Bab Ii
Bab Ii
id
BAB II
DESKRIPSI PROSES
2.1.2. Produk
i. Biphenyl (Perry, 1992)
Rumus molekul : C12H10
Berat molekul : 154,212 g/mol
Titik didih : 255,2 °C pada P=1 atm
Wujud : cair pada suhu kamar
Kemurnian : 99,85%
Impuritis : Terphenyl
ii. Terphenyl (Perry, 1992)
Rumus molekul : C18H14
Berat molekul : 230,310 g/mol
Titik didih : 364,8 °C (m-terphenyl)
Wujud : cair pada suhu kamar
Kemurnian : 99,00%
Impuritis : Biphenyl
10
Mekanisme Reaksi I:
i. 2 C6H6 ⇌ 2 C6H5 (-) + 2 H (+)
11
Reaksi II:
C6H6(g) + C12H10(g) ⇌ C18H14(g) + H2(g)
12
Reaksi 1
2 C6H6 ⇌ C12H10(g) + H2(g)
ΔH298 = ΔHproduk − ΔHreaktan
13
∆
ln K =−
kj
21500kmol
ln K =− kj
8,314kmol .K × 298K
ln K = -8,677
K298 = 1,7 × 10-4
Menghitung konstanta kesetimbangan pada suhu reaksi
K ∆H 1 1
ln =− −
K R T T
Dimana: R = 8,314 kj/kmol.K dan T = 685°C = 958 K
K 27780 1 1
ln =− −
1,7 × 10 8,314 T 298
27780 1 1
ln K − ln 1,7 × 10 =− −
8,314 T 298
27780 1 1
ln K =− − − 8,679
8,314 T 298
Menghitung harga K pada T = 958 K
27780 1 1
ln K =− − − 8,679
8,314 958 298
27780 × (−0,00231)
ln K =− − 8,679
8,314
= −0,96
K = 0,38
k
K =
k
Maka K kecil berarti reaksi berjalan dua arah pada T = 958 K
Reaksi 2
C6H6 + C12H10 ⇌ C18H14 + H2(g)
ΔH298 = ΔHproduk − ΔHreaktan
14
kJ
12.100
ln K =− kmol
kJ
8,314kmol .K × 298K
ln K = - 4,88
K298 = 7,568 × 10-3
15
k2
C6H6 + C12H10 ⇌ C18H14 + H2(g)
k-2
k2
A + B ⇌ C + D
k-2
Dimana:
A : C6H6
B : C12H10
C : C18H14
D : H2
16
ln 𝐾 =𝐴 + + 𝐶 ln 𝑇 + 𝐷 𝑇 + 𝐸 𝑇
ln 𝐾 =𝐴 + + 𝐶 ln 𝑇 + 𝐷 𝑇 + 𝐸 𝑇
Dimana:
A′ = -19,76 A′′ = -28,74
B′ = -1692 B′′ = 742
C′ = 3,13 C′′ = 4,32
D′ = -1,63 × 10-3 D′′ = -3,15 × 10-3
E′ = 1,96 × 10-7 E′′ = 5,08 × 10-7
(www.engine.umich.edu)
2.3. Proses
2.3.1. Diagram Alir Proses
Diagram Alir Proses ditampilkan pada Gambar 2.1. di halaman 21.
2.3.2. Langkah Proses
Proses pembuatan biphenyl dengan dehydrocondensation of
benzene dibagi dalam beberapa tahap, yaitu:
a) Tahap Persiapan Bahan Baku
Benzena cair dari tangki penyimpan dipompa ke vaporizer untuk
menguapkan sebagian, kemudian uap benzena dipisahkan dari
cairannya dengan separator, uap benzena dicampur dengan arus recycle
benzena dari atas menara distilasi 1. Campuran uap benzena lalu
dipanaskan bertahap hingga mencapai suhu 685°C sebelum masuk ke
reaktor PFR.
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Secara garis besar lay out dibagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu:
a. Daerah administrasi / perkantoran, laboratorium dan ruang kontrol
Merupakan pusat kegiatan administrasi pabrik yang mengatur
kelancaran operasi. Laboratorium dan ruang kontrol sebagai pusat
pengendalian proses, kualitas, dan kuantitas bahan dan produk.
b. Daerah proses
Merupakan daerah dimana alat proses diletakkan dan proses
berlangsung.
c. Daerah penyimpanan bahan baku dan produk.
Merupakan daerah untuk tangki bahan baku dan produk.
d. Daerah gudang, bengkel, dan garasi.
Merupakan daerah untuk menampung bahan-bahan yang diperlukan
oleh pabrik dan untuk keperluan perawatan peralatan proses.
e. Daerah utilitas
Merupakan daerah dimana kegiatan penyediaan bahan pendukung
proses berlangsung dipusatkan.
28
29
Skala 1 : 1500
Keterangan:
1. Kantor Utama 11. Area Utilitas
2. Control Room 12. Area Pengolahan Limbah
3. HSE & Pemadam Kebakaran 13. Laboratorium
4. Gudang dan Bengkel 14. Klinik dan IGD
5. Tangki Terphenyl 15. Kantin
6. Tangki Biphenyl 16. Musholla
7. Tangki Benzena 17. Pos Penjagaan
8. Area Loading 18. Pos Shift Proses
9. Area Parkir Truk Loading 19. Pos Shift Utilitas
10. Area Proses 20. Pos Shift Pengolahan Limbah
30
Keterangan:
ACC : Akumulator
F : Furnace Reaktor
HE : Heat Exchanger
K : Kompresor
KD : Kondenser
KP : Kondenser Parsial
MD : Menara Distilasi
RB : Reboiler
SP : Separator
VP : Vaporizer
Gambar 2.3 Tata Letak Peralatan Proses