXPO . Diakses tanggal 15 Mei 2013 .
^ Jamie Condliffe. "Webcam Pertama Di Dunia Diciptakan untuk Memeriksa Teko Kopi" . Diakses
pada 2 Februari 2018 .
Muhammad Adri, 2008. Pengembangan Model Belajar Jarak Jauh FT UNP Dengan P4TK
Medan dalam Rangka Perluasan Kesempatan Belajar, Disampaikan dalam Seminar
Nasional Kontribusi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dalam Pencapaian Milenium
Development Goals (MDGs), Universitas Terbuka, Tanggerang Banten, 10 Maret
2008.
Keputusan Menteri Nomor 107/U/2001 tentang Pembelajaran jarak jauh di Perguruan tinggi
Suparman, A., dan A. Zuhairi. 2004. Pendidikan Jarak Jauh: Teori dan Praktek. Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka: Jakarta.