Anda di halaman 1dari 3

Setelah menonton video pembelajaran sebelum ini, kamu sudah mengetahui bahwa terdapat berbagai

jenis gel, brush, dan buffer yang dapat kita pilih sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penggunaannya.

Dalam materi ini, akan ada penjelasan mengenai jenis-jenis gel, brush, dan buffer beserta fungsinya.

Jenis-Jenis Gel
1. Base gel
Base gel merupakan jenis kuteks gel yang digunakan sebagai lapisan dasar pada permukaan kuku,
yang fungsinya adalah untuk merekatkan kuku asli dengan kuteks gel.

Ada beberapa tipe base gel yang umum dan perlu diketahui:

- Rubber base: jenis ini biasanya memiliki tekstur yang lebih kental dan sifatnya lebih lentur
- No-sanding base: jenis ini biasanya memiliki kadar acid yang lebih tinggi, sehingga dapat
merekatkan kuteks gel dengan baik meskipun tidak melakukan proses buffing/sanding
pada permukaan kuku. Biasanya jenis kuteks gel ini cocok digunakan pada kuku yang
sudah tipis sehingga tidak perlu mengikis permukaan kuku.
- Reinforce base: jenis kuteks ini biasanya lebih kental atau lebih keras pada saat telah
mengering, sehingga cocok digunakan untuk kuku yang cenderung tipis atau rapuh dan
mudah patah, agar lebih kuat.

2. Color gel (sheer, cat eye, solid)


Color gel merupakan jenis kuteks gel yang berwarna dan diaplikasikan diatas base gel agar dapat
menempel di permukaan kuku dengan baik.

Ada beberapa tipe color gel berdasarkan warna yang perlu kamu ketahui:

- Solid color: biasanya kuteks gel jenis ini memiliki kepekatan warna yang solid/ pigmen
yang padat sehingga dapat menutupi seluruh permukaan kuku secara menyeluruh.
Idealnya dengan 2 lapis (layers) saja cukup untuk menutupi seluruh permukaan kuku
dengan rata dan tidak tembus pandang. Jenis color gel ini cocok digunakan untuk
menggambar atau mendesain nail art. Semakin pekat gel, maka semakin baik untuk
menggambar.

1
Sheer/syrup: biasanya tipe color gel ini memiliki kadar pigmen yang sangat transparan.
Jadi, meskipun mengaplikasikannya berlapis2, kita masih dapat melihat permukaan kuku.
Jenis gel ini umumnya populer digunakan untuk bantuan campuran glitter ataupun desain
Japanese marble yang membutuhkan kesan dimensi.
- Milky: biasanya tipe color gel ini memiliki kepekatan warna di antara sheer dan solid.
Karakter warnanya agak transparan namun dengan mengaplikasikannya beberapa kali,
dapat menutup seluruh permukaan kuku hingga tidak tembus pandang. Jenis gel ini juga
seringkali digunakan untuk campuran warna dalam membuat japanese marble ataupun
desain gradasi warna.
- Glitter gel: merupakan jenis gel yg terdapat campuran glitter didalamnya. umumnya
warna gel pada glitter gel ini sifatnya sheer/transparan.
- Cat eye: merupakan jenis gel yang didalamnya terdapat kandungan glitter dan magnet,
sehingga dalam penggunaannya harus menggunakan bantuan magnet untuk
memposisikan glitter-nya. Jenis kuteks ini dapat menghasilkan desain seperti mata kucing
yang mengkilat, itulah kenapa gel ini populer disebut sebagai cat-eye gel.

3. Top gel (glossy, matte, wipe, non-wipe)


Top gel merupakan jenis kuteks gel yang diaplikasikan setelah color gel, sebagai sentuhan akhir
saat proses manikur.

Berikut ini adalah beberapa jenis umum top coat yang wajib kamu ketahui:

- Glossy top coat: merupakan jenis top coat dengan hasil akhir yang mengkilat
- Matte top coat: merupakan jenis top coat dengan hasil akhir yang matte/doff.
- Wipe top coat: merupakan jenis top coat yang meninggalkan residu, sehingga harus
dibersihkan (di-wipe) dengan cairan gel cleanser untuk mendapatkan hasil finishing yang
maksimal.
- Non wipe top coat: merupakan jenis top coat yang tidak meninggalkan residu dan tidak
perlu di-wipe.
Jenis-Jenis Gel, Brush, dan Buffer

Jenis-Jenis Brush
Setelah mempelajari beberapa jenis gel, selanjutnya ada juga yang wajib dimiliki oleh nail artist untuk
melakukan gel nail art, yaitu liner brush.

Liner brush sendiri sebetulnya memiliki beberapa tipe berdasarkan panjang kuasnya:

- Short liner: bulu kuas pendek biasanya digunakan untuk menggambar garis kecil pendek,
ataupun detail detail yang kecil.
- Medium liner: bulu kuas dengan panjang yang sedang, biasanya digunakan untuk
menggambar bentuk.

2
- Long liner: bulu kuas yang panjang biasanya digunakan dalam membuat desain berupa
garis panjang dan lurus.
Selain liner brush, sebetulnya masih sangat banyak beragam jenis kuas yang dapat dibagi
sesuai bentuknya, bahan bulu kuas, dan juga fungsinya.
Berikut jenis kuas berdasar bentuk kuas yang umumnya digunakan oleh nail artist: oval,
mini oval, flat, liner, angled brush, ombre brush.
Sedangkan jika berdasarkan kualitas bulu kuas: kolinsky, nylon, mixed. Dan jika
berdasarkan fungsinya: gel brush, acrylic brush, sculpting brush.

Jenis-Jenis Buffer
Selain mempelajari berbagai gel dan brush, selanjutnya yang juga tidak kalah pentingnya adalah
mengetahui jenis-jenis buffer. Karena dengan penggunaan buffer yang tepat serta dengan cara yang baik
dan benar, hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan keindahan kuku.

Beberapa hal ini yang wajib diingat dan diketahui tentang buffer adalah sebagai berikut:

- Grit: merupakan tingkat kekasaran pada permukaan buffer. Semakin besar nilai angka yang
tertera, maka semakin halus permukaannya. Sebaliknya, semakin kecil angkanya, maka semakin
kasar permukaan buffer.
- Emery board/wooden file: merupakan jenis buffer dengan bentuk yang paling tipis. Biasanya
digunakan untuk merapikan bentuk kuku (shaping). Grit yang umumnya digunakan adalah grit
180 atau 220 atau 240.
- Regular buffer/nail file/flex: merupakan jenis buffer dengan bentuk yang lebih tebal dari
wooden file namun masih lebih tipis dari tipe sponge buffer. Jenis buffer ini memiliki bentuk yang
lebih fleksibel, tidak terlalu tipis dan tidak terlalu tebal, sehingga bisa digunakan untuk berbagai
keperluan seperti merapikan bentuk kuku, mengikis permukaan kuku pada saat gel preparation,
maupun pada saat proses removal. Namun tentunya perlu diingat bahwa tingkat grit yang
digunakan harus disesuaikan sesuai dengan kebutuhan.
- Sponge buffer: buffer tipe sponge ini merupakan jenis buffer yang paling tebal dan empuk, ideal
untuk mengikis permukaan kuku pada saat manicure/gel preparation.
- Shiner/buffer block: merupakan tipe buffer yang dibuat spesifik untuk mengkilapkan permukaan
kuku. Biasanya buffer tipe ini memiliki angka grit yang sangat tinggi (permukaan sangat halus).

Perlu diketahui juga, meskipun sponge buffer dan regular buffer (nail file/flex) memiliki angka grit yang
sama, biasanya tingkat kekasarannya akan tetap berbeda, dimana sponge buffer umumnya memiliki
permukaan yang terasa lebih halus.
Contoh: grit 180 pada sponge buffer akan terasa lebih halus dibandingkan dengan regular buffer (nail
file/flex) meskipun keduanya memiliki angka grit yang sama.

Anda mungkin juga menyukai