Anda di halaman 1dari 22

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB II
DESKRIPSI PROSES

2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk


2.1.1. Bahan baku
Benzene (www.pertamina.com)
Rumus molekul : C6H6
Berat molekul : 78,115 g/mol
Titik didih : 80,1 °C pada P=1 atm
Densitas liquid : 885 kg/m3 pada 16 °C
Kemurnian : 99,98%
Impuritis : Toluena
Wujud : cair pada suhu kamar

2.1.2. Produk
i. Biphenyl (Perry, 1992)
Rumus molekul : C12H10
Berat molekul : 154,212 g/mol
Titik didih : 255,2 °C pada P=1 atm
Wujud : cair pada suhu kamar
Kemurnian : 99,85%
Impuritis : Terphenyl
ii. Terphenyl (Perry, 1992)
Rumus molekul : C18H14
Berat molekul : 230,310 g/mol
Titik didih : 364,8 °C (m-terphenyl)
Wujud : cair pada suhu kamar
Kemurnian : 99,00%
Impuritis : Biphenyl

BAB II DESKRIPSI PROSES


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

10

2.2. Konsep Proses


2.2.1. Dasar Reaksi
Reaksi pembuatan biphenyl dari benzena dengan proses direct
dehydrocondensation of benzene menghasilkan byproduct berupa
terphenyl dengan mengikuti reaksi sebagai berikut:
2 C6H6 → C12H10(g) + H2(g)
C6H6 + C12H10 → C18H14 + H2(g)
Pembuatan biphenyl dengan dehidrogenasi benzena dijalankan
pada reaktor alir pipa dengan kondisi operasi 600 – 800 °C dengan
tekanan 1 atm. Suhu reaktor tersebut dipilih karena reaksi ini
merupakan reaksi pirolisis dan pada suhu tersebut mampu memecah
ikatan hidrogen H dari senyawa benzena. Reaksi bersifat endotermis
sehingga untuk mempertahankan suhu reaktor digunakan pemanas.
Pemanas yang digunakan berupa furnace.

2.2.2. Mekanisme Reaksi


Reaksi pembuatan biphenyl dari benzena mengikuti mekanisme
sebagai berikut:
Reaksi I:
2 C6H6(g) ⇌ C12H10(g) + H2(g)

Mekanisme Reaksi I:
i. 2 C6H6 ⇌ 2 C6H5 (-) + 2 H (+)

ii. 2 C6H5 (-) + 2 H (+) ⇌ C12H10 + H2

BAB II DESKRIPSI PROSES


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

11

Reaksi II:
C6H6(g) + C12H10(g) ⇌ C18H14(g) + H2(g)

Mekanisme Reaksi II:


i. C6H6 ⇌ C6H5 (-) + H (+)

ii. C12H10 ⇌ C12H9 (-) + H (+)

iii. C6H5 (-) + C12H9 (-) + 2 H (+) ⇌ C18H14 + H2

2.2.3. Kondisi Operasi


Reaksi pembuatan biphenyl dari benzena dengan proses direct
dehydrocondensation of benzene dijalankan melalui reaksi benzena
fase gas. Reaksi tersebut berlangsung pada suhu 600 – 800 °C dn
tekanan atmosferis dengan waktu tinggal 10 – 30 detik, dengan tipe
reaktor yang digunakan adalah plug flow reactor (Kirk & Othmer,
1983).
2.2.4. Tinjauan Termodinamika
Reaksi pembuatan biphenyl dari benzena dengan proses direct
dehydrocondensation of benzene berlangsung sebagai berikut:
2 C6H6 → C12H10(g) + H2(g)
C6H6 + C12H10 → C18H14 + H2(g)

BAB II DESKRIPSI PROSES


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

12

Untuk mengetahui suatu reaksi berjalan secara endotermis atau


eksotermis dapat ditentukan dari nilai ΔHr. Perhitungannya adalah
sebagai berikut:

Tabel 2.1 Harga ∆H298 dan ∆G298 masing-masing komponen


∆H298 ∆H958
Komponen ∆G298 (kJ/mol)
(kJ/mol) (kJ/mol)
C6H6 82,93 68,15 129,8
C12H10 182,09 164,08 281,1
C18H14 277,00 255,83 423,0
H2 0 0 0

Reaksi 1
2 C6H6 ⇌ C12H10(g) + H2(g)
 ΔH298 = ΔHproduk − ΔHreaktan

= [(182,09 + 0) – (2 (82,93)] kJ/mol


= 16,23 kJ/mol
= 16230 kJ/kmol (endotermis)
 ΔH958 = ΔHproduk − ΔHreaktan

= [(164,08 + 0) – (2 (68,15)] kJ/mol


= 27,78 kJ/mol
= 27780 kJ/kmol (endotermis)
 Menghitung konstanta kesetimbangan:
∆G0 = -RT ln K

ln K =−

∆G298 = ∆G298 produk − ∆G298 reaktan


= (281,1 + 0) – (2 (129,8))
= 21,5 kJ/mol
= 21500 kJ/kmol

BAB II DESKRIPSI PROSES


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

13


ln K =−

kj
21500kmol
ln K =− kj
8,314kmol .K × 298K
ln K = -8,677
K298 = 1,7 × 10-4
 Menghitung konstanta kesetimbangan pada suhu reaksi
K ∆H 1 1
ln =− −
K R T T
Dimana: R = 8,314 kj/kmol.K dan T = 685°C = 958 K
K 27780 1 1
ln =− −
1,7 × 10 8,314 T 298
27780 1 1
ln K − ln 1,7 × 10 =− −
8,314 T 298
27780 1 1
ln K =− − − 8,679
8,314 T 298
 Menghitung harga K pada T = 958 K
27780 1 1
ln K =− − − 8,679
8,314 958 298
27780 × (−0,00231)
ln K =− − 8,679
8,314
= −0,96
K = 0,38
k
K =
k
Maka K kecil berarti reaksi berjalan dua arah pada T = 958 K

Reaksi 2
C6H6 + C12H10 ⇌ C18H14 + H2(g)
 ΔH298 = ΔHproduk − ΔHreaktan

= [(277,0 + 0) – (182,09 + 82,93)] kJ/mol


= 11,98 kJ/mol
= 11980 kJ/kmol (endotermis)

BAB II DESKRIPSI PROSES


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

14

 ΔH298 = ΔHproduk − ΔHreaktan

= [(255,83 + 0) – (164,08 + 68,15)] kJ/mol


= 23,6 kJ/mol
= 23600 kJ/kmol (endotermis)
 Menghitung konstanta kesetimbangan:
∆G0 = -RT ln K

ln K =−

∆G298 = ∆G298 produk − ∆G298 produk


= (423,0 + 0) – (129,8 + 281,1)
= 12,1 kJ/mol
= 12.100 kJ/mol

ln K =−

kJ
12.100
ln K =− kmol
kJ
8,314kmol .K × 298K
ln K = - 4,88
K298 = 7,568 × 10-3

 Menghitung konstanta kesetimbangan pada suhu reaksi


K ∆H 1 1
ln =− −
K R T T
Dimana: R = 8,314 kj/kmol.K dan T = 685°C = 958 K
K 23600 1 1
ln =− −
7,568 × 10 8,314 T 298
23600 1 1
ln K − ln 7,568 × 10 =− −
8,314 T 298
23600 1 1
ln K =− − − 4,88
8,314 T 298

BAB II DESKRIPSI PROSES


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

15

 Menghitung harga K pada T = 958 K


23600 1 1
ln K =− − − 4,8
8,314 958 298
23600(−0,00231)
ln K =− − 4,8
8,314
= 1,68
K = 5,37
k
K =
k
Maka K kecil berarti reaksi berjalan dua arah pada T = 958 K

2.2.5. Tinjauan Kinetika


Reaksi pembuatan biphenyl merupakan reaksi endotermis dan
irreversible.
k1
2 C6H6 ⇌
k-
C12H10(g) + H2(g)
1

k2
C6H6 + C12H10 ⇌ C18H14 + H2(g)
k-2

Reaksi tersebut dapat ditulis menjadi;


k1
2A ⇌
k-
B + D
1

k2
A + B ⇌ C + D
k-2

Dimana:
A : C6H6
B : C12H10
C : C18H14
D : H2

BAB II DESKRIPSI PROSES


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

16

Persamaan laju reaksi:


-r1A = k1(PA2 − PAPD/K1A)
-r2B = k2(PAPB – PCPD/K2B)
Dengan:
k1 = 7,4652 × 106 exp (-30190 / RT) lbmol/j.ft3.atm2
k2 = 8,6630 × 106 exp (-30190 / RT) lbmol/j.ft3.atm2
R = 1,987 cal/mol.K
P = 14,696 psi

ln 𝐾 =𝐴 + + 𝐶 ln 𝑇 + 𝐷 𝑇 + 𝐸 𝑇

ln 𝐾 =𝐴 + + 𝐶 ln 𝑇 + 𝐷 𝑇 + 𝐸 𝑇

Dimana:
A′ = -19,76 A′′ = -28,74
B′ = -1692 B′′ = 742
C′ = 3,13 C′′ = 4,32
D′ = -1,63 × 10-3 D′′ = -3,15 × 10-3
E′ = 1,96 × 10-7 E′′ = 5,08 × 10-7
(www.engine.umich.edu)

2.3. Proses
2.3.1. Diagram Alir Proses
Diagram Alir Proses ditampilkan pada Gambar 2.1. di halaman 21.
2.3.2. Langkah Proses
Proses pembuatan biphenyl dengan dehydrocondensation of
benzene dibagi dalam beberapa tahap, yaitu:
a) Tahap Persiapan Bahan Baku
Benzena cair dari tangki penyimpan dipompa ke vaporizer untuk
menguapkan sebagian, kemudian uap benzena dipisahkan dari
cairannya dengan separator, uap benzena dicampur dengan arus recycle
benzena dari atas menara distilasi 1. Campuran uap benzena lalu
dipanaskan bertahap hingga mencapai suhu 685°C sebelum masuk ke
reaktor PFR.

BAB II DESKRIPSI PROSES


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

17

b) Tahap Reaksi Pembentukan Biphenyl


Benzena berekasi di dalam reaktor membentuk biphenyl dan
produk sampingnya sehingga mengalami kenaikan suhu. Suhu di
reaktor dijaga agar tetap pada rentang 600 – 800 °C dengan
menggunakan pemanas tungku. Gas keluar reaktor kemudian
diturunkan suhunya dengan cara memanfaatkannya sebagai pemanas
umpan dalam rangkaian heat exchanger sebelum dialirkan ke
kondensor parsial.

c) Unit Pemurnian Biphenyl


Di dalam kondensor tebentuk campuran cair uap antara gas non
condensable dengan produk yang condensable. Campuran ini lalu
dipisahkan dengan separator, gas hidrogen keluar pada produk atas
sedang benzena sisa dan produk biphenyl keluar sebagai cairan produk
bawah. Produk atas kemudian dikirim ke unit pengolahan limbah
sedangkan produk bawah diumpankan ke menara distilasi.
Pada menara distilasi I terjadi pemisahan antara benzena dengan
produk biphenyl. Uap benzena pada hasil atas direcycle ke reaktor
dengan lebih dahulu dicampur dengan uap benzena dari vaporizer.
Produk biphenyl yang mengandung terphenyl dan sisa benzena keluar
sebagai hasil bawah diumpankan ke menara distilasi II untuk
memisahkan produk utama biphenyl dan byproduk terphenyl. Kedua
produk atas dan bawah menara distilasi II tersebut kemudian
didinginkan untuk selanjutnya disimpan di tangki penyimpanan.

BAB II DESKRIPSI PROSES


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

18

2.4. Neraca Massa dan Neraca Panas


2.4.1. Neraca Massa Total
Satuan : kg/jam
Kapasitas pabrik : 10.000 ton/tahun
Tabel 2.2 Neraca Massa Total
Input Output
Komponen
Arus 1 Arus 8 Arus 9 Arus 11
H2 - - - 19,77
C6H6 1610,43 0,73 - 137,78
C7H8 1,61 - - 1,61
C12H10 - 1260,73 1,90 0,12
C18H14 - 1,71 188,24 0,00
Sub Total 1612,04 1262,63 190,14 159,27
Total 1612,04 1612,04

2.4.2. Neraca Massa Alat


1. Neraca massa di sekitar pencampuran umpan
Tabel 2.3 Neraca Massa di Sekitar Pencampuran Umpan
Input Output
Komponen
Arus 1 Arus 13 Arus 2
H2 - - -
C6H6 1610,43 8202,40 9218,83
C7H8 1,61 - 1,61
C12H10 - 29,11 29,11
C18H14 - 0,24 0,24
Sub Total 1612,04 8231,74 9843,78
Total 9843,78 9843,78

BAB II DESKRIPSI PROSES


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

19

2. Neraca Massa di sekitar Reaktor


Tabel 2.4 Neraca Massa di Sekitar Reaktor
Input Output
Komponen
Arus 3 Arus 4
H2 - 19,77
C6H6 9218,83 8340,91
C7H8 1,61 1,61
C12H10 29,11 1291,85
C18H14 0,24 189,64
Sub Total 9843,78 9843,78
Total 9843,78 9843,78

3. Neraca massa di sekitar kondenser parsial 1


Tabel 2.5 Neraca Massa di Sekitar Kondenser Parsial 1
Input Output
Komponen
Arus 4 Arus 10 Arus 5
H2 19,77 19,77 -
C6H6 8340,91 4927,55 3413,35
C7H8 1,61 1,61 -
C12H10 1291,85 12,07 1279,78
C18H14 189,64 0,24 189,40
Sub Total 9843,78 4961,24 4882,54
Total 9843,78 9843,78

BAB II DESKRIPSI PROSES


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

20

4. Neraca massa di sekitar menara distilasi 1


Tabel 2.6 Neraca Massa di Sekitar Menara Distilasi 1
Input Output
Komponen
Arus 5 Arus 7 Arus 6
H2 - - -
C6H6 3413,35 3412,62 0,73
C7H8 - - -
C12H10 1279,78 17,15 1262,63
C18H14 189,40 - 189,40
Sub Total 4882,54 3429,77 1452,77
Total 4882,54 4882,54

5. Neraca massa di sekitar menara distilasi 2


Tabel 2.7 Neraca Massa di Sekitar Menara Distilasi 2
Input Output
Komponen
Arus 6 Arus 8 Arus 9
H2 - - -
C6H6 0,73 0,73 -
C7H8 - - -
C12H10 1262,63 1260,73 1,90
C18H14 189,40 1,17 188,24
Sub Total 1452,77 1262,63 190,14
Total 1452,77 1452,77

BAB II DESKRIPSI PROSES


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

21

6. Neraca massa di sekitar kondenser parsial 2


Tabel 2.8 Neraca Massa di Sekitar Kondenser Parsial 2
Input Output
Komponen
Arus 10 Arus 12 Arus 11
H2 19,77 - 19,77
C6H6 4927,55 4789,78 137,78
C7H8 1,61 - 1,61
C12H10 12,07 11,96 0,12
C18H14 0,24 0,24 -
Sub Total 4961,24 4801,97 159,27
Total 4961,24 4961,24

BAB II DESKRIPSI PROSES


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

22

Gambar 2.1 Diagram Alir Proses

BAB II DESKRIPSI PROSES


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

23

2.4.3. Neraca Panas Overall


Satuan : kJ/jam
Kapasitas pabrik : 10.000 ton/tahun

Tabel 2.9 Neraca Panas Total


Input Output
Komponen
(kJ/jam) (kJ/jam)
Q Umpan bahan baku 404,788.94
Q vaporizer 4,854,079.62
Q HE-01 1,427,609.10
Q burner / furnace 12,436,134.37
Q reboiler MD-01 2.351.273,64
Q reboiler MD-02 539.464,69
Q HE-02 761,937.48
Duty Kompresor K-01 303,558.29
Q laten VP-01 3.903.773,03
Q reaksi 302.581,21
Q pendingin KP-01 1.818.330,18
Q kondenser MD-01 1.605.310,23
Q kondenser MD-02 550.100,05
Panas arus purging H2 15.392,78
Q pendingin KP-02 1.008.022,01
Q pendingin HE-03 1.306.468,60
Q flue gas keluar stack 12.568.868,05
Total 23.078.846,13 23.078.846,15

2.4.4. Neraca Panas Tiap Alat


1. Neraca Panas di sekitar Vaporizer (VP-01)
Tabel 2.10 Neraca Panas di sekitar VP-01
Input Output
Komponen
(kJ/jam) (kJ/jam)
Umpan 404.788,94
Qlaten (penguapan) 3.903.773,03
Qvapor ke HE-01 1.037.378,98
Qliquid (recycle) 317.716,55
Pemanas (Produk Reaktor) 4.854.079,62
Total 5.258.868,56 5.258.868,56

BAB II DESKRIPSI PROSES


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

24

2. Neraca Panas di sekitar HE-01


Tabel 2.11 Neraca Panas di sekitar HE-01
Input Output
Komponen
(kJ/jam) (kJ/jam)
B. Baku dari VP-01 1.037.378,98
B. Baku ke F-01 2.464.947,66
Pemanas (Produk Reaktor) 1.427.609,10
Total 2.464.947,66 2.464.947,66

3. Neraca Panas di sekitar Reaktor (F-01)


Tabel 2.12 Neraca Panas di sekitar F-01
Input Output
Komponen
(kJ/jam) (kJ/jam)
B. Baku dari HE-01 2.464.947,66
Produk ke RB-01 14.598.500,81
Panas Reaksi 302.581,21
Panas Burner 12.436.134,37
Total 14,901,082.03 14,901,082.03

4. Neraca Panas di sekitar Kondenser Parsial 1 (KP-01)


Tabel 2.13 Neraca Panas di sekitar KP-01
Input Output
Komponen
(kJ/jam) (kJ/jam)
Produk Reaktor dari VP-01 2,455,700.35
Kondensat ke MD-01 408,872.48
Uap ke HE-02 228,497.69
Air Pendingin 1,818,330.18
Total 2,455,700.35 2,455,700.35

BAB II DESKRIPSI PROSES


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

25

5. Neraca Panas di sekitar Menara Distilasi 1 (MD-01)


Tabel 2.14 Neraca Panas di sekitar MD-01
Input Output
Komponen
(kJ/jam) (kJ/jam)
Feed (Kondensat KP-01) 408,872.48
Distilat (recycle) 462,344.52
Bottom (ke MD-02) 692,491.38
Beban Kondenser 1,605,310.23
Beban Reboiler 2,351,273.64
Total 2,760,146.12 2,760,146.12

6. Neraca Panas di sekitar Kondenser Parsial 2 (KP-02)


Tabel 2.15 Neraca Panas di sekitar KP-02
Input Output
Komponen
(kJ/jam) (kJ/jam)
Uap dari K-01 1,293,993.45
Kondensat ke TEE-01 270,578.65
Uap H2 purging 15,392.78
Air Pendingin 1,008,022.01
Total 1,293,993.45 1,293,993.45

7. Neraca Panas di sekitar Menara Distilasi 2 (MD-02)


Tabel 2.16 Neraca Panas di sekitar MD-02
Input Output
Komponen
(kJ/jam) (kJ/jam)
Feed (Bottom MD-01) 692,491.38
Distilat (Biphenyl) 588,107.14
Bottom (Terphenyl) 93,748.87
Beban Kondenser 550,100.05
Beban Reboiler 539,464.69
Total 1,231,956.06 1,231,956.06

BAB II DESKRIPSI PROSES


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

26

8. Neraca Panas di sekitar HE-02


Tabel 2.17 Neraca Panas di sekitar HE-02
Input Output
Komponen
(kJ/jam) (kJ/jam)
Uap dari KP-01 228,497.69
Uap ke K-01 990,435.17
Pemanas (P. Reaktor) 761,937.48
Total 990,435.17 990,435.17

9. Neraca Panas di sekitar Kompresor 1 (K-01)


Tabel 2.18 Neraca Panas di sekitar K-01
Input Output
Komponen
(kJ/jam) (kJ/jam)
Uap panas dari HE-02 990,435.17
Uap ke KP-02 303,558.29
Beban Kompressor 303,558.29
Total 1,293,993.45 1,293,993.45

10. Neraca Panas di sekitar HE-03


Tabel 2.19 Neraca Panas di sekitar HE-03

Komponen Input Output


(kJ/jam) (kJ/jam)
P. Reaktor dari HE-02 10,038,179.93
P. Reaktor ke HE-01 8,731,711.32
Air Pendingin 761,937.48 1,306,468.60
Total 10,038,179.93 10,038,179.93

2.5. Tata Letak Pabrik dan Peralatan


2.5.1. Tata Letak Pabrik
Tata letak pabrik merupakan suatu pengaturan yang optimal dari
seperangkat fasilitas-fasilitas dalam pabrik. Tata letak yang tepat sangat
penting untuk mendapatkan efisiensi, keselamatan, dan kelancaran kerja
para pekerja serta keselamatan proses.

BAB II DESKRIPSI PROSES


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

27

Untuk mencapai kondisi yang optimal, maka hal-hal yang harus


diperhatikan dalam menentukan tata letak pabrik adalah (Vilbrant, 1959) :
1. Pabrik ini merupakan pabrik baru (bukan pengembangan), sehingga
penentuan lay out tidak dibatasi oleh bangunan yang ada.
2. Kemungkinan perluasan pabrik sebagai pengembangan pabrik.
3. Faktor keamanan sangat diperlukan untuk bahaya kebakaran dan
ledakan, maka perencanaan lay out selalu diusahakan jauh dari sumber
api, bahan panas, dan dari bahan yang mudah meledak, juga jauh dari
asap atau gas beracun.
4. Sistem kontruksi yang direncanakan adalah out door untuk menekan
biaya bangunan dan gedung, dan juga karena iklim Indonesia
memungkinkan konstruksi secara out door.
5. Harga tanah amat tinggi sehingga diperlukan efisiensi dalam pemakaian
dan pengaturan ruangan / lahan.

Secara garis besar lay out dibagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu:
a. Daerah administrasi / perkantoran, laboratorium dan ruang kontrol
Merupakan pusat kegiatan administrasi pabrik yang mengatur
kelancaran operasi. Laboratorium dan ruang kontrol sebagai pusat
pengendalian proses, kualitas, dan kuantitas bahan dan produk.
b. Daerah proses
Merupakan daerah dimana alat proses diletakkan dan proses
berlangsung.
c. Daerah penyimpanan bahan baku dan produk.
Merupakan daerah untuk tangki bahan baku dan produk.
d. Daerah gudang, bengkel, dan garasi.
Merupakan daerah untuk menampung bahan-bahan yang diperlukan
oleh pabrik dan untuk keperluan perawatan peralatan proses.
e. Daerah utilitas
Merupakan daerah dimana kegiatan penyediaan bahan pendukung
proses berlangsung dipusatkan.

BAB II DESKRIPSI PROSES


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

28

2.5.2. Tata Letak Peralatan


Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan lay out
peralatan proses pada pabrik benzonitril, antara lain :
1. Aliran bahan baku dan produk
Pengaliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan
keuntungan ekonomi yang besar serta menunjang kelancaran dan
keamanan produksi.
2. Aliran udara
Aliran udara di dalam dan di sekitar area proses perlu diperhatikan
kelancarannya. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya stagnasi
udara pada suatu tempat sehingga mengakibatkan akumulasi bahan
kimia yang dapat mengancam keselamatan pekerja.
3. Cahaya
Penerangan seluruh pabrik harus memadai dan pada tempat-tempat
proses yang berbahaya atau beresiko tinggi perlu adanya penerangan
tambahan.
4. Lalu lintas manusia
Dalam perancangan lay out pabrik perlu diperhatikan agar pekerja dapat
mencapai seluruh alat proses dangan cepat dan mudah. Hal ini bertujuan
apabila terjadi gangguan pada alat proses dapat segera diperbaiki.
Keamanan pekerja selama menjalani tugasnya juga diprioritaskan.

BAB II DESKRIPSI PROSES


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

29

Skala 1 : 1500
Keterangan:
1. Kantor Utama 11. Area Utilitas
2. Control Room 12. Area Pengolahan Limbah
3. HSE & Pemadam Kebakaran 13. Laboratorium
4. Gudang dan Bengkel 14. Klinik dan IGD
5. Tangki Terphenyl 15. Kantin
6. Tangki Biphenyl 16. Musholla
7. Tangki Benzena 17. Pos Penjagaan
8. Area Loading 18. Pos Shift Proses
9. Area Parkir Truk Loading 19. Pos Shift Utilitas
10. Area Proses 20. Pos Shift Pengolahan Limbah

Gambar 2.2 Tata Letak Pabrik

BAB II DESKRIPSI PROSES


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

30

Keterangan:
ACC : Akumulator
F : Furnace Reaktor
HE : Heat Exchanger
K : Kompresor
KD : Kondenser
KP : Kondenser Parsial
MD : Menara Distilasi
RB : Reboiler
SP : Separator
VP : Vaporizer
Gambar 2.3 Tata Letak Peralatan Proses

BAB II DESKRIPSI PROSES

Anda mungkin juga menyukai