Anda di halaman 1dari 5

Kuas umumnya terdiri dari empat bagian:

1. Bristles, bagian ini seringkali kita sebut sebagai bulu atau rambut kuas. Di
pasaran ada dua jenis rambut kuas, yang natural, sintetis dan campuran antara
keduanya. Kuas dengan rambut natural memiliki tekstur rambut yang kasar dan
tebal. Kuas semacam ini umum digunakan untuk cat minyak dan akrilik. Dengan
teksturnya yang kasar, kita akan mudah menampilkan goresan kasar pada
lukisan kita. Tapi dengan tehnik tertentu pun, kita bisa membuat goresan-goresan
yang halus.

Kuas dengan rambut sintetis memiliki tekstur yang sangat lembut dan halus.
Umumnya kuas sintetis ini digunakan untuk media cat air di atas kertas, tapi tidak
menutup kemungkinan untuk digunakan pada media cat akrilik di atas kanvas.
Dengan karakteristiknya itu, kuas ini akan menghasilkan garis-garis yang halus
dan merata. Daya tampung catnya pun lebih banyak dibanding kuas natural.
Kekurangan kuas ini adalah daya tahan rambut yang tidak terlalu kuat, sehingga
kita harus lebih banyak mencuci kuas setiap habis pemakaian agar kuas tidak
cepat rusak.

Kuas dengan rambut campuran memilki karakter gabungan antara natural dan
sintetis. Kuas ini lembut tetapi tebal sekaligus kuat. Meskipun tebal dan kuat,
perawatan terhadap jenis kuas ini harus juga diperhatikan.
2. Ferrule, bagian ini adalah lempengan logam yang mengikat atau menjepit
rambut kuas dan menghubungkannya dengan tangkai kuas. Ferrule ini pun bisa
menentukan kualitas kuas. Ferrule yang terlalu longgar akan membuat rambut
kuas rontok ketika digunakan atau bahkan terlepas dari tangkai kuas.

 3. Crimp, ini adalah bagian dari Ferrule yang menghubungkan dengan tangkai
kuas.

4. Handle, bagian ini kita kenal sebagai gagang atau tangkai kuas. Jenis tangkai
kuas ini pun bermacam-macam, ada yang panjang ada juga yang pendek. Tangkai
pendek umumnya memiliki rambut kuas yang sintetis dan umum digunakan
untuk medium cat air. Sementara tangkai panjang kebanyakan memiliki rambut
natural, yang biasanya digunakan untuk media cat minyak dan akrilik di atas
kanvas.

Tiga Jenis Jenis Kuas yang harus Diketahui


Dalam mengenal jenis-jenis kuas Anda harus mengetahui apa saja yang membdakan jenis kuas itu.
Ada dua perbedaan yang mendasar yaitu ukuran dan juga bahan kuas yang digunakan apakah
menggunakan bulu dan juga bulu jenis apa.

Sedangkan ukuran bisanya disesuaikan dengan bidang material yang akan difinishing. Jika Anda
akan melakukan finishing pada  material yang luas maka gunakan ukuran yang cukup besar sekitar
5 inci. Sedangkan jika Anda hanya akan melakukan finishing pada bidang kecil dan banyak siku
maka Anda bisa memilih jenis kuas ukuran kecil seperti 2 inci.  Perhatikan jenis-jenis kuas berikut
berdasarkan dengan macam bulu atau sapuannya.

1. Kuas bulu babi


Pada zaman dahulu para seniman yang melakukan finishing memanfaatkan bulu babi untuk kuas.
Jenis bulu ini sangat efektif karena tidak akan menggumpal ketika menggunakan cat solvent. Ya
karena pada zaman dahulu jenis cat yang digunakan adalah cat minyak atau solvent.

2. Kuas nylon/ polyester


Jenis kuas ini adalah kuas yang cukup baru. Bulu-bulunya terbuat dari bahan nylon yang sangat
halus. Jenis kuas ini hanya cocok digunakan untuk cat water based karena sangat mudah
menggumpal jika menggunakan cat solvent. Jika Anda mengguakan cat solvent dengan kuas jenis
ini maka kuas akan menggumpal dan juga keras sehingga sulit untuk dibersihkan bahkan untuk
digunakan kembali.

3. Jenis Kuas sponge


Jenis ini adalah yang paling baru. Kuas ini menggunakan potongan busa kemudian ditempelkan
sebagai bulu kuas. Sapuannya sangat riangn dan juga jarang meninggalkan brush mark. Bahkan
kuas sponge sangat mudah dibersihkan karena sponge yang meresap.

Trik Memanfaatkan Kuas untuk Finishing Bebas Brush Mark

Jika Anda sering mendapatkan brush mark setelah finishing selesai maka Anda harus mencari
solusinya. Terlebih jika Anda menggunakan cat solid. Jenis cat solvent yang berwarna pekat ini
akan sangat mempengaruhi penampilan kayu. Lalu apa saja penyebabnya hingga muncul brush
mark ini berikut penjelasannya.

1. Jenis Jenis Kuas


Dengan banyaknya jenis kuas maka Anda harus menentukan ukuran dan juga seusai bahan cat
yang digunakan. Ketika Anda salah memilih jenis  kuas tentu saja hasilnya tidak akan sempurna
bahkan permukaan bisa saja rusak karena tidak rata . Selalu pilih kuas dengan ujung runcing dan
juga bulu lembut atau bisa juga menggunakan kuas sponge.

2. Mencampur cat
Campuran bahan cat akan sangat mempengaruhi. Ketika Anda terlalu banyak memberikan bahan
palarut maka akan muncul bleeding atau cat yang menetes pada permukaan kayu. Jika terlalu
kental atau pekat cat juga akan sulit untuk diaplikasikan. Pada dasarnya cat memiliki tekstur yang
lengket dan ketika diaplikasikan dengan buruk brush mark akan muncul dengan sendirinya. Selalu
dapatkan kekentalan yang pas.
3. Aplikasikan searah serat kayu
Jika Anda akan melakukan finishing warna natural sebaiknya harus berhati-hati. Perhatikan arah
serat dan arah serat itulah dimana Anda kan mengikut sapuan kuas. Ketika dilakukan finishing
berlawanan serat kayu tentu saja hasilnya tidak akan halus bahkan serat kayu bisa saja tidak terlihat
dengan baik. Jika Anda menggunakan cat duco lakukan juga pada satu arah.

4. Memilih cat
Jenis produk cat yang digunakan juga sangat mempengaruhi timbulnya brush mark. Selalu pilih
produk cat yang ringan dikuas dan tidak meninggalkan brush mark seperti cat kayu Biovarnish.
Kualitas Biovarnish Tanpa Brush Mark

Apa yang menyebabkan Anda harus memilih produk Biovarnish? Produk ini tidak akan menimbulkan
brush mark. Dengan warna natural transparan dan dilakukan finishing serta serat kayu maka tidak
akan ada bekas brush mark yang terlihat. Sapuan kuas yang halus dan sangat ringan ini akan
mempercepat proses  Anda dalam melakukan finishing. Anda ingin meningkatkan nilai estetika
dengan bebas brush mark? Biovarnish adalah jawabannya. 

Proses finishing mebel dengan menggunakan cat ada beberapa atau aplikasi yang bisa digunakan
seperti spet, kuas, kain, roll, dll. Alat teresbut biasanya digunakan sesuai kebutuhan dan
kemampuan Anda dalam melakukan finishing.

Jika Anda memilih spet atau spray gun maka Anda harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli
komprosesr yang berfungsi untuk memberikan tekanan angin. Jika Anda menggunakan roll, belum
tentu bisa digunakan untuk bidang yang tidak datar atau banyak lekukan.

Alat yang paling mudah dan murah adalah kuas. Penggunaan kuas dalam finishing juga tidak bisa
dilkakukan secara sembarangan. Berikut ini tips dalam menggunakan cat kayu kuas yang paling
mudah dan sangat membantu.

1. Tentukan ukuran kuas dan bandingkan dengan bidang mebel yang akan di cat. Jika bidang luas dan datar
Anda bisa menggunakan kuas yang berukuran besar. Sedangkan jika bidang memiliki banyak ukiran atau
banyak lekukan maka gunakan kuas berukuran sedang hingga kecil.
2. Ratakan permukaan kuas, jika kuas memiliki ujung yang tidak rata Anda bisa menggunakan gunting dan
meratakannya.
3. Arah pengecatan, ketika Anda mengaplikasikan kuas maka harus searah serat kayu. Jika And
mengaplikasikannya berlawanan serat maka permukaan akan tidak rata.
4. Memegang kuas. Jika mengecat ada dua cara memegang kuas yaitu seperti memegang raket dan seperti
memegang sendok. Ketika Anda mengaplikasikan pada bidang yang luas gunakan seperti memegang raket,
Jika And a mengecat bidang kecil dan lekukan maka gunakan cara kedua.
Baca Juga : bagaimana trik amplas ukiran agar hasilnya bagus
Langkah-Langkah Mengecat Dengan Kuas
Setelah Anda mengetahui tips mengecat dengan cat kayu kuas maka selanjutnya Anda bisa
mempraktekannya langsung. Berikut ini langkah-langkah mengecat dnegan kuas yang bisa menjadi
panduan:
1. Pastikan permukaan kayu sudah kering, halus, dan rata gunakan Biovarnish Wood Filler untuk menutup
pori-pori dengan psiau scrape searah serat kayu.
2. Untuk pengecatan dengan kuas Anda bisa mengawali dengan cat kayu Biovarnish Wood Stain yang sudah
dicampur dengan air dan diaduk dengan rata. Selama proses pengecatan aduk terus menerus cat agar tidak
ada pengendapan.
3. Lakukan pengecatan sesuai tips diatas dan jangan lupa untuk memastikan kuas yang digunakan sudah rata.
Tunggu cat lapisan pertama kering kurang lebih 60 menit, jika sudah kering gunakan amplas alumunium
oxide no. 400 dan amplas hingga halus.
4. Lakukan pengecatan kembali hingga Anda mendapatkan warna yang diinginkan. Ingat, semakin banyak
lapisan cat maka warna yang dihasilkan akan semakin gelap.
5. Jika warna sudah sesuai dengan yang diinginkan, aplikasikan Biovarnish Clear Coat dengan pilhan Gloss
atau Doff. Cara aplikasi sama yaitu menggunakan kuas sesuai dengan tips di atas. Agar clear coat kering
benar tunggu atau diamkan semalaman maka akan terbentuk lapisan film yang kuat dan keras.
Tipe Cat Kayu Kayu Kuas Yang Bagus

Ketika Anda memilih jenis cat kayu kuas yang tepat maka tidak akan benyak efek brush mark yang
ditimbulkan. Ciri cat kayu tersebut adalah cat kayu dengan bahan pelarut air seperti Biovarnish.
Selain cara menggunakan kuas pun cat yang bagus juga bisa diaplikasikan menggunakan spray
sehingga jika Anda pemilik industri mebel ataupun penghobi bisa menggunakan cat kayu Biovarnish
sebagai produk finisihing yang lengkap.

Bisa ditarik kesimpulan bahwa hasil finishing dengan kuas dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu
teknik aplikasi, pemilihan kuas serta produk finishing yang digunakan. Ketika Anda sudah
menguasai tiga hal tersebut maka finishing mebel jenis apapun adalah suatu hal yang mudah.

Anda mungkin juga menyukai